5. Nilai pokok Wakaf Uang harus dijamin kelestariannya, tidak boleh dijual,
dihibahkan danatau diwariskan. Dengan demikian, wakaf uang hukumnya
boleh baik menurut undangundang maupun agama.
C. Macam-macam Wakaf
Wakaf yang dikenal dalam syariat Islam, dilihat dari penggunaan dan pemanfaatan benda wakaf terbagi dua macam yaitu:
1. Wakaf Ahli Wakaf Dzurri, yaitu: Wakaf yang diperuntukkan bagi
kepentingan dan jaminan sosial dalam lingkungan keluargafamili, lingkungan kerabat sendiri.
2. Wakaf Khairi, yaitu: Wakaf yang tujuan peruntukkannya sejak semula
ditujukan untuk kepentingan orang umum orang banyak, dalam penggunaan yang mubah tidak dilarang Tuhan serta dimaksudkan untuk
mendapatkan keridhaan Allah SWT. Seperti Masjid, Mushola, Madrasah, Pondok Pesantren, Perguruan Tinggi Agama, Kuburan, dan, lain-lain.
Wakaf umum inilah yang benar-benar dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat serta sejalan dengan perintah agama yang secara tegas
menganjurkan untuk menafkahkan sebagian kekayaan umat Islam untuk kepentingan umum yang lebih besar dan mempunyai nilal pahala jariyah
yang tinggi. Artinya meskipun si Wakif telah meninggal dunia, la akan tetap menerima pahala wakaf, sepanjang benda yang diwakafkan tersebut
tetap dipergunakan untuk kepentingan umum. Sedangkan berkaitan dengan klasifikasi, wakaf dibagi menjadi 3 golongan:
1. Untuk kepentingan yang kaya dan yang miskin dengan tidak berbeda;
Universitas Sumatera Utara
2. Untuk keperluan yang kaya dan sesudah itu baru untuk yang miskin;
3. Untuk keperluar yang miskin semata-mata. Hal yang sama dikemukakan
juga oleh Muhammad Yousof Farooki, menyebutkan klasifikasi dari para fuqaha dalam tiga kategori :
a. Waqf, in favour of the poor alone;
b. Waqf, in favour of the rich and then for the infigent; and
c. Waqf, in favour of the rich and the poor alike. Namun sayangnya
Farooki tidak membuat uraian sedikitpun mengenai ketiga kategori wakaf tersebut.
Dalam menguraikan tiga macam wakaf tersebut Fyzee menyatakan bahwa wakaf golongan pertama dapatlah disamakan dengan apa yang disebut dalam
hukum modern sobagai public trust yang bersifat amal atau tujuan kebaikan umum. Misalnya, sekolah atau rumah sakit yang dibuka untuk semua golongan.
Wakaf golongan kedua meliputi wakaf keluarga yang dimaksudkan untuk kepentingan keluarga yang mendirikan wakaf. Sedangkan wujud terakhir adalah
untuk kebaikan orang miskin. Golongan ketiga meliputi lembaga-lembaga yang membagi-bagikan bahan makanan, bahan pakaian, atau bantuan obat-obatan bagi
mereka yang tidak mampu semata-mata. Klasifikasi ini kelihatannya memang masih belum begitu jelas namun
uraian tentang hal ini kelihatannya sangat terbatas sekali. Kebanyakan penulis membedakan wakaf dalam ruang lingkupnya dimana Muhammad Yousof Farooki
rnembedakannya atas: 1.
Al Waqf al-ahli, family waqf; and 2.
Al Waqf, al-khayri, welfare waqf.
Universitas Sumatera Utara
Para penulis mempergunakan berbagai istilah tentang hal ini. Ahmad Azhar Basyir, menyebutnya wakaf ahli keluarga atau khusus dan wakaf khairi
umum, Muhammad Daud Ali menyebutnya wakaf khusus atau wakaf keluarga atau wakaf ahli dan wakaf umum atau wakaf khairi, sedangkan Imam Suhadi
menggunakan istilah wakaf khusus dan wakaf umum.
D. Pihak-pihak yang Terkait dalam Wakaf 1. Waqif