Earning Per Share EPS Dividend Per Share DPS

13 Besarnya dividen yang diberikan kepada pemegang saham berdasarkan pada besarnya laba yang diperoleh pada periode tertentu dan kebijakan dividen yang ditetapkan perusahaan. Semakin besar laba yang diperoleh maka dividen yang diberikan juga semakin besar. 2 tingkat risiko dari arus yang diharapkan Tingkat risiko yang diharapkan berkaitan dengan kemungkinan adanya variasi dari arus kas yang diharapkan di masa yang akan datang. Semakin besar variasi arus kas yang dihasilkan dari arus kas estimasinya, semakin besar pula risikonya. Risiko dari arus kas di masa yang akan datang yang semakin tinggi akan menyebabkan tingkat pengembalian yang disyaratkan oleh para pemegang saham semakin tinggi. Akibatnya, harga saham akan semakin tinggi. 3 harga jual yang diharapkan Selisih antara harga pembelian dengan harga penjualan saham disebut dengan keuntungan modal capital gains. Besarnya capital gains yang diharapkan akan berpengaruh terhadap harga saham. 4 tingkat pengembalian yang diharapkan Tingkat pengembalian yang diharapkan berfungsi sebagai tingkat diskonto, sehingga jika tingkat pengembalian meningkat akan berakibat pada penurunan nilai sahamnya.

3. Earning Per Share EPS

EPS menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan kepada pemegang saham perusahaan. Besarnya EPS perusahaan bisa diketahui dari informasi laporan keuangan perusahaan. Meskipun beberapa perusahaan tidak mencantumkan besarnya EPS dalam laporan keuangannnya, tetapi besarnya EPS perusahaan dapat dihitung berdasarkan informasi laporan neraca dan laporan laba rugi perusahaan. Rumus untuk menghitung EPS adalah sebagai berikut: beredar yang saham jumlah pajak setelah laba EPS  Universitas Sumatera Utara 14 Menurut Ang 1997, dalam perhitungan EPS, terdapat dua jenis EPS, yaitu : 1. EPS historis EPS yang dihitung berdasarkan kinerja perusahaan pada tahun buku yang telah lampau. EPS historis merupakan nilai yang telah terjadi pada masa lampau, 2. EPS proyektif EPS yang diperkirakan akan terjadi dengan asumsi sesuai dengan proyeksi kinerja perusahaan. Bagi para investor, informasi EPS merupakan informasi yang dianggap paling mendasar dan berguna, karena dapat menggambarkan prospek laba perusahaan di masa depan Tandeililin,2001:234. Pada umumnya pemegang saham dan calon pemegang saham sangat tertarik pada EPS, karena hal ini menggambarkan berapa jumlah rupiah yang diperoleh untuk setiap lembar saham. Para calon pemegang saham tertarik pada EPS yang besar, karena EPS merupakan salah satu indikator keberhasilan suatu perusahaan Syamsuddin,2000:89. Tidak berarti bahwa semua jumlah EPS akan didistribusikan kepada pemegang saham, karena jumlah yang akan didistribusikan tergantung pada kebijaksanaan perusahaan dalam hal pembayaran dividen. EPS yang besar menandakan kemampuan perusahaan juga besar dalam menghasilkan keuntungan bersih dari setiap lembar saham. Peningkatan EPS menandakan bahwa perusahaan berhasil meningkatkan taraf kemakmuran investor, dan hal ini akan mendorong investor untuk menambah jumlah modal yang ditanamkan pada perusahaan. Universitas Sumatera Utara 15

4. Dividend Per Share DPS

DPS merupakan perbandingan antara besarnya dividen total yang dibayar perusahaan dengan jumlah saham yang beredar. Secara matematis, besarnya DPS dapat dihitung dengan formula sebagai berikut: beredar yang saham jumlah dibayar yang dividen jumlah DPS  Besarnya hasil perhitungan DPS menunjukkan besarnya distribusi sebagian laba yang dihasilkan perusahaan setiap unit saham kepada para pemegang sahamnya. Menurut Fakhruddin dan Hadianto 2001:7 dividen adalah “pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan kepada pemegang saham atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan.” Pembayaran dividen merupakan komunikasi secara tidak langsung kepada para pemegang saham tentang tingkat profitabilitas yang dicapai perusahaan. Dividen dapat digunakan investor sebagai alat penduga mengenai prestasi perusahaan di masa akan datang karena dividen menyampaikan pengharapan-pengharapan manajemen mengenai masa depan Halim,2005:78 Menurut Warsono 2003:272, dividen dalam suatu perusahaan dapat dibagi menjadi tiga macam yaitu: a. dividen tunai Dividen tunai merupakan jenis dividen yang umum dan banyak digunakan oleh perusahaan. Dividen tunai diterima oleh para pemegang saham melalui cek atau terkadang para pemegang saham menginvestasikannya kembali dalam saham di perusahaan. b. dividen saham Universitas Sumatera Utara 16 Dividen saham dibayarkan dalam lembar saham tambahan dan bukan dalam bentuk uang tunai. Perusahaan yang akan memberikan dividen saham biasanya mengumumkan besarnya dividen tersebut dalam persentase tertentu. c. dividen kekayaan Dividen kekayaan adalah distribusi rata suatu aset fisik. Aset tersebut biasanya berupa produk yang dihasilkan perusahaan. Deviden kekayaan diberikan apabila jumlah pemegang saham perusahaan masih sedikit dan perusahaan menghasilkan sesuatu yang mudah didistribusikan. Kebijakan dividen antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain dapat berbeda. Hal ini tergantung pada jenis kebijakan dividen yang dianutnya. Menurut Halim 2005:94 ada tiga jenis kebijakan pembayaran dividen: a. dividen dalam jumlah stabil Perusahaan menjalankan kebijakan pembayaran dividen yang stabil artinya jumlah dividen per lembar yang dibayarkan setiap tahunnya relatif tetap selama jangka waktu tertentu meskipun pendapatan per lembar saham per tahunnya berfluktuasi. Pembayaran dividen ini dapat memberikan kesan kepada para investor bahwa perusahaan tersebut mempunyai prospek yang baik di masa mendatang. b. dividen dengan rasio pembayaran konstan Perusahaan melakukan pembayaran dividen berdasarkan persentase tertentu dari laba. Jika laba berfluktuasi maka jumlah dividen juga akan berfluktuasi. Kebijakan ini tidak akan memaksimalkan nilai saham perusahaan, karena pasar tidak dapat mengandalkan kebijakan ini untuk memberikan informasi tentang perusahaan di masa mendatang. c. dividen tetap yang rendah ditambah ekstra Pembayaran dividen ini merupakan modifikasi dari kedua cara pembayaran diatas. Kebijakan ini memberi fleksibilitas pada perusahaan, tetapi mengakibatkan investor sedikit ragu-ragu tentang berapa besarnya dividen yang diterima. Apabila laba perusahaan sangat berfluktuasi, kebijakan ini menjadi pilihan yang terbaik. Perusahaan akan berusaha untuk menyeimbangkan antara dividen yang dibayarkan dengan pertumbuhan di masa mendatang yang dapat Universitas Sumatera Utara 17 memaksimumkan harga sahamnya. Menurut Warsono 2003:281 hal itu dapat dijelaskan dengan teori kebijakan dividen yaitu: 1 argumen kerelevanan dividen Semakin tinggi dividen akan menyebabkan harga saham semakin tinggi. Hal ini menyatakan bahwa kebijakan dividen tidak penting, secara implisit mengasumsikan bahwa seorang investor pasti menggunakan tingkat pengembalian yang sama untuk pendapatan dividen maupun capital gains. Namun, pendapatan dividen memiliki sifat yang lebih pasti daripada capital gains. Ini berarti capital gains mempunyai kadar risiko yang lebih besar dibandingkan dividen. Dengan dasar pemikiran diatas, maka menurut pandangan ini dividen yang besar dapat meningkatkan harga saham. 2 teori kebijakan dividen yang terkena pajak Menurut pandangan ini, bahwa dividen itu sebenarnya merugikan investor. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan perlakuan pajak terhadap pendapatan dividen dan capital gains. Bagi seorang investor, tujuan yang ingin dicapai adalah hasil investasi yang maksimal setelah dipotong pajak tanpa harus menanggung risiko yang terlalu besar. Pajak untuk pendapatan dividen harus langsung dibayarkan pada saat dividen diterima, sedangkan untuk pajak capital gains tertunda sampa saham benar-benar terjual. 3 argumen ketidakrelevanan dividen Pendekatan ini menyatakan bahwa dividen tidak relevan, dengan menyatakan bahwa pendekatan ini merepresentasikan suatu sisa laba lebih baik daripada variabel keputusan aktif yang memengaruhi nilai perusahaan. Dividen yang besar berpengaruh terhadap harga saham dalam arah yang sama, dalam arti kenaikan dividen akan menghasilkan kenaikan harga saham, dan penurunan dividen menghasilkan penurunan harga saham. Pengaruh ini diakibatkan oleh dividen itu sendiri tetapi lebih disebabkan oleh isi informasi dividen dengan tanggapan untuk laba di masa mendatang.

5. Pertumbuhan Penjualan

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Profitabilitas, Leverage Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013

0 39 96

Pengaruh Dividend Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Barang Konsumsi Yang Go Public

2 67 71

Analisis Fakto-Faktor yang Mempengaruhi Dividend Per Share Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 35 127

Pengaruh Earning Per Share dan Dividend Per Share terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

12 85 93

Pengaruh Rasio Profitabilitas, Solvabilitas Dan Dividen Per Share Terhadap Harga Saham Emiten Perbankan Di Bursa Efek Indonesia

0 33 73

Pengaruh Dividend Per Share Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Go Public Di Bursa Efek Indonesia

0 47 83

Pengaruh Komponen Laporan Arus Kas Dan Earning Per Share Terhadap Return Saham Perusahaan Barang-Barang Konsumsi Di Bursa Efek Indonesia

1 31 104

ANALISIS PENGARUH CASH FLOW PER SHARE DAN EARNING PER Analisis Pengaruh Cash Flow Per Share Dan Earning Per Share Terhadap Dividend Per Share (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Periode 2008-2011 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 2 15

PENGARUH EARNING PER SHARE DEVIDEN PER SHARE DAN HARGA SAHAM TERHADAP VOLUME PENJUALAN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (2004 – 2007).

0 1 8

Pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Dividend Per Share (DPS) terhadap harga saham perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010 - USD Repository

0 0 145