Pertumbuhan Penjualan Faktor-Faktor yang Memengaruhi Harga Saham

17 memaksimumkan harga sahamnya. Menurut Warsono 2003:281 hal itu dapat dijelaskan dengan teori kebijakan dividen yaitu: 1 argumen kerelevanan dividen Semakin tinggi dividen akan menyebabkan harga saham semakin tinggi. Hal ini menyatakan bahwa kebijakan dividen tidak penting, secara implisit mengasumsikan bahwa seorang investor pasti menggunakan tingkat pengembalian yang sama untuk pendapatan dividen maupun capital gains. Namun, pendapatan dividen memiliki sifat yang lebih pasti daripada capital gains. Ini berarti capital gains mempunyai kadar risiko yang lebih besar dibandingkan dividen. Dengan dasar pemikiran diatas, maka menurut pandangan ini dividen yang besar dapat meningkatkan harga saham. 2 teori kebijakan dividen yang terkena pajak Menurut pandangan ini, bahwa dividen itu sebenarnya merugikan investor. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan perlakuan pajak terhadap pendapatan dividen dan capital gains. Bagi seorang investor, tujuan yang ingin dicapai adalah hasil investasi yang maksimal setelah dipotong pajak tanpa harus menanggung risiko yang terlalu besar. Pajak untuk pendapatan dividen harus langsung dibayarkan pada saat dividen diterima, sedangkan untuk pajak capital gains tertunda sampa saham benar-benar terjual. 3 argumen ketidakrelevanan dividen Pendekatan ini menyatakan bahwa dividen tidak relevan, dengan menyatakan bahwa pendekatan ini merepresentasikan suatu sisa laba lebih baik daripada variabel keputusan aktif yang memengaruhi nilai perusahaan. Dividen yang besar berpengaruh terhadap harga saham dalam arah yang sama, dalam arti kenaikan dividen akan menghasilkan kenaikan harga saham, dan penurunan dividen menghasilkan penurunan harga saham. Pengaruh ini diakibatkan oleh dividen itu sendiri tetapi lebih disebabkan oleh isi informasi dividen dengan tanggapan untuk laba di masa mendatang.

5. Pertumbuhan Penjualan

Menurut Kotler 2006:45 penjualan merupakan “sebuah proses dimana kebutuhan pembeli dan kebutuhan penjual dipenuhi, melalui antar pertukaran informasi dan kepentingan.” Menurut Swasta 2000: 422, faktor – faktor yang dapat mempengaruhi penjualan adalah: Universitas Sumatera Utara 18 1. kondisi dan kemampuan penjual Penjual harus dapat meyakinkan kepada pembelinya agar dapat berhasil mencapai sasaran penjualan yang diharapkan. Untuk itu penjual harus memahami bebarapa hal yaitu: jenis dan karakteristik barang yang ditawarkan, harga produk, dan syarat penjualan. 2. kondisi pasar Pasar sebagai kelompok pembeli atau pihak yang menjadi sasaran dalam penjualan, dapat pula mempengaruhi kegiatan penjualan. Adapun faktor – faktor kondisi pasar yang perlu diperhatikan adalah jenis pasar, kelompok pembeli, daya belinya, frekuensi pembeliannya, dan keinginan serta kebutuhannya. 3. modal Untuk melaksanakan kegiatan penjualan maka penjual harus memiliki sejumlah modal. 4. kondisi organisasi Pada perusahaan besar, biasanya masalah penjualan ini ditangani oleh bagian tersendiri bagian penjualan yang dipegang oleh orang – orang tertentu atau yang ahli dibidang penjualan. Sedangkan pada perusahaan kecil masalah penjualan masih ditangani oleh orang yang juga melaksanakan fungsi – fungsi lain. 5. faktor – faktor lain Faktor – faktor lain tersebut di antaranya adalah periklanan, peragaan, kampanye, dan pemberian hadiah. Tahap perkembangan perusahaan dapat digunakan untuk mengestimasi besarnya penjualan suatu perusahaan. Untuk mengestimasikan penjualan perusahaan perlu menentukan lamanya waktu masing-masing tahap dalam daur hidup perusahaan. Menurut Tandeililin 2001 : 224, ada empat tahap daur hidup produk yang mempengaruhi pertumbuhan penjualan dan laba perusahaan, yaitu: 1. tahap permulaan Tahap permulaan merupakan masa-masa awal perkembangan sebuah perusahaan. Pada tahap ini, pertumbuhan penjualan sangat kecil dan laba yang dihasilkan kemungkinan akan menunjukkan angka negative karena perusahaan harus mengeluarkan dana yang cukup besar untuk menutupi biaya promosi dan pengembangan produk di awal-awal pertumbuhan perusahaan. 2. tahap pertumbuhan Pada tahap pertumbuhan, penjualan tumbuh sangan cepat. Permintaan semakin meningkat, sedangkan persaiangan belum Universitas Sumatera Utara 19 begitu ketat, sehingga profit pada tahap pertumbuhan akan tumbuh dengan tinggi. Pertumbuhan perusahaan pada tahap ini akan cenderung lebih besar dari pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. 3. tahap kedewasaan Pada tahap ini, pertumbuhan penjualan mulai menurun, karena banyaknya pesaing yang mulai masuk dan permintaan yang sudah relatif stabil. Oleh karena itu, profit pada tahap ini akan mengalami pertumbuhan yang mulai menurun dan menuju tingkat keuntungan yang normal. 4. tahap stabil Tahap stabil mungkin merupakan tahap yang paling panjang dalam daur hidup perusahaan. Pertumbuhan perusahaan akan cenderung sama dengan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan atau segmen ekonomi di mana perusahaan berada. Pada tahap ini investor dapat mengestimasi pertumbuhan penjualan secara mudah karena penjualan terkait erat dengan kondisi ekonomi, tetapi besarnya pertumbuhan penjualan masing-masing perusahaan akan berbeda dengan yang lain, tergantung dari kemampuan manejerial dari masing-masing perusahaan. 5. tahap penurunan Pada tahap penurunan, tingkat penjualan profit industri semakin menurun. Oleh karena itu, pada tahap ini ada perusahaan yang mulai keluar dari industri dan investor mulai berpikir untuk mencari alternatif perusahaan lain yang lebih menguntungkan, Pertumbuhan penjualan merupakan perubahan penjualan per tahun. Secara matematis pertumbuhan penjualan dapat dihitung dengan rumus:   1 1     n penjualan n penjualan n penjualan penjualan n Pertumbuha Dengan mengetahui tahap daur hidup suatu perusahaan, secara umum akan dapat mengestimasi tingkat pertumbuhan penjualan suatu perusahaan Tandeililin, 2001:225. Jika pertumbuhan penjualan per tahun meningkat, maka investor akan percaya pada perusahaan bahwa perusahaan dapat memberikan keuntungan di masa depan. Universitas Sumatera Utara 20

B. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Rincian mengenai penelitian-penelitian terdahulu dapat dilihat dalam tabel di bawah ini. Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu No Nama Peneliti dan Tahun Penelitian Judul Penelitian Variabel Independen Hasil Penelitian 1. Mohamad Abdul 2005 Pengaruh Earning Per Share EPS dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Makanan dan Minuman di BEJ Earning Per Share EPS dan Pertumbuhan Penjualan Secara simultan, EPS dan pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap perubahan harga saham. Secara parsial EPS berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga saham dan pertumbuhan penjualan tidak menunjukkan adanya pengaruh terhadap perubahan harga saham. 2. Taranika Intan 2009 Pengaruh Dividend Per Share dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Perusahaan pada Perusahaan Go Public di BEI Earning Per Share EPS, Dividend Per Share DPS Secara parsial, DPS tidak berpengaruh signifikan dan EPS berpengaruh signifikan terhadap harga saham Secara simultan, EPS dan DPS berpengaruh secara signifikan. 3. Muhammad Izhar 2010 Pengaruh Earning Per Share EPS dan Dividend Per Share DPS Terhadap Harga Saham Perusahaan Go Earning Per Share EPS, Dividend Per Share DPS Secara parsial, EPS dan berpengaruh signifikan terhadap harga saham, sedangkan DPS tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham Secara simultan, EPS dan DPS tidak berpengaruh Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Profitabilitas, Leverage Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013

0 39 96

Pengaruh Dividend Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Barang Konsumsi Yang Go Public

2 67 71

Analisis Fakto-Faktor yang Mempengaruhi Dividend Per Share Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 35 127

Pengaruh Earning Per Share dan Dividend Per Share terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

12 85 93

Pengaruh Rasio Profitabilitas, Solvabilitas Dan Dividen Per Share Terhadap Harga Saham Emiten Perbankan Di Bursa Efek Indonesia

0 33 73

Pengaruh Dividend Per Share Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Go Public Di Bursa Efek Indonesia

0 47 83

Pengaruh Komponen Laporan Arus Kas Dan Earning Per Share Terhadap Return Saham Perusahaan Barang-Barang Konsumsi Di Bursa Efek Indonesia

1 31 104

ANALISIS PENGARUH CASH FLOW PER SHARE DAN EARNING PER Analisis Pengaruh Cash Flow Per Share Dan Earning Per Share Terhadap Dividend Per Share (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Periode 2008-2011 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 2 15

PENGARUH EARNING PER SHARE DEVIDEN PER SHARE DAN HARGA SAHAM TERHADAP VOLUME PENJUALAN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (2004 – 2007).

0 1 8

Pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Dividend Per Share (DPS) terhadap harga saham perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010 - USD Repository

0 0 145