30 rencana karirnya dan dengan bantuan bagian kepegawaian menyusun program
pengembangan karir yang paling tepat, dalam arti sesuai dengan kebutuhan para pegawai dan dengan kepentingan organisasi.
5. Sektor publik tidak terlepas dari kepentingan umum sehingga pengukuran
kinerja mutlak diperlukan untuk mengetahui seberapa berhasil misi sektor publik tersebut dapat dicapai penyedia jasa dan barang-barang publik.
Sementara perspektif internal organsasi, pengukuran kinerja juga sangat bermanfaat untuk membantu kegiatan manajerial keorganisasian.
1.5.3. Organisasi Pelayanan Publik
Menurut Keputusan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara KEPMENPAN Nomor 63 Tahun 2003 Tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan
Pelayanan Publik, organisasi pelayanan publik adalah suatu instansi milik pemerintah, baik pada tingkat pusat, daerah, maupun di lingkungan Badan Usaha
Milik Negara BUMN atau Badan Usaha Milik Daerah BUMD yang melakukan upaya-upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat mapun pelaksanaan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Pelayanan Publik public service adalah suatu pelayanan atau pemberian
terhadap masyarakat yang berupa penggunaan fasilitas-fasilitas umum, baik jasa maupun non jasa, yang dilakukan oleh organisasi publik sebagai bagian dari
pemerintah Rohman, 2008:3.
Universitas Sumatera Utara
31 Pelayanan masyarakat oleh organisasi pelayanan publik yang dimaksud
menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa atau pelayanan administratif yang disediakan
oleh penyelenggara pelayanan publik. Menurut Keputusan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara
KEPMENPAN Nomor 63 Tahun 2003 Tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik, kinerja organisasi publik dalam memberikan pelayanan publik
dapat dilihat dari indikator-indikator seperti: 1.
Kesederhanaan, yaitu prosedur dan tatacara pelayanan umum harus didesain sedemikian rupa sehingga penyelenggaraan pelayanan umum menjadi mudah,
lancar, tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan mudah dilaksanakan. 2.
Kejelasan: a.
Persyaratan teknis dan administratif pelayanan publik b.
Unit kerjapejabat yang berwenang dan bertanggungjawab dalam memberikan pelayanan dan penyelesaian keluhanpersoalansengketa
dalm pelaksanaan pelayanan publik. c.
Rincian biaya pelayanan publik dan tatacara pembayaran. 3.
Keamanan, yaitu usaha untuk memberikan rasa aman dan bebas pada pelanggan dari adanya bahaya, resiko dan keragu-raguan proses serta hasil
Universitas Sumatera Utara
32 pelayanan umum dapat memberikan keamanan dan kenyaman serta dapat
memberikan kepastian hukum. 4.
Kepastian waktu, yaitu pelaksanaan pelayanan publik dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang telah ditentukan.
5. Akurasi, yaitu produk pelayanan publik diterima dengan benar, tepat dan sah.
6. Tanggungjawab, yaitu pimpinan penyelenggara pelayanan publik atau pejabat
yang ditunjuk bertanggungjawab atas penyelenggaraan pelayanan dan penyelesaian keluhanpersoalan dalam pelaksanaan pelayanan publik.
7. Kelengkapan sarana dan prasarana, yaitu tersedianya sarana dan prasarana
kerja, peralatan kerja dan pendukung lainnya yang memadai termasuk penyediaan sarana teknologi komunikasi dan informatika telematika.
8. Kemudahan akses yaitu tempat dan lokasi serta sarana pelayanan yang
memadai, mudah dijangkau oleh masyarakat, dan dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
9. Kedisiplinan, kesopanan, dan keramahan, yaitu pemberi pelayanan harus
bersikap disiplin, sopan dan santun dan ramah, serta memberikan pelayanan dengan ikhlas.
10. Kenyamanan, yaitu lingkungan pelayanan harus tertib, teratur, disediakan
ruang tunggu yang nyaman, bersih, rapi, lingkungan yang indah dan sehat serta dilengkapi dengan fasilitas pendukung pelayanan, seperti parkir, toilet,
tempat ibadah dan lain-lain.
Universitas Sumatera Utara
33
1.5.4. Struktur Organisasi