28 4.
Kehematan economy untuk merevisi pendistribusian dan keefektifan penggunaan sumber daya.
5. Keadilan equity, untuk meyakini adanya distribusi yang adil dan dilayani
semua masyarakat. 6.
Pertanggungjawaban accountability, untuk meningkatkan pengendalian dan mempengaruhi keputusan.
1.5.2.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja
Suatu organisasi modern seperti instansi pemerintahan adalah organisasi dengan sistem terbuka yang dipengaruhi dan berinteraksi secara terus menerus
dengan lingkungannya. Implikasi dari ini adalah bahwa kinerja dari organisasi tersebut tidak saja dipengaruhi oleh faktor internal, tetapi juga faktor eksternalnya.
Kemampuan organisasi melaksanakan kegiatan dalam rangka mencapai tujuan akan banyak bergantung pada sumber daya organisasi yang bersangkutan. Hal ini
menunjukkan bahwa kinerja organisasi sangat dipengaruhi oleh sumber daya yang dimilki oleh organsisasi tersebut. Hal ini diperkuat dengan apa yang diutarakan Henry
Simamora Dalam Mangkunegara, 2006:14 dimana kinerja performance akan dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu:
1. Faktor individual yang terdiri dari: kemampuan dan keahlian, latar belakang,
demografi. 2.
Faktor psikologi yang terdiri dari: persepsi, sikap attitude, kepribadian personality, pembelajaran, motivasi.
Universitas Sumatera Utara
29 3.
Faktor organisasi yang terdiri dari: sumber daya alam, kepemimpinan, struktur.
1.5.2.4. Manfaat Pengukuran Kinerja
Pengalaman banyak organisasi menunjukkan bahwa sistem penilaian kinerja yang baik sangat bermanfaat untuk berbagai kepentingan. Adapun manfaat penilaian
kinerja dalam suatu organisasi seperti yang dipaparkan oleh Siagian Dalam Dinata, 2009:14 adalah sebagai berikut:
1. Mendorong peningkatan kinerja. Dengan mengetahui hasil prestasi kerja,
ketiga pihak yang terlibat dapat mengambil langkah yang diperlukan agar kinerja para pegawai lebih meningkat lagi di masa-masa yang akan datang.
2. Sebagai bahan pengambilan keputusan dalam pemberian imbalan. Keputusan
tentang siapa yang berhak menerima imbalan berdasarkan penilaian atas kinerja pegawai.
3. Untuk kepentingan mutasi. Kinerja seseorang di masa lalu merupakan dasar
bagi pengambilan keputusan mutasi baginya di masa yang akan datang, ataupun bentuk mutasi tersebut seperti promosi, alih tugas, maupun alih
wilayah. 4.
Guna menyusun program pendidikan dan pelatihan, baik yang dimaksudkan untuk mengatasi berbagai kekurangan dan kelemahan maupun untuk
mengembangkan potensi pegawai yang sepenuhnya digali dan yang terungkap melalui penilaian kinerja pegawai. Membantu para pegawai menentukan
Universitas Sumatera Utara
30 rencana karirnya dan dengan bantuan bagian kepegawaian menyusun program
pengembangan karir yang paling tepat, dalam arti sesuai dengan kebutuhan para pegawai dan dengan kepentingan organisasi.
5. Sektor publik tidak terlepas dari kepentingan umum sehingga pengukuran
kinerja mutlak diperlukan untuk mengetahui seberapa berhasil misi sektor publik tersebut dapat dicapai penyedia jasa dan barang-barang publik.
Sementara perspektif internal organsasi, pengukuran kinerja juga sangat bermanfaat untuk membantu kegiatan manajerial keorganisasian.
1.5.3. Organisasi Pelayanan Publik