64 6.
Dalam melaksanakan tugas setiap pimpinan satuan organisasi di bawahnya dan dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan
masing-masing, wajib mengadakan rapat berkala. 7.
Apabila Kepala Kantor berhalangan menjalankan tugasnya maka Kepala Kantor menghunjuk Kepala Sub Bagian Tata Usaha atau Kepala Seksi
untuk mejalankan tugas-tugas Kepala Kantor dengan mempedomani daftar urut kepangkatan yang laporannya diserahkan kepada Walikota melalui
Sekretariat Daerah.
3.4. Klasifikasi Pegawai Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Binjai
Adapun data aparat kepegawaian pegawai Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Binjai disajikan melalui data berikut:
a. Klasifikasi pegawai Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Binjai
berdasarkan jenis kelamin.
Tabel 1 Klasifikasi Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin
Jumlah 1. Laki-Laki
16 2. Perempuan
5 Total
21
Universitas Sumatera Utara
65 Dari data di atas dapat dilihat bahwa jumlah pegawai di Kantor Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kota Binjai yang berjenis kelamin laki-laki adalah sebanyak 16 orang sedangkan yang berjenis perempuan sebanyak 8 orang.
b. Klasifikasi pegawai Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Binjai
berdasarkan golongan jabatan.
Tabel 2 Klasifikasi pegawai Berdasarkan Golongan Jabatan
No Golongan Kepangkatan Jumlah
1. Golongan I
- 2. Golongan
II 11
3. Golongan III
10 4. Golongan
IV -
5. Golongan V
- 6. Golongan
VI -
Total 21
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa jumlah pegawai Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Binjai berdasarkan golongan kepangkatan hampir
berimbang antara pegawai golongan III sebanyak 10 orang dan pegawai golongan II sebanyak 11 orang.
Universitas Sumatera Utara
66 Di dalam organisasi publik, kedudukan seseorang dalam suatu jabatan
ditentukan berdasarkan jabatan struktural. Jabatan struktral adalah kedudukan, wewenang, dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil PNS dalam rangka jabatan suatu
organisasi. Jabatan struktural merupakan kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab dan wewenang serta hak seorang PNS dalam rangka memimpin
suatu organisasi.
Universitas Sumatera Utara
67
STRUKTUR ORGANISASI KANTOR PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
KOTA BINJAI BERDASARKAN PERATURAN DAERAH KOTA BINJAI NOMOR 19 TAHUN 2007
Kepala Kantor : Drs. Avon Syaffrullah Nasution
Kasubbag Tata Usaha : Rosmala Pane, SH
Kasi Informasi dan Pengaduan : Sri Juniarsih, S.Sos Kasi Pelayanan
: Firdaus, B.Sc Kasi Perencanaan dan Evaluasi : Muhammad Asli Harahap, SH
Staf Tata Usaha : Arifin Saragih, SE
Staf Tata Usaha : Melvin Hendrik Tambunan, SE
Staf Tata Usaha : Sonny Panjaitan, A.Md
Staf Tata Usaha : Reza Alexandra, A.Md
Staf Tata Usaha : Irlia Pratiwi Sembiring
Staf Informasi dan Pengaduan : Sugiarto
Staf Informasi dan Pengaduan : Edy Pimanta Tarigan, A.Md
Staf Pelayanan : Zen Effendi
Staf Pelayanan : Dahrina Wahyuni
Universitas Sumatera Utara
68 Staf Pelayanan
: Farhan Daulay Staf Pelayanan
: Kun Sanusi Awal Tarigan Staf Pelayanan
: Abdul Hakim Staf Pelayanan
: Ibnu Rayyan Staf pelayanan
: Chairul Amri
Staf Perencanaan dan Evaluasi : Muhammad Junaidi Staf Perencanaan dan Evaluasi : Rayu Ruli Wati Nainggolan.
Universitas Sumatera Utara
69
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui pengumpulan data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan melalui hasil wawancara
dengan informan kunci dan informan biasa. Wawancara dilakukan dengan menggunakan pertanyaan wawancara yang telah ditulis sebelumnya, tetapi tidak
menutup kemungkinan pertanyaan akan dikembangkan pada saat wawancara untuk menyesuaikan dengan permasalahan penelitian yang sebenarnya dan juga
berdasarkan teori yang ada. Tidak hanya wawancara saja tetapi juga penulis melakukan observasi langsung ke lokasi penelitian. Sedangkan data-data sekunder
diperoleh melalui studi kepustakaan dan dokumentasi yang berhubungan dengan penelitian.
Pengumpulan data dilakukan selama kurang lebih 4 hari di lokasi penelitian yakni di Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Binjai. Sedikitnya waktu yang
dimiliki penulis dalam melakukan penelitian hal ini dikarenakan keterbatasan waktu penulis dalam penyusunan skripsi. Sedangkan untuk pengurusan surat izin penelitian
dan wawancara pada informan maupun pengumpulan data-data yang dianggap perlu untuk penulisan skripsi ini, penulis tidak mengalami hambatan yang berarti.
Dalam hal ini, penulis menjadikan Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Binjai sebagai fokus penelitian yaitu yang menjadi informan kunci sebanyak 3
empat orang diantaranya:
Universitas Sumatera Utara
70 Kasubbag Tata Usaha
: Rosmala Pane, SH Kasi Informasi dan Pengaduan
: Sri Juniarsih, S.Sos Kasi Pelayanan
: Firdaus, B.Sc Sedangkan yang menjadi informan biasa sebanyak 5 lima orang yang terdiri
dari: 1.
Pegawai Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Binjai = 2 orang 2.
Masyarakat yang mengurus perizinan pada bulan April-Juni = 3 orang Dalam data penelitian ini ada beberapa tahapan utama yang penulis lakukan.
Pertama, penelitian diawali dengan pengumpulan dokumen yang berhubungan dengan masalah penelitian. Kedua, penulis melakukan wawancara dengan informan
kunci dan informan biasa ntuk dapat mengetahui lebih dalam mengenai permasalahan penelitian. Ketiga, melakukan observasi pengamatan sehubungan dengan
permasalahan penelitian. Sesuai dengan teknik pengumpulan data yang penulis lakukan yaitu
melakukan wawancara, maka berikut ini disajikan hasil pengumpulan data tentang implementasi prinsip-prinsip good governance dalam meningkatkan kinerja
organisasi pelayanan publik.
4.1. Legitimasi Hukum Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Di Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Binjai
Setiap penyelenggaraan pemerintah tentu memiliki pedoman yang menjadi acuan para implementator untuk melaksanakannya, sehingga berjalan sesuai dengan
Universitas Sumatera Utara
71 tujuan yang telah ditentukan sebelumnya dan dapat mencapai hasil yang diinginkan.
Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Binjai ini berpedoman pada peraturan perundang-undangan dan peraturan daerah sebagai dasar hukum dalam
penyelenggaraan pelayanan perizinan. Peraturan-peraturan yang mengatur mengenai pelayanan perizinan ini apabila
dilihat dari segi isinya menurut para informan telah menjelaskan dengan rinci bagaimana prosedur pelayanan perizinan tersebut. Hal ini seperti yang dikemukakan
oleh salah satu informan kunci Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Binjai yang menyatakan bahwa:
“Tentu ada aturan hukumnya, ada peraturan-peraturan yang mengatur tentang Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Binjai dan proses pelayanan
perizinannya yaitu: 1.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Tepadu Satu Pintu PTSP;
2. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
Per20M.PAN2006 Tentang Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Publik;
3. Peraturan Walikota Binjai No. 188.342-529 Tentang Uraian Tugas Pokok,
Fungsi dan Tata Kerja Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Binjai; 4.
SK Walikota Binjai No 503-1560k2008 Tentang Pendelegasian Wewenang Dibidang Perizinan Kepada Kepala Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kota Binjai;
5. SK Walikota Binjai No. 503.08-198k2009 Tentang Pendelegasian
Wewenang Penandatanganan Di Bidang Perizinan kepada Kepala Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Binjai”.
Hasil Wawancara dengan Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Binjai, Ibu Rosmala Pane, SH
Universitas Sumatera Utara
72 Lebih lanjut, Kepala Sub Bagian Tata Usaha menjelaskan landasan hukum
atas izin-izin yang dikelola oleh Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Binjai yaitu:
“Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu ini dibentuk berdasarkan aturan hukum dimana semua penyelenggaraan perizinan diatur dalam peraturan daerah
perda yang telah disahkan oleh DPRD. Semua perizinan yang dikelola oleh Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Binjai telah memiliki landasan hukum peraturan
daerah, yaitu:
1. Izin Bangunan Tempat Usaha Perda No. 4 Tahun 2008
2. Izin Usaha Perdagangan Perda No.18 Tahun 2001
3. Izin Usaha Peternakan Perda No.6 Tahun 2005
4. Izin Usaha Industri Perda No. 5 Tahun 2002
5. Izin Pengelola Dan Pengusahaan Perda No.18 Tahun 2005
6. Izin Pengolahan Air Bawah Tanah Perda No.5 Tahun 2003”
Hasil Wawancara dengan Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Binjai, Ibu Rosmala Pane, SH.
Meskipun begitu, terdapat beberapa hal yang menurut Kepala Seksi Pelayanan Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Binjai masih harus perlu untuk
ditingkatkan menyangkut dasar hukum yang melandasi pelayanan di Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Binjai.
“Pelayanan di Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Binjai akan lebih maksimal apabila status Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu dinaikkan menjadi
setara dengan badan atau dinas dalam kerangka Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD yang ada di Kota Binjai. Hal ini amat bermanfaat, terutama dalam hal
koordinasi pelaksanaan pelayanan perizinan serta dalam hal koordinasi tim teknis pelayanan perizinan di lapangan.”
Hasil wawancara dengan Kepala Seksi Pelayanan Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Binjai Bapak Firdaus, B.Sc
Universitas Sumatera Utara
73 Lebih lanjut, Kepala Seksi Pelayanan juga mengharapkan adanya peningkatan
jumlah perizinan yang dikelola Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Binjai, dimana sampai saat ini Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Binjai baru
mengelola 6 jenis izin. “Sesuai dengan namanya, Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Binjai
seharusnya telah mampu melayani seluruh jenis izin yang ada di Kota Binjai. Oleh sebab itu, kami mengharapkan adanya pendelegasian dari Walikota Binjai dalam
bentuk landasan hukum untuk memberikan kewenangan kepada Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Binjai dalam meningkatkan pelayanan izin yang
dikelolanya” Hasil wawancara dengan Kepala Seksi Pelayanan Kantor Pelayanan Terpadu Satu
Pintu Kota Binjai Bapak Firdaus, B.Sc
Dari pernyataan-pernyataan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa aturan hukum yang mendasari terbantuknya Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota
Binjai ini telah jelas dan dapat dimengerti oleh seluruh pihak-pihak yang terkait sehingga memudahkan mereka dalam memberikan pelayanan perizinan kepada
masyarakat. Namun, hendaknya adanya peningkatan status kantor menjadi badan atau dinas dalam kerangka Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD yang ada di Kota
Binjai serta pendelegasian kewenangan untuk meningkatkan jumlah izin yang dikelola.
4.2. Prosedur Pelayanan Kantor Pelayanan Satu Pintu Kota Binjai