2.2.3. Baseplate Dengan Beban Geser
Biasanya, gaya geser kolom dasar secara keseluruhan dilawan oleh gesekan karena adanya beban tekan aksial. Karena itu biasanya tidak diperlukan untuk
perencanaan geser. Namun ada beberapa kasus dimana perencanaan geser diperlukan.
Ada 4 cara untuk menahan gaya geser yaitu: dengan pengembangan gaya gesek; dengan baut geser bantalan, penggunaan penahan geser shear lug dan
dengan penanaman kolom ke pondasi.
Gambar 2.8 Baseplate Dengan Beban Geser
Untuk merencanakan dimensi baseplate dengan beban geser dapat mengikuti langkah berikut:
1. Menentukan
bagian geser yang dapat ditransfer oleh gesekan sebesar μ dikalikan dengan factor beban mati Vlgu, ditambah dengan bagian yang sesuai dari beban
hidup yang menghasilkan gaya geser. Bagian ini ditahan oleh penahan geser shear lug, adalah berbeda antara beban geser yang diperhitungkan dan
kekuatan ini. V
lgu
= faktor beban geser x gaya horizontal - μ x faktor beban mati x beban
mati
Universitas Sumatera Utara
2. Menghitung daerah bantalan yang diperlukan untuk penahan geser shear lug
A
lgu
=
. .
.
3. Menentukan dimensi penahan geser dengan asumsi bahwa bantalan terjadi pada
bagian di bawah pondasi beton. H dan G dapat dilihat pada gambar 2.8 H – G =
; W = asumsi lebar shear lug 4.
Menghitung momen pada penahan geser M
lgu
= 5.
Menghitung ketebalan shear lug t
lg
=
. .
2.2.4. Desain Baut Angkur
Baut angkur diperlukan untuk semua baseplate. Baut angkur digunakan untuk memperkuat semua pelat dan untuk mencegah kolom terbalik. Baut angkur juga
diperlukan ketika pelat menerima beban yang besar atau uplift.
a Batang Terkait b Batang Baut c Batang Berulir Dengan Biji Gambar 2.9. Jenis-Jenis Angkur
Universitas Sumatera Utara
Bidang runtuh
Untuk menentukan panjang baut angkur yang dibutuhkan, didasarkan pada luas
permukaan pelat dan kapasitas baut angkur itu sendiri. Dapat dihitung dengan prosedur sebagai berikut :
1. Menghitung luas lubang baut A
g
A
g
=
.
. .
Dimana : T
u
= kapasitas angkur kip = faktor tahanan untuk tegangan = 0.75
= kekuatan tarik minimum ksi 2.
Menghitung luas permukaan yang di proyeksikan
Gambar 2.10. Bidang Runtuh Bentuk Kerucut Untuk Jangkar
A
psf
=
. .
`
in
2
Dimana : T
u
= kapasitas angkur pounds f`c = mutu beton psi
= faktor tahanan untuk tegangan = 0.75
Universitas Sumatera Utara
3. L =
.
in
Dimana :
=
Luas permukaan pelat in
2
Panjang jangkar ini berlaku apabila luas proyeksi dianggap penuh, artinya tidak terpotong oleh tepi pondasi beton.
Pada tahun 1983 Shipp and Haninger telah menyajikan panjang minimum jangkar yang tertanam dan juga jarak minimumnya keujung bawah pondasi. Disajikan dalam
tabel 2.1 berikut. Jenis Material
Baut Panjang Minimum Jangkar L
Jarak minimum ke ujung bawah pondasi
A307, A36 12 x diameter baut
5 x diameter baut 4 in A325, A449
17 x diameter baut 7 x diameter baut 4 in
Tabel 2.1. Desain Baut Jangkar Sesuai Jenis Material
2.3. Alat Sambung Las