4.4. Simulasi Baseplate Dengan Program ANSYS
Dimensi baseplate yang telah dihitung secara manual diatas akan disimulasikan dengan program ANSYS, sehingga dihasilkan tegangan Von Mises
σ
υ
, kemudian dari tegangan Von Mises akan didapat faktor keamanan dengan persamaan sebagai berikut:
σ
υ
= S
y
FS Dimana : S
y
= kekuatan luluh material FS = faktor keamanan
Langkah-langkah simulasi baseplate secara garis besar ditunjukkan dalam diagram alir Gambar 2.11. Dalam tugas akhir ini digunakan ANSYS 9.0.
4.4.1. Karakteristik bahan
Karakteristik bahan dalam ANSYS dibutuhkan agar simulasi baseplate dapat mendekati uji yang sebenarnya. Karakteristik bahan untuk simulasi baseplate ini
adalah sebagai berikut : 1.
Bidang ilmu kasus yang dipilih adalah struktur. Langkahnya:
Ansys Main Menu → preferences dan centang individual disciplines to
show I the GUI pada structural 2.
Jenis elemen yang digunakan untuk baja adalah solid – tet 10node 92 Jenis elemen yang digunakan untuk beton adalah solid – concret 65
Langkahnya: Ansys Main Menu
→ preprocessor → Element Type → AddEditDelete, pada kotak dialog Element Type klik Add, pada kotak dialog Library of
Element Types pilih Structural Solid → Tet 10node 92, klik OK dan Close.
Dan begitu juga untuk pondasi beton. Dapat dilihat pada Gambar. 4.7.
Universitas Sumatera Utara
Gambar. 4.7.a. Pemilihan Jenis Elemen Untuk Baja
Gambar. 4.7.b. Pemilihan Jenis Elemen Untuk Beton 3.
Bahan material yang digunakan terdiri dari 2 , yaitu material baja dan beton. Untuk material baja digunakan baja standar ASTM A36 dengan
berat jenis
= 7,85 x 10
-6
kgmm
3
modulus elastisitas E = 20400
kgmm
2
angka poisson = 0,260
Sedangkan untuk material beton digunakan bahan standar dengan
berat jenis = 2,4 x 10
-6
kgmm
3
modulus elastisitas E = 3155 ksi = 2218,802 kgmm
2
angka poisson = 0.18
Langkahnya: Ansys Main Menu
→ Preprocessor → Material Props → Material Models, pada kotak dialog Material Define Model Behavior untuk Material Model
Universitas Sumatera Utara
Number 1, klik Structural → Liniear → Elastic → Isotropic isikan EX
dengan nilai modulus elastisitas E dan PRXY dengan angka poisson klik OK. Kemudian klik Density isikan DENS dengan berat jenis klik
OK. Kemudian untuk material 2, pada kotak dialog Material Define Model Behavior pilih Material
→ New Model, pada kotak dialog Define Material ID isikan 2, klik OK. Selanjutnya untuk Material Model Number 2 langkahnya
sama seperti langkah material 1. Setelah semua nilai dimasukkan klik tanda Close. Dapat dilihat pada Gambar. 4.8.
Gambar. 4.8. Input Data Karakteristik Bahan
Modulus elastisitas Angka Poisson
Berat Jenis
Universitas Sumatera Utara
4.4.2. Desain Objek