Baseplate Dengan Beban vertikal dan Momen

4. Menetukan nilai m dan n, sebagai berikut : m = − 0.95 2 in n = . in Dimana : d = kedalaman sayap dari kolom in bf = lebar sayap dari kolom in 5. Menentukan ketebalan pelat t p didasarkan dari besaran nilai m atau n yang dilihat pada gambar 2.3. di atas dan diambil nilai yang terbesar. Untuk menentukan ketebalan pelat yaitu: t p = m atau n . . . . in Dimana : t p = Tebal pelat in Fy = Mutu baja ksi 6. Menentukan luas dasar beton bantalan, yaitu: A 2 = 4 N B

2.2.2. Baseplate Dengan Beban vertikal dan Momen

Terdapat dua metode perencanaan untuk menentukan dimensi baseplate yang terbebani oleh gaya aksial dan momen, yaitu : 1. Perhitungan untuk eksentrisitas e kecil dan sedang. 2. Perhitungan untuk eksentrisitas e besar. Universitas Sumatera Utara 2.2.2.a Perhitungan Eksentrisitas e Kecil dan Sedang Gambar. 2.4. Eksentrisitas Beban Eksentrisitas Kecil Jika nilai eksentrisitas e sama atau lebih kecil dari N6, distribusi gaya tekan terjadi di seluruh permukaan baseplate, seperti yang terlihat pada gambar 2.4. Gaya f 1,2 dapat dihitung sebagai berikut : f 1,2 = . ± . ksi Dimana: B.N= dimensi baseplate in c = N2 in I = momen inersia, B x N 3 12 in 4 Berdasarkan LRFD Load Resistance Factor Design, gaya tekan maksimum f1 tidak boleh melebihi gaya tekan yang d2zinkan Fp : Fp = 0.85 f`c ksi Dimana : f`c = Mutu beton ksi A 1 = Luas baseplate in 2 A 2 = Luas beton dasar bantalan in 2 = Faktor resistensi pada beton, 0.6 Universitas Sumatera Utara  Untuk menghitungnya dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Menentukan Pu dan Mu 2. Menentukan tegangan desain bantalan maksimum Fp = 0.85 f`c ksi ≤ 1.7 f`c 3. Menentukan nilai N dan B dengan asumsi 4. Menentukan tegangan bantalan yang terjadi dengan rumus f 1,2 = . ± . ksi 5. Memeriksa apakah nilai e = ≤ dan nilai f 1,2 ≤ Fp. Jika nilainya memenuhi maka diteruskan kelangkah selanjutnya, jika tidak kembali ke langkah 3. 6. Menentukan tebal pelat t p , t p = . Gambar. 2.5. Eksentrisitas Beban Eksentrisitas Sedang Jika nilai eksentrisitas e diantara N6 dan N2, distribusi gaya tekan terjadi hanya pada sebagian baseplate, seperti yang terlihat pada gambar 2.5. Agar seimbang, distribusi gaya tekan harus sama dengan beban vertikal dan berada pada jarak e titik tengah dari baseplate. Gaya maksimum f 1 dihitung sebagai berikut : f 1 = . . ksi ; Dimana : A = Panjang tegangan yang terjadi, 3 N2 - e Universitas Sumatera Utara 2 .2.2.b Perhitungan Eksentrisitas e Besar Gambar. 2.6. Eksentrisitas Beban Eksentrisitas Besar Saat terjadi eksentrisitas e yang besar, maka disarankan menggunakan jangkar anchor bolt untuk meredam peregangan komponen pada saat beban momen bekerja. Hal ini diperlihatkan pada gambar 2.6.  Untuk menghitungnya dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Menentukan Pu dan Mu 2. Menentukan tegangan bantalan maksimum Fp = 0.85 f`c ksi ≤ 1.7 f`c 3. Menentukan nilai N dan B dengan asumsi. 4. Cek nilai eksentrisitras e = ≥ ½ N, jika sesuai maka dapat melanjutkan ke langkah selanjutnya, jika tidak ulangi langkah 3. 5. Menentukan panjang distribusi tegangan A N` sebagai berikut : A = `± ` . . ` . in Universitas Sumatera Utara Dimana : A` = Jarak dari jangkar dan titik tengah kolom, ` − in f` = . . ` ksi f p = Gaya tekan ijin ksi P = Gaya vertical kip M = Gaya momen kip 6. Menghitung kapasitas jangkar T kips T = . − 7. Menentukan tebal pelat t p , t p = . Dimana : M plu = faktor momen pada bagian kritis in-kipsin 2.2.2.c. Desain Tambahan Untuk Perhitungan Eksentrisitas Besar Saat pelat dasar menerima beban vertikal dan beban momen yang cenderung besar, terjadi eksentrisitas yang besar pula. Keadaan ini berakibat tidak seimbangnya pelat dasar yang selanjutnya dapat menyulitkan pengerjaan terutama pada saat awal konstruksi berlangsung. Untuk itu, diperlukan pengikat antara pelat dasar dan pondasi agar dapat menahan gaya guling yang terjadi. Pengikat yang dimaksud adalah anchor bolt baut angkur. Maitra 1978 telah mengembangkan suatu solusi grafis untuk kasus pelat dasar yang memiliki beban eksentris yang besar. Grafik yang dimaksud adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Gambar. 2.7. Grafik Desain Tambahan Untuk Baseplate Dengan Beban vertikal dan Momen  Untuk menentukan resultan gaya T dari ankur anchor bolt, dapat dihitung dengan prosedur sebagai berikut: 1. Menentukan Pu dan Mu 2. Menentukan tegangan desain bantalan maksimum Fp = 0.85 f`c ksi 3. Menentukan nilai N dan B dengan asumsi. 4. Hitung β = . ` . . ` sehingga dari grafik didapat nilai AN` 5. Dari nilai AN` didapat nilai A. Jika nilai A sesuai maka lanjutkan ke langkah selanjutnya, jika tidak ulangi langkah 3. 6. Dari grafik juga di dapat nilai α. Sehingga dapat dicari kapasitas angkur T = . ` . ` − kip Dimana : α = Koefisien jarak angkur dari pusat distribusi beban = + . ` . . ` Universitas Sumatera Utara

2.2.3. Baseplate Dengan Beban Geser