94 c Bahan Struktur
Sistem struktur yang digunakan disesuaikan antara bentuk bangunan, ketinggian bangunan, teknis dan teknologi.
Tabel 4.8. Tabel Bahan Struktur Kriteria
Beton Baja
Komposit Unsur
Agrerat kasarhalus, air dan semen
Besi, karbon, oksigen Beton dan baja
Sifat Mudah dibentuk,
praktis Kaku
Fleksibel
Kekuatan Gaya tekan
Gaya tarik Gaya tekan dan tarik
Daya Tahan
100-450 C
250 C korosi
100-450 C non
korosi
Pengontrolan Kualitas
Ketat Relatif merata
Ketat
Keahlian Menengah
Ahli khusus Ahli khusus
Pelaksanaan Bertahap dilapangan
Singkat, pabrikan Singkat, pabrikan
dan di lapangan
Jenis Bertulang, praktekan
Variasi rangka dan profil
Variasi
Contoh Balok, kolom, lantai
dan core Balok, kolom, dan
kabel struktur Balok, kolom, lantai
dan dinding core Sumber : Ir.Jimmy S Juwana 2005
4.4.7. Analisa Utilitas a Sistem Penghawaan
Sistem penghawaan terdiri atas dua yaitu penghawaan alami dan buatan. -
Penghawaan alami Penghawaan yang digunakan secara langusng tanpa bantuan alat
mekanik. Kelebihan : Kesejukan udara alami
Hemat energi dan ekonomis Kelancaran sirkulasi udara
Universitas Sumatera Utara
95 Kekurangan : Ruangan cepat kotor oleh debu yang masuk
Temperatur dan kelembaban udara tidak dapat dikontrol Memiliki banyak bukaan
- Penghawaan buatan
Penghawaan yang digunakan dengan bantuan sistem mekanikal chiller dan AHU umumnya disebut dengan AC Air Conditioner.
Kelebihan : Setiap saat dapat dilakukan pengontrolan udara Tidak memerlukan bukaan yang banyak
Ruangan tidak mudah kotor oleh debu Kekurangan : Udara tidak alami
Udara tidak bergerak Banyak energi dan biaya
Tabel 4.9. Tinjauan Penggunaan Energi
No Tinjauan Package Unit
Split Unit Central Station
Unit 1
Kemampuan supply
100-600 m
2
3000-4000 m
2
800-8000 m
2
2 Sistem
Air Cooled, Water Cooled
Air Cooled,
Water Cooled Air
Cooled, Water Cooled
3 Letak mesin
Kompresor diluar ruangan,
evaporator dan
kondensator didalam ruangan
Kompresor didalam ruangan,
evaporator dan
kondensator diluar ruangan
Evaporator, kompresor
dan kondensor
merupakan satu unit
4 Kebisingan
Relatif besar
karena seluruh
mesin berada
didalam ruangan Relatif
kecil karena
seluruh mesin
terletak diluar ruangan
Kecil karena
seluruh mesin
terletak diluar
ruangan 5
Sistem instalasi Sederhana
Tanpa ducting Dengan ducting
6 Distribusi udara
Kurang merata Disesuaikan
dengan kebutuhan
Disesuaikan dengan
kebutuhan
Universitas Sumatera Utara
96 7
Daya tahan mesin
10 tahun 10 tahun
20 tahun 8
Maintenaince Per unit
Per unit Per unit
9 Beban
peralatan Ringan
Ringan Besar dan berat
Sumber : Ir.Jimmy S Juwana 2005
b Sistem Pencahayaan
Sumber pencahayaan dibedakan atas pencahayaan alami dan buatan. -
Sumber pencahayaan alami day light yaitu melalui bukaan-bukaan yang ada pada bangunan. Sistem ini memanfaatkan sinar matahari
sebagai sumber cahaya. Kelebihan : Hemat energi dan ekonomis
Ketika pagi sinarnya menyehatkan Alami dan membantu tanaman untuk hidup
Kekurangan : Tidak bisa menerangi daerah yang dilindungi Hanya bisa dimanfaatkan pada pagi hari
Cahaya tidak dapat dikontrol -
Sumber pencahayaan buatan artificial light yaitu melalui penggunaan lampu untuk penerangan didalam bangunan. Sistem ini memanfaatkan
energi listrik sebagai cahaya. Kelebihan : Dapat menerangi daerah yang tidak dapat dijangkau
sinar matahari Cahaya dapat dikontrol dengan mudah
Dapat digunakan pada malam hari Kekurangan : Memerlukan banyak sumber penerangan
Boros energi listrik dan biaya
c Sistem Penanggulangan Bahaya Kebakaran
a. Pencegahan aktif terhadap bahaya kebakaran Pencegahan aktif bahaya kebakaran dapat dilihat pada tabel 4.10.
Universitas Sumatera Utara
97
Tabel 4.10. Tabel Pencegahan Aktif Kebakaran Alat Pencegahan Aktif Luas PelayananJarak
Keterangan Fire Hydrant
Jarak maksimal 30 m dan luas pelayanan 800
m
2
Ditempatkan di koridor, hall dan
tempat lain
yang mudah dicapai
Kimia Portable Jarak maksimal 25 m
dan luas pelayanan 200 m
2
Ditempatkan di
daerah umum atau pada ruangan
kecil seperti dapur dan ruang panel
Pylar Hydrant Jarak maksimal 100 m
2
Ditempatkan di halaman yang mudah dicapai oleh
mobil pemudam kebakaran
Sprinkler
Jarak maksimal 2-9 m dan luas pelayanan 25
m
2
Digunakan untuk
penanggulangan kebakaran pada tingkat awal yang
bekerja secara otomatis
karena pengaruh
suhu 135
- 160
Head Detector dan Smoke Detector
Luas pelayanan 75 m
2
Dihubungkan dengan alarm untuk mendeteksi sedini
mungkin adanya kebakaran Sumber : Ir.Jimmy S Juwana 2005
b. Pencegahan Pasif Terhadap Bahaya Kebakaran Pencegahan pasif bahaya kebakaran dapat dilihat pada tabel 4.11.
Tabel 4.11. Tabel Pencegahan Pasif Kebakaran Alat Pencegahan
Pasif Luas PelayananJarak
Keterangan
Tangga Kebaran dan Jarak maksimal 30 m. Kedap asap ada cerobong
Universitas Sumatera Utara
98
Pintu Kebakaran Lebar tangga dan bordes
minimal 1,2 m. Antrade minimal 28 m. Optrade
minimal 20 cm. asap dan dilengkapi dengan
penerangan darurat
Koridor Lebar minimal 1,8 m
Dilengkapi dengan
penerangan darurat
Sistem Kompartemensi
Lokalisasi proses
kebakaran agar api tidak menjalar ke tempat lain
untuk memudahkan
pengendalian dan
pemadamannya
Sumber Daya Listrik Darurat Genset dan
Baterai
Bekerja untuk penanganan darurat sprinkler, hydrant
dan detector Sumber : Ir.Jimmy S Juwana 2005
d Sistem Pengolahan Air Bersih dan Air Kotor
Sumber air bersih berasal dari PDAM dan sumur bor. Distribusi air berupa: -
Air Bersih
- Tangki Tekan Air ditampung di reservoir bawah yang tertutup dan langsung
dipompa ke masing-masing ruang. Sistem ini mempunyai kelemahan yaitu pemakaian listrik dan tenaga pompa yang besar
dan jika aliran listrik mati maka distribusi air tidak berjalan. - Tangki Atap
Air ditampung di reservoir atas dan setelah itu didistribusikan ke masing-masing ruang dengan memanfaatkan gravitasi bumi.
Sistem ini tidak memerlukan energi listrik, maka ketika listrik mati air tetap dapat dialirkan.
Universitas Sumatera Utara
99 -
Air Kotor
Buangan air kotor dari dapur, floor drain, wastafel dan air hujan dapat dialirkan langsung ke bak kontrol yang menuju saluran kota.
Sedangkan buangan air kotor dari WC harus mengalami proses pengolahan air kotor lalu disalurkan ke riol kota.
Sumber air kotor berasal dari : - Air Hujan
Disalurkan dari atap bangunan ke pipa-pipa pembuangan air hujan secara vertikal kemudian diteruskan ke saluran
pembuangan kota. - Air Kotor Cair
Disalurkan melalui pembuangan secara vertikal kemudian diteruskan ke saluran pembuangan kota. Khusus pembuangan
dari dapur, air kotor disaring dalam bak penampungan lemak. - Air Kotor Padat
Disalurkan melalui pipa pembuangan air kotor padat secara vertikal dan dibuang ke septictank kemudian siresapkan ke
dalam tanah melalui bak resapan.
e Sistem Pengolahan Sampah
Beberapa cara penanggulangan sampah : 1. Pembakaran.
Sampah diangkut dari tempat sampah sementara ke tempat pembuangan sampah utama. Kemudian dibakar dengan alat pembakar
sampah yaitu incinerator dengan suhu tertentu. Alat ini bisa membakar sampah padat, kering dan sampah basah.
2. Kompeksi Dengan cara ini sampah ditekan press hingga volume sampah
menjadi kecil. Untuk metode ini diperlukan alat khusus untuk menekan sampah.
Universitas Sumatera Utara
100 3. Penghancuran
Sistem kerja dari penghancuran ini adalah sampah yang telah dikumpulkan dari tempat penampungan sampah sementara lalu
dimasukkan ke dalam mesin penghancur.
f Sistem Elektrikal
1. PLN Untuk Kebutuhan Sehari-hari dalam keadaan normal.
2. Generator Set Genset Untuk kebutuhan listrik pada saat terjadi pemadaman listrik PLN. Minimal
genset dapat menyuplai 50 dari listrik yang dibutuhkan yaitu mencakup tenaga listrik utama seperti penerangan umum, AC, pompa dan lift.
3. UPS Uninterupted Power Supply Merupakan baterai kering yang dapat menyuplai tenaga listrik sementara.
UPS digunakan saat pemadaman listrik PLN dan kebakaran. UPS ini berguna untuk menyuplai listrik secara langsung pada bangunan
khususnya pada fungsi yang sangat membutuhkan seperti penerangan darurat dan fan-fan pada saat kebakaran.
Gambar 4.16. Sistem Elektrikal Sumber : Ir.Jimmy S Juwana 2005
Panel Utama UPS
Trafo PLN
Genset Utama
Sub Panel Penerangan
Sub Panel Pompa
AC
Universitas Sumatera Utara
101
BAB V KONSEP
5.1.Konsep Perancangan Tapak
Konsep perancangan tapak terdiri atas 3 bagian antara lain :
5.1.1. Konsep Sirkulasi Ruang Luar
Keterangan Gambar :
Ruang luar didesain agar pengunjung dapat merasakan implementasi dari jannah seperti sungai, tanaman, buah, suara air, dan suasana bersih dan syahdu
yang diterapkan pada tapak dan bangunan. Pengaturan massa bangunan di desain agar mesjid diposisikan di tengah tapak karena mesjid merupakan pusat kegiatan
dan peradaban Islam lihat gambar 5.1.
5.1.2. Konsep Ruang Luar
: Entrance Site : Sirkulasi Keluar Site
: Drop Off Mobil Pribadi : Masuk Basement
: Keluar Basement :Drop Off Angkutan Umum
Gambar 5.1. Entrance Tapak
Gambar 5.2. Konsep Ruang Luar
:Drop Off Mobil Pribadi
Universitas Sumatera Utara