memperhitungkan return yang akan diterima dan hal tersebut sudah pasti akan memilih pilihan yang paling menguntungkan perusahaan.
2. F isher ia n ’s Theory
Teori ini pertama kali dikemukakan oleh penyandang nama teori tersebut yaitu Irving Fisher, yang merupakan ekonom neoklasik berkebangsaan Amerika.
Teori tersebut menyatakan bahwa dengan adanya asimetri informasi antara investor dengan manajemen maka investor sebagai pihak luar tidak
dapat melihat perilaku manajemen dalam membuat keputusan investasi sehingga akan melakukan investigasi perilaku manajer melalui sisi lain.
Hasnawati 2005 menemukan bahwa keputusan investasi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Wahyudi dan Pawestri 2006 menemukan
bahwa keputusan investasi tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
2.1.7 Profitabilitas
Dewasa ini banyak pimpinan mendasarkan kinerja perusahaan yang dipimpinnya pada financial performance. Paradigma yang dianut oleh banyak
perusahaan tersebut adalah profit oriented. Perusahaan yang dapat memperoleh laba besar, maka dapat dikatakan berhasil atau memiliki kinerja financial yang
baik. Sebaliknya apabila laba yang diperoleh perusahaan relatif kecil, maka dapat dikatakan perusahaan kurang berhasil atau kinerja yang kurang baik, hal tersebut
dikarenakan profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan manajemen perusahaan.
Menurut Brigham dan Houston 2001 profitabilitas adalah serangkaian
Universitas Sumatera Utara
kebijakan dan keputusan. Profitabilitas dapat dikatakan sebagai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari aktivitas yang dilakukan pada
periode akuntansi. Profitabilitas adalah tingkat keuntungan bersih yang mampu diraih oleh perusahaan pada saat menjalankan operasinya. Keuntungan yang layak
dibagikan kepada pemegang saham adalah keuntungan setelah bunga dan pajak. Semakin besar keuntungan yang diperoleh semakin besar kemampuan perusahaan
untuk membayar dividennya, sehingga menjadikan nilai perusahaan menjadi lebih baik.
Seringkali pengamatan menunjukkan bahwa perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi perusahaan yang memperoleh laba yang
besar, maka dapat dikatakan berhasil atau memiliki kinerja yang baik, sebaliknya kalau laba yang diperoleh perusahaan relatif kecil atau menurun dari periode
sebelumnya, maka dapat dikatakan perusahaan kurang berhasil atau memiliki kinerja yang kurang baik. Laba yang menjadi kinerja perusahaan harus dievaluasi
dari satu periode ke periode berikutnya dan bagaimana laba actual dibandingkan dengan laba yang direncanakan.
Apabila seorang manajer telah bekerja keras dan berhasil meningkatkan penjualan sementara biaya tidak berubah, maka laba harus meningkat melebihi
periode sebelumnya, yang mengisyartkan keberhasilan. Profitabilitas yang tinggi menunjukkan prospek perusahaan yang baik sehingga investor akan merespon
positif sinyal tersebut dan nilai perusahaan akan meningkat. Profitabilitas dapat diproksi melalui Return On Equity ROE sebagai
ukuran profitabilitas perusahaan. Menurut Brigham dan Houston 2001 Return
Universitas Sumatera Utara
On Equity adalah rasio laba bersih setelah pajak terhadap modal sendiri. Maksud
dari defenisi ROE yang dikemukakan oleh Brigham dan Houston ini adalah bahwa rasio ini mengukur tingkat pengembalian atas investasi bagi para
pemegang saham.Dari defenisi ROE tersebut dapat disimpulkan bahwa, tingkat pengembalian modal atau ROE adalah rasio yang mengukur berapa besar
pengembalian yang diperoleh para pemegang saham atas modal yang disetorkannya untuk perusahaan. Secara umum, semakin tinggi ROE, semakin
baik kedudukan para pemegang saham sehingga akan menyebabkan baiknya penilaian investor terhadap perusahaan yang menyebabkan meningkatnya harga
saham dan nilai perusahaan. Penelitian Susanti 2010 menyimpulkan bahwa faktor profitabilitas
berpengaruh signifikan
dalam meningkatkan
nilai perusahaan,
dalam penelitiannya menunjukkan profit yang tinggi akan memberikan indikasi prospek
perusahaan yang baik sehingga dapat memicu investor untuk ikut meningkatkan permintaan saham. Selanjutnya permintaan saham yang meningkat akan
menyebabkan nilai perusahaan yang meningkat.
Universitas Sumatera Utara
2.2 Review Penelitian Terdahulu