Analisis Pengaruh Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen, Keputusan Investasi dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013

(1)

SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH KEPUTUSAN PENDANAAN, KEBIJAKAN DIVIDEN, KEPUTUSAN INVESTASI DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR

INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

TAHUN 2011-2013

OLEH

ERNITA SARTIKA PARDEDE 130522075

PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(2)

LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya

bahwa skripsi saya yang berjudul “ Analisis Pengaruh Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen, Keputusan Investasi dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/ atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/ atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, Juni 2015 Yang Membuat Pernyataan,

Ernita Sartika Pardede NIM : 130522075


(3)

ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH KEPUTUSAN PENDANAAN, KEBIJAKAN DIVIDEN, KEPUTUSAN INVESTASI DAN PROFITABILITAS

TERHADAP NILAI PERUSAHAAN TAHUN 2011-2013

Penelitian ini dilatarbelakangi dengan keberhasilan perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi dalam memiliki nilai perusahaan yang positif pada tahun 2011-2013 yang mana kondisi ini mampu memberikan sinyal baik bagi pemegang saham dan menandakan kinerja perusahaan yang terus meningkat menjadi lebih baik dalam pencapaian tujuan perusahaan secara optimal. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh keputusan pendanaan, kebijakan dividen, keputusan investasi dan profitabiltas terhadap nilai perusahaan secara simultan dan parsial.

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013 yang berjumlah 18 perusahaan. Sampel dalam penelitian diambil dengan menggunakan purposive sa mpling method. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda, yang diuji terlebih dahulu dengan uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas. Uji hipotesis menggunakan uji F, uji t dan uji koefisien determinasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) keputusan pendanaan dan kebijakan dividen secara parsial berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap nilai perusahaan, (2) kebijakan investasi dan Return On Equity secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, (3) keputusan pendanaan, kebijakan dividen, keputusan investasi dan Return On Equity secara simultan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

Kata kunci : keputusan pendanaan, kebijakan dividen, keputusan investasi, Return On Equity dan nilai perusahaan


(4)

ABSTRACT

THE EFFECT ANALYSIS OF FINANCING DECISIONS, DIVIDEND POLICY, INVESTMENT DECISIONS AND PROFITABILITY TO FIRM

VALUE PERIOD 2011-2013

This resea rch is ba sed on manufa cturing companies sector consumption goods industry whose ha ve positive firm va lue a t a period time of 2011 to 2013 which is this condition give positive signa l to stockholders a nd indica te companies’ performance increased more better to get optimum goa l. Based on this problem ba ckground, this resea rch a ims to exa mine the effect of fina ncing decisions, dividend policy, investment decisions and profita bility to firm va lue a ccording to simulta neously and pa rtia lly.

The popula tion in resea rch is the ma nufa cturing compa nies sector consumption goods industry which list in Indonesia Stock Excha nge, a t a period time of 2011 to 2013 a mounting 18 compa nies. Sa mple is ta ken by using purposive sa mpling method. The type of da ta used is seconda ry da ta . Technique test is by using multiple linea r regression a na lysis, preceded by a test consist of the a ssumption of cla ssica l test for norma lita s test, multicollinea rity test, a utocorela tion test a nd heteroskeda stisita s test. Hypothesis is tested by using F test, t test a nd determina nt coefficients test.

The result shows tha t: (1) pa rtia lly fina ncing decisions a nd dividend policy a ffect positive but ha ve not significa nt va lue on firm va lue, (2) partia lly investment decisions a nd Return On Equity a ffect positive a nd significa nt va lue on firm va lue, (3) simulta neously fina ncing decisions, dividend policy, investment decisions a nd return on equity a ffect significa nt to firm va lue.

Keywords : fina ncing decisions, dividend policy, investment decisions and Return On Equity a nd firm va lue


(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan atas segala berkat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

“Pengaruh Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen, Keputusan Investasi Dan

Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013”. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk menyelesaikan program Sarjana (S1) jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Teristimewa penulis ucapkan terimakasih kepada keluarga tercinta, orang tua penulis (E. Pardede dan L.N.Silitonga) dan kakak serta abang (Erdina, Edward dan Eselon) yang telah banyak memberikan dukungan dan motivasi melalui doa dan kasih sayang tulus yang diberikan selama ini.

Selama proses penyusunan skripsi ini penulis mendapat bimbingan, arahan, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan kali ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac.,Ak.,CA, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr.Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS, Ak, selaku Ketua Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan Drs.Hotmal Jafar,MM.,Ak, selaku Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs.Firman Syarif ,M.Si.,Ak, selaku Ketua Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan Dra. Mutia Ismail,MM.,Ak, selaku sekretaris Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dra. Nurzaimah, M.M, Ak, CA selaku Dosen Pembimbing penulis yang telah banyak memberikan masukan dan koreksi selama menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak selaku Dosen Pembaca Pembanding yang telah banyak membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.


(6)

6. Sahabat-sahabat yang sudah banyak memberikan arahan, motivasi dan doa kepada penulis Lopiani, Cenji, Gelora, Tresia, Kristian, Cinbon dan teman-teman lain yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu persatu.

Dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati dan tangan terbuka, penulis menerima kritik dan saran membangun guna penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat digunakan sebagai tambahan informasi bagi semua pihak yang membutuhkan.

Medan, Juni 2015 Penulis,

Ernita Sartika Pardede NIM : 130522075


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 7

1.3 Tujuan Penelitian... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka ... 9

2.1.1 Nilai Perusahaan ... 9

2.1.2 Pecking Order Theory ... 12

2.1.3 Signalling Theory... 13

2.1.4 Keputusan Pendanaan ... 14

2.1.5 Kebijakan Dividen ... 16

2.1.6 Keputusan Investasi ... 21

2.1.7 Profitabilitas ... 23

2.2 Review Penelitian Terdahulu... 26

2.3 Kerangka Konseptual ... 32

2.4 Perumusan Hipotesis ... 33

BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 36

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 36

3.3 Batasan Operasional ... 36

3.4 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional... 37

3.5 Populasi dan Sampel Penelitian ... 40

3.5.1 Populasi ... 40

3.5.2 Sampel ... 40

3.6 Jenis dan Sumber Data ... 43

3.7 Metode Pengumpulan Data ... 43

3.8 Teknik Analisis Data... 43

3.8.1 Analisis Statistik Deskriptif ... 43

3.8.2 Model Analisis Data ... 44


(8)

3.9.1 Uji Normalitas ... 45

3.9.2 Uji Multikolinearitas ... 47

3.9.3 Uji Autokorelasi ... 48

3.9.4 Uji Heteroskedasitas ... 49

3.10 Pengujian Hipotesis ... 50

3.10.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ... 51

3.10.2 Uji Statistik t (Uji Parsial) ... 52

3.10.3 Koefisien Determinasi (R2) ... 53

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 54

4.1.1 Analisis Statistik Deskriptif ... 54

4.1.2 Uji Asumsi Klasik ... 56

4.1.2.1 Uji Normalitas ... 56

4.1.2.2 Uji Multikolinearitas ... 59

4.1.2.3 Uji Autokorelasi ... 60

4.2.2.4 Uji Heteroskedatisitas ... 61

4.1.3 Analisis Linear Berganda ... 63

4.1.4 Uji Hipotesis ... 65

4.1.4.1 Uji Signifikasi Simultan (Uji- F)... 65

4.1.4.2 Uji Signifikasi Parsial (t-test) ... 67

4.214.3 Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 68

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 73

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 73

5.2 Saran... 74

DAFTAR PUSTAKA ... 75


(9)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul

Halaman

1.1 Rata-rata nilai PBV Periode 2011-2013 ... 5

2.1 Review Penelitian Terdahulu... 26

3.1 Defenisi Operasional Variabel... 39

3.2 Daftar Perusahaan Manufaktur Sektor Barang Konsumsi ... 41

4.1 Hasil Statistik Deskriptif ... 54

4.2 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov ... 59

4.3 Hasil Uji Multikolinearitas ... 60

4.4 Hasil Uji Runs Test ... 61

4.5 Hasil Uji Glejser ... 63

4.6 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ... 64

4.7 Hasil Uji Simultan (Uji F) ... 66

4.8 Hasil Uji Parsial (Uji t) ... 67


(10)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1 Kerangka Konseptual ... 33

4.1 Grafik Histogram... 57

4.2 Grafik P- Plot ... 58


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul

1 Perhitungan Rasio Variabel Dependen dan Independen 2 Data SPSS 20


(12)

ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH KEPUTUSAN PENDANAAN, KEBIJAKAN DIVIDEN, KEPUTUSAN INVESTASI DAN PROFITABILITAS

TERHADAP NILAI PERUSAHAAN TAHUN 2011-2013

Penelitian ini dilatarbelakangi dengan keberhasilan perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi dalam memiliki nilai perusahaan yang positif pada tahun 2011-2013 yang mana kondisi ini mampu memberikan sinyal baik bagi pemegang saham dan menandakan kinerja perusahaan yang terus meningkat menjadi lebih baik dalam pencapaian tujuan perusahaan secara optimal. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh keputusan pendanaan, kebijakan dividen, keputusan investasi dan profitabiltas terhadap nilai perusahaan secara simultan dan parsial.

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013 yang berjumlah 18 perusahaan. Sampel dalam penelitian diambil dengan menggunakan purposive sa mpling method. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda, yang diuji terlebih dahulu dengan uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas. Uji hipotesis menggunakan uji F, uji t dan uji koefisien determinasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) keputusan pendanaan dan kebijakan dividen secara parsial berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap nilai perusahaan, (2) kebijakan investasi dan Return On Equity secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, (3) keputusan pendanaan, kebijakan dividen, keputusan investasi dan Return On Equity secara simultan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

Kata kunci : keputusan pendanaan, kebijakan dividen, keputusan investasi, Return On Equity dan nilai perusahaan


(13)

ABSTRACT

THE EFFECT ANALYSIS OF FINANCING DECISIONS, DIVIDEND POLICY, INVESTMENT DECISIONS AND PROFITABILITY TO FIRM

VALUE PERIOD 2011-2013

This resea rch is ba sed on manufa cturing companies sector consumption goods industry whose ha ve positive firm va lue a t a period time of 2011 to 2013 which is this condition give positive signa l to stockholders a nd indica te companies’ performance increased more better to get optimum goa l. Based on this problem ba ckground, this resea rch a ims to exa mine the effect of fina ncing decisions, dividend policy, investment decisions and profita bility to firm va lue a ccording to simulta neously and pa rtia lly.

The popula tion in resea rch is the ma nufa cturing compa nies sector consumption goods industry which list in Indonesia Stock Excha nge, a t a period time of 2011 to 2013 a mounting 18 compa nies. Sa mple is ta ken by using purposive sa mpling method. The type of da ta used is seconda ry da ta . Technique test is by using multiple linea r regression a na lysis, preceded by a test consist of the a ssumption of cla ssica l test for norma lita s test, multicollinea rity test, a utocorela tion test a nd heteroskeda stisita s test. Hypothesis is tested by using F test, t test a nd determina nt coefficients test.

The result shows tha t: (1) pa rtia lly fina ncing decisions a nd dividend policy a ffect positive but ha ve not significa nt va lue on firm va lue, (2) partia lly investment decisions a nd Return On Equity a ffect positive a nd significa nt va lue on firm va lue, (3) simulta neously fina ncing decisions, dividend policy, investment decisions a nd return on equity a ffect significa nt to firm va lue.

Keywords : fina ncing decisions, dividend policy, investment decisions and Return On Equity a nd firm va lue


(14)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Industri manufaktur khususnya sektor industri barang konsumsi merupakan industri yang mendominasi perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal ini didukung oleh data dari www.neraca.co.id

yang menyatakan sektor barang konsumsi pada tahun 2013 masih mencatatkan pertumbuhan yang positif, bahkan dengan kenaikan di atas 20% di tengah melemahnya beberapa sektor industri dalam negeri. Walaupun demikian, melihat banyaknya perusahaan industri dalam negeri serta kondisi perekonomian saat ini, telah menciptakan suatu persaingan yang ketat antar perusahaan manufaktur. Persaingan dalam industri manufaktur membuat setiap perusahaan semakin meningkatkan kinerjanya agar tujuannya dapat tercapai.

Suatu perusahaan harus mempunyai tujuan yang jelas. Tujuan perusahaan tersebut antara lain mendapat keuntungan yang maksimal, memakmurkan pemilik perusahaan dan mengoptimalkan nilai perusahaan yang dapat dilihat dari nilai sahamnya. Tujuan ini dapat diwujudkan dengan memaksimumkan nilai perusahaan dengan asumsi bahwa pemilik perusahaan atau pemegang saham akan makmur jika kekayaannya meningkat. Fama & French (1998) menyatakan bahwa

Nilai perusahaan yang optimal dapat dicapai melalui pelaksanaan fungsi manajemen keuangan, dimana satu keputusan keuangan yang diambil akan mempengaruhi keputusan keuangan lainnya dan berdampak pada nilai perusahaan. Keputusan keuangan dalam sudut pandang manajemen keuangan meliputi keputusan investasi, pendanaan dan kebijakan dividen. Maksimum nilai perusahaan tercermin dalam harga sahamnya.


(15)

Harga pasar dari saham perusahaan yang terbentuk antara pembeli dan penjual disaat terjadi transaksi disebut nilai pasar perusahaan, karena harga pasar saham dianggap cerminan dari nilai aset perusahaan sesungguhnya. Nilai perusahaan yang dibentuk melalui indikator nilai pasar saham sangat dipengaruhi oleh peluang-peluang investasi. Adanya peluang investasi dapat memberikan sinyal positif tentang profitabilitas perusahaan pada masa yang akan datang, sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan. Profitabilitas yang tinggi menunjukkan prospek perusahaan yang baik, sehingga investor akan merespon positif keadaan tersebut dan nilai perusahaan akan meningkat (Sujoko dan Soebintoro, 2007).

Nilai perusahaan dapat dilihat dari price to book value (PBV) yang merupakan perbandingan antara harga saham dengan nilai buku per lembar saham. Berdasarkan perbandingan tersebut, harga saham perusahaan dapat diketahui berada di atas atau di bawah nilai bukunya. PBV yang tinggi akan membuat investor percaya atas prospek perusahaan kedepan. Hal ini juga yang menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab nilai perusahaan yang tinggi mengindikasikan kemamkmuran pemegang saham. Peneliti memfokuskan hanya pada keputusan pendanaan, kebijakan dividen, keputusan investasi dan profitabilitas untuk mengetahui tingginya nilai perusahaan dalam memakmurkan pemegang saham.

Keputusan pendanaan memiliki peran strategis bagi kesejahteraan pemilik dan kelangsungan hidup perusahaan. Sejumlah teori telah muncul untuk menjelaskan perbedaan keputusan pendanaan bagi setiap perusahaan. Teori-teori


(16)

tersebut menyatakan bahwa perusahaan dalam menetapkan struktur pendanaan tergantung pada perimbangan antara beban dan manfaat, keseimbangan informasi dan insentif pengendalian perusahaan. Menurut konsep cost of capital, perusahaan harus mengusahakan agar dapat mencapai keputusan pendanaan yang optimal, yakni keputusan pendanaan yang meminimumkan biaya penggunaan modal rata -rata dimana besarnya average cost of capital tergantung pada proporsi masing-masing sumber dana tersebut. Van Horn menyatakan kalau ingin meningkatkan harga per saham, maka terlebih dahulu harus mengusahakan biaya modal perusahaan menjadi seminimum mungkin untuk meningkatkan kemakmuran para pemegang saham perusahaan. Penelitian empiris mengenai pengaruh keputusan pendanaan terhadap nilai perusahaan masih belum adanya konsistensi hasil penelitian seperti yang dilakukan Hasnawati (2005), Naiborhu (2014) menyimpulkan bahwa keputusan pendanaan memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap nilai perusahaan. Tetapi penelitian lain seperti Anugrah (2014) menyimpulkan bahwa keputusan pendanaan tidak signifikan berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Kebijakan dividen merupakan kebijakan yang penting dan harus dipertimbangkan matang oleh manajemen perusahaan, karena kebijakan dividenakan melibatkan kepentingan saham dengan dividennya dan kepentingan perusahaan dengan laba ditahannya. Pada hakikatnya kebijakan dividenakan menentukan berapa banyak laba yang diperoleh akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen dan berapa banyak laba yang akan ditahan untuk reinvestasi. Penelusuran penelitian terdahulu tentang pengaruh kebijakan dividen


(17)

terhadap nilai perusahaan masih menjadi topik yang menarik untuk diteliti kembali karena belum adanya konsistensi hasil penelitian. Menurut Modigliani & Miller (1963) dan Naiborhu (2014) menyimpulkan bahwa kebijakan dividen tidak relevan memengaruhi nilai perusahaan. Berbeda dengan hasil penelitian Sujokodan Soebintoro (2007) yang menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan dan positif kebijakan pembayaran dividen terhadap nilai perusahaan disebabkan adanya mekanisme yang dapat mengkomunikasikan informasi manajemen mengenai kinerja perusahaan saat ini dan masa yang akan datang.

Keputusan investasi mempunyai dimensi waktu jangka panjang, sehingga keputusan yang akan diambil harus dipertimbangkan dengan baik, karena mempunyai konsekuensi berjangka panjang pula. Tujuan keputusan investasi adalah memperoleh tingkat keuntungan yang tinggi dengan tingkat risiko tertentu. Keuntungan yang tinggi disertai dengan risiko yang bisa dikelola, diharapkan akan mampu menaikkan nilai perusahaan, yang berarti menaikkan kemakmuran pemegang saham. Naiborhu (2014) mendapat hasil penelitian bahwa keputusan investasi berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.Sedangkan Wahyudi dan Pawestri (2006) menemukan bahwa keputusan investasi tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Keputusan investasi berpengaruh terhadap nilai perusahaan diartikan bahwa adanya sejumlah investasi yang akan mendapat surplus jika perusahaan mampu membuat keputusan investasi yang tepat. Surplus yang diperoleh akan memberikan kontribusi terhadap cash inflow, kemudian diakumulasikan pada peningkatan profit perusahaan. Sebaliknya jika keputusan investasi tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan diartikan bahwa perusahaan


(18)

memiliki defisit atas sejumlah investasi yang dilakukan sehingga akan mengurangi ekuitas dan pada akhirnya akan menurunkan nilai perusahaan.

Nilai perusahaan dapat pula dipengaruhi oleh besar kecilnya profitabilitas yang dihasilkan oleh perusahaan. Profitabilitas merupakan tingkat keuntungan bersih yang mampu diraih oleh perusahaan pada saat menjalankan operasinya.Weston dan Copeland (1992), mendefenisikan profitabilitas sejauh mana perusahaan menghasilkan laba dari penjualan dan investasi perusahaan. Profitabilitas suatu perusahaan akan memengaruhi kebijakan para investor atas investasi yang dilakukan. Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba akan dapat menarik para investor untuk menanamkan dananya guna memperluas usahanya, sebaliknya tingkat profitabilitas yang rendah akan menyebabkan para investor menarik dananya. Profitabilitas juga mempunyai arti penting dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka panjang, karena profitabilitas menunjukkan apakah perusahaan tersebut mempunyai prospek yang baik dimasa yang akan datang. Dengan demikian setiap perusahaan akan selalu berusaha meningkatkan profitabilitasnya, karena semakin tinggi tingkat profitabilitas suatu perusahaan maka kelangsungan hidup perusahaan akan lebih terjamin.

Tabel 1.1 berikut ini merupakan perhitungan rata-rata nilai perusahaan yang dikonfirmasikan melalui Price To Book Value.

Tabel 1.1

Rata-rata nilai PBV Periode 2011-2013

No. Emiten Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Rata-rata

1. AISA 0.79 1.55 1.85 1.40

2. DLTA 3.12 6.83 10.04 6.66


(19)

4. GGRM 4.86 4.07 2.85 3.93

5. HMSP 16.76 19.73 32.85 23.11

6. ICBP 2.83 3.79 4.62 3.75

7. INDF 1.28 1.50 1.50 1.43

8. KAEF 1.51 2.86 2.14 2.17

9. KLBF 5.30 7.30 7.40 6.67

10. MERK 6.01 8.17 8.61 7.60

11. MBLI 14.26 47.27 35.44 32.32

12. MYOR 4.51 5.00 6.35 5.29

13. ROTI 6.16 10.48 7.17 7.94

14. SKLT 0.79 0.96 0.90 0.88

15. TCID 1.52 2.02 2.02 1.85

16. TSPC 3.77 5.00 3.84 4.20

17. ULTJ 2.22 2.29 6.60 3.70

18. UNVR 38.97 40.09 36.00 38.35

Sumber : Indonesia Capital Market Directory (ICMD), IDX, data diolah 2015 Dari tabel 1.1 di atas nilai perusahaan yang dihitung dengan Price To Book Va lue dari 2011 sampai dengan 2013 menunjukkan rata-rata nilai PBV dari tiap perusahaan berbeda-beda. Diketahui 17 perusahaan menunjukkan bahwa nilai perusahaan yang dikonfirmasikan melalui PBV bernilai positif karena PBV > 1. Sedangkan 1 perusahaan lainnya menunjukkan bahwa nilai perusahaan bernilai negatif karena PBV < 1. Banyaknya perusahaan yang memiliki nilai PBV yang positif mampu menjadi sinyal yang baik bagi pasar, dimana menandakan kinerja perusahaan yang terus meningkat menjadi lebih baik dan pencapaian tujuan perusahaan semakin optimal.

Berdasarkan uraian keputusan pendanaan, kebijakan dividen, keputusan investasi, profitabilitas dan nilai perusahaan, kajian beberapa penelitian terdahulu yang menunjukkan adanya perbedaan dari masing-masing penelitian dan fenomena gap yang terjadi maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen, Keputusan Investasi Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan


(20)

Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen, Keputusan Investasi dan Profitabilitas berpengaruh secara simultan maupun secara parsial terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang terdapat dalam penelitian ini maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk menganalisis pengaruh Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen, Keputusan Investasi dan Profitabilitas secara simultan dan secara parsial terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. bagi peneliti, untuk menambah dan mengembangkan wawasan pengetahuan peneliti khususnya mengenai pengaruh keputusan pendanaan, kebijakan dividen, keputusan investasi dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan. 2. bagi calon investor, dengan adanya kajian ini diharapkan dapat dijadikan bahan


(21)

3. bagi manajemen, penelitian ini diharapkan akan memberikan informasi terutama manajer keuangan untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan pengambilan keputusan pendanaan, kebijakan dividen, keputusan investasi dan profitabilitas yang dapat meningkatkan nilai perusahaan.

4. bagi akademisi, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan teori mengenai nilai perusahaan, keputusan pendanaan, kebijakan dividen, keputusan investasi dan profitabilitas yang diterapkan pada suatu perusahaan serta pengaruhnya terhadap nilai perusahaan.

5. bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi atau bahan wacana di bidang keuangan, khususnya yang ingin meneliti tentang nilai perusahaan.


(22)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan merupakan kondisi tertentu yang telah dicapai oleh suatu perusahaan sebagai gambaran dari kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan setelah melalui proses kegiatan selama beberapa tahun, yaitu sejak perusahaan tersebut didirikan sampai saat ini. Meningkatnya nilai perusahaan adalah sebuah prestasi, yang sesuai dengan keinginan para pemiliknya, karena dengan meningkatnya nilai perusahaan, maka kesejahteraan para pemilik perusahan juga meningkat. Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi menunjukkan tingkat kemakmuran pemegang saham (Horn, 1998). Nilai perusahaan yang tinggi juga akan membuat para pemegang saham percaya tidak hanya pada kinerja perusahaan saat ini namun juga pada prospek perusahaan di masa depan. Nilai perusahaan (Value of Firm) berhubungan dengan kemampuan perusahaan untuk meningkatkan kemakmuran pemegang saham, maka nilai perusahaan akan maksimum. Memaksimumkan nilai perusahaan ini digunakan sebagai pengukur keberhasilan perusahaan berarti meningkatnya kemakmuran pemilik perusahaan atau pemegang saham perusahaan.

Menurut Weston dan Copeland (1992) nilai perusahaan dapat didefenisikan sebagai nilai wajar perusahaan yang menggambarkan persepsi


(23)

investor terhadap emiten bersangkutan. Nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual. Nilai perusahaan merupakan nilai pasar atas surat berharga hutang dan ekuitas perusahaan yang beredar (Keown, et al, 2004). Harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli diartikan sebagai harga pasar atas perusahaan itu sendiri. Di bursa saham, harga pasar berarti harga yang bersedia dibayar oleh investor untuk setiap lembar saham perusahaan.Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan selalu dikaitkan dengan harga saham.

Ada beberapa pendekatan yang biasa dilakukan untuk nilai perusahaan, diantaranya:

1. pendekatan laba antara lain metode rasio tingkat laba atau Price Earning Ratio (PER).

2. pendekatan arus kas antara lain metode pertumbuhan deviden. 3. pendekatan aktiva antara lain metode penilaian aktiva.

4. pendekatan harga saham.

5. pendekatanEconomic ValueAdded (EVA).

Nilai perusahaan dalam beberapa literatur yang dihitung berdasarkan harga saham disebut dengan beberapa istilah, diantaranya:

1. Pr ice to Book Va lue (PBV) yaitu perbandingan antara harga saham dengan nilai buku saham.

2. Ma rket to Book Ra tio (MBR) yaitu perbandingan antara harga pasar saham dengan nilai buku saham.


(24)

3. Ma rket to Book Assets Ra tio yaitu ekspektasi pasar tentang nilai dari peluang investasi dan pertumbuhan perusahaan yaitu perbandingan antara nilai pasar aset dengan nilai buku aset.

4. Enterprice Va lue (EV) yaitu nilai kapitalisasi market yang dihitung sebagai nilai kapitalisasi pasar ditambah total kewajiban ditambah minority interest dan saham preferen dikurangi total kas dan ekuivalen kas.

5. Pr ice Ea rning Ra tio (PER) yaitu harga yang bersedia dibayar oleh pembeli apabila perusahaan dijual. PER dapat dirumuskan sebagai price per share / ea rnings per sha re.

6. Tobin’s Q yaitu nilai pasar dari suatu perusahaan dengan membandingkan nilai pasar suatu perusahaan yang terdaftar di pasar keuangan dengan nilai penggantian aset (asset replacement value) perusahaan.

7. Ma rket Va lue yaitu nilai perusahaan yang dihitung berdasarkan nilai pasar atas surat berharga hutang dan ekuitas perusahaan yang beredar.

Penelitian ini mengukur nilai perusahaan dengan menggunakan Pr ice to Book Va lue(PBV) yaitu rasio pasar yang digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar saham terhadap nilai bukunya. Rasio PBV ini mengindikasikan tentang pendapat investor terhadap prospek perusahaan di masa depan. PBV dapat dihitung dengan menggunakan rumus (Wild, 2005:43):


(25)

2.1.2 Pecking Order Theory

Teori ini menunjukkan kecenderungan perusahaan memilih pembiayaan

berdasarkan hierarki sumber dana yang paling disukai. Hal ini dikarenakan adanya informasi asimetrik yang menunjukkan bahwa manajemen mempunyai informasi yang lebih banyak daripada pemodal karena merekalah yang mengambil keputusan-keputusan keuangan dan menyusun berbagai rencana perusahaan. Kondisi ini dapat dilihat dari reaksi harga saham pada waktu manajemen mengumumkan peningkatan pembayaran dividen. Asimetrik informasi, biaya transaksi dan biaya emisi merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi pendanaan sehingga cenderung mendorong perilaku pecking order theory (Husnan, 2006). Para manajer akan menerbitkan sekuritas sesuai dengan urutan risiko yang paling kecil sesuai pecking order theory, dengan maksud untuk mengurangi berbagai biaya yang timbul dari pemilihan dana antara hutang atau ekuitas. Sesuai dengan teori ini maka investasi yang akan dibiayai dengan dana internal yaitu laba ditahan terlebih dulu, kemudian diikuti oleh penerbitan hutang baru dan penerbitan ekuitas baru. Penggunaan dana internal tidak mengharuskan perusahaan mengungkapkan informasi baru kepada pemodal sehingga dapat menurunkan harga saham.

Secara ringkas pecking order theory tersebut menyatakan sebagai berikut (Brealy dan Myers, dalam Hardiyanti , 2012):


(26)

2. Perusahaan mencoba menyesuaikan rasio pembagian dividen yang ditargetkan dengan berusaha menghindari perubahan pembayaran dividen secara drastis.

3. Kebijakan dividen yang relatif segan untuk diubah, fluktuasi profitabilitas dan kesempatan investasi yang tidak bisa diduga, mengakibatkan bahwa dana hasil operasi terkadang melebihi kebutuhan dana untuk investasi meskipun dalam kesempatan lain munkin kurang.

4. Apabila external financing diperlukan, maka perusahaan akan menerbitkan sekuritas yang paling aman terlebih dahulu yaitu dimulai dengan menerbitkan obligasi kemudian diikuti dengan sekuritas yang berkarakteristik opsi (obligasi konversi) dan terakhir adalah penerbitan saham.

2.1.3 Signalling Theory

Isyarat atau signal menurut Brigham dan Houston (2001) adalah suatu tindakan yang diambil manajemen perusahaan yang member petunjuk bagi investor tentang bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan. Teori ini mengungkapkan bahwa investor dapat membedakan antara perusahaan yang memiliki nilai tinggi dengan perusahaan yang memiliki nilai rendah. Perusahaan yang profitable memberikan signal tentang perusahaannya yang relatif tidak mudah mengalami kebangrutan dan bentuk lain dari financial distress, disbanding perusahaan yang kurang profitable. Optimisme perusahaan akan prospek yang lebih baik di masa depan ini akan ditunjukkan dengan peningkatan harga saham.


(27)

Hal ini dikarenakan adanya asymmetric information. Asymmetric informa tion adalah situasi dimana manajer memiliki informasi yang berbeda mengenai prospek perusahaan daripada yang dimiliki investor. Kondisi ini dapat dilihat dari reaksi harga saham ketika manajemen mengumumkan peningkatan pembayaran dividen. Dengan demikian, pihak manajemen berpikir bahwa harga saham saat ini sedang overvalue. Apabila hal tersebut yang dipikirkan terjadi, maka manajemen tentu akan berpikir lebih baik menawarkan saham baru, sehingga dapat dijual dengan harga yang lebih mahal dari yang seharusnya. Di sisi lain, apabila perusahaan menawarkan saham baru, pemodal akan menafsirkan bahwa salah satu kemungkinannya adalah hatga saham saat ini sedang terlalu mahal (sesuai dengan persepsi pihak manajemen). Sebagai akibatnya para pemodal akan menawar harga saham baru tersebut dengan harga yang lebih rendah. Karena itu emisi saham baru akan menurunkan harga saham.

2.1.4 Keputusan Pendanaan

Menurut Brigham dan Houston (2001), peningkatan hutang diartikan oleh pihak luar tentang kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban di masa yang akan datang atau adanya risiko bisnis yang rendah. Hal tersebut akan direspon secara positif oleh pasar. Terdapat dua pandangan mengenai keputusan pendanaan. Pandangan pertama dikenal dengan pandangan tradisional yang menyatakan bahwa struktur modal mempengaruhi nilai perusahaan. Pandangan tradisional diwakili oleh dua teori yaitu Trade off Theory dan Pecking Order Theory. Pandangan kedua dikemukakan oleh Modigliani dan Miller (1963) yang


(28)

menyatakan bahwa struktur modal tidak mempengaruhi nilai perusahaan. Masulis (1980) melakukan penelitian dalam kaitannya dengan relevansi keputusan pendanaan, menemukan bahwa

terdapat kenaikan abnormal returns sehari sebelum dan sesudah pengumuman peningkatan proporsi hutang, sebaliknya terdapat penurunan abnormal returns pada saat perusahaan mengumumkan penurunan proporsi hutang. Harga saham perusahaan naik apabila diumumkan akan diterbitkan pinjaman yang digunakan untuk membeli kembali saham perusahaan tersebut.

Mulyadi (2006) mengatakan bahwa jika menggunakan dana yang berasal dari hutang, jelas dana itu mempunyai biaya, minimal sebesar tingkat bunga, tetapi jika menggunakan modal sendiri (equity capital), maka masih harus mempertimbangkan oppurtunity cost bagi modal sendiri yang dimaksud.

Pengaturan antara perpaduan sumber modal mana yang akan diambil, maka diperlukan suatu pertimbangan-pertimbangan tertentu dari perusahaan. Oleh sebab itu, kebijakan pendanaan merupakan suatu kebijakan yang membahas mengenai sumber dana yang akan digunakan untuk membiayai suatu investasi yang menyangkut kombinasi yang optimal dari penggunaan berbagai sumber dana. Mulyadi (2006) berpendapat bahwa

keputusan pendanaan akan menyangkut penentuan kombinasi berbagai sumber dana yang pada dasarnya akan dibagi menjadi dua, salah satunya adalah pendanaan eksternal yang akan mengarah pada pengambilan keputusan mengenai struktur modal, yakni menentukan proporsi antara hutang jangka panjang dan modal sendiri. Hal ini akan nampak pada Debt Equity Ratio (DER) perusahaan tersebut.

Dalam memilih sumber pendanaan, apakah bersumber dari dalam atau dari luar perusahaan, Pecking Order Theory menetapkan suatu urutan keputusan pendanaan dimana para manajer pertama kali akan memilih untuk menggunakan laba ditahan. Hutang dan penerbitan saham sebagai pilihan terakhir (Ramlall,


(29)

2009). Teori ini didasarkan pada argumentasi bahwa penggunaan laba ditahan lebih murah dibandingkan sumber dana eksternal. Penggunaan sumber dana eksternal melalui hutang hanya akan digunakan jika kebutuhan investasi lebih tinggi dari sumber dana internal.

Apabila pendanaan dari luar (external financing) diperlukan, maka perusahaan akan menerbitkan sekuritas yang paling aman terlebih dahulu yaitu dimulai dari penerbitan obligasi kemudian diikuti oleh sekuritas berkarakter opsi (obligasi konversi), baru akhirnya penerbitan saham baru apabila masih belum mencukupi.

Fama dan French (1998) menemukan bahwa investasi yang dihasilkan dari leverage memiliki informasi yang positif tentang perusahaan di masa yang akan datang, selanjutnya berdampak positif terhadap nilai perusahaan. Sedangkan Wahyudi dan Pawestri (2006) menemukan bahwa keputusan pendanaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

2.1.5 Kebijakan Deviden

Dividen merupakan kompensasi yang diterima oleh pemegang saham, disamping capital gain. Nilai dan waktu pembayaran dividen ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan nilai yang dibagikan dapat berkisar antara 0 hingga sebesar laba bersih tahun berjalan atau tahun lalu.

Kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi di masa datang


(30)

(Sartono, 2001). Dividen dapat dibagikan dalam bentuk tunai (cash dividend), aktiva yang lain (property dividend), surat hutang (notes dividend), ataupun saham (stock dividend). Kebijakan dividen didasarkan pada pertimbangan kepentingan pemegang saham dan juga kepentingan perusahaan.

Kebijakan dividen penting karena dua alasan, yaitu: 1. pembayaran dividen akan mempengaruhi harga saham.

2. laba yang ditahan (retained earning) biasanya merupakan sumber tambahan modal sendiri yang terbesar dan terpenting untuk pertumbuhan perusahaan.

Kedua alasan tersebut membuat kebijakan dividen harus diputuskan secara hati-hati dan teliti agar kedua alasan tersebut dapat terpenuhi secara optimal. Keown et al. (2004) ada tiga pandangan teori yang biasa digunakan sebagai landasan dalam menentukan kebijakan dividen. Ketiga teori tersebut adalah sebagai berikut:

1. Dividend Irreleva nce Theor y

Pendukung utama teori ini adalah Merton Miller dan Franco Modigliani (MM). Mereka berpendapat bahwa nilai sebuah perusahaan akan tergantung hanya pada kemampuan perusahaan memperoleh laba dari aset perusahaan, bukan pada bagaimana laba tersebut akan dibagi menjadi dividen dan saldo laba ditahan.

2. A Bird In The Hand Theor y

Teori ini dicetuskan oleh Myron Gordon dan John Lintner yang berpendapat bahwa pembagian dividen berpengaruh secara positif terhadap nilai perusahaan. Teori ini mengacu pada konsep time value of money dimana


(31)

dividen saat ini seharusnya memiliki nilai yang lebih tinggi dibanding capital ga in di masa depan.

3. Tax Preference Theor y

Teori ini menyebutkan bahwa sebenarnya pembagian dividen merugikan investor. Hal ini dikarenakan adanya pajak yang harus dibayar ketika dividen dibagikan. Lain halnya dengan capital gain yang tidak perlu membayar pajak sampai saham terjual. Sesuai dengan konsep time value of money maka pembayaran pajak pada masa yang akan datang lebih menguntungkan dibandingkan dengan pembayaran pajak pada saat ini dengan jumlah yang sama. Kebijakan dividen yang umum dilakukan oleh perusahaan salah satunya adalah dividen tunai. Ada beberapa bentuk kebijakan pemberian dividen secara tunai. Bentuk kebjakan pemberian dividen tersebut adalah:

1. Kebijakan Pemberian Dividen Stabil

Kebijakan ini akan memberikan dividen secara tetap per lembarnya untuk jangka waktu tertentu walaupun laba perusahaan berfluktuasi. Dividen stabil ini akan dipertahankan untuk beberapa tahun dan kemudian bila laba yang diperoleh meningkat secara mantap dan stabil maka dividen juga akan ditingkatkan untuk selanjutnya dipertahankan lagi selama beberapa tahun. 2. Kebijakan Dividen Yang Meningkat

Dengan kebijakan ini, perusahaan akan membayarkan dividen kepada pemegang saham dengan jumlah yang selalu meningkat dengan pertumbuhan yang stabil. Misal ditetapkan pertumbuhannya sebesar 5%.


(32)

3. Kebijakan Dividen Dengan Rasio Yang Konstan

Kebijakan ini memberikan dividen yang besarnya mengikuti besarnya laba yang diperoleh oleh perusahaan. Semakin besar laba yang diperoleh semakin besar dividen yang dibayarkan, begitu juga sebaliknya. Dasar yang sering digunakan sering disebut dengan dividend payout ratio.

4. Kebijakan Pemberian Dividen Regular Yang Rendah Dan Ekstra Dividen Kebijakan ini menentukan jumlah pembayaran dividen per lembar yang dibagikan kecil, kemudian ditambahkan dengan ekstra dividen bila keuntungannya mencapai jumlah tertentu.

Kebijakan dividen yang dipilih oleh perusahaan sudah tentu harus melewati pertimbangan yang matang agar tidak timbul masalah bagi perusahaan dikemudian hari. Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya dividen yang akan dibayarkan antara lain:

1. Posisi Solvabilitas Perusahaan

Apabila perusahaan dalam keadaan insolvensi atau solvabilitinya kurang menguntungkan, biasanya perusahaan tidak membagikan laba. Hal ini disebabkan karena laba yang diperoleh lebih banyak digunakan untuk memperbaiki posisi struktur modalnya.

2. Posisi Likuiditas Perusahaan

Dividen kas merupakan arus kas keluar bagi perusahaan. Oleh karena itu bila perusahaan membayarkan dividen berarti harus menyediakan uang kas yang cukup banyak dan hal ini akan menurunkan tingkat likuiditas perusahaan. Perusahaan dengan likuiditas kurang baik cenderung membagikan dividen


(33)

yang lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan yang likuiditasnya lebih baik.

3. Kebutuhan Untuk Melunasi Hutang

Semakin banyak hutang yang harus dibayar, maka semakin besar dana yang harus disediakan. Disamping itu dengan jatuh temponya hutang, berarti dana hutang tersebut harus diganti. Alternatif mengganti dana hutang tersebut bisa dengan cara mencari hutang baru ataupun dengan sumber dana internal dengan cara memperbesar laba ditahan. Hal ini tentunya akan memperkecil Dividend Pa yout Ratio.

4. Rencana Perluasan

Semakin pesat perluasan yang dilakukan, maka semakin besar dana yang dibutuhkan. Kebutuhan dana tersebut dapat dipenuhi baik dari hutang, menambah modal sendiri, ataupun dari sumber dana internal dengan cara memperbesar laba ditahan yang akhirnya akan memperkecil Dividend Pa yout Ra tio.

5. Kesempatan Investasi

Semakin terbuka kesempatan investasi, maka semakin kecil dividen yang dibayarkan sebab dananya akan digunakan untuk memperoleh kesempatan investasi tersebut.

6. Stabilitas Pendapatan

perusahaan yang pendapatannya stabil tidak perlu menyediakan kas yang banyak untuk berjaga-jaga, sedangkan perusahaan yang pendapatannya tidak stabil harus menyediakan kas yang banyak untuk berjaga-jaga. Hal ini


(34)

mengakibatkan perusahaan yang pendapatannya tidak stabil akan memperkecil Dividend Pa yout Ra tio-nya.

7. Pengawasan Terhadap Perusahaan

Terkadang pemilik tidak mau kehilangan kendali terhadap perusahaan. Oleh karena itu perusahaan cenderung mencari sumber dana dari modal sendiri. Kemungkinan akan masuk investor baru tentunya akan mengurangi kendali pemilik lama atas perusahaan. Jika dibelanjai dari hutang risikonya cukup besar. Hal itulah yang menyebabkan perusahaan akan cenderung tidak membagi dividen.

Fama dan French (1998) menemukan bahwa investasi yang dihasilkan dari kebijakan dividen memiliki informasi yang positif tentang perusahaan di masa yang akan datang, selanjutnya berdampak positif terhadap nilai perusahaan. Hasnawati (2005) menemukan bahwa kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Wahyudi dan Pawestri (2006) menemukan bahwa kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

2.1.6 Keputusan Investasi

Keputusan investasi adalah keputusan yang diambil oleh manajer keuangan dalam allocation of fund atau pengalokasian dana ke dalam bentuk investasi di dalam perusahaan untuk jangka waktu yang dikehendaki dengan harapan akan memperoleh keuntungan selama jangka waktu tersebut.

Perusahaan adalah kombinasi antara nilai aktiva riil dengan pilihan investasi di masa yang akan datang. Pertumbuhan perusahaan adalah faktor yang


(35)

diharapkan oleh investor sehingga perusahaan tersebut dapat memberikan imbal hasil yang diharapkan. Pertumbuhan perusahaan yang selalu meningkat dan bertambahnya nilai aset diharapkan dapat mendorong ekspektasi bagi investor karena kesempatan investasi dengan keuntungan yang diharapkan dapat tercapai. Menurut Wahyudi dan Pawestri (2006) nilai perusahaan yang dibentuk melalui indikator nilai pasar saham sangat dipengaruhi oleh peluang-peluang investasi.

Nilai perusahaan semata-mata ditentukan oleh keputusan investasi. Myers (1977) memperkenalkan Investment Opportunity Set (IOS) pada studi yang dilakukan dalam hubungannya dengan keputusan investasi. IOS didefinisikan sebagai kombinasi antara aktiva yang dimiliki (assets in place) dan pilihan investasi di masa yang akan datang dengan net present value positif. IOS memberikan petunjuk yang lebih luas dengan nilai perusahaan tergantung pada pengeluaran perusahaan di masa yang akan datang, sehingga prospek perusahaan dapat ditaksir dari IOS.

Teori-teori yang melatarbelakangi keputusan investasi, antara lain: 1. Signalling Theor y

Teori tersebut menyatakan bahwa pengeluaran investasi memberikan sinyal positif terhadap pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang, sehingga meningkatkan harga saham sebagai indikator nilai perusahaan (Wahyudi dan Pawestri, 2006). Teori ini menunjukkan bahwa pengeluaran investasi yang dilakukan oleh perusahaan memberikan sinyal, khususnya kepada investor maupun kreditur bahwa perusahaan tersebut akan tumbuh di masa mendatang. Pengeluaran investasi yang dilakukan oleh manajer pastinya telah


(36)

memperhitungkan return yang akan diterima dan hal tersebut sudah pasti akan memilih pilihan yang paling menguntungkan perusahaan.

2. F isher ia n’s Theor y

Teori ini pertama kali dikemukakan oleh penyandang nama teori tersebut yaitu Irving Fisher, yang merupakan ekonom neoklasik berkebangsaan Amerika. Teori tersebut menyatakan bahwa dengan adanya asimetri informasi antara investor dengan manajemen maka investor sebagai pihak luar tidak dapat melihat perilaku manajemen dalam membuat keputusan investasi sehingga akan melakukan investigasi perilaku manajer melalui sisi lain.

Hasnawati (2005) menemukan bahwa keputusan investasi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Wahyudi dan Pawestri (2006) menemukan bahwa keputusan investasi tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

2.1.7 Profitabilitas

Dewasa ini banyak pimpinan mendasarkan kinerja perusahaan yang dipimpinnya pada financial performance. Paradigma yang dianut oleh banyak perusahaan tersebut adalah profit oriented. Perusahaan yang dapat memperoleh laba besar, maka dapat dikatakan berhasil atau memiliki kinerja financial yang baik. Sebaliknya apabila laba yang diperoleh perusahaan relatif kecil, maka dapat dikatakan perusahaan kurang berhasil atau kinerja yang kurang baik, hal tersebut dikarenakan profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan manajemen perusahaan.


(37)

kebijakan dan keputusan. Profitabilitas dapat dikatakan sebagai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari aktivitas yang dilakukan pada periode akuntansi. Profitabilitas adalah tingkat keuntungan bersih yang mampu diraih oleh perusahaan pada saat menjalankan operasinya. Keuntungan yang layak dibagikan kepada pemegang saham adalah keuntungan setelah bunga dan pajak. Semakin besar keuntungan yang diperoleh semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayar dividennya, sehingga menjadikan nilai perusahaan menjadi lebih baik.

Seringkali pengamatan menunjukkan bahwa perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi perusahaan yang memperoleh laba yang besar, maka dapat dikatakan berhasil atau memiliki kinerja yang baik, sebaliknya kalau laba yang diperoleh perusahaan relatif kecil atau menurun dari periode sebelumnya, maka dapat dikatakan perusahaan kurang berhasil atau memiliki kinerja yang kurang baik. Laba yang menjadi kinerja perusahaan harus dievaluasi dari satu periode ke periode berikutnya dan bagaimana laba actual dibandingkan dengan laba yang direncanakan.

Apabila seorang manajer telah bekerja keras dan berhasil meningkatkan penjualan sementara biaya tidak berubah, maka laba harus meningkat melebihi periode sebelumnya, yang mengisyartkan keberhasilan. Profitabilitas yang tinggi menunjukkan prospek perusahaan yang baik sehingga investor akan merespon positif sinyal tersebut dan nilai perusahaan akan meningkat.

Profitabilitas dapat diproksi melalui Return On Equity (ROE) sebagai ukuran profitabilitas perusahaan. Menurut Brigham dan Houston (2001) Return


(38)

On Equity adalah rasio laba bersih setelah pajak terhadap modal sendiri. Maksud dari defenisi ROE yang dikemukakan oleh Brigham dan Houston ini adalah bahwa rasio ini mengukur tingkat pengembalian atas investasi bagi para pemegang saham.Dari defenisi ROE tersebut dapat disimpulkan bahwa, tingkat pengembalian modal atau ROE adalah rasio yang mengukur berapa besar pengembalian yang diperoleh para pemegang saham atas modal yang disetorkannya untuk perusahaan. Secara umum, semakin tinggi ROE, semakin baik kedudukan para pemegang saham sehingga akan menyebabkan baiknya penilaian investor terhadap perusahaan yang menyebabkan meningkatnya harga saham dan nilai perusahaan.

Penelitian Susanti (2010) menyimpulkan bahwa faktor profitabilitas berpengaruh signifikan dalam meningkatkan nilai perusahaan, dalam penelitiannya menunjukkan profit yang tinggi akan memberikan indikasi prospek perusahaan yang baik sehingga dapat memicu investor untuk ikut meningkatkan permintaan saham. Selanjutnya permintaan saham yang meningkat akan menyebabkan nilai perusahaan yang meningkat.


(39)

2.2 Review Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 berikut ini menyajikan review penelitian terdahulu mengenai kaitan antara beberapa indikator pengukuran nilai perusahaan.

Tabel 2.1

Review Penelitian Terdahulu

Nama Peneliti Variabel Penelitian Hasil Penelitian Putri

(2014)

Variabel Independen: - Net Profit Ma rgin

Ea rning Per Sha re - Return On Assets - Return On Equity Variabel Dependen: - Nilai Perusahaan

Net Profit Ma rgin dan Return On Assets memiliki pengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan

Earning Per Share dan Return On Equity tidak memiliki pengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan Gayatri

(2014)

Variabel Independen: - Struktur Modal - Kebijakan Dividen - Keputusan Investasi Variabel Dependen:

- Nilai Perusahaan

Struktur Modal dan Keputusan Investasi secara parsial memiliki pengaruh positif signifikan terhadap Nilai Perusahaan

Kebijakan Dividen tidak

berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan

Hardiyanti (2012)

Variabel Independen: - Insider Ownership - Leverage

- Profitabilitas - Firm Size

- Dividend Payout Ratio Variabel Dependen:

- Nilai Perusahaan

Leverage, Profitabilitas dan

Dividend Payout Ratio berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan Insider Ownership dan Firm Size berpengaruh tidak signifikan terhadap Nilai Perusahaan Insider Ownership, Levera ge, Profitabilitas, Firm Size dan Dividend Payout Ratio secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan Naiborhu (2014)

Variabel Independen: - Keputusan Investasi - Keputusan Pendanaan - Kebijakan Dividen - Modal Intelektual Variabel Dependen:

- Nilai Perusahaan

Keputusan Investasi dan Keputusan Pendanaan berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan

Secara parsial variabel Kebijakan Dividen tidak

berpengaruh terhadap nilai perusahaan


(40)

Modal Intelektual tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan

Uniariny (2012)

Variabel Independen: - Struktur Modal - Modal Intelektual Variabel Dependen:

- Nilai Perusahaan

Struktur Modal berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan. Modal Intelektual berpengaruh negatif dan Signifikan terhadap Nilai Perusahaan.

Hasnawati (2005)

Variabel Independen: - Keputusan Investasi - Pendanaan

- Dividen

Variabel Dependen: - Nilai Perusahaan

Hasilnya menunjukan bahwa secara parsial keputusan investasi,

pendanaan dan kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, kebijakan dividen secara langsung mempengaruhi nilai perusahaan melalui kebijakan dividen dan keputusan pendanaan Antwi, et al

(2012)

Variabel Independen: - Capital Structure Variabel Dependen:

- Firm Value

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa capital structure berpengaruh positif terhadap firm value

Ramlall (2009)

Variabel Independen: - Capital Structure Variabel Dependen:

- Firm Value

Likuiditas dan size berpengaruh negatif terhadap leverage, Tangibility of a ssets dan age of company berpengaruh positif terhadap leverage,

Profitability, nob-debt tax dan growth tidak berpengaruh terhadap levera ge,

Investment berkaitan positif dengan lea ses tetapi berkaitan negatif terhadap loans

Studi empiris yang dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu mengenai kaitan antara beberapa indikator pengukuran nilai perusahaan telah banyak dilakukan di Indonesia. Beberapa penelitian tersebut antara lain:

Gayatri (2014), meneliti pengaruh struktur modal, kebikajan dividen dan keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur di Indonesia. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2008 sampai tahun 2012.


(41)

Sampel dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling berjumlah 9 perusahaan. Variabel dependennya adalah nilai perusahaan yang diukur berdasarkan Price to Book Value sedangkan variabel independennya adalah struktur modal yang diukur dari Debt Equity Ratio, kebijakan dividen diukur dari Dividend Pa yout Ra tio dan keputusan investasi yang diukur dari Price Earning ra tio. Dengan menggunakan program aplikasi SPSS dengan versi 15 for windows, disimpulkan bahwa struktur modal dan keputusan investasi secara parsial memiliki pengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan sedangkan kebijakan dividen tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

Putri (2014), menelitin pengaruh rasio profitabilitas terhadap nilai perusahaan manufaktur sub-sektor otomotif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur sub-sektor otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2010 sampai tahun 2012. Sampel dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling berjumlah 16 perusahaan. Variabel dependennya adalah nilai perusahaan yang diukur berdasarkan Price to Book Va lue sedangkan variabel independennya adalah profitabilitas yang diukur berdasarkan Net Profit Margin, Earning Per Shar e, Return On Assets, Return On Equity. Dengan menggunakan program aplikasi SPSS versi 16.0, disimpulkan bahwa NPM dan ROA memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan sedangkan EPS dan ROE tidak memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

Hardiyanti (2012), meneliti analisis pengaruh insider ownership, leverage, profitabilitas, firm size, dan dividend payout ratio terhadap nilai perusahaan (Studi


(42)

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2007-2010). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2007 sampai tahun 2010. Sampel dipilih dengan metode purposive sampling berjumlah 12 perusahaan. Variabel dependennya adalah nilai perusahaan yang diukur berdasarkan Price to Book Va lue sedangkan variabel independennya terdiri dari insider ownership yang diukur dari Insider Ownership, leverage yang diukur dari leverage, profitabilitas yang diukur dari Return On Assets, firm size yang diukur dari log(total assets), dan dividend payout ratio yang diukur dari Dividend Payout Ratio. Dengan menggunakan program SPSS versi 16.0, disimpulkan bahwa leverage, profitabilitas dan dividend payout ratio berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan sedangkan insider ownership dan firm size berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Namun, insider ownership, leverage, profitabilitas, firm size dan dividend payout ratio secara simultan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

Naiborhu (2014), meneliti pengaruh keputusan investasi, keputusan pendanaan, kebijakan dividen dan modal intelektual terhadap nilai perusahaan. Populasi dalam perusahaan ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2010 sampai tahun 2012. Sampel dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling berjumlah 27 perusahaan. Variabel dependennya adalah nilai perusahaan yang diukur berdasarkan Market to Book Ratio sedangkan variabel independennya terdiri dari keputusan investasi yang diukur dari Pr ice Earning Ratio, keputusan pendanaan


(43)

yang diukur dari Debt to Equity Ratio, kebijakan dividen yang diukur dari Dividend Pa yout Ra tio dan model intelektual diukur dengan metode Value Added Intelectua l Coefficient. Dari hasil penelitian ini disimpulkan keputusan investasi dan keputusan pendanaan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan kebijakan dividen dan modal intelektual tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Uniariny (2012) meneliti dengan judul pengaruh struktur modal dan modal intelektual terhadap nilai perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini dilakukan pada periode tahun 2006 sampai dengam tahun 2010. Jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 15 perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan yang diukur menggunakan nilai pasar ekuitas dan nilai pasar hutang, sehingga didapatkan koefisien dari nilai perusahaan dengan cara menjumlahkan kedua komponen tersebut, sedangkan variabel independennya terdiri dari struktur modal yang diukur menggunakan nilai buku ekuitas dan kewajiban jangka panjang, modal intelektual yang diukur menggunakan metode Value Added Intelectual Coefficient (VAIC). Hasil dari penelitian adalah struktur modal berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan yang berarti struktur modal yang berupa total dari ekuitas dan kewajiban jangka panjang pada perbankan di Indonesia telah berperan penting dalam kontribusi peningkatan nilai perusahaan. Modal intelektual berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan karena aset financial berupa struktur modal yang digunakan perusahaan perbankan lebih banyak diperlukan


(44)

dibandingkan dengan modal intelektualnya.

Hasnawati (2005), meneliti implikasi keputusan investasi, pendanaan dan dividen terhadap nilai perusahaan. Penelitiannya bertujuan untuk menguji pengaruh keputusan keuangan (keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan dividen) terhadap nilai perusahaan. Periode penelitiannya adalah tahun 2001, dan diperoleh populasinya adalah 259 perusahaan di Jakarta Stock Excha nge. Variabel dependennya adalah nilai perusahaan yang diukur dengan menggunakan Price to Book Value, sedangkan variabel independennya adalah keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan dividen. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa secara parsial keputusan investasi, pendanaan dan kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, serta kebijakan dividen secara langsung memengaruhi nilai perusahaan melalui kebijakan dividen dan keputusan pendanaan.

Antwi, et al (2012), meneliti capital structure terhadap nilai perusahaan. Penelitian empiris ini mengambil bukti empirisnya yang berasal dari Ghana. Penelitian ini diimplementasikan pada semua 34 perusahaan yang listing di Ghana Stock Exchange (GSE) untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010. Hasil penelitian menunjukkan equity capital yang merupakan komponen dari capital structure releva n terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini juga sangat menyarankan agar perusahaan selalu membandingkan keuntungan dari penggunaan long term debt terhadap biaya dari penggunaan long ter m debt sebelum menentukan keputusan manajemen keuangan dalam operasinya. Hal ini dikarenakan long term debt merupakan faktor utama dari nilai perusahaan dan


(45)

memiliki pengaruh positif pada nilai perusahaan seperti equity capital.

Ramlall (2009), meneliti eksplorasi capital structure pada perusahaan yang tidak terdaftar di Mauritius. Penelitian ini mengarahkan terhadap bermacam-macam pengukuran leverage, pengukuran liabilities terhadap leases, loans dan debt. Hasil penelitian ini menunjukkan Likuiditas dan size berpengaruh negatif terhadap leverage, Tangibility of assets dan age of company berpengaruh positif terhadap leverage, Profitability, nob-debt tax dan growth tidak berpengaruh terhadap leverage. Investment berkaitan positif dengan leases tetapi berkaitan negatif terhadap loans.

2.3 Kerangka Konseptual

Nilai perusahaan dapat didefenisikan sebagai nilai wajar perusahaan yang menggambarkan persepsi investor terhadap emiten. Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi menunjukkan tingkat kemakmuran pemegang saham. Nilai perusahaan yang tinggi juga akan membuat para pemegang saham percaya tidak hanya pada kinerja perusahaan saat ini namun juga pada prospek perusahaan di masa depan. Dalam mewujudkan nilai perusahaan yang tinggi, manajemen perusahaan dituntut untuk cakap dalam menentukan keputusan keuangan secara efektif dan efisien. Efektif dalam keputusan investasi akan tercermin dalam pencapaian tingkat keuntungan yang optimal. Efisien dalam keputusan pendanaan akan tercermin dalam perolehan dana dengan biaya yang minimum. Kebijakan dividen yang optimal akan tercermin dalam peningkatan kemakmuran pemilik perusahaan. Dan


(46)

Profitabilitas suatu perusahaan akan memengaruhi kebijakan para investor atas investasi yang dilakukan. Bila profitabilitas suatu perusahaan tinggi maka investor akan tertarik untuk berinvestasi dalam perusahaan.

Berdasarkan landasan teori di atas, berikut disajikan kerangka pemikiran teoritis yang dituangkan dalam model penelitian seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

2.4 Perumusan Hipotesis

Keputusan pendanaan memiliki peran strategis bagi kesejahteraan pemilik dan kelangsungan hidup perusahaan. Menurut konsep cost of capital, perusahaan harus mengusahakan agar dapat mencapai keputusan pendanaan yang optimal, yakni keputusan pendanaan yang meminimumkan biaya penggunaan modal rata-rata dimana besarnya average cost of capital tergantung pada proporsi masing-masing sumber dana tersebut. Konsep tersebut mendukung penelitian yang dilakukan Ruan, et al (2011), yang menyatakan variabel keputusan pendanaan

Nilai Perusahaan (Y) Keputusan Pendanaan (X1)

Keputusan Investasi (X2)

Kebijakan Dividen (X3)


(47)

berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.Mengacu pada uraian tersebut, maka dirumuskan hipotesis pertama yaitu keputusan pendanaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

Dividend Pa yout Ra tio yang semakin meningkat menunjukkan prospek perusahaan semakin bagus sehingga investor akan tertarik untuk membeli saham dan nilai perusahaan akan meningkat. Dengan demikian variabel kebijakan dividen mempunyai pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Investasi yang dihasilkan dari kebijakan dividen memiliki informasi yang positif tentang perusahaan di masa yang akan datang, selanjutnya akan berdampak positif terhadap nilai perusahaan. Mengacu pada uraian tersebut, maka dirumuskan hipotesis kedua yaitu kebijakan dividen berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

Nilai perusahaan yang dibentuk melalui indikator nilai pasar saham sangat dipengaruhi oleh peluang investasi dan pengeluaran discretionary di masa yang akan datang. Efek langsung keputusan investasi terhadap nilai perusahaan merupakan hasil yang diperoleh dari kegiatan investasi itu sendiri melalui pemilihan proyek atau kebijakan lainnya seperti menciptakan produk baru, penggantian mesin yang lebih efisien dan pengembangan research and development.Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Naiborhu (2014), yang menyatakan keputusan investasi berpengaruh positif dan signufikan terhadap nilai perusahaan.Mengacu pada uraian tersebut, maka dirumuskan hipotesis ketiga yaitu keputusan investasi berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.


(48)

Profitabilitas adalah tingkat keuntungan bersih yang mampu diraih oleh perusahaan pada saat menjalankan operasinya.Profitabilitas yang tinggi menunjukkan prospek perusahaan yang baik sehingga investor akan merespon sinyal positif tersebut dan nilai perusahaan meningkat. Mengacu pada uraian tersebut, maka dirumuskan hipotesis keempat yaitu profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H1: keputusan pendanaan, kebijakan dividen, keputusan investasi dan

profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan baik secara parsial maupun secara simultan.


(49)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu menguji hipotesis, maka jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kausal.Penelitian kausal berguna untuk menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya (Umar, 2000).Namun bila dilihat dari jenis datanya maka penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif sebab data yang dipakai adalah data kuantitatif yaitu berupa angka.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui media internet dengan situs www.idx.co.id.Periode penelitian dilakukan pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Juni 2015.

3.3 Batasan Operasional

Batasan operasional dalam penelitian ini adalah:

a. objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.


(50)

b. variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen terdiri dari: Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen, Keputusan Investasi dan Profitabilitas. Variabel dependennya adalah Nilai Perusahaan.

3.4 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan.Nilai perusahaan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perbandingan antara harga saham dengan nilai buku per lembar saham pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Nilai perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan rumus:

PBV =Nilai Buku Perlembar SahamHarga Saham Perlembar

Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari: a. Keputusan Pendanaan

Keputusan pendanaan dalam penelitian ini merupakan variabel independen pertama (X1). Keputusan pendanaan didefenisikan sebagai keputusan yang

menyangkut komposisi pendanaan yang dipilih oleh perusahaan (Hasnawati,2005). Keputusan pendanaan dalam penelitian ini dikonfirmasikan melalui Debt to Equity Ratio.Rasio ini menunjukkan perbandingan antara jumlah hutang terhadap ekuitas (Brigham dan Houston, 2001).


(51)

b. Kebijakan Dividen

Kebijakan dividen dalam penelitian ini merupakan variabel independen kedua (X2). Kebijakan dividen adalah keputusan tentang seberapa banyak laba saat ini

yang akan dibayarkan sebagai dividen daripada ditahan untuk diinvestasikan kembali dalam perusahaan (Brigham dan Houston, 2001). Kebijakan dividen dalam penelitian ini dikonfirmasikan melalui Dividend Payout Ratio. Dividend Pa yout Ra tio, yaitu rasio yang menunjukkan perbandingan antara dividen per lembar saham dengan laba per lembar saham.

DPR =DPS EPS

Dimana:

DPR = Rasio Pembayaran Dividen (Dividend Payout Ratio) DPS = Dividen per Lembar Saham (Dividend Per Share) EPS = Laba per Lembar Saham (Earning Per Share) c. Keputusan Investasi

Myers (1977) memperkenalkan Investment Opportunity Set (IOS) pada studi yang dilakukan dalam hubungannya dengan keputusan investasi. IOS didefinisikan sebagai kombinasi antara aktiva yang dimiliki (assets in place) dan pilihan investasi di masa yang akan datang dengan net present value positif. Proksi IOS yang digunakan dalam penelitian ini adalah


(52)

d. Profitabilitas

Profitabilitas merupakan tingkat keuntungan bersih yang mampu diraih oleh perusahaan pada saat menjalankan operasinya (Hardiyanti, 2012). Dalam penelitian ini, profitabilitas dikonfirmasikan melalui Return On Equity. ROE dibutuhkan investor untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba bersih yang berkaitan dengan dividen. Pemilihan ROE sebagai proksi dari profitabilitas sebab semakin tinggi ROE akan menunjukkan semakin efisien perusahaan dalam menggunakan modal sendiri untuk menghasilkan laba investor yang ditanam pada perusahaan.

ROE = �� � � � �

Untuk lebih jelasnya, operasional penelitian dalam penelitian ini dapat diringkas seperti yang terlihat pada tabel 3.1 berikut ini:

Tabel 3.1

Ringkasan Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel

Penelitian Defenisi Skala Pengukuran

Nilai Perusahaan

(Y)

Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham (Sujoko dan Soebintoro, 2007)

Rasio Harga Saham PerlembarPBV = Nilai Buku Perlembar Saham

Keputusan Pendanaan (X1) Keputusan pendanaan didefenisikan sebagai keputusan yang menyangkut komposisi pendanaan yang dipilih oleh perusahaan (Hasnawati,2005).

Rasio DER =

�� � � �� � � �

Kebijakan Dividen

(X2)

Kebijakan dividen adalah keputusan tentang seberapa banyak laba saat ini yang

Rasio DPR =

DPS EPS


(53)

akan dibayarkan sebagai dividen daripada ditahan untuk diinvestasikan kembali dalam perusahaan (Brigham dan Houston, 2001) Keputusan Investasi (X3) Keputusan investasi menunjukkan perbandingan antara closing price dengan laba per lembar saham.

Rasio

PER = � � � � � �

� � � �� ℎ �

Profitabilitas (X4)

Profitabilitas merupakan tingkat keuntungan bersih yang mampu diraih oleh perusahaan pada saat menjalankan operasinya (Hardiyanti, 2012)

Rasio ROE =

�� � �

� � �

3.5 Populasi dan Sampel Penelitian 3.5.1 Populasi

Menurut Kuncoro (2008:55) Populasi merupakan “Wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakterisitk tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya”. Populasi yang digunakan untuk penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 yang berjumlah 37 perusahaan.

3.5.2 Sampel

Menurut Erlina (2011:82) Sampel adalah “Bagian populasi yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi, Hasil penelitian yang menggunakan sampel, maka kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Oleh sebab itu, sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar representatif


(54)

atau mewakili.Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah penarikan sampel secara purpose sampling yaitu penetapan sampel dengan didasar pada kriteria tertentu. Kriteria untuk dipilih menjadi sampel adalah :

1. perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013.

2. perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang menyediakan data laporan keuangan lengkap selama periode penelitian dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013.

3. perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang membagikan dividen kas dalam laporan keuangan periode penelitian dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 secara berturut-turut karena dividen kas 2011-2013 akan menghasilkan dividend per share yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

4. laporan perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang menyediakan data-data lain yang diperlukan dalam penelitian ini.

Berdasarkan kriteria yang dikemukakan di atas, maka diperoleh 18 sampel yang diperlihatkan dalam tabel 3.2 berikut ini.

Tabel 3.2

Daftar Perusahaan Manufaktur Sektor Barang Konsumsi

No. Kode Nama Perusahaan Kriteria Ket.

I II III IV 1. ADES Akasha Wira International

Tbk.

2. AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. Sampel 1

3. ALTO PT. Tri Banyan Tirta Tbk.

4. CEKA Wilmar Cahaya Indonesia

Tbk.


(55)

6. DLTA Delta Djakarta Tbk. Sampel 2 7. DVLA Darya-Varia Laboratoria Tbk. Sampel 3

8. GGRM Gudang Garam Tbk. Sampel 4

9. HMSP HM Sampoerna Tbk. Sampel 5

10. ICBP Indofood CBP Sukses Makmur

Tbk. Sampel 6

11. INAF Indofarma (Persero) Tbk.

12. INDF Indofood Sukses Makmur Tbk. Sampel 7 13. KAEF Kimia Farma (Persero) Tbk. Sampel 8 14. KDSI Kedawung Setia Industrial

Tbk.

15. KICI Kedaung Indah Can Tbk.

16. KLBF Kalbe Farma Tbk. Sampel 9

17. LMPI Langgeng Makmur Industri

Tbk.

18. MBTO PT. Martina Berto Tbk

19. MERK Merck Tbk Sampel 10

20. MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk. Sampel 11

21. MRAT Mustika Ratu Tbk.

22. MYOR Mayora Indah Tbk. Sampel 12

23. PSDN PT. Prashida Aneka Niaga

Tbk.

24. PYFA Pyridam Farma Tbk.

25. RMBA Bentoel International

Investama Tbk.

26. ROTI Nippon Indosari Corpindo

Tbk. Sampel 13

27. SCPI Merck Sharp Dohme Pharma

Tbk.

28. SIDO Industri Jamu & Farmasi Sido

Muncul Tbk.

29. SKBM PT. Sekar Bumi Tbk.

30. SKLT Sekar Laut Tbk. Sampel 14

31. STTP Siantar Top Tbk.

32. SQBB Taisho Pharmaceutical

Indonesia Tbk.

33. TCID Mandom Indonesia Tbk. Sampel 15 34. TSPC Tempo Scan Pacific Tbk. Sampel 16 35. ULTJ Ultrajaya Milk Industri&

Trading Co. Tbk. Sampel 17

36. UNVR Unilever Indonesia Tbk. Sampel 18


(1)

Lampiran 3

STATISTIK DESKRIPTIF

Descriptive Statistics

N

Minimum Maximum

Mean

Std. Deviation

DER

54

.11

2.49

.7471

.55561

DPR

54

.12

1.16

.4497

.26355

PER

54

5.88

88.69

22.8000

13.27409

ROE

54

4.86

137.46

33.1163

34.63238

PBV1

54

-.24

3.86

1.5212

1.07122

Valid N

(listwise)

54

UJI ASUMSI KLASIK

1) UJI NORMALITAS

a)

Analisis Grafik


(2)

b)

Uji Statistik Kolgomorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N

54

Normal Parameters

a,b

Mean

0E-7

Std. Deviation

.18204596

Most Extreme

Differences

Absolute

.091

Positive

.088

Negative

-.091

Kolmogorov-Smirnov Z

.667

Asymp. Sig. (2-tailed)

.765

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.


(3)

2) UJI MULTIKOLINEARITAS

3) UJI AUTOKORELASI

Coefficients

a

Model

Collinearity Statistics

Tolerance

VIF

1

(Constant)

DER1

.800

1.251

DPR1

.681

1.469

PER1

.800

1.251

ROE1

.557

1.797

a. Dependent Variable: PBV1

Runs Test

Unstandardized Residual

Test Value

a

.00869

Cases < Test Value

27

Cases >= Test Value

27

Total Cases

54

Number of Runs

23

Z

-1.374

Asymp. Sig. (2-tailed)

.169


(4)

4) UJI HETEROSKEDASTISITAS

HASIL UJI GLEJSER

Coefficients

a

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardize

d

Coefficients

t

Sig.


(5)

ANALISIS LINEAR BERGANDA

Coefficients

a

Model

Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t

Sig.

B

Std. Error

Beta

1

(Constant)

-3.777

.202

-18.667

.000

DER1

.021

.040

.014

.514

.610

DPR1

.105

.054

.057

1.938

.058

PER1

.728

.056

.350

12.895

.000

ROE1

1.032

.043

.774

23.774

.000

a. Dependent Variable: PBV1

UJI HIPOTESIS

1.

UJI F

ANOVA

a

Model

Sum of

Squares

df

Mean Square

F

Sig.

1

Regression

59.061

4

14.765

411.910

.000

b

Residual

1.756

49

.036

Total

60.818

53

a. Dependent Variable: PBV1


(6)

2.

UJI t

UJI KOEFISIEN DETERMINASI

Model Summary

b

Model

R

R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1

.985

a

.971

.969

.18933

a. Predictors: (Constant), ROE1, DER1, PER1, DPR1

b. Dependent Variable: PBV1

Coefficients

a

Model

Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t

Sig.

B

Std. Error

Beta

1

(Constant)

-3.777

.202

-18.667

.000

DER1

.021

.040

.014

.514

.610

DPR1

.105

.054

.057

1.938

.058

PER1

.728

.056

.350

12.895

.000

ROE1

1.032

.043

.774

23.774

.000


Dokumen yang terkait

Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen, dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 39 124

PENGARUH PROFITABILITAS, KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

4 8 115

Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen, dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 14

Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen, dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 2

Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen, dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 10

Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen, dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 17

Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen, dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen, dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 16

Analisis Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 1 12

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2013

0 0 14