3. nilai koefisien kebijakan dividen = 0.105 artinya variabel keputusan pendanaan
mempunyai koefisien regresi yang positif terhadap nilai perusahaan. Artinya apabila variabel independennya tetap, maka setiap kenaikan satu satuan
variabel keputusan pendanaan akan menyebabkan kenaikan nilai perusahaan sebesar 0.105 satuan.
4. nilai koefisien keputusan investasi = 0.728 artinya variabel keputusan
pendanaan mempunyai koefisien regresi yang positif terhadap nilai perusahaan. Artinya apabila variabel independennya tetap, maka setiap kenaikan satu
satuan variabel keputusan pendanaan akan menyebabkan kenaikan nilai perusahaan sebesar 0.728 satuan.
5. nilai koefisien ROE = 1.032 artinya variabel keputusan pendanaan mempunyai
koefisien regresi yang positif terhadap nilai perusahaan. Artinya apabila variabel independennya tetap, maka setiap kenaikan satu satuan variabel
keputusan pendanaan akan menyebabkan kenaikan nilai perusahaan sebesar 1.032 satuan.
4.1.4 Uji Hipotesis 4.1.4.1 Uji Signifikansi Simultan F-test
Uji F bertujuan untuk mengetahui apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model ini mempunyai pengaruh secara simultan terhadap
variabel dependen. Adapun perumusan hipotesisnya yaitu : a.
H : b
i
= 0, artinya secara simultan keputusan pendanaan, kebijakan dividen, keputusan investasi dan profitabilitas berpengaruh tidak signifikan terhadap
Universitas Sumatera Utara
nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011 sampai dengan 2013.
b. H
a
: b
i
≠ 0, artinya secara simultan keputusan pendanaan, kebijakan dividen, keputusan investasi dan profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011 sampai dengan 2013.
Dengan kriteria jika probabilitas value 0.05 maka H ditolak dan jika
probabilitas value 0.05 maka H diterima. Jika H
ditolak artinya secara simultan menunjukkan bahwa variabel independennya mempunyai pengaruh yang
signifikan dan positif terhadap dependen. Dan jika H diterima artinya secara
simultan menunjukkan bahwa variabel independennya tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Hasil uji signifikansi simultan dapat
dilihat pada tabel 4.7 berikut.
Tabel 4.7 Hasil Uji F
ANOVA
a
Model Sum of
Squares df
Mean Square F
Sig.
1 Regression
59.061 4
14.765 411.910
.000
b
Residual 1.756
49 .036
Total 60.818
53 a. Dependent Variable: PBV1
b. Predictors: Constant, ROE1, DER1, PER1, DPR1 Sumber : Hasil Output SPSS
Pada tabel 4.7 di atas mengungkapkan bahwa nilai F
hitung
adalah 411.910 dengan tingkat signifikansi 0.000. Sedangkan F
tabel
pada tingkat kepercayaan 95
Universitas Sumatera Utara
=0.05 adalah 2.6. Oleh karena pada kedua perhitungan yaitu F
hitung
F
tabel
dan tingkat signifikansinya 0.000 0.05, maka H
ditolak dan H
a
diterima. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh variabel independen keputusan pendanaan,
kebijakan dividen, keputusan investasi dan ROE secara serempak adalah signifikan terhadap nilai perusahaan.
4.1.4.2 Uji Signifikansi Parsial t-test
Uji t bertujuan untuk mengetahui seberapa besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Jika t
hitung
t
tabel
, maka H diterima atau
H
a
ditolak, sedangkan jika t
hitung
t
tabel
, maka H ditolak dan H
a
diterima. Hasil uji signifikansi parsial dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut.
Tabel 4.8 Hasil Uji t
Sumber : Hasil output SPSS 20 Hasil uji t menunjukkan bahwa :
a. variabel keputusan pendanaan berpengaruh secara positif dan tidak signifikan
terhadap nilai perusahaan. Hal ini terlihat dari nilai signifikan 0.610 di atas
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta
1 Constant
-3.777 .202
-18.667 .000
DER1 .021
.040 .014
.514 .610
DPR1 .105
.054 .057
1.938 .058
PER1 .728
.056 .350
12.895 .000
ROE1 1.032
.043 .774
23.774 .000
a. Dependent Variable: PBV1
Universitas Sumatera Utara
atau lebih besar dari 0.05. Dan nilai t
hitung 0.514
t
tabel 0.201
artinya walaupun ditingkatkan variabel keputusan pendanaan sebesar satu satuan maka nilai
perusahaan tidak akan meningkat sebesar 0.021 satuan. b.
variabel kebijakan dividen berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini terlihat dari nilai signifikan 0.058 di atas
atau lebih besar dari 0.05. Dan nilai t
hitung 1.938
t
tabel 0.201
artinya walaupun ditingkatkan variabel kebijakan dividen sebesar satu satuan maka nilai
perusahaan tidak akan meningkat sebesar 0.105 satuan. c.
variabel keputusan investasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini terlihat dari nilai signifikan 0.000 di bawah atau
lebih kecil dari 0.05. Dan nilai t
hitung 12.895
t
tabel 0.201
artinya jika ditingkatkan variabel keputusan investasi sebesar satu satuan maka nilai perusahaan akan
meningkat sebesar 0.728. d.
variabel ROE berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini terlihat dari nilai signifikan 0.000 di bawah atau lebih
kecil dari 0.05. Dan nilai t
hitung 23.774
t
tabel 0.201
artinya jika ditingkatkan variabel keputusan investasi sebesar satu satuan maka nilai perusahaan akan
meningkat sebesar 1.032.
4.1.4.3 Uji Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi
adalah antara 0 dan satu. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel
Universitas Sumatera Utara
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Hasil uji koefisien determinasi dapat
dilihat pada tabel 4.9 berikut ini.
Tabel 4.9 Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 .985
a
.971 .969
.18933 a. Predictors: Constant, ROE1, DER1, PER1, DPR1
b. Dependent Variable: PBV1 Sumber : Hasil output SPSS 20
Dari tabel 4.9 hasil uji koefisien determinasi menunjukkan bahwa : a.
R sebesar 0.985 berarti hubungan antara keputusan pendanaan, kebijakan dividen, keputusan investasi dan ROE terhadap nilai perusahaan sebesar
98.5. artinya hubungannya sangat erat. b.
R Square sebesar 0.971 berarti 97.1 faktor-faktor nilai perusahaan dapat dijelaskan oleh keputusan pendanaan, kebijakan dividen, keputusan investasi
dan ROE. Sedangkan sisanya 2.9 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini.
c. Adjusted R Square sebesar 0.969 berarti 96.9 faktor-faktor nilai perusahaan
dapat dijelaskan oleh keputusan pendanaan, kebijakan dividen, keputusan investasi dan ROE. Sedangkan sisanya 3.1 dapat dijelaskan oleh faktor-
faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
d. Standard Error of Estimated artinya mengukur variasi nilai yang diprediksi.
Sta nda rd Error of Estima ted dalam penelitian ini adalah 0.18933. Semakin
kecil standard deviasi berarti model semakin baik.
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian
Nilai perusahaan merupakan suatu pengukuran dari kinerja harga saham terhadap nilai bukunya. Nilai perusahaan yang tinggi merupakan keinginan para
pemegang saham. Hal ini mengindikasikan bahwa pemegang saham percaya tidak hanya pada kinerja perusahaan saat ini namun juga prospek perusahaan di masa
depan. Dalam mengoptimalkan nilai perusahaan ini, manajemen harus mampu menetapkan dan melaksanakan fungsi manajemen keuangan, dimana satu
keputusan keuangan yang diambil akan mempengaruhi keputusan keuangan lainnya. Keputusan keuangan dalam manajemen meliputi keputusan pendanaa,
kebijakan dividen dan keputusan investasi. Keputusan keuangan yang pertama adalah keputusan pendanaan, Keputusan
pendanaan dapat dilihat dari tinggi rendahnya hutang yang dijadikan sebagai sumber pendanaan. Hutang merupakan salah satu sumber pembiayaan yang sangat
berisiko, besarnya hutang akan mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan Brigham dan Houston, 2001. Apabila perusahaan dapat memanfaatkan dan
menggunakan hutangnya dengan baik maka perusahaan tersebut akan lebih maju dibandingkan dengan yang tidak memiliki hutang. Namun sebaliknya jika
perusahaan tidak mampu memanfaatkan hutangnya maka akan mempengaruhi performa perusahaan yang akan memberikan pandangan buruk dari pemegang
Universitas Sumatera Utara