Latar Belakang Kerusuhan Di Kota Medan Pada Mei 1998

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kerusuhan adalah suatu keadaan yang kacau, ribut, gaduh, dan huru-hara. 1 Kerusuhan merujuk pada aksi kolektif yang spontan, tidak terorganisasi, tidak bertujuan, dan biasanya melibatkan penggunaan kekerasan, baik untuk menghancurkan, menjarah barang, atau menyerang orang lain. 2 Aksi kolektif merupakan sebuah bentuk penyimpangan yang dilakukan oleh segerombolan orang mob dan kumpulan banyak orang crowd. Biasanya objek yang paling sering menjadi sasaran kerusuhan atau penghancuran adalah benda-benda yang mudah dilihat dan ada dimana-mana, misalnya, fasilitas umum kota. Berikutnya, objek yang menjadi sasaran kerusuhan, adalah benda-benda yang mewakili atribut atau simbol kemapanan dan kemakmuran, seperti : kios, toko swalayan, bangunan megah, dan sebagainya. Benda lainnya adalah yang mewakili simbol kekuasaan dan otoritas, seperti : pos keamanan, kantor pemerintahan, dan sebagainya. 3 Kerusuhan yang terjadi di Kota Medan berawal dari aksi unjuk rasa yang berujung pada aksi anarkis massa. Gerakan aksi tersebut disinyalir oleh rasa ketidakpuasan terhadap pemerintah yang dianggap kurang mampu mengatasi krisis moneter yang kian memburuk. Sejak tahun 1997 krisis ekonomi telah melanda Indonesia. Tercatat bahwa kurs rupiah terhadap mata uang asing Objek kerusuhan tidak hanya berupa material tetapi juga objek fisik yang lebih sering memakan korban jiwa. 1 Depdiknas. Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga, Jakarta: Balai Pustaka, 2005 hal. 972 2 Prof. Dr. Selo Soemardjan ed. Kisah Perjuangan Reformasi, Jakarta : Pustaka Sinar Harapan,1999hal.11 3 Ibid.hal.26 Universitas Sumatera Utara mulai anjlok pada Mei 1997 hingga Juli 1998. Utang Indonesia sudah tak tertanggungkan. Harga-harga kebutuhan pokok melambung tinggi. Kondisi ini diperparah oleh situasi sosial- politik yang runyam. Korupsi, kolusi, dan nepotisme kian merajalela terutama di kalangan pejabat negara. Selain itu, rasa ketidakadilan dan berbagai penyimpangan lain muncul ke permukaan. Akibatnya, muncul rasa ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Krisis ekonomi yang juga melanda Kota Medan membawa dampak yang begitu besar pada masyarakat terutama bagi kaum kelas pekerja atau buruh. Ketidakstabilan ekonomi mempengaruhi kebutuhan para buruh yang tidak sebanding dengan upah yang mereka terima. Buruh-buruh yang bekerja di pabrik, terutama buruh pabrik yang berada di kawasan industry Medan-Belawan, berusaha menyampaikan usulan mereka untuk dinaikkan upah, namun, pihak pengusaha tidak menghiraukan. Kurangnya perhatian pemerintah dan pihak perusahaan terhadap nasib para buruh Kota Medan menjadi alasan bagi para buruh yang bernaung dalam wadah SBSI 4 yang telah terbentuk untuk menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran. Mereka menuntut hak-hak normatif mereka, diantaranya hak untuk mendapatkan upah yang layak, hak untuk cuti, dan hak-hak buruh lainnya. Tetapi tetap saja aksi protes mereka tidak didengarkan oleh pihak perusahaan. 5 Aksi unjuk rasa juga datang dari kalangan para mahasiswa se-Kota Medan. Mereka menuntut diadakannya reformasi 6 4 SBSI adalah Serikat Buruh Sejahtera Indonesia. SBSI Kota Medan diketuai oleh Muchtar Pakpahan. 5 Wawancara dengan F. Fau pada tanggal 4 April 2010 6 Reformasi adalah pembersihan, pembaharuan, dan peningkatan segala bidang, terutama moral. di segala bidang, terutama reformasi di bidang ekonomi, politik, serta meminta Soeharto turun dari jabatannya sebagai Presiden. Tapi aksi itu mahsiswa Universitas Sumatera Utara itu berubah menjadi bentrokan dengan aparat keamanan melaui lempar-lemparan batu seperti yang terjadi di IKIP Negeri Medan sekarang UNIMED. 7 Berbagai gerakan aksi yang murni untuk menuntut diadakannya reformasi di segala bidang dan juga telah memakan biaya sosial yang tinggi 8 Penelitian ini mencoba mengambil satu topik yang sangat menarik bagi penulis. Penelitian ini berkaitan dengan kerusuhan-kerusuhan yang terjadi di Indonesia sepanjang bulan Mei 1998. Dalam hal ini, penulis mengambil tempat di kota Medan karena kota Medan merupakan kota kelahiran penulis dan juga merupakan kota besar pertama yang dilanda kerusuhan Mei 1998. Periodesasi waktu dalam penelitian ini adalah pada Mei 1998. Penelitian sepertinya telah menjadi sesuatu yang sia-sia. Reformasi yang seharusnya melahirkan perombakan terhadap rezim orde baru malah menjadi aksi anarkisme massa yang menelan korban jiwa. Kerusuhan di Kota Medan ini juga diwarnai sentimen rasial, yaitu anti Cina. Sasaran pengrusakan paling banyak dialami oleh orang Cina. Toko-toko dan rumah milik orang Cina banyak yang dibakar oleh massa. Kota Medan merupakan kota pertama yang dilanda kerusuhan di sepanjang bulan Mei 1998. Kerusuhan itu terjadi di awal bulan Mei 1998. Aksi penjarahan, pembakaran, perampokan, dan pemerkosaan terjadi. Sasaran utama kerusuhan ini adalah etnis Cina. Meskipun demikian, penduduk yang bukan keturunan Tionghoa pun turut menjadi korban amuk massa. Kerushan terus menjalar sampai ke luar Kota Medan, seperti : Lubuk Pakam, Deli Serdang, dan kota-kota kecil lainnya. 7 Renê. L. Pattiradjawane. Trisakti Mendobrak Tirani Orde Baru : Fakta dan Kesaksian Tragedi Berdarah 12 Mei 1998, Jakarta : Grasindo, 1999 hal. 132 8 Soenarto,H.M.Euforia, Reformasi, atau Revolusi : Pergulatan Ideologi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ,Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2003 hlm.271 Universitas Sumatera Utara ini mengkaji peristiwa kerusuhan Mei 1998 di kota Medan. Maka, penelitian ini diberi judul ‘Kerusuhan Di Kota Medan Pada Mei 1998.’ 1.2 Rumusan Masalah Sebuah gerakan aksi ditujukan untuk memperjuangkan hak-hak atau kepentingan sekelompok orang ataupun seluruh lapisan masyarakat.Namun, selalu saja gerakan aksi itu dimanfaatkan oleh segelintir orang untuk berbuat kerusuhan. Seperti halnya dengan kerusuhan- kerusuhan yang terjadi di Indonesia, khususnya Kota Medan. Maka, berangkat dari latarbelakang yang telah dikemukakan di atas, penulis merumuskan permasalahan yang terjadi, yaitu: 1. Bagaimana kondisi Kota Medan sebelum tahun 1998? 2. Bagaimana kondisi Kota Medan pada tahun 1998? 3. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya kerusuhan pada Mei 1998 di Kota Medan?

1.3 Tujuan Dan Manfaat Penelitian