Instrumen Penelitian Metode dan Instrumen Pengumpulan Data

3.4.3. Teknik Pengambilan Subyek

Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan secara probability sampling dengan teknik simple random sampling. Menurut Suryabrata 2006, bahwa teknik simple random sampling adalah suatu teknik pengambilan sampel yang digunakan jika populasi dianggap homogen, dan tersedia daftar, nomor urut dari seluruh unit populasi. Karena dilakukan secara probability sampling, maka semua individu akan mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel dalam penelitian ini. Sesuai dengan tujuan penelitian, yang menjadi subyek penelitian ini adalah santri kelas 3 Aliyah Pondok Pesantren Assa’adah Santri kelas 3 Aliyah jurusan IPA, IPS dan Bahasa. Teknik penelitian ini dengan undian menggunakan kertas kecil-kecil yang di tuliskan nomor subjek, satu nomor untuk setiap kertas. Kemudian kertas digulung, dengan tanpa prasangka di ambil beberapa gulungan kertas sehingga nomor-nomor yang tertera pada gulungan kertas yang terambil itulah yang merupakan nomor subjek penelitian Arikunto, 2006.

3.5. Instrumen Penelitian Metode dan Instrumen Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan skala, yaitu sejumlah pernyataan tertulis untuk memperoleh jawaban dari responden, dengan item pernyataan positif favorable dan negatif unfavorable. Skor akhir subjek adalah skor total dari jawaban pada setiap pernyataan. Terdapat empat jawaban alternatif, yaitu sangat sesuai SS, sesuai S, Tidak Sesuai TS dan Sangat Tidak Sesuai STS. Subyek diminta memilih derajat kesetujuan dan ketidaksetujuan untuk setiap pernyataan. Skoring yang digunakan untuk setiap kategori pada setiap item dalam penelitian ini adalah berdasarkan norma pada tabel di bawah ini. Skor untuk untuk masing-masing penyataan: Tabel 3.2 : Bobot Nilai Skala Skala Favorable Unfavorable Sangat Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak Sesuai 4 3 2 1 1 2 3 4 Adapun skala dalam penelitian ini adalah menggunakan skala model Likert, yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi responden terhadap suatu objek karena pembuatannya relatif mudah dan reliabilitasnya tinggi. Dalam skala ini subjek diharuskan memilih jawaban yang paling menggambarkan tentang dirinya sendiri dan bukan pendapat orang lain tentang suatu pernyataan Umar, 2008 Peneliti menggunakan skala model Likert yang terdiri dari 2 macam, yaitu skala Penalaran Moral dan Perilaku Bullying . Tabel 3.3: Blue Print Skala Perilaku Bullying Jenis Indikator No item favorable No item unfavorable Jml. • Menghina secara rasial 14, 18 20, 21, 22, 23 • Memberikan julukan nama jelek kepada korban 13 19 Penindasan Verbal • Mengintimidasi secara kasar 15, 16, 17 24 12 • Menyakiti anggota tubuh 1, 2, 3, 4, 5 8, 9, 10 Penindasan Fisik • Menghancurkan barang-barang milik korban 6, 7 11, 12 12 • Pandangan yang agresif 26, 30 31, 32, 36 • Bahasa tubuh yang kasar. 25, 34 Penindasan Psikologis • Mengabaikan persahabatan korban 27, 28, 29 33, 35 12 Total 19 17 36 Selanjutnya skor subyek pada setiap pernyataan dijumlahkan dan nilai total menjadi skor setiap subyek. Makin tinggi skor subjek, maka perilaku Bullying subyek semakin tinggi. Dan sebaliknya, semakin rendah skor subyek, maka semakin rendah perilaku Bullying subyek. Tabel 3.4: Blue Print Skala Penalaran Moral Aspek Indikator No Item Favorable No Item Unfavorable Jml. Orientasi Hukuman dan ketaatan Penalaran moral didasarkan atas penghindaran hukuman 1, 2, 3 4, 5, 6 6 Individualisme Penalaran moral didasarkan atas imbalan hadiah dan kepentingan sendiri. 7, 8, 9 10, 11, 12 6 Norma-norma interpersonal Agar menjadi anak yang baik, perbuatannya harus diterima oleh masyarakat 13, 14, 15 16, 17, 18 6 Moral dalam sistem social Menyadari kewajibannya untuk ikut melaksanakan norma-norma yang ada dan mempertahankan pentingnya 19, 20, 21 22, 23, 24 6 adanya norma Orientasi terhadap perjanjian antara dirinya dengan lingkungan sosial. Berbuat baik agar diperlakukan baik oleh lingkungan. 25, 26, 27 28, 29, 30 6 Prinsip-prinsip etis universal Berkembangnya norma etik kata hati 31, 32, 33 34, 35, 36 6 Jumlah 18 18 36 Selanjutnya skor subyek pada setiap pernyataan dijumlahkan dan nilai total menjadi skor setiap subyek. Makin tinggi skor subyek, maka penalaran moral subyek semakin tinggi. Dan jika sebaliknya, yaitu semakin rendah skor subyek, maka semakin rendah pula penalaran moralnya. 3.6. Hasil Uji Coba Instrumen Peneliltian 3.6.1. Hasil Uji Skala Perilaku Bullying