Hasil Utama Penelitian atau Uji Hipotesis

Tabel 4.12 : Kategori Perilaku Bullying Usia Tinggi Sedang Rendah Total Persentase 17 tahun 3 3 3.75 18 tahun 13 35 10 58 72.5 19 tahun 2 11 2 15 18.75 20 tahun 1 2 1 4 5 Total 80 100 Berdasarkan data di atas diketahui banyaknya sebaran responden pada skala perilaku bullying yang berusia 17 tahun berjumlah 3 orang, yaitu yang memiliki perilaku bullying tinggi tidak ada, penalaran moral sedang 3 orang, perilaku bullying rendah tidak ada. Usia 18 tahun berjumlah 58 orang, yaitu 13 santri memiliki perilaku bullying yang tinggi, 35 orang santri memiliki perilaku bullying sedang, dan 10 orang santri memiliki perilaku bullying rendah. Usia 19 tahun berjumlah 15 orang, yaitu 2 orang memiliki perilaku bullying tinggi, 11 orang santri memiliki perilaku bullying sedang, dan 2 orang santri memiliki perilaku bullying rendah. Usia 20 tahun berjumlah 4 orang, yaitu 1 santri memiliki perilaku bullying yang tinggi, 2 orang santri memiliki perilaku bullying sedang, dan 1 orang santri memiliki perilaku bullying rendah.

4.4. Hasil Utama Penelitian atau Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product moment dari Pearson, yaitu dengan mengkorelasikan jumlah skor variabel penalaran moral dengan perilaku bullying. Rumus korelasi product moment ini digunakan untuk mengetahui kekuatan hubungan antar dua variabel. Lalu peneliti menggunakan analisis uji beda uji T untuk melihat perbedaan antara dua kelompok subjek pada masing-masing variabel. Untuk penghitungannya dilakukan dengan menggunakan program SPSS 18.00 for windows.

4.4.1. Uji Hubungan Penalaran Moral Dengan Perilaku Bullying

Tabel 4.13 : Hubungan antara Penalaran Moral dengan Perilaku Bullying Correlations Penalaran_Moral Perilaku_Bullying Pearson Correlation 1 -.298 Sig. 2-tailed .007 Penalaran_Moral N 80 80 Pearson Correlation -.298 1 Sig. 2-tailed .007 Perilaku_Bullying N 80 80 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Berdasarkan tabel di atas diketahui, bahwa koefisien korelasi antara skala Penalaran Moral dengan Perilaku Bullying adalah sebesar - 0.298 dengan nilai signifikansi atau probabilitas 0.005 p 0.01 maka dapat disimpulkan bahwa H ditolak . Artinya bahwa jika penalaran moralnya rendah maka perilaku bullyingnya tinggi. Hal ini menunjukkan ada hubungan yang negatif dan signifikan antara Penalaran Moral dengan Perilaku Bullying. Dalam hal ini, untuk mengetahui sejauhmana penalaran moral di masa mendatang dapat diprediksi munculnya perilaku bullying, peneliti menggunakan regresi sederhana. Berikut penghitungan regresi sederhana dengan menggunakan SPSS 18.00 for windows. Tabel 4.14 : Regresi Sederhana Model Summary .298 a .089 .077 12.156 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Predictors: Constant, Penalaran_Moral a. Hubungan antara variabel penalaran moral x dan perilaku bullying y mempunyai R = 0,298 atau 29,8. Dan besar sumbangan pengaruh variabel x terhadap y sebesar R Square r 2 = 0,089 atau 0,9. R Square r 2 disebut koefisien determinasi, yang menggambarkan seberapa besar perubahan antar variasi dari variabel dependen yang dalam hal ini berarti 0,9 dari variansi perilaku bullying bisa dijelaskan oleh variabel penalaran moral. Sedangkan sisanya 100 - 0,9 = 99,1 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. r 2 berkisar pada angka 0 sampai 1, dengan catatan semakin kecil r 2 , semakin lemah hubungan kedua variabel.

4.4.2. Uji Beda Penalaran Moral dan Perilaku Bullying Berdasarkan Jenis

Kelamin Tabel 4.15 : Uji Beda Penalaran Moral Berdasarkan Jenis Kelamin Independent Samples Test 1.443 .233 .736 78 .464 1.797 2.442 -3.065 6.660 .734 75.752 .465 1.797 2.450 -3.082 6.677 Equal variances assumed Equal variances not assumed Penalaran_Moral F Sig. Levenes Test for Equality of Variances t df Sig. 2-tailed Mean Difference Std. Error Difference Lower Upper 95 Confidence Interval of the Difference t-test for Equality of Means Terlihat bahwa t hitung untuk penalaran moral dengan equal variances assumed adalah 0,736, sedangkan t tabel bisa di hitung pada tabel t-test dengan α = 0,05, df = 80 didapat dari rumus n-2, dimana n adalah jumlah sampel, 80 – 2 = 78 didapat t tabel 2.00 0,736 2,00. Terlihat bahwa nilai probabilitas pada kolom sig. 2- tailed adalah 0.464 atau probabilitas di atas 0,05 0,464 0,05. Dengan demikian Ho diterima atau tidak terdapat perbedaan penalaran moral antara remaja akhir laki-laki dengan remaja akhir perempuan. Artinya, penalaran moral antara remaja akhir laki-laki dengan remaja akhir perempuan adalah sama. Tabel 4.16 : Uji Beda Perilaku Bullying Berdasarkan Jenis Kelamin Independent Samples Test .590 .445 -.104 78 .917 -.296 2.848 -5.967 5.374 -.104 77.363 .917 -.296 2.851 -5.974 5.381 Equal variances assumed Equal variances not assumed Perilaku_Bullying F Sig. Levenes Test for Equality of Variances t df Sig. 2-tailed Mean Difference Std. Error Difference Lower Upper 95 Confidence Interval of the Difference t-test for Equality of Means Terlihat bahwa t hitung untuk penalaran moral dengan equal variances assumed adalah 0,445, sedangkan t tabel bisa di hitung pada tabel t-test dengan α = 0,05, df = 80 didapat dari rumus n-2, dimana n adalah jumlah sampel, 80 – 2 = 78 didapat t tabel 2.00 0,445 2,00. Terlihat bahwa nilai probabilitas pada kolom sig. 2- tailed adalah 0.917 atau probabilitas di atas 0,05 0,917 0,05. Dengan demikian Ho diterima atau tidak terdapat perbedaan perilaku bullying antara remaja akhir laki-laki dengan remaja akhir perempuan. Artinya, perilaku bullying antara remaja akhir laki-laki dengan remaja akhir perempuan adalah sama.

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN