Metode Penelitian Teknik Analisa Data

Sumber data yang digunakan penulis dalam penyusunan penelitian ini adalah: a. Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari informan di lapangan yaitu melalui wawancara mendalam dan observasi partisipasi dengan Staff Sarana dan Prasarana, Waka Bidang Umum Sarana dan Prasarana SD Islam Al Syukro Universal, beserta guru SD Islam Al Syukro Universal. b. Data sekunder, yaitu data tertulis yang diperoleh dari pihak SD Islam Al Syukro Universal dan Staff Sarana dan Prasarana, serta akses internet pada situs Perguruan Islam Al Syukro Universal, dan lain- lain.

2. Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. 4 Setiap teknik pengumpulan data, baik itu angket, wawacara, observasi maupun dokumentasi, sama-sama mempunyai kekurangan dan kelebihan. Oleh karenanya untuk memperkecil kemungkinan ketidakakuratan dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa teknik sekaligus dengan harapan antara satu dengan yang lainnya dapat saling melengkapi. Teknik yang peneliti gunakan antara lain adalah: a. Wawancara Wawancara diartikan sebagai tukar-menukar pandangan antara dua orang atau lebih. Kemudian, istilah ini diartikan lebih lanjut, yaitu sebagai metode pengumpulan data atau informasi 4 Maman Abdurrahman dan Sambas Ali Muhidin, Panduan Praktis Memahami Penelitian, Bandung: CV. Pustaka Setia, 2011, h.85. dengan cara tanya jawab sepihak, dikerjakan secara sistemik dan berlandaskan kepada tujuan penyelidikan. 5 Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik wawancara untuk mendapatkan data pelengkap berupa keadaan atau kondisi sosial, budaya dan kecendrungan di sekitar subjek, atau bahkan digunakan untuk memperoleh jenis data primer seperti peneliti maksudkan di atas. Hal ini sangat penting untuk dijadikan bahan perbandingan dengan data yang diperoleh dengan taknik- teknik lain oleh peneliti. Atau dengan kata lain, sebagai bahan untuk mengadakan verifikasi. Tabel 3.1 Kisi-kisi Wawancara Fokus Dimensi Indikator Peranan Sarana dan Prasarana 1. Pengadaan Sarana dan Prasarana 1. Langkah awal perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana 2. Keterlibatan panitia kepala sekolah, staff, dan guru dalam mendukung kelengkapan sarana dan prasarana 3. Cara memperoleh sarana dan prasarana 2. Kegunaan Sarana dan Prasarana 1. Fungsi Media Pembelajaran 2. Peran sarana dan prasarana sebagai 5 Arief Suryantoro dan FX. Suwarto, Metode Teknik Penelitian Sosial, Yogyakarta: ANDI, 2007, h. 97. pendukung hasil pembelajaran siswa 3. Pemanfaatan sarana dan prasarana sekolah 3. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana 1. Cara memelihara sarana dan prasarana sekolah b. Observasi Observasi yaitu pengamatan secara langsung dan mendalam terhadap objek penelitian untuk mengumpulkan data. Dalam sebuah penelitian, observasi manjadi bagian hal terpenting yang harus dilakukan oleh peneliti. Sebab dengan observasi keadaan subjek maupun objek penelitian dapat dilihat dan diraskan langsung oleh peneliti. Dalam penelitian, peneliti menggunakan observasi pada fase studi pendahuluan untuk memperoleh informasi umum tentang objek penelitian. c. Dokumentasi Dokumentasi yaitu teknik untuk memperoleh data dari responden. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan studi dokumentasi dengan maksud dapat mengumpulkan data yang berkaitan dengan daftar guru, daftar siswa, dokumen kurikulum dan dokumen-dokumen yang dianggap memiliki relevansi terhadap data yang diperlukan..;ho

D. Teknik Analisa Data

Analisis data diartikan sebagai upaya mengolah data menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat data tersebut dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian. Untuk menganalisa data yang telah terkumpul, maka dilihat dari jenis data yang dipakai, penelitian ini berupa penelitian kualitatif. Penganalisaan ini merupakan suatu proses yang dimulai dari pengumpulan data di lapangan, kemudian data yang terkumpul baik yang berupa catatan lapangan, dokumen, dan lain sebagainya diperiksa kembali dan dikategorikan sehingga dapat diolah untuk bisa dianalisa. 46

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian

1. Sejarah Singkat Berdirinya SD Islam Al Syukro Universal

Diawali dengan mengadakan Pengajian Bulanan yang dilaksanakan di Jalan Puri Mutiara I9 Cipete Jakarta Selatan, timbul niat untuk melaksanakan dan mengembangkan pendidikan berwawasan Islami. Pada tahun 1996 niat ini diwujudkan dengan mendirikan Taman Pendidikan Al Quran TPQ dan Taman Bermain Kelompok Bermain – KB untuk anak-anak prasekolah, di Jalan Puri Mutiara I9 Cipete Jakarta Selatan. Pendidikan anak-anak prasekolah ini berkembang dengan baik, di bawah bimbingan Ibu Hj. Nibras O. Salim, banyak orangtua yang mempercayakan putra-putrinya untuk mengikuti pendidikan prasekolah di tempat ini. Untuk mewadahi kegiatan pendidikan ini didirikanlah sebuah yayasan yang diberi nama: “YAYASAN WAKAF DAAR ASKARIL „IBAAD” yang disingkat menjadi YADA‟I. Banyaknya orangtua yang sudah percaya dengan pelaksanaan pendidikan yang dilakukan, dan atas desakan orangtua siswa, untuk kelanjutan pendidikan putraputrinya maka setahun kemudian YADA‟I mengembangkan sayapnya dengan mendirikan Taman Kanak-kanak Islam TK, Sekolah Dasar Islam SD dan Sekolah Menengah Pertama Islam SMP di atas tanah seluas 2,8 Ha yang berlokasi di Gang H. Maung Jalan Otto Iskandardinata Ciputat dengan nama AL SYUKRO. TK-SD dan SMP Islam Al Syukro di Ciputat terus berkembang menjadi lembaga pendidikan Islam yang menjadi pilihan bagi masyarakat di Sekitar Ciputat, Pamulang, Pondok Cabe, Lebak Bulus, Sawangan, Bintaro dan sekitarnya. Dalam setiap penilaian akreditasi yang dilaksanakan Dinas Pendidikan setempat, Sekolah Islam Al Syukro Universal selalu mendapatkan akreditasi A. Penyelenggaraan pendidikan Islam di atas tanah wakaf seluas 2,75Ha dimaksudkan oleh keluarga Ibu Dra. Hj. Buli Oskar Surjaatmadja untuk dijadikan pusat pendidikan Islam terkemuka dari jenjang TK hingga perguruan tinggi. Cita-cita tersebut sudah dituangkan dalam dokumen-dokumen Yayasan Wakaf Daar Asykaril Ibaad sebagai mimpi masa depan. Seiring dengan tujuan untuk menyelenggarakan pendidikan Islam dari jenjang TK hingga perguruan tinggi tersebut, keluarga wakif memandang perlu untuk menunjuk lembaga lain yang memiliki jaringan luas dalam pengelolaan kegiatan-kegiatan sosial dan kemanusiaan. Untuk selanjutnya pendiri YAWADAI dan keluarga Ibu Dra. Hj. Buli Oskar Surjaatmadja mengikrarkan wakafnya, agar areal Al Syukro di Ciputat dan segala aset serta penyelenggaraan sekolahnya diserahkan kepada ummat, dengan menunjuk Yayasan Dompet Dhuafa REPUBLIKA sebagai nadzir pihak penerus amanah. Sejak Akad Wakaf tanggal 2 November 2010, Sekolah Islam Al Syukro Universal diberi istilah baru yakni Perguruan Islam Al Syukro Universal di bawah naungan Yayasan Dompet Dhuafa REPUBLIKA. Yayasan Wakaf Daar