Pengertian Ahli Asuransi Syariah

b. Pengertian Ahli Asuransi Syariah

Dalam KMK yang baru pengertian tenaga ahli perusahaan asuransi syariah belum terdefenisikan secara jelas sebagaimana defenisi tenaga ahli perusahaan asuransi konvensional di atas. 24 Dalam KMK nomor 426KMK.06?2003 tentang perizinan usaha dan kelembagaan perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi; hanya menyebutkan pada pasal 4 ayat 3 bahwa selain harus memnuhi ketentuan dalam ayat 1, pendirian atau konversi perusahaan asuransi atau perusahaan reasuransi dengan prinsip syariah harus pula menyampaikan: a bukti pendukung bahwa tenaga ahli yang dipekerjakan memiliki keahlian di bidang asuransi dan atau ekonomi syariah. Demikian pula dalam pembukaan kantor cabang dengan prinsip syariah dari perusahaan asuransi atau perusahaan reasuransi konvensional, diatur dalam pasal 32 ayat 1 pembukaan kantor cabang sebagaimana huruf d, harus memnuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam pasal 331 dan memenuhi ketentuan sebagai berikut: huruf c memiliki tenaga ahli sebagaimana dimaksud dalam pasal 23 ayat 2 dan pasal 24 2: yang memiliki keahlian di bidang asuransi dan atau ekonomi syariah. Tenaga ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Memiliki kualifikasi sebagai ajun ahli manajemen asuransi kerugian dari Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi Indonesia AAMAI atau dari asosiasi sejenis dari luar negeri setelah terlebih dahulu memperoleh pengakuan dari AAMAI; 24 Sula, Asuaransi Syariah ; Konsep dan Operasional, h. 569 b. Memiliki pengalaman teknis asuransi kerugian sekurang-kurangnya 2 dua tahun; dan c. Tidak sedang dalam pengenaan sanksi dari asosiasi profesi. Dari penjelasan dalam dua pasal diatas, kami berkesimpulan bahwa yang dimaksud tenaga ahli asuaransi dan atau ekonomi syariah dalam KMK tersebut adalah tenaga ahli yang telah memperoleh gelar professional dari Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi Indonesia AAMAI AAIJ atau AAIK dan pada saat yang sama yang bersangkutan telah mendapat pendidikan tambahan yang sepadan dengan itu dalam bidang ekonomi syariah Islamic insurance. 25

c. Sertifikasi Ahli Asuransi Syariah Indonesia