BAB III GAMBARAN UMUM
ISLAMIC INSURANCE SOCIETY IIS
A. Sejarah Islamic Insurance Society IIS
Sejarah sertifikasi keahlian asuransi syariah muncul pada saat Bank Muamalat Indonesia  BMI  berdiri  pada  tahun  1991.  Pada  tahun  1994  berdiri  asuransi
Takaful,sebagai  asuransi  syariah  pertama  di  Indonesia  yang  dibentuk  oleh  holding company
PT  Syarikat  Takaful  Indonesia  STI.  Hadirnya  Asuransi  Takaful  saat  itu dapat  memperkuat  keberadaan  lembaga  perbankan  syariah  yang  sudah  ada,  yakni
Bank Muamalat Indonesia BMI karena asumsinya Bank Muamalat Indonesia BMI juga  membutuhkan  lembaga  asuransi  yang  dijalankan  dengan  prinsip  syariah  yang
dapat mengcover dana-dana dari Bank Muamalat Indonesia BMI.
31
Sejak  Takaful  berdiri  sampai  tahun  2000  belum  banyak  perusahaan  asuransi yang  membuka  cabang  syariah,  baru  pada  pertengahan  tahun  2000  tersebut  ada
pengajuan  izin  menjual  produk  syariah  dari  PT.  Great  Eastern  Indonesia  dan  PT. MAA Assurance ke Depatemen Keuangan. Inilah yang dianggap menjadi cikal bakal
pendirian cabang-cabang perusahaan asuransi syariah di Indonesia Sampai  dengan  pertengahan  tahun  2003  sudah  ada  sekitar  7  tujuh  cabang
perusahaan  asuransi  syariah  di  Indonesia.  Kepala  cabang  atau  PIC  cabang-cabang perusahaan  asuransi  inilah  yang  berkumpul  dan  berinisiasi  membentuk  Asosiasi
31
Wawancara Pribadi dengan Muhammad Syakir Sula. Jakarta. 21 Januari 2009
Asuransi Syariah Indonesia AASI dibawah koordinasi Bapak Ir. Muhammad Syakir Sula,  AAIJ,  FIIS  yang  sekaligus  menjadi  ketua  umumnya  dan  berdasarkan  berita
acara pembentukan, diantara ke-7 cabang perusahaan asuransi tersebut yaitu: 1.
PT. Great Eastern Indonesia 2.
PT. Syarikat Takaful Indonesia 3.
PT. AJB Bumiputera 1912 4.
PT. Asuransi Central Asia ACA 5.
PT. MAA Assurance 6.
PT. Asuransi BRIngin Sejahtera Artamakmur Bringin Insurance 7.
PT. Asuransi Tri Pakarta Kehadiran  Asosiasi  Asuransi  Syariah  Indonesia  AASI  menjadi  mediator
atau perantara antara Departemen Keuangan selaku regulator dengan industri asuransi khususnya  asuransi  syariah.  Kehadiran  Asosiasi  Asuransi Syariah Indonesia AASI
telah  mendorong  tumbuh  kembangnya  bisnis  syariah  dan  memacu  perusahaan asuransi  untuk  membuka  cabang  asuransi  syariah.  Hal  ini  menyebabkan  kebutuhan
akan  tersedianya  sumber  daya  manusia  SDM  atau  tenaga  ahli  yang  kompeten  di bidang asuransi syariah juga meningkat. Atas dasar pemikiran tersebut maka industri
asuransi  syariah  melalui  Asosiasi  Asuransi  Syariah  Indonesia  AASI  memandang perlu untuk membentuk lembaga yang dapat menyediakan kebutuhan tersebut. Maka
dibentuklah lembaga yang dapat memberikan keahlian asuransi syariah dengan nama Islamic Insurance Society IIS.
Berdirinya  Islamic  Insurance  Society  IIS  diawali  dengan  diadakannya workshop tentang asuransi syariah yang dihadiri oleh hampir 120 orang lebih peserta
dari  perwakilan  perusahaan  asuransi,  leasing,  broker  asuransi,  akademisi  dan  dari perwakilan  Departemen  Keuangan.  Pada  waktu  itu  Pak  Muhaimin  Iqbal
menyampaikan  presentasi  dihadapan  rapat  pengurus  Asosiasi  Asuransi  Syariah Indonesia AASI dan disepakati oleh penguurus Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia
AASI.  Gagasan  pendirian  Islamic  Insurance  Society  IIS  disampaikan  oleh beberapa  tokoh  dan  praktisi  asuransi  syariah  sebagai  tindak  lanjut  dari  kegiatan
workshop. Hasil dari workshop inilah yang diwujudkan dalam bentuk program diklat sertifikasi keahlian asuransi syariah certified Islamic Insurance Specialist.
Islamic  Insurance  Society  IIS  berdiri  pada  tahun  2003  dengan  misi  utama melakukan sertifikasi bagi praktisi asuransi syariah. Program diklat sertifikasi Islamic
Insurance  Society  IIS  terdiri  dari  3  tiga  tahapan  kegiatan  pelatihan,  yakni pelatihan  tingkat  dasar,  pelatihan  tingkat  ajun  ahli  Associateship  dan  pelatihan
tingkat Fellowship. Untuk memperoleh gelar sertifikasi tersebut praktisi diwajibkan mengikuti  serangkaian  pelatihan  dan  ujian  pada  tingkat  ajun  ahli  dan  tingkat  ahli.
Praktisi yang telah memenuhi persyaratan sertifikasi berhak menggunakan gelar AIIS Associate of Islamic Insurance Society untuk ajun ahli dan FIIS Fellow of Islamic
Insurance Society untuk tingkat ahli.
B. Struktur Organisasi