• Disain produk asuransi umum syariah • Disain produk asuransi jiwa syariah
• Prinsip – prinsip Muamalah I • Ujian sertifikasi
c. Fellow atau tingkat ahli, diharuskan sudah lulus basic syariah, ajun syariah, kemudian dilengkapi dengan AAIK atau AAIJ dari AAMAI atau yang setara
dengan itu dari luar negeri yang diakui di Indonesia. Dilakukan dalam waktun 10 hari dengan 10 subjek materi dan ditambah ujian sertifikasi.
3. Program training II, tingkat advance untuk setingkat ahli asuransi jiwa
atau kerugian – AAIJ AAIK dengan materi sebagai berikut: Syariah Insurance Training II
Konsep dan filosofi syariah • Ekonomi islam II dampak makro penghapusan system riba
• Prinsip – prinsip muamalah II Keterampilan manajerial
• Prinsip dan praktik perusahaan asuransi syariah • Etika islami
• Budaya perusahaan asuransi syariah II • Manajemen pemasaran islami II
Keterampilan teknis • Produk investasi dan asset keuangan
• Aspek – aspek syariah dalam akseptasi dan produk asuransi jiwa II • Aspek – aspek syariah dalam akseptasi dan produk asuransi umum II
• Manajemen kinerja asuaransi umum syariah • Manajemen kinerja asuaransi jiwa syariah
• Ujian sertifikasi
5. Peranan Islamic Insurance Society dengan program sertifikasi keahlian
dalam pengembangan SDM asuransi syariah.
Jika kualifikasi di atas dapat disepakati maka ini harus ditunjang oleh tersedianya lembaga sertifikasi keahlian asuransi syariah yang mencetak lulusan yang
siap menjadi profesional asuransi syariah dengan kualifikasi yang ideal. Islamic Insurance Society IIS berdiri sebagai salah satu lembaga sertifikasi yang membuka
program sertifikasi keahlian asuransi syariah yang diikuti dalam 3 tingkatan basic, tingkat ajun ahli, dan tingkat ahli yang kemudian direspon baik oleh industri asuransi
syariah. Meski harus disikapi dengan apresiasi atas usaha mereka dalam menelurkan lulusan tenaga ahli di bidang asuransi syariah dan ekonomi syariah, lembaga
sertifikasi keahlian asuransi syariah harus terus meningkatkan beberapa aspek seperti kurikulum, metode pengajaran, dan evaluasi agar lulusan yang dihasilkan sesuai
dengan yang diidealkan.
Lembaga sertifikasi keahlian asuransi syariah yaitu Islamic Insurance Society IIS banyak berperan dalam pendidikan bagi para pelaku industri asuransi syariah.
Materi pelatihan mencakup pengenalan tentang dasar-dasar asuransi baik dari
Keahlian di bidang teknik industri asuransinya sendiri dan keahlian di bidang ekonomi syariahnya. Artinya dengan 2 kualifikasi ini SDM yang bersangkutan bisa
mengeliminir hal-hal yang diharamkan dalam praktek asuransi syariah. Dari gambaran diatas sangatlah jelas betapa pentingnya keberadaan lembaga
sertifikasi keahlian asuransi syariah yaitu Islamic Insurance Society IIS di industri asuransi syariah saat ini, Islamic Insurance Society hadir sabagai wadah para praktisi,
akademisi, dan pemerhati industri asuransi syariah untuk berperan aktif dalam meningkatkan kualitas SDM asuransi syariah di Indonesia.
Hal ini didasarkan pada data Isalmic Insurance Society periode Oktober 2003- Desember 2008 Desember 2008 dari 51 pemain asuransi syariah di Indonesia yang
telah mendapatkan rekomendasi syariah dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia DSN MUI. Mereka terdiri dari 42 operator asuransi syariah, tiga
reasuransi syariah, dan enam broker asuransi dan reasuransi syariah telah memiliki tingkat ajun ahli syariah untuk setiap cabang atau divisi asuransi syariah dan tingkat
ahli syariah untuk setiap induk perusahaan asuransi syariah. Berikut data peserta program sertifikasi keahlian asuransi syariah periode
Oktober 2003-Desember 2008: Daftar nama peserta dan nama perusahaan terlampir 1
Jumlah peserta program sertifikasi pendidikan dan pelatihan tingkat dasar asuransi syariah : 412 peserta dengan 29 angkatan.
2 Jumlah peserta program sertifikasi pendidikan dan pelatihan tingkat ajun ahli
asuransi syariah : 161 peserta dengan 13 angkatan 3
Jumlah peserta program sertifikasi pendidikan dan pelatihan tingkat ahli asuransi syariah : 21 peserta dengan 2 angkatan.
Jumlah tersebut sesuai dengan ketentuan Keputusan Menteri Keuangan KMK Republik Indonesia RI nomor 426.062003 pasal 23 2 dan pasal 32 1c
tentang perizinan usaha asuransi syariah, bahwa untuk membuka cabang perusahaan asuransi syariah di butuhkan tenaga ahli dibidang asuransi syariah atau ekonomi
syariah. Dari fakta diatas telah dijelaskan bahwa dalam prakteknya dilapangan setiap
perusahaan asuransi
syariah telah
menjalankan regulasi
tersebut, yaitu
mengikutsertakan stafnya untuk mengikuti program sertifikasi keahlian asuransi syariah di Islamic Insurance Society sesuai dengan KMK nomor 426KMK. 062003.
Peranan program sertifikasi keahlian asuransi syariah dalam pengembangan SDM pada Islamic Insurance Society IIS yaitu:
1. Meningkatkan dan mengembangkan mutu profesionalisme para pelaku usaha asuransi syariah
2. Membantu pemerintah dalam pemenuhan tenaga ahli dibidang asuransi syariah
3. Meningkatkan pemahaman dan kesadaran berasuransi syariah masyarakat 4. Ikut serta meningkatkan peran industri asuransi dalam pembangunan
5. Memacu pertumbuhan asuarsi syariah di Indonesia 6. Sebagai
perpanjangan tangan
Dewan Syariah
Nasional dalam
menterjemahkan fatwa fatwa dibidang asuransi.
B. Usaha Islamic Insurance Society IIS Dalam Pengembangan SDM Asuransi