b. Untuk memberikan tambahan pengetahuan bagi SDM konsentrasi asuransi
syariah dalam memasuki dunia kerja asuransi syariah dan memberikan sumbangsih pemikiran bagi kemajuan konsentrasi asuransi syariah di UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. c.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan penjelasan dan sumbangan pemikiran pada lembaga pendidikan dan pelatihan, khususnya program
sertifikasi keahlian asuransi syariah dalam menjalankan peran dan fungsinya dalam menghasilkan SDM yang berkualitas untuk terjun di industri asuransi
syariah. d.
Memberikan informasi kepada masyarakat tentang Islamic Insurance Society dengan program sertifikasi keahlian asuransi syariah.
e. Memberikan sumbangsih pemikiran kepada kalangan akademisi sehingga
dapat menambah literatur tentang Asuransi Syariah. Dari pemaparan tujuan dan manfaat yang ingin dicapai oleh penulis dalam
penelitian ini, kepentingan yang utama dalam penulisan penelitian ini adalah untuk membuktikan kompetensi keilmuan penulis dalam bidang studi asuransi syariah yang
intinya guna memenuhi persyaratan akademik untuk memperoleh gelar sarjana.
D. Review Kajian Terdahulu
Penelitian sebelumnya yang membahas tentang SDM sumber daya manusia diantaranya:
a. Iis Aisyah tahun 2005 dengan judul “Manajemen Sumber Daya Manusia
Perbankan Syariah”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui praktek
manajemen SDM pada perbankan syariah. Perbedaan mendasar antara skripsi Iis Aisyah dengan skripsi penulis adalah pada bidang kajian yang diteliti yaitu
pada skripsi Iis Aisyah sumber daya yang dibahas adalah pada bidang Perbankan Syariah sedangkan bidang kajian penulis adalah Asuransi Syariah.
b. Salma Arfiani tahun 2005 dengan judul “Peningkatan Profesionalisme dan
Kinerja Sumber Daya Manusia Pada Bank BNI Syariah Pendekatan Balance Scorecard”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses
peningkatan profesionalisme dan kinerja SDM pada BNI Syariah. Perbedaan mendasar antara skripsi Salma Arfiani dengan skripsi penulis adalah lokasi
penelitian dan metode penelitian yang digunakan. Pada skripsi Salma Arfiani, lokasi penelitian dilakukan pada Bank BNI Syariah dan dengan metode
pendeketan Balance Scorecard, sedangkan pada skripsi ini, penulis meneliti SDM aktuaria pada AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah dan dengan metode
penelitian analisis deskriptif kualitatif.
E. Kerangka Teori dan Kerangka Konsep 1.
Kerangka Teori a.
Pengertian SDM
Pengertian SDM dibedakan menjadi dua pengertian yaitu secara makro dan mikro. Pengertian SDM secara makro adalah semua manusia sebagai
penduduk atau masyarakat atau dalam batas wilayah tertentu yang sudah memasuki usia angkatan kerja, baik yang sudah maupun belum memperoleh
pekerjaan lapangan kerja. Sedangkan pengertian SDM secara mikro di
lingkungan sebuah organisasi perusahaan pengertiannya dapat dilihat dari tiga sudut:
1 SDM adalah orang yang bekerja dan berfungsi sebagai aset organisasi
perusahaan yang dapat dihitung jumlahnya kuantitatif. 2
SDM adalah potensi yang menjadi motor penggerak organisasi perusahaan sesuai dengan ketrampilan dan keahlian masing-masing yang mendapatkan
penghargaan financial. 3
Manusia sebagai sumber daya adalah mahluk hidup ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, sebagai penggerak organisasi perusahaan berbeda dengan sumber
daya lainnya sehingga mengharuskan manusia diperlakukan secara berlainan dengan sumber lainnya.
Dari uraian pengertian SDM diatas berarti sukses organisasi perusahaan dalam mencapai tujuannya tidak sekedar ditentukan oleh jumlah
SDM yang dipekerjakannya, tetapi sangat dipengaruhi oleh kualitas dan sifat kompetitifnya.
9
b. Peranan Program Sertifikasi Keahlian Asuransi Syariah Dalam
Pengembangan SDM pada Islamic Insurance Society.
Terus bertambahnya perusahaan asuransi syariah di Indonesia merupakan kabar baik bagi perkembangan industri Asuransi syariah saat ini.
Namun, sayangnya hal itu tidak diimbangi dengan ketersediaan sumber daya manusia SDM asuransi syariah yang berkualitas. Seringkali, pembukaan
9
H.Hadari Nawawi, Perencanaan SDM Untuk Organisasi Profit Yang Kompetitif, cet.II, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2003, h.37-39.
cabang atau divisi asuransi syariah baru hanya didukung jumlah SDM terbatas.
Dalam upaya untuk mendorong perkembangan asuransi syariah di Indonesia dan pentingnya kualitas SDM di industri asuransi syariah, maka
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan KMK Nomor 426KMK.062003 Pasal 232 dan Pasal 32 1c tentang Perizinan Usaha Asuransi Syariah, bahwa
untuk membuka cabang Perusahaan Asuransi Syariah dibutuhkan tenaga ahli dibidang asuransi atau ekonomi syariah.
Dari perkembangan itu muncul suatu kebutuhan bahwa industri asuransi syariah juga harus ada dan kebutuhan itu harus dipenuhi dengan tenaga SDM
yang berkualitas dengan itu IIS masuk kewilayah itu. Dari perkembangan itu muncul suatu kebutuhan bahwa industri asuransi
syariah juga harus ada dan kebutuhan itu harus dipenuhi dengan tenaga SDM yang berkualitas dengan itu Islamic Insurance Society IIS masuk kewilayah itu.
Islamic Insurance Society IIS berdiri pada tahun 2003 dengan misi utama melakukan sertifikasi bagi praktisi asuransi syariah. Program diklat sertifikasi
Islamic Insurance Society IIS terdiri dari 3 tiga tahapan kegiatan pelatihan, yakni pelatihan tingkat dasar, pelatihan tingkat ajun ahli Associateship dan
pelatihan tingkat Fellowship. Untuk memperoleh gelar sertifikasi tersebut praktisi diwajibkan mengikuti serangkaian pelatihan dan ujian pada tingkat ajun
ahli dan tingkat ahli. Praktisi yang telah memenuhi persyaratan sertifikasi berhak
menggunakan gelar AIIS Associate of Islamic Insurance Society untuk ajun ahli dan FIIS Fellow of Islamic Insurance Society untuk tingkat ahli.
Melihat perkembangan SDM di industri asuransi syariah di atas, terlihat seperti ada jarak antara yang diidealkan dengan kenyataan di lapangan. Hal ini
antara lain ditandai oleh masih minimnya pengetahuan tentang aturan-aturan syariah di kalangan pelaku industri itu sendiri. Ini terjadi karena masih kurangnya
pendidikan lanjutan setelah pendidikan dasar ekonomi dan keuangan syariah. Perusahaan asuransi syariah harus menjadi learning organization yang terus
belajar dan mengembangkan pengetahuan keuangan syariah. Dari sini lah mereka kemudian dapat mempercepat munculnya inovasi produk dan jasa yang
ditawarkan kepada masyarakat.
2. Kerangka Konsep
Konsep penelitian ini mengarah pada tujuan untuk mengetahui peranan Islamic Insurance Society dengan program sertifikasi keahlian dalam
pengembangan SDM asuransi syariah. Oleh karena itu berikut adalah kerangka konsep dari penelitian ini yang akan menggambarkan hubungan timbal balik
antara beberapa variabel penting dalam penelitian agar tercipta manfaat bagi bidang asuransi syariah itu sendiri.
Dalam kerangka konsep ini akan diterangkan tentang peranan program sertifikasi keahlian asuransi syariah dalam pengembangan SDM di industri
asuransi syariah menurut usaha-usaha yang dilakukan oleh Islamic Insurance Society dan membandingkannya dengan Regulasi Pemerintah yaitu Keputusan
Menteri Keuangan Nomor 426 KMK.06 2003 tentang perizinan usaha dan kelembagaan perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi. sehingga nantinya
dapat dilihat korelasi diantara keduanya dalam kapasitasnya masing-masing yang tentunya bertujuan untuk semakin meningkatkan kualitas dari bidang aktuaria itu
sendiri.
GAMBAR 1.1 KERANGKA KONSEP
F. Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam rangka penyusuran skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Penelitian Lapangan
Penelitian ini merupakan usaha pengumpulan data dengan cara melakukan wawancara langsung terhadap Ketua Umum Islamic Insurance Society IIS dan
pihak-pihak yang berkompeten lainnya guna mendapatkan informasi dan data yang diperlukan untuk melengkapi penelitian ini.
2. Penelitian Kepustakaan
Islamic Insurance Society Regulasi Pemerintah
KMK No. 426
KMK.06
Industri Asuransi Syariah SDM Asuransi Syariah
Penelitian yang dilakukan untuk mencapai pemahaman yang komprehensif tentang konsep yang dikaji, yaitu dengan pengumpulan data dari buku-buku,
makalah, dan bacaan lain yang berhubungan dengan bahasan penelitian ini. Dalam penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data pengamatan
observasi dan wawancara mendalam in-depth interviews Chaedar, 2002: 154-156. Kedua metode teknik tersebut dijelaskan sebagai berikut:
1. Pengamatan Observasi yang dimaksud adalah pengamatan yang sistematis
tentang kejadian dan tingkah laku dalam setting sosial yang dipilih untuk diteliti. Pengamatan ini tentunya dilakukan pada lembaga sertifikasi pendidikan dan
pelatihan yang sudah dipilih yaitu Islamic Insurance Society IIS. 2.
Wawancara mendalam in-depth interviews. Wawancara mendalam adalah teknik pengumpulan data yang didasarkan pada percakapan secara intensif dengan
suatu tujuan tertentu. Wawancara dilakukan untuk mendapat berbagai informasi menyangkut masalah yang diajukan dalam penelitian. Wawancara dilakukan
kepada responden yang dianggap menguasai masalah penelitian. Dalam penelitian ini jenis dan sumber data yang digunakan adalah:
1. Data Primer diperoleh dari :
Metode Wawancara : Ir. Muhammad Syakir Sula, AAIJ, FIIS. Ketua Umum Islamic Insurance Society IIS
2. Data Sekunder antara lain berupa:
a. Data Kegiatan Akademik Training Asuransi Syariah pada Islamic
Insurance Society IIS
b. Program dan Training yang dilakukan oleh Islamic Insurance Society
IIS. c.
Data alumni atau lulusan peserta Program Sertifikasi Keahlian Asuransi Syariah pada Islamic Insurance Society IIS dan nama
perusahaan asuransi syariah. d.
Data berupa Undang-Undang, Keputusan Menteri Keuangan, Peraturan Pemerintah, dan Keputusan Dewan Syariah Nasional
tentang perizinan usaha dan kelembagaan perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi, yang mensyaratkan adanya ahli asuransi
syariah dan atau ekonomi syariah dalam perusahaan asuransi yang menjalankan prinsip syariah.
Adapun teknik pengolahan dan analisis data untuk menganalisis penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Pengumpulan informasi, melalui wawancara, dan observasi langsung.
2. Reduksi. Langkah ini adalah untuk memilih informasi mana yang sesuai
dan tidak sesuai dengan masalah penelitian. 3.
Penyajian. Setelah informasi dipilih maka disajikan dalam bentuk tabel, ataupun uraian penjelasan.
4. Tahap akhir, adalah menarik kesimpulan. Miles dan Huberman, 1992: 18
Data yang dihasilkan merupakan data kualitatif dan akan dikembangkan oleh penulis dengan metode deskripsi yaitu metode yang menggambarkan secara jelas
tentang topik penelitian yang diteliti. Adapun acuan teknik penulisan berpedoman
pada Buku “Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2007”.
E. Sistematika Penulisan