Jarimah Hudud Jarimah QishashDiyat

c. Mempunyai kemampuan bebas. 39 3 Jenis-Jenis Tindak Pidana. Pada umumnya para ulama membagi jenis jarimah dalam tiga bagian, berikut ini;

A. Jarimah Hudud

Jarimah Hudud adalah suatu jarimah yang bentuknya telah ditentukan syara sehingga terbatas jumlahnya. Selain ditentukan bentuknya jumlahnya, juga ditentukan hukumannya secara jelas, baik melalui Al-Qur’an maupun As-sunah. Lebih dari itu, jarimah ini termasuk dalam jarimah yang menjadi hak Tuhan. Jarimah- jarimah yang menjadi hak Tuhan adalah jarimah yang menyangkut masyarakat banyak, yaitu untuk memelihara kepentingan, ketentraman dan keamanan masyarakat. Pada jarimah ini tidak dikenal pemaafan atas pembuat jarimah, baik oleh perseorangan yang menjadi korban jarimah mujna alaih maupun oleh Negara. Hukuman jarimah ini sangat jelas diperuntukan bagi setiap jarimah. Karena hanya ada satu macam hukuman untuk setiap jarimah. Adapun jarimah yang termasuk dalam kelompok hudud menurut, para Ulama, ada tujuh macam jarimah, yaitu perzinahan, Qaqdzaf, asyrib minum-minuman keras, pencurian, hirabah, al-baghyu, dan riddah 40 . 39 Dr. Haliaman SH. Hukum Pidana Syari’at Islam Menurut Ajaran Ahlu Sunnah, h. 67. 40 H. Rahmat Hakim, Hukum Pidana Islam, Bandung: Pustaka Setia, 2000, h. 13.

B. Jarimah QishashDiyat

Jarimah QishashDiyat telah ditentukan jenis maupun besar hukumannya. Jadi jarimah ini pun terbatas jumlahnya dan hukumanya tidak mengenal batas tertinggi maupun terendah karena hukuman untuk jarimah ini hanya satu untuk setiap jarimah. Jarimah QishashDiyat menjadi hak perseorangan atau hak adami yang membuka kesempatan pemaafan bagi sipembuat jarimah oleh orang yang menjadi korban, wali, atau ahli warisnya. Jadi, dalam kasus jarimah QishashDiyat ini, korban atau ahli warisnya dapat memaafkan perbuatan si pembuat jarimah, meniadakan qishash dan menggantinya dengan diyat atau meniadakan diyat sama sekali. Qishash ditunjukan agar pembuat jarimah dijatuhi hukum yang setimpal, sebagai balasan atas perbutannya itu. Jadi hukuman bunuh hanya dijatuhkan bagi pembunuh dan pelukaan dijatuhi bagi orang yang melukai. Untuk menjamin ketertiban dan keamanan yang berkenaan dengan nyawa dan anggota badan lainnya, qishash dipandang lebih menjamin dari pada jenis hukum lainnya. Adapun diyat merupakan hukuman yang dijatuhkan bagi pelaku jarimah dengan objek yang sama nyawa dan anggota badan, tapi dilakukan tanpa sengaja. Jarimah yang termasuk dalam kelomok jarimah QishashDiyat terdiri atas lima macam. Dua jarimah masuk dalam kelompok jarimah qishash yaitu, pembunuhan sengajapelukaan dan penganiyaan sengaja. Adapun tiga jarimah termasuk dalam kelompok diyat, yaitu pembunuhan tidak disengaja, pembunuhan semi sengaja, dan pelukaan penganiyayaan tidak sengaja. Disamping itu, diyat merupakan hukuman pengganti dari hukuman qishash yang dimaafkan.

C. Jarimah Ta’zir