Profil Kota Rantauprapat Politik Lingkungan: Analisis Dampak Pengusahaan Sarang Burung Walet di Kota Rantauprapat Kabupaten Labuhan Batu

27 BAB II PROFIL KOTA RANTAUPRAPAT DAN KEBERADAAN PENGUSAHAAN SARANG BURUNG WALET

2.1 Profil Kota Rantauprapat

Kabupaten Labuhanbatu adalah salah satu daerah yang berada di kawasan Pantai Timur Sumatera Utara. Secara geografis, kabupaten Labuhan Batu berada pada 1º41’ - 2º44’ Lintang Utara, 99º33’ - 100º22’ Bujur Timur dengan ketinggian 0 – 700 meter diatas permukaan laut dpl. 24  Kabupaten Labuhanbatu kabupaten induk Kabupaten Labuhanbatu merupakan salah satu kabupaten yang luas dan berada di wilayah pantai timur di bagian timur Provinsi Sumatera Utara. Karena luas wilayah yang begitu besar 922.318 Ha maka Kabupaten Labuhanbatu pada Tahun 2008 dimekarkan menjadi 3 Kabupaten menjadi:  Kabupaten Labuhanbatu Utara berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Kabupaten Labuhanbatu Utara Di Provinsi Sumatera Utara  Kabupaten Labuhanbatu Selatan berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Kabupaten Labuhanbatu Selatan Di Provinsi Sumatera Utara. 25 24 Labuhan Batu Dalam Angka 2014, hlm. 2 25 Dokumen Rencana Tata Ruang Kota Rantauprapat Tahun 2013 Bab III, hlm 1 28 Dari pemekaran tersebut,posisi Kabupaten Labuhanbatu berada diantara Kabupaten Labuhanbatu Utara dan Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Meskipun telah mekar, Kabupaten Labuhanbatu tetap memiliki wilayah yang bervariasi dari laut hingga bukit.Jikadiperhatikan posisi geografis Kabupaten Labuhanbatu, Kota Rantauprapat khususnya merupakan pintu gerbang menuju Provinsi Sumatera Utara dari arah pantai timur Pulau Sumatera khususnya dari Provinsi Riau dan sekaligus pusat pertumbuhan di bagian Timur Sumatera Utara. Sebagai daerah lintasan dan pusat pertumbuhan, Kabupaten Labuhanbatu memiliki peranan yang sangat penting dalam melayani wilayah hinterland-nya. 26 Dalam konteks Provinsi Sumatera Utara, Kabupaten Labuhanbatu yang dalam hal ini direpresentasikan dengan Kota Rantauprapat memiliki jarak yang bervariasi ke kabupatenkota di Provinsi Sumatera Utara. Kota utama yang paling jauh untuk ditempuh dari Kota Rantauprapat adalah Kota Sidikalang Kabupaten Dairi, sedangkan Kota terdekat utama adalah Kota Kisaran Kabupaten Asahan. hal ini menunjukan tingkat hubungan interaksi atau antar kota baik dalam bentuk orang maupun barang. Dengan mengadopsi rumus fisika, bahwa kekuatan tarik menarik antar kota merupakan fungsi jarak, semakin dekat jarak kota maka semakin besar pula interaksi orang dan barangnya dan sebaliknya semakin jauh jarak antar kota tersebut maka semakin kecil pula tingkat interaksi orang dan barangnya. 27 26 Ibid., hlm 1 27 Ibid., hlm 1-2 29 Dengan dikeluarkannya Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Kabupaten Labuhanbatu Utara Di Provinsi Sumatera Utara dan Undang-Undang Republik Indonesia No. 22 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Kabupaten Labuhanbatu Selatan Di Provinsi Sumatera Utara, maka wilayah administrasi Kabupaten Labuhanbatu menjadi berkurang. Saat ini secara administrasi, wilayah Kabupaten Labuhan Batu memiliki batas wilayah, yaitu : Sebelah Utara : berbatasan dengan Kabupaten Labuhanbatu Utara dan Selat Malaka Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kabupaten Labuhanbatu Selatan Sebelah Barat : berbatasan dengan Kabupaten Labuhanbatu Utara Sebelah Timur : berbatasan dengan Provinsi Riau. Pemerintahan Kabupaten Labuhanbatu dipimpin oleh seorang Bupati.Kabupaten Labuhanbatu terdiri dari 9 Kecamatan yang terbagi menjadi 98 desakelurahan. Dari hasil pemilu 2009, ada 40 orang wakil rakyat dari 17 partai yang duduk sebagai anggota DPRD II Kabupaten Labuhanbatu, dimana yang terbanyak berasal dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Golkar masing-masing sebanyak 5 orang. Anggota DPRD tersebut terdiri dari 35 orang laki-laki dan 5 orang perempuan. Sepanjang tahun 2013, DPRD II Kabupaten Labuhanbatu telah menghasilkan 36 keputusan yang terdiri dari 6 Keputusan DPRD, 4 Keputusan Pimpinan DPRD, 2 Keputusan Daerah, dan 24 hasil rapat-rapat. Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Labuhanbatu pada tahun 2013 sebanyak 6.212 orang, yang terdiri dari 103 orang bergolongan I, 1.308 orang bergolongan II, 3.257 orang bergolongan III, dan 1.544 orang bergolongan IV. Berdasarkan tingkat pendidikan, sebagian besar 30 PNS tersebut merupakan tamatan SLTA yaitu sebanyak 1.713 orang, kemudian 2.978 orang tamat S1S2S3, dan1.314 orang tamat DIDIIDIII 28 NO. TABEL 2.1 LUAS KECAMATAN DAN RASIO KECAMATAN TERHADAP LUAS KABUPATEN LABUHANBATU TAHUN 2007 KECAMATAN LUAS WILAYAH KM 2 RASIO TERHADAP LUAS TOTAL 1 Bilah Hulu 293.23 11.45 2 Pangkatan 355.47 13.88 3 Bilah Barat 202.98 7.92 4 Bilah Hilir 430.83 16.82 5 Panai Hulu 276.31 10.79 6 Panai Tengah 483.74 18.89 7 Panai Hilir 342.03 13.35 8 Rantau Selatan 64.32 2.51 9 Rantau Utara 112.47 4.39 KAB. LABUHANBATU 2,561.38 100.00 Sumber : BPS Kabupaten Labuhan Batu. Catatan: Data setelah pemekaran. Setelah mengalami pemekaran menjadi 3 tiga kabupaten, Kabupaten Labuhanbatu induk memiliki luas 2.561,38 Km2 dari 9.223,18 Km2 luas sebelumnya atau 27,7 dari luas sebelumnya. Kabupaten Labuhanbatu yang dulunya memiliki 22 kecamatan, dengan pemekaran menjadi 9 kecamatan. 29 28 Labuhan Batu Dalam Angka 2014, hlm 12 29 Ibid., hlm 2 Jumlah penduduk Kabupaten Labuhanbatu sebelum pemekaran, merupakan salah satu kabupatenkota 31 yang memiliki jumlah penduduk lebih dari 1 juta 1,007,185 jiwa, sedangkan Kabupatenkota lainnya seperti Kota Medan, Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Langkat. Hal ini menunjukan bahwa daya tarik Kabupaten Labuhanbatu relatif tinggi sehingga menarik banyak penduduk. Namun jika ditelusuri lebih jauh terkait dengan jumlah penduduk Kabupaten Labuhanbatu setelah pemekaran, jumlah penduduknya 40 dari Kabupaten Labuhanbatu keseluruhan tanpa pemekaran. 30 Dalam konteks tingkat pertumbuhanpun, Kabupaten Labuhanbatu sebelum mekar termasuk pada kabupatenkota dengan tingkat pertumbuhannya termasuk tinggi dan relatif tetap dalam kurun waktu 25 tahun. Pada Tahun 1985 – 1990 tingkat pertumbuhannya mencapai 2,55 dan pada Tahun 2007 sekitar 2,03. Jika dibandingkan dengan kabupatenkota lain di Provinsi Sumatera Utara, kabupatenkota yang memiliki tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi adalah Kabupaten Deli Serdang. Kabupaten Pakpak Bharat meskipun mengalami peningkatan pertumbuhan penduduk tetapi sebenarnya jumlah penduduknya masih sangat kecil dan terjadilonjakan yang signifikan karena adanya pemindahan pusat pemerintahan kabupaten yang diikuti oleh kegiatan. 31 Dari sisi distribusi penduduk penyebaran penduduk diProvinsi Sumatera Utara, Kabupaten Labuhanbatu merupakan salah satu wilayah tujuan distribusi. Pada Tahun 2007 jumlah penduduk Provinsi Sumatera Utara adalah 12,834,371 jiwa, sedangkan jumlah penduduk Kabupaten Labuhanbatu setelah dipisahkan dari Kabupaten 30 Ibid., hlm 9 31 Ibid., hlm 9 32 Labuhanbatu Utara dan Kabupaten Labuhanbatu Selatan adalah kira-kira sejumlah 400.850 jiwa pemisahan penduduk perkecamatan. Artinya, ada sekitar 3,12 penduduk Provinsi Sumatera Utara yang tinggal di Kabupaten Labuhanbatu. Sedangkan sebaran penduduk yang banyak tersebut berada di Kota Medan, kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Langkat. Untuk kabupatenkota dengan tingkat distribusinya rendah berada di Kabupaten Pakpak Bharat dan Kota Sibolga. 32 Laju pertumbuhan ekonomi rata-rata di Provinsi Sumatera Utara selama 4 empat tahun terakhir 2004-2007 sebesar 6,08. Kabupatenkota yang memiliki rata-rata pertumbuhan ekonomi paling tinggi adalah Kabupaten Serdang Bedagai yaitu 4,16 sedangkan laju pertumbuhan ekonomi paling rendah terjadi di Kabupaten Asahan yaitu -13,03 hal ini disebabkan pemekaran yang terjadi pada Tahun 2007.Kabupaten Labuhanbatu sendiri rata-rata pertumbuhan ekonominya sebelum pemekaran selama 4 empat tahun terakhir sebesar 1,91 Tahun 2004 sebesar 0,17, Tahun 2005 2,62, Tahun 2006 2,16 dan Tahun 2007 sebesar 4,58. Jika dibandingkan dengan kabupatenkota lainnya di Provinsi Sumatera Utara maka laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Labuhanbatu tergolong sedang. 33 Dalam kurun waktu Tahun 2004-2008 struktur perekonomian di Provinsi Sumatera Utara didominasi oleh sektor pertanian dengan nilai berkisar di angka 23,9-26,3 sedangkan peranan terkecil dipegang oleh sektor listrik, gas dan air minum dengan kontribusi berkisar antara 0,74-0,84. Secara sektoral ada 3 sektor 32 Ibid., hlm 10 33 Ibid., hlm 13 33 yang dominan dalam pembentukan PDRB Provinsi Sumatera Utara yaitu sektor pertanian 23,19, sektor industri 23,66 dan perdagangan, hotel dan restoran 18,42. 34 Badan Lingkungan Hidup BLH Daerah Labuhan Batu lahir berdasarkan UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 14 ayat 1 menyatakan bahwa pengendalian Lingkungan KabupatenKota merupakan kewenangan Pemerintah Daerah.Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Labuhan Batu No. 36 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Labuhan Batu dan bertanggung jawab kepada Bupati Labuhan Batu. Badan Lingkungan Hidup BLH Daerah Labuhan Batu dipimpin oleh seorang Kepala Pada kurun waktu Tahun 2004-2008, struktur perekonomian baik di Kabupaten Labuhanbatu maupun Provinsi Sumatera Utara tidak banyak mengalami pergeseran, masih didominasi oleh tiga sektor utama yaitu sektor pertanian, industri serta perdagangan, hotel dan restoran. Berdasarkan data yang diperoleh, sejak Tahun 2004- 2008, sektor pertanian terus mengalami penurunan kontribusi terhadap total nilai PDRB Kabupaten Labuhanbatu dan Provinsi Sumatera Utara, yang mengindikasikan bahwa telah terjadi pergeseran struktur ekonomi, dimana peran sektor primer mulai digantikan oleh sektor sekunder industri dan sektor tersier perdagangan, hotel dan restoran.

2.2 Profil Badan Lingkungan Hidup BLH Daerah Labuhan Batu