Profil Badan Lingkungan Hidup BLH Daerah Labuhan Batu

33 yang dominan dalam pembentukan PDRB Provinsi Sumatera Utara yaitu sektor pertanian 23,19, sektor industri 23,66 dan perdagangan, hotel dan restoran 18,42. 34 Badan Lingkungan Hidup BLH Daerah Labuhan Batu lahir berdasarkan UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 14 ayat 1 menyatakan bahwa pengendalian Lingkungan KabupatenKota merupakan kewenangan Pemerintah Daerah.Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Labuhan Batu No. 36 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Labuhan Batu dan bertanggung jawab kepada Bupati Labuhan Batu. Badan Lingkungan Hidup BLH Daerah Labuhan Batu dipimpin oleh seorang Kepala Pada kurun waktu Tahun 2004-2008, struktur perekonomian baik di Kabupaten Labuhanbatu maupun Provinsi Sumatera Utara tidak banyak mengalami pergeseran, masih didominasi oleh tiga sektor utama yaitu sektor pertanian, industri serta perdagangan, hotel dan restoran. Berdasarkan data yang diperoleh, sejak Tahun 2004- 2008, sektor pertanian terus mengalami penurunan kontribusi terhadap total nilai PDRB Kabupaten Labuhanbatu dan Provinsi Sumatera Utara, yang mengindikasikan bahwa telah terjadi pergeseran struktur ekonomi, dimana peran sektor primer mulai digantikan oleh sektor sekunder industri dan sektor tersier perdagangan, hotel dan restoran.

2.2 Profil Badan Lingkungan Hidup BLH Daerah Labuhan Batu

34 Ibid., hlm 15 34 Badan dengan pangkat eselon II. Kepala Badan dibantu oleh lima orang pejabat struktural dengan pangkat eselon III. 35 a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Lingkungan Hidup, Berdasarkan Peraturan Bupati Labuhan Batu No. 20 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok dan Fungsi serta Rincian Tugas Jabatan Struktural Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Labuhan Batu, Badan Lingkungan Hidup BLH Daerah Kabupaten Labuhan Batu mengemban tugas membantu Bupati Labuhan Batu dalam melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang Lingkungan Hidup berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan dengan fungsi sebagai berikut: b. Pengkoordinasian pengelolaan Lingkungan Hidup, c. Pembinaan dan pelaksanaan pelayanan penunjang penyelenggaraan urusan pemerintah daerah dalam bidang Lingkungan Hidup, dan d. Melakukan pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Badan di bidang Lingkungan Hidup. 36 Adapun visi Badan Lingkungan Hidup BLH Daerah Labuhan Batu, yaitu Pembangunan Berkelanjutan yang Berwawasan Lingkungan, sedangkan misinya adalah : a meningkatkan kualitas lingkungan hidup dengan melakukan perlindungan dan pengelolaan Lingkungan Hidup, b mewujudkan kebijakan pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup guna mendukung tercapainya pembangunan yang 35 Dokumen Rencana Strategis Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2011-2015, hlm 6 36 Ibid., hlm 6 35 berkelanjutan, dan cmemberikan perlindungan terhadap masyarakat mendapatkan lingkungan yang baik dan sehat. Adapun Tujuan Program Badan Lingkungan Hidup BLH Daerah Labuhan Batu, antara lain: a mewujudkan lingkungan yang berkualitas, bersih dan sehat, b meningkatnya kesadaran masyarakat dan pihak kegiatan usaha dalam pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup, dan c mewujudkan perlindungan sumber daya untuk pembangunan yang berkelanjutan 37 SASARAN TABEL 2.2 SASARAN DAN PROGRAM BLH PROGRAM 1. Terwujudnya Lingkungan Hidup yang bersih dan sehat 1.1 Pengembangan kinerja pengelolaan persampahan 1.2 Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau RTH Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Air 2. Terwujudnya lingkungan yang lestari melalui peningkatan peran serta masyarakat dan perusahaan 2.1 Pengendalian pencemaran dan perusakan Lingkungan Hidup 2.2 Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup 3. Terciptanya sumber daya alam yang baik untuk masyarakat 3.1 Perlindungan dan konservasi Sumber Daya Alam Sumber: Badan Lingkungan Hidup BLH Daerah Labuhan Batu 37 Ibid., hlm 6 36 Dalam upaya pengendalian lingkungan, Badan Lingkungan Hidup BLH Daerah Labuhan Batu, memiliki tiga dokumen lingkungan yang pengimplementasiannya disesuaikan dengan dampak yang akan dihasilkan oleh kegiatan atau usaha yang akan dilakukan, antara lain: 1. SPPL Surat Pernyataan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Kegiatan-kegiatan yang dapat dikenakan dalam dokumen SPPL ini adalah kegiatan atau usaha yang dampaknya terhadap lingkungan hampir tidak ada atau kecil.Misalnya, kegiatan pertokoan, usaha rumahan, kios kecil, wirausaha dalam skala kecil. 2. UKLUPL Upaya Pengelolaan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Kegiatan-kegiatan yang dapat dikenakan dalam UKLUPL ini adalah kegiatan atau usaha yang dampaknya terhadap lingkungan sedang.Kegiatan atau usaha yang tergolong berdampak sedang ini harus memberikan laporan pengelolaan lingkungan atas kegiatan atau usaha yang dijalankannya.Contoh kegiatan atau usaha yang dapat dikenakan UKLUPL misalnya, sekolah, bank, penjara, rumah sakit, dan sebagainya. 3. AMDAL Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Kegiatan-kegiatan yang dapat dikenakan dalam dokumen AMDAL ini adalah kegiatan atau usaha yang dampaknya terhadap lingkungan besar atau kompleks. Kegiatan atau usaha ini harus melalui tahapan-tahapan sebelum memiliki dokumen AMDAL, antara lain dokumen ANDAL Analisis Dampak Lingkungan yang berisi analisis dampak lingkungan mengenai kegiatan atau usaha yang akan dilakukan, dokumen RKL Rencana 37 Pengelolaan Lingkungan yang berisi tentang pengelolaan, serta RPL Rencana Pemantauan Lingkungan yang bertujuan untuk pemantauan. Kegiatan yang tergolong memiliki dampak besar atau kompleks ini misalnya perkebunan yang luasnya lebih dari 3.000 Ha, kawasan pertambangan, pabrik skala nasional. 38 1. Pelayanan pencegahan pencemaran air Pelayanan Badan Lingkungan Hidup sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 19 tahun 2008 tentang Standarisasi Pelayanan Minimal SPM maka, SPM BLH Labuhan Batu terdiri dari: Penetapan status mutu air merupakan tahapan yang sangat penting dalam rangka pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air, karena akan menjadi titik tolak untuk pelaksanaan suatu programkegiatan selanjutnya. Status mutu air juga merupakan hak masyarakat yang harus diakomodir, sebagaimana diatur dalam pasal 30 ayat 1 Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran, bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan informasi mengenai status mutu air dan pengelolaan kualitas air serta pengendalian pencemaran air. 2. Pelayanan pencegahan pencemaran udara dari sumber tidak bergerak Udara merupakan komponen kehidupan yang sangat penting bagi manusia maupun makhluk hidup lainnya. Kualitas udara sangat berhubungan dengan 38 Ibid., hlm 7 38 tingkat kesehatan masyarakat dan kegiatan pembangunan. Udara yang tercemar dapat meningkatkan berbagai jenis penyakit seperti ISPA dan bahkan menyebabkan kematian apabila kadarnya berbahaya untuk jangka waktu yang lama. 3. Pelayanan informasi status kerusakan lahan dan atau tanah untuk produksi biomassa Biomassa adalah tumbuhan atau bagian-bagiannya termasuk tanaman yang dihasilkan oleh kegiatan pertanian, perkebunan, dan hutan tanaman. Manusia pada saat ini memanfaatkan sumber daya tanah yang terlalu besar untuk produksi biomassa sehingga daya dukung tanah semakin rusak sehingga menimbulkan kerusakan tanahlahan seperti hutan gundul, erosi, dan lain-lain. 4. Pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan atau perusakan lingkungan hidup penegakan hukum lingkungan. Meningkatnya pembangunan di berbagai sektor telah mengakibatkan pencemaran dan atau perusakan lingkungan hidup yang semakin meningkat dari waktu ke waktu. Kondisi tersebut didorong oleh meningkatnya kesadaran masyarakat untuk mendapatkan haknya atas lingkungan hidup yang baik dan sehat, menyebabkan makin meningkatnya pengaduan masyarakat akibat dugaan pencemaran. Salah satu upaya pemerintah untuk menyikapi kondisi terebut dengan peningkatan efektivitas pengelolaan pengaduan masyarakat. 39 39 Ibid., hlm 7-8 39 Kerusakan lingkungan di Kabupaten Labuhan Batu disebabkan antara lain, penambangan galian C di mana kegiatan usaha tersebut mengakibatkan kerusakan di bantaran sungai, sehingga sungai mengalami erosi serta pelebaran aliran sungai dan pendangkalan di daerah-daerah tertentu. Di samping itu juga, penyebab lain kerusakan lingkungan di Kabupaten Labuhan Batu yakni penanaman tanaman perkebunan di areal yang sangat miring, sehingga apabila ada land clearing pembersihan lahan akan mengakibatkan longsor dan erosi. Kerusakan lainnya ditimbulkan dari kebakaran hutan dan perambahan hutan menjadi kawasan lahan pertanian dan perkebunan. 40 Tantangan dan peluang pengembangan Pelayanan Badan Lingkungan Hidup terdapat pada faktor internal dan eksternal. Pada faktor internal, masih sedikit pegawai yang mengikuti diklat pengelolaan lingkungan hidup serta masih kurangnya peralatan laboratorium. Pada faktor eksternal, yang terdiri dari masyarakat dan pihak kegiatan usahaindustri, yang belum menaati pengelolaan limbah dan masih kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga sarana dan prasarana pengelolaan persampahan dan menjaga lingkungan sekitarnya. Peluang yang mungkin adalah perlengkapan laboratorium dapat diadakan secara bertahap dalam setiap tahun anggaran dan memberikan motivasi dan sosialiasi juga informasi kepada masyarakat serta kegiatan usahaindustri tentang pengelolaan lingkungan. 41 40 Ibid., hlm 8 41 Ibid., hlm 10 40

2.3 Deskripsi Keberadaan Pengusahaan Sarang Burung Walet