Uraian Proses Produksi GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

5. Stiker atau cap pabrik yang berfungsi untuk menunjukkan jenis produk, komposisi, dan zat gizi yangterkandung dalam produk jadi.

2.6. Uraian Proses Produksi

Proses produksi pakan ternak di PT. Gold Coin Indonesia-Medan Mill dilakukan melalui beberapa tahapan. Tahap-tahap proses produksi di lantai produksi dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Penuangan intake section Proses awal pengolahan pakan ternak dimulai dengan menuangkan bahan bakuyang disebut dengan Intake section . Intake section terbagi dua bagian yaitu intake Ijagung dan intake IIbahan baku yang berbentuk tepung. Jagung yang dituangmelalui intake akan dimasukkan ke cylo dengan menggunakan bucket elevator ,sedangkan bahan baku yang berbentuk tepung akan dimasukkan ke bin rawmaterial dengan menggunakan chain conveyor dan bucket elevator . 2. Penyaringan screening Setelah tahap penuangan selesai, maka langkah selanjutnya bahan baku akan masuk ke proses penyaringan untuk membersihkan bahan baku darikotoran. Sebelum masuk ke dalam bin, bahan baku akan melewati sistem magnetuntuk memisahkan kotoran besi dan logam-logam dari bahan baku. Setelah itu,bahan baku akan melalui drum pengayak drum shiever sehingga bahan bakudibersihkan dari kotoran seperti kayu, plastik dan benda keras lainnya. 3. Pengeringan Universitas Sumatera Utara Proses pengeringan dilakukan agar tidak mengalami penurunan kualitas yanghanya digunakan untuk bahan baku jagung basah yangmemiliki kadar air 18 - 25, dimana standar kualitas jagung yang digunakan dalam proses produksi memiliki kadar air 17. Oleh karena itu, jagung harus dikeringkan terlebih dahulu sebelum diolah agar tidak busuk dan dapat bertahan lama. Jagung basah yang masuk melalui intake, dimasukkan ke wet cylo kemudian dikeringkan menggunakan dryer dengan cara menyemprotkan udara panas , kemudian dibawa ke dry cylo dengan menggunakan chain conveyor dan bucket elevator. Di dry cylo jagungakan di- blower ya itu didinginkan agar jagung tidak panas akibat bertumpuknya jagung-jagung, dan dari dry cylo , jagung ini akan dibawa ke bin raw material dengan menggunakan bucket elevator dan chain conveyor . 4. Penimbangan Dosing Bahan baku yang berada di bin raw material kemudian ditimbang terlebihdahulu sesuai dengan formula yang diinginkan sampai mencapai kuantitas 1 batch 3 ton. Bahan baku ditimbang dengan menggunakan 2 buah timbangan, yaitu timbangan I dengan kapasitas 3000 kg dan timbangan II dengan kapasitas 1500kg. Bahan yang telah ditimbang dibawa ke bin hopper dengan menggunakan chain conveyor dan bucket elevator. 5. Penggilingan grinding Bahan bakukemudian akan dimasukkan ke dalam vibrator shifter saringan bergetar dengan menggunakan chain conveyor melalui slide gate untuk memisahkan bahan baku yang kasar, sedang dan halus. Bahan baku yang kasar Universitas Sumatera Utara akan melalui proses penggilingan terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam bin tower hammer mill sedangkan bahan baku yang halus akan langsung jatuh ke dalam bin tower hammer mill . Proses penggilingan dilakukan dengan menggunakan dua buah mesin hammer mill dengan kapasitas 22 tonjam , kecepatan putar 3000 rpm, dan daya 132 kW. Bahan bakuakan terpukul dan terlempar ke sepanjang sisi mesin penggiling. Proses penggilingan yang terjadi pada mesin akan menghasilkan udarapanas, dimana mesin penggiling ini dilengkapi dengan dust collector yang berfungsi membuang udara panas hasil sampingan dari proses penggilingan. Udara panas hasil penggilingan dihisap oleh blower melalui dust filter sehingga udara panas yang bersih di buang ke udara, sedangkan debu yang tersaring jatuh ke hopper penampung. Hasil penggilingan disimpan terlebih dahulu di hammer mill pack sebelum masuk ke proses pencampuran mixer . 6. Pencampuran mixer Bahan baku yang berada di bin hammer mill pack masuk ke mixer melalui slide gate untuk dicampur hingga rata. Pada saat proses mixing dilakukan penambahan obat-obatan seperti Choline, CPO,Rhodimet, garam, dan zat additive sampai tercampur dengan semua bahan. Mesin mixer yang digunakan berkecepatan 22 rpm dan kapasitas 4tonjam dengan daya 30 kW. Pisau-pisau pengaduk pada mesin ini berbentuksolenoide yang berputar pada sumbunya. Lama pencampuran dapat diatur dengan alat pengontrol dari ruang panel. Untuk hasil pencampuran yang berbentuk mash tepungakan dibawa ke bin finish product dengan menggunakan chain conveyor dan bucket elevator . Universitas Sumatera Utara Sedangkan untuk produk berbentuk pellet , maka bahan campuran dari mixer ini akan mengalami proses pelletizing dan untuk produk yang berbentuk crumble, akan melalui proses pelletizing dan crumbling sebelum masuk ke bin finish product. 7. Pembutiran pelletizing Campuran yang berbentuk mess tepung dibawa ke pellet mill melalui bin pellet . Sebelum mengalami pemanasan, tepung yang masuk ke bin pellet disaring terlebih dahulu, kemudian dipanaskan pada suhu 85 pada tekanan 8-9 bar. Panas yang digunakan berasal dari uap kering yang dihasilkan dari boiler. Bahan yang telah dipanaskan kemudian dibentuk menjadi pellet dengan menggunakan mesin press yang terdiri dari ring die press yang mempunyai lubang-lubang dengan ukuran tertentu yang disesuaikan dengan produk yang akan dihasilkan. Die ring berputar dengan kecepatan 1500 rpm dan kapasitas 15tonjam dengan daya 200 kW, pada bagian tengahnya terdapat 2 buah rol yang berputar searah dengan putaran die ring press dengan kecepatan yang sama dan saling menekan. Dengan demikian bahan campuran yang masuk akan berputar dan ditekan keluar melalui lubang-lubang yang terdapat pada ring die press . Selanjutnya, di luar ring die press terdapat pisau yang akan memotong hasil pellet, sehingga ukuran panjang sesuai dengan yang diinginkan. Hasil pemotongan dari pellet mill dibawa ke mesin cooler untuk didinginkan sampai pada batas temperatur yang telah ditentukan oleh alat sensor. Hasil dari mesin cooler akan dibawa ke bin finase untuk disemprotkan Universitas Sumatera Utara cairan finase yang bertujuan untuk menghaluskan permukaan pellet, selanjutnya produk ini dibawake bin finish product . 8. Proses Pembentukan Crumble crumbling Pellet yang dihasilkan melalui pellet mill akan dibawa ke mesin crumble. Pada mesin ini, terjadi proses pemotongan pelletmen jadi ukuran yang lebih kecil sesuai dengan yang diinginkan. Mesin crumble ini berputar dengan kecepatan 22 rpm dan daya 1,5 kW. Crumble yang dihasilkan kemudian disaring menggunakan vibrator. Hasil penyaringan dibawa ke bin finase untuk disemprotkan cairan finase yang bertujuan untuk menghaluskan permukaan crumble dan selanjutnya dibawa ke bin finish product . Sementara abu yang dihasilkan dari vibrator dibawa kembali ke mixer dengan menggunakan chain conveyor dan bucket elevator untuk diolah kembali. 9. Pengepakan sacking off Produk jadi ini akan dicurahkan ke karung plastik melalui belt conveyor sebanyak 50 kgkarung. Proses ini berlangsung secara otomatis melalui sebuah mesin yang telah di program terlebih dahulu. Karung yang telah diisi kemudian dijahit dengan menggunakan sewingmachine dan kemudian dibawa ke gudang produk jadi dengan menggunakan alat angkut forklift untuk disimpan sementara sebelum dilakukan proses pengiriman. Produk jadi dari proses pengolahan pakan ternak ini terdiri atas 3 bentuk yaitu mash, pellet , dan crumble yang akan dibawa ke proses ini yaitu pengepakan. Universitas Sumatera Utara

2.7. Mesin dan Peralatan