kejahatan dengan kejahatan, pemutusan hubungan dengan pemutusan hubungan atau menunggu kunjungan mereka atas setiap kunjungan.
6. As – salam
Salam merupakan amalan baik dalam Islam. Islam telah menjadikan salam sebagai penghormatan antara sesama muslim dan anjuran untuk menyebarkannya
bagi muslim yang bertemu dengan muslim yang lain baik ketika sendirian ataupun bersama-sama, baik mengenal ataupun tidak.
2.3.3. Perilaku Pimpinan Petugas Kesehatan
Organisasi adalah sebuah entitas sosial Al Kiyan Al Ijtima’I yang di dalamnya berhubungan antara satu bagian dengan bagian yang lain dan antara satu
orang dengan orang yang lain. Dalam menata satu hubungan sudah pasti dituntut adanya seorang pemimpin yang melaksanakan, memadu dan membawa organisasi ke
arah pencapaian sasaran. Islam adalah agama yang sangat tegas memerintahkan adanya sosok kepemimpinan walaupun dalam entitas yang sangat sederhana
sekalipun. Islam memiliki konsep yang agung tentang kepemimpinan dan perilaku manajerial tanzim pokok-pokoknya antara lain adalah sebagai berikut:
1. Berlaku Adil
Adil adalah asas kepemimpinan yang sangat mendasar agar kepemimpinan dapat berlaku efektif. Adil merupakan salah satu sifat Allah yang agung dan seorang
pemimpin mempunyai tanggung jawab untuk mengamalkan sifat Allah yang agung
Rudi Hartono Zakaria : Analisis Pelayanan Kesehatan Bernuansa Islami Di Puskesmas Kota Langsa Tahun 2008, 2009
USU Repository © 2008
itu dalam menjalankan roda kepemimpinannya. Seorang pemimpin harus selalu menjaga keadilan pada setiap kondisi antara lain:
1 Dalam memberikan penghargaan reward dan hukuman punishment.
2 Dalam pelaksanaan tugas, keadilan dalam melaksanakan tugas berarti menempati
struktur organisasi dan piramida kepemimpinan yang telah disepakati. 3
Dalam berinteraksi dengan bawahannya, keadilan ini janganlah pandangannya terhadap anggota merupakan keputusan final yang tidak dapat direvisi.
2. Memberikan Keteladanan Qudwah HasanahLeadership by Example
Inilah model kepemimpinan khas Rasulullah SAW. Para sahabat melihat jiwa kesatria sejati dalam diri beliau sehingga kerja mereka meningkat walaupun
penderitaan dan kesulitan menghadang. Kisah ini melahirkan sebuah prinsip kepemimpinan dan Islam yaitu “barang siapa menginginkan jerih payah dan kerja
yang serius dari bawahannya maka ia harus menjadi contoh yang pertama dalam pekerjaannya”
3. Tabligh Komunikasi Efektif Seorang pemimpin haruslah memiliki kecakapan komunikasi terhadap
bawahan maupun kepada pihak lain kapanpun diperlukan. Bentuk komunikasi dapat berupa pengarahan jika berkaitan dengan bawahan atau sebuah bentuk negosiasi
dengan pihak lain. Dalam Islam ada beberapa etika komunikasi yang harus diikuti oleh seorang pemimpin antara lain adalah mendengarkan terlebih dahulu, tidak
tergesa-gesa menggunakan wewenang, menyimak pembicaraan dengan penuh kesabaran disertai pemahaman, memberi pujian yang pantas dan wajar kepada orang
Rudi Hartono Zakaria : Analisis Pelayanan Kesehatan Bernuansa Islami Di Puskesmas Kota Langsa Tahun 2008, 2009
USU Repository © 2008
yang mengungkapkan kebenaran dengan baik serta menampung keluhan bawahan, gemar berdialog untuk memecahkan masalah, tidak puas hanya dengan memberikan
nasehat satu arah sekali pertemuan saja. Inti dari kecakapan komunikasi seorang pemimpin adalah mampu
mengkomunikasikan idenya dengan baik kepada pihak lain dan bersedia menjadi pendengar yang baik bagi bawahannya Mahdi, 2001.
4. Mampu Menumbuhkan Iklim Ats Tsiqoh Saling Percaya, Kasih Sayang dan
Cinta Antar Anggota Pemimpin dalam Islam harus menciptakan suasana kondusif kepada bawahan
untuk melaksanakan pekerjaannya. Ia dapat menciptakan kehangatan hubungan antar sesama anggota organisasi, mengikat orang dan kohesivitas organisasi dengan cinta
dan kasih sayang, dapat menanamkan bahwa setiap orang dalam organisasi adalah saudara sehingga tercipta esprit de corps yang tinggi. Termasuk dalam hal ini adalah
emerbrika fasilitas kerja yang nyaman dan lengkap sesuai dengan keperluan bawahan Mahdi, 2001.
5. Memiliki Sifat Al Udywiyah Interaksi dengan Bawahan
Pemimpin harus membina keakraban sedekat-dekatnya kepada bawahan. Dia memiliki tingkat inteaksi dan kerjasama yang tinggi dengan bawahan. Pemimpin
dalam Islam harus membaur dengan bawahan atau biasa disebut dalam manajemen modern dengan management by walking around MBWA bukannya menjaga jarak.
Hal ini tampak dari kunjungan informal pemimpin kepada bawahan dan diadakannya pertemuan penuh kasih sayang di waktu-waktu libur. Dengan cara ini pemimpin
Rudi Hartono Zakaria : Analisis Pelayanan Kesehatan Bernuansa Islami Di Puskesmas Kota Langsa Tahun 2008, 2009
USU Repository © 2008
dapat juga menggali masukan dari bawahan dan seorang pemimpin dalam Islam harus menerima masukan itu dengan lapang dada Madhi, 2001.
2.4. Landasan Teoritis