3.4.2. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas bertujuan untuk melihat bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut
sudah baik. Apabila datanya memang benar dan sesuai kenyataan, maka berapa kalipun diambil tetap akan sama. Teknik yang dipakai untuk menguji menguji
kuesioner penelitian, adalah adalah teknik Alpha Cronbach yaitu dengan menguji coba instrumen kepada sekelompok responden pada satu kali pengukuran, juga pada
taraf 95 Riduwan, 2005. Nilai r-Tabel dalam penelitian ini untuk sampel pengujian 30 orang df=n-1;
df=30-1=29 adalah sebesar 0,576, maka ketentuan dikatakan Realibel, jika: 1.
Nilai r-Hitung variabel ≥0,567dikatakan realibel.
2. Nilai r-Hitung variabel 0,567 dikatakan tidak realibel.
Hasil uji reabilitas dan validitas dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Item Pertanyaan Nilai
Corrected Item Total
Nilai Alpha
Cronbach Keterangan
1. Variabel Perilaku Petugas Puskesmas Perilaku Petugas 1
Perilaku Petugas 2 Perilaku Petugas 3
Perilaku Petugas 4 Perilaku Petugas 5
Perilaku Petugas 6 Perilaku Petugas 7
Perilaku Petugas 8 Perilaku Petugas 9
Perilaku Petugas 10 0,9199
0,8914 0,8910
0,8958 0,8411
0,8840 0,9779
0,9779 0,8840
0,8807 0,9803
Valid dan Relialibel Valid dan Relialibel
Valid dan Relialibel Valid dan Relialibel
Valid dan Relialibel Valid dan Relialibel
Valid dan Relialibel Valid dan Relialibel
Valid dan Relialibel Valid dan Relialibel
Rudi Hartono Zakaria : Analisis Pelayanan Kesehatan Bernuansa Islami Di Puskesmas Kota Langsa Tahun 2008, 2009
USU Repository © 2008
Tabel 3.1. Lanjutan
Item Pertanyaan Nilai
Corrected Item Total
Nilai Alpha Cronbach
Keterangan 2. Variabel Perilaku Antar Petugas Puskesmas
Perilaku Antar Petugas 1 Perilaku Antar Petugas 2
Perilaku Antar Petugas 3 Perilaku Antar Petugas 4
Perilaku Antar Petugas 5 Perilaku Antar Petugas 6
0,9194 0,9408
0,9330 0,9242
0,9421 0,8538
0,9754 Valid dan Relialibel
Valid dan Relialibel Valid dan Relialibel
Valid dan Relialibel Valid dan Relialibel
Valid dan Relialibel
3. Variabel Pemimpin Puskesmas Pemimpin Puskesmas 1
Pemimpin Puskesmas 2 Pemimpin Puskesmas 3
Pemimpin Puskesmas 4 Pemimpin Puskesmas 5
0,8598 0,7983
0,8340 0,7178
0,8533 0,9281
Valid dan Relialibel Valid dan Relialibel
Valid dan Relialibel Valid dan Relialibel
Valid dan Relialibel
4. Variabel Pelayanan Kesehatan Bernuansa Islami Pelayanan Kesehatan 1
Pelayanan Kesehatan 2 Pelayanan Kesehatan 3
Pelayanan Kesehatan 4 Pelayanan Kesehatan 5
0,9247 0,8920
0,9005 0,9779
0,9767 0,9767
Valid dan Relialibel Valid dan Relialibel
Valid dan Relialibel Valid dan Relialibel
Valid dan Relialibel
3.5. Definisi Operasional dan Variabel penelitian
3.5.1. Variabel Independen
1. Perilaku Petugas Kesehatan adalah perilaku yang berasal dari dalam diri
petugas kesehatan mengenai persepsi terhadap keyakinan, ucapan dan tindakan petugas kesehatan dalam menjalankan aktifitasnya ketika bekerja sebagai
pelayan kesehatan, meliputi:
Rudi Hartono Zakaria : Analisis Pelayanan Kesehatan Bernuansa Islami Di Puskesmas Kota Langsa Tahun 2008, 2009
USU Repository © 2008
a Ikhlas adalah persepsi tentang perilaku petugas dalam melakukan
pekerjaan secara tulus hanya mengharap ridha Allah semata tanpa bergantung pada perhatian orang lain.
b Murooqobah adalah persepsi tentang perilaku petugas dalam merasakan
adanya pengawasan dari Allah ketika melakukan suatu pekerjaan walaupun atasan tidak ada ditempat.
c Muhaasabah adalah persepsi tentang perilaku petugas untuk senantiasa
melakukan introspeksi diri terhadap pekerjaan dan meminta masukan dari orang lain.
d Mujaahadah adalah persepsi tentang perilaku petugas untuk bersungguh-
sungguh melakukan pekerjaan dengan baik. e
Sabar adalah persepsi tentang perilaku petugas untuk menahan diri dari keluh kesah, menahan diri dari keluhan dan menahan tubuh dari hal yang
merusak. f
Ihsan adalah persepsi tentang perilaku petugas dalam optimalisasi hasil kerja dengan cara yang baik dan menghasilkan keluaran sebaik mungkin.
g Tawadlu’ adalah persepsi tentang perilaku petugas yang selalu bekerja
dengan rendah hati dan tidak merendahkan manusiaprofesi. h
Berpenampilan fisik sederhana adalah persepsi tentang perilaku petugas dalam berpakaian yang sesuai aturan Islam serta menyesuaikan diri
dengan lingkungan pelayanan kesehatan.
Rudi Hartono Zakaria : Analisis Pelayanan Kesehatan Bernuansa Islami Di Puskesmas Kota Langsa Tahun 2008, 2009
USU Repository © 2008
i Cinta bersih adalah persepsi tentang perilaku petugas yang dalam
melaksanakan tugas selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungannya. 2.
Perilaku antar petugas kesehatan adalah persepsi tentang perilaku petugas yang berasal dari lingkungan masyarakat di mana petugas kesehatan tersebut
bersosialisasi dengan masyarakat lainnya mengenai persepsi terhadap keyakinan, ucapan dan tindakan masyarakat, meliputi:
a Budaya Menasehati adalah persepsi tentang perilaku petugas yang
berasal dari lingkungan masyarakat di mana petugas kesehatan tersebut bersosialisasi dengan masyarakat lainnya mengenai persepsi
terhadap keyakinan, ucapan dan tindakan masyarakat. b
Ta’awun adalah persepsi tentang perilaku petugas dalam kerja sama yang terjalin di dalam puskesmas.
c Ghibah adalah persepsi tentang perilaku petugas yang tidak
membicarakan kesalahan orang lain tanpa sepengetahuan yang bersangkutan.
d As-samaah adalah persepsi tentang perilaku petugas yang memiliki sifat
kerelaan hati dalam kemuliaan dan kedermawanan yang tidak membedakan, ras dan agama.
e Silaturrahmi adalah persepsi tentang perilaku petugas yang selalu menjaga
hubungan ukhuwah insaniyah antar sesama petugas dan orang yang dilayani.
Rudi Hartono Zakaria : Analisis Pelayanan Kesehatan Bernuansa Islami Di Puskesmas Kota Langsa Tahun 2008, 2009
USU Repository © 2008
f As-salam adalah persepsi tentang perilaku petugas yang memiliki sikap
gemar memberi salam kepada orang yang dijumpai. 3.
Perilaku Pemimpin Petugas Kesehatan adalah persepsi tentang perilaku pimpinan petugas yang berasal dari luar diri petugas kesehatan atau orang lain
mengenai persepsi terhadap keyakinan, ucapan dan tindakan petugas kesehatan dalam menjalankan aktifitasnya, meliputi:
a. Adil adalah persepsi tentang perilaku pimpinan di setiap level
memberikan teguran dan penghargaan dengan pertimbangan objektif tanpa memberikan keistimewaan pada pihak tertentu.
b. Qudwah Hasanah adalah persepsi tentang perilaku pimpinan di level
dapat menjadi panutan dengan memberikan contoh baik. c.
Tabliqh adalah persepsi tentang perilaku pimpinan di setiap level dapat mengkomunikasikan ide dengan baik dan senantiasa mensosialisasikan
programnya kebawahan. d.
Ats Tsiqoh adalah persepsi tentang perilaku pimpinan di setiap level dapat menumbuhkan kehangatan hubungan, saling percaya dan rasa bangga
sebagai anggota organisasi serta memberikan fasilitas kerja yang memadai.
e. Al-udywiyah adalah persepsi tentang perilaku pimpinan di setiap level
dapat membina interaksi dan keakraban yang baik dengan bawahan.
Rudi Hartono Zakaria : Analisis Pelayanan Kesehatan Bernuansa Islami Di Puskesmas Kota Langsa Tahun 2008, 2009
USU Repository © 2008
3.5.2. Variabel Dependen
Pelayanan kesehatan adalah penilaian atau pandangan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan di puskesmas dilihat dari aspek kondisi fisik dan tampilan
dari petugas puskesmas yang dikategorikan bernuansa Islami atau tidak bernuansa Islami.
3.6. Metode Pengukuran
Pengukuran variabel independen didasarkan pada skala ordinal, terdiri dari: a.
Variabel perilaku petugas puskesmas didasarkan pada 10 sepuluh pertanyaan dengan alternatif penilaian dari nilai 0-10, dengan ketentuan jika responden
menilai 0-5 dikategorikan “tidak dilakukan”, dan jika responden menilai 6-10 dikategorikan “dilakukan dengan baik”. Kemudian variabel perilaku petugas
puskesmas dikategorikan menjadi: 1
Bernuansa Islami, jika responden memperoleh nilai 51-100. 2
Tidak Bernuansa Islami, jika responden memperoleh nilai 0-50. b.
Variabel perilaku antar petugas puskesmas didasarkan pada 6 enam pertanyaan dengan alternatif penilaian dari nilai 0-10, dengan ketentuan jika responden
menilai 0-5 dikategorikan “tidak dilakukan”, dan jika responden menilai 6-10 dikategorikan “dilakukan dengan baik”. Kemudian variabel perilaku petugas
puskesmas dikategorikan menjadi: 1
Bernuansa Islami, jika responden memperoleh nilai 31-60. 2
Tidak Bernuansa Islami, jika responden memperoleh nilai 0-30.
Rudi Hartono Zakaria : Analisis Pelayanan Kesehatan Bernuansa Islami Di Puskesmas Kota Langsa Tahun 2008, 2009
USU Repository © 2008
c. Variabel perilaku pemimpin puskesmas didasarkan pada 5 lima pertanyaan
dengan alternatif penilaian dari nilai 0-10, dengan ketentuan jika responden menilai 0-5 dikategorikan “tidak dilakukan”, dan jika responden menilai 6-10
dikategorikan “dilakukan dengan baik”. Kemudian variabel perilaku petugas puskesmas dikategorikan menjadi:
1 Bernuansa Islami, jika responden memperoleh nilai 26-50.
2 Tidak Bernuansa Islami, jika responden memperoleh nilai 0-25.
Pengukuran variabel pelayanan kesehatan puskesmas berdasarkan persepsi pasien terhadap pelayanan yang diberikan di puskesmas yang didasarkan pada skala
ordinal dari 5 lima pertanyaan dengan dengan alternatif penilaian dari nilai 0-10, dengan ketentuan jika responden menilai 0-5 dikategorikan “tidak dilakukan”, dan
jika responden menilai 6-10 dikategorikan “dilakukan dengan baik”. Kemudian variabel perilaku petugas puskesmas dikategorikan menjadi:
1 Bernuansa Islami, jika responden memperoleh nilai 26-50.
2 Tidak Bernuansa Islami, jika responden memperoleh nilai 0-25.
3.7. Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini mencakup beberapa analisis, yaitu:
1. Analisis Univariat, yaitu analisis univariat dilakukan dengan mendiskripsikan
besarnya persentase pada seluruh variabel penelitian dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.
Rudi Hartono Zakaria : Analisis Pelayanan Kesehatan Bernuansa Islami Di Puskesmas Kota Langsa Tahun 2008, 2009
USU Repository © 2008
2. Analisis Bivariat, yaitu kelanjutan dari analisis univariat dengan cara
melakukan tabulasi silang antara variabel dependen dengan dependen dan menggunakan uji chi square pada taraf kepercayaan 95. Uji Chi Square ini
juga digunakan sebagai uji kandidat atas variabel independen p. ≤ 0,25
untuk diikut sertakan dalam uji multivariat multiple regresi logistic. 3.
Untuk melihat pengaruh beberapa variabel independen terhadap pelayanan kesehatan bernuansa Islami dilakukan dengan uji multiple regresi logistic.
Regresi logistik ganda digunakan untuk melihat pengaruh satu atau beberapa variabel independen terhadap pelayanan kesehatan bernuansa Islami. Uji
regresi logistik ganda dapat digunakan apabila variabel dependennya dikotomus bineri dan variabel independennya diharapkan dalam klasifikasi
bineri juga. Dalam analisa regresi logistik ganda ini digunakan metode seleksi forward stepwise. Model persamaan regresi logistik ganda yang juga dapat
digunakan untuk peramalan probabilitas individu untuk dapat memanfaatkan pelayanan kesehatan puskesmas adalah:
i i
i
x x
p y
β β
β +
+ +
= ⎭
⎬ ⎫
⎩ ⎨
⎧ −
≡ ......
1 1
ln
1 1
Di mana: p = probabilitas pemanfaatan pelayanan kesehatan di puskesmas
.....
1 1
1 1
i i
x x
e p
β β
β +
+ +
−
+ =
i
β = 0, 1, 2,…., n adalah parameter model regresi logistik.
i
x = 1, 2, 3,…., n adalah variabel bebas yang diperhatikan.
Rudi Hartono Zakaria : Analisis Pelayanan Kesehatan Bernuansa Islami Di Puskesmas Kota Langsa Tahun 2008, 2009
USU Repository © 2008
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1.
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Kota Langsa merupakan salah satu kota yang ada di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Secara administratif berbatasan dengan wilayah:
1 Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Bayeun Kabupaten Aceh Timur
dan Selat Malaka. 2
Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang.
3 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Birem Bayeun Kabupaten Aceh
Timur dan Kecamatan Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang. 4
Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Birem Bayeun Kabupaten Aceh Timur.
Jumlah penduduk Kota Langsa Tahun 2008 sebanyak 130.189 jiwa yang terdiri dari laki-laki sebanyak 65.115 jiwa, dan perempuan sebanyak 65.074 jiwa.
Berdasarkan luas wilayah, Kota Langsa mempunyai luas 162,41 Km
2
dengan jumlah kelurahan sebanyak 51 kelurahan, dan jumlah rumah tangga sebanyak 27.871 RT.
Berdasarkan analisis situasi derajat kesehatan di Kota Langsa selama tahun 2007, diketahui angka kematian bayi di Kota Langsa sebanyak 34 orang 10,3 per
1000 kelahiran hidup, angka kematian balita 2 orang 0,18 per 1000 kelahiran hidup, dan jumlah kematian ibu bersalin sebanyak 2 orang 56,9 per 100.000
Rudi Hartono Zakaria : Analisis Pelayanan Kesehatan Bernuansa Islami Di Puskesmas Kota Langsa Tahun 2008, 2009
USU Repository © 2008
kelahiran hidup. Hal tersebut menunjukkan secara umum derajat kesehatan masyarakat di Kota Langsa masih menjadi masalah kesehatan masyarakat.
Berdasarkan angka kesakitan, diketahui jumlah penyakit terbanyak yang dilaporkan oleh puskesmas se Kota Langsa adalah penyakit infeksi saluran
pernafasan akut yaitu sebanyak 9.763 kasus 22,30, dan kasus diare sebanyak 3.684 kasus 23,8 per 1000 penduduk, selain itu masih ditemukan 50 kasus balita
dengan status gizi buruk 1,3, masih ada 16 bayi berat lahir rendah BBLR. 4.2.
Analisis Univariat a.
Karakteristik Responden
Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur maksimum responden adalah umur 25 tahun dan maksimum 67 tahun, sehingga dapat dihitung interval umur
responden dengan menggunakan rumus sturgess. Berdasarkan kelompok umur, diketahui responden mayoritas berada pada kelompok umur 25 – 38 tahun yaitu
sebanyak 89 orang 58,9, disusul kelompok umur 39 – 51 tahun, yaitu sebanyak 42 orang 27,8. Berdasarkan jenis kelamin, diketahui mayoritas responden adalah
laki-laki yaitu sebanyak 88 orang 58,3 dengan pendidikan termasuk kategori pendidikan menengah, yaitu sebanyak 91 orang 60,3.
Berdasarkan pekerjaan, mayoritas responden mempunyai pekerjaan di bidang swasta, yaitu sebanyak 85 orang 56,3, dengan suku terbanyak suku Aceh, yaitu
sebanyak 95 orang 62,9. Hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Rudi Hartono Zakaria : Analisis Pelayanan Kesehatan Bernuansa Islami Di Puskesmas Kota Langsa Tahun 2008, 2009
USU Repository © 2008
Tabel 4.1. Distribusi Karakteristik Responden No Karakteristik
Informan Jumlah
orang
Persentase 01 Umur
25 – 38 Tahun 89
58,9 39 – 51 Tahun
42 27,8
52 – 64 Tahun 16
10,6 ≥ 64 Tahun
4 2,6
Total 151
100,0 02 Jenis Kelamin
Laki-laki 88
58,3 Perempuan
63 41,7
Total 151
100,0 03 Pendidikan
Dasar Tamat SD dan Tamat SLTP 32
21,2 Menengah Tamat SLTA
91 60,3
Atas Tamat D-IIIS1 28
18,5
Total 151
10,0 04 Pekerjaan
Petaniburuh 35
23,2 PNSTNIPOLRI
31 20,5
SwastaWiraswasta 85
56,3
Total 151
100,0 05 Suku
Aceh 95
62,9 Jawa
19 12,6
Melayu 20
13,2 Mandailing
17 11,3
Total 151
100,0 b.
Variabel Independen 1. Perilaku Petugas Puskesmas
Perilaku petugas puskesmas dalam penelitian ini adalah perilaku yang berasal dari dalam dirinya sendiri mengenai persepsi keyakinan, ucapan, sikap dan tindakan
dalam memberikan pelayanan kesehatan di puskesmas berdasarkan penilaian dari responden. Indikator perilaku petugas puskesmas tersebut meliputi membaca
Rudi Hartono Zakaria : Analisis Pelayanan Kesehatan Bernuansa Islami Di Puskesmas Kota Langsa Tahun 2008, 2009
USU Repository © 2008
bismillah ketika mulai suatu pekerjaan, mengucap istighfar jika melakukan kesalahan dalam pekerjaannya, meminta maaf kepada pasien atas kesilapan atau kesalahan
dalam tindakan, ramah, memberi pelayanan dengan baik, sikap cepat tanggap, sopan dan rapi, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, dan memberikan pelayanan dengan
yakin. Hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2. Distribusi Responden Berdasarkan Indikator Variabel Perilaku Petugas Puskesmas
Tidak Dilakukan
Dilakukan dengan Baik
Jumlah No
Indikator Perilaku Petugas Kesehatan
n n n
1 Membaca Basmallah
67 44.4
84 55.6 151 100.0
2 Ikhlas
40 26.5
111 73.5 151 100.0
3 Murooqobah
19 12.6
132 87.4 151 100.0
4 Muhaasabah
32 21.2
119 78.8 151 100.0
5 Mujaahadah
37 24.5
114 75.5 151 100.0
6 Sabar
39 25.8
112 74.2 151 100.0
7 Ihsan
18 11.9
133 88.1 151 100.0
8 Tawadlu’
34 22.5
117 77.5 151 100.0
9 Berpenampilan Fisik
Sederhana 84
55.6 67
44.4 151 100.0 10
Cinta Bersih 50
33.1 101
66.9 151 100.0 Berdasarkan Tabel 4.2 di atas, diketahui bahwa berdasarkan indikator variabel
perilaku petugas kesehatan, secara umum menunjukkan bahwa indikator-indikator sebuah pelayanan kesehatan bernuansa Islami dilakukan dengan baik, rata-rata 56-
88.
Rudi Hartono Zakaria : Analisis Pelayanan Kesehatan Bernuansa Islami Di Puskesmas Kota Langsa Tahun 2008, 2009
USU Repository © 2008
Berdasarkan indikator tersebut, maka didasarkan pada pengkategorian variabel perilaku petugas kesehatan menjadi bernuansa Islami dan Tidak Bernuansa
Islami, dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3. Distribusi Responden Berdasarkan Variabel Perilaku Petugas Puskesmas
No Perilaku Petugas Puskesmas
Jumlah orang
Persentase
1 Bernuansa Islami
141 93,4
2 Tidak Bernuansa Islami 10
6,6
Total 151
100,0
Berdasarkan Tabel 4.3 di atas, maka dapat diketahui bahwa mayoritas responden menyatakan perilaku petugas puskesmas di puskesmas Kota Langsa
termasuk kategori bernuansa Islami, yaitu sebanyak 141 orang 93,3 dan hanya 10 orang 6,6 yang termasuk tidak bernuansa Islami.
Berdasarkan jumlah responden yang berperilaku Islami yaitu 141 orang, dapat dijabarkan sebagai berikut pemenuhan indikator-indikator perilaku Islami seperti
pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4. Distribusi Responden Berdasarkan Pemenuhan Skor Indikator Perilaku Petugas Puskesmas Bernuansa Islami
No Peroleh Skor Indikator Islami
Jumlah orang
Persentase
1 Skor 6 40
28.37 2 Skor
7 47
33.33 3 Skor
8 32
22.70 4 Skor
9 22
15.60 5 Skor
10 0,00
Total 141
100,0
Rudi Hartono Zakaria : Analisis Pelayanan Kesehatan Bernuansa Islami Di Puskesmas Kota Langsa Tahun 2008, 2009
USU Repository © 2008
Berdasarkan Tabel 4.4 di atas diketahui, bahwa skor terbanyak diperoleh oleh responden yang bernuansa Islami adalah pada skor 7 yaitu sebanyak 47 orang
33,33.
2. Perilaku Antar Petugas Puskesmas
Perilaku antar petugas dalam penelitian ini adalah perilaku petugas berdasarkan sikap dan tindakan petugas puskesmas sesama petugas di unit
pelayanannya yang didasarkan pada penilaian responden. Indikator perilaku antar petugas puskesmas adalah saling menasehati, saling kerjasama, tidak membicarakan
kesalahan rekan kerja, rendah hati, tidak berselisih paham, dan gemar memberikan salam sesama petugas, seperti pada Tabel 4.5
Tabel 4.5. Distribusi Responden Berdasarkan Indikator Variabel Perilaku Antar Petugas Puskesmas
Tidak Dilakukan
Dilakukan dengan Baik
Jumlah No
Indikator Perilaku Antar Petugas Kesehatan
n n n
1 Budaya Menasehati
60 39.7
91 60.3 151 100.0
2 Taawun 72
47.7 79
52.3 151 100.0 3 Ghibah
53 35,1
98 64.9 151 100.0
4 As-samaah 72
47.7 79
52.3 151 100.0 5 Silaturahmi
27 17.9
124 82.1 151 100.0
6 Assalam 44
29.1 107
70.9 151 100.0 Berdasarkan Tabel 4.5 di atas, bahwa dari beberapa indikator perilaku antar
petugas, diketahui indikator Ghibah mayoritas tidak dilakukan oleh petugas kesehatan yaitu sebesar 64,9, sedangkan indikator lain umumnya dilakukan rata-rata 52,3-
82,1.
Rudi Hartono Zakaria : Analisis Pelayanan Kesehatan Bernuansa Islami Di Puskesmas Kota Langsa Tahun 2008, 2009
USU Repository © 2008
Berdasarkan Indikator tersebut, maka didasarkan pada pengkategorian variabel perilaku antar petugas kesehatan menjadi bernuansa Islami dan Tidak
Bernuansa Islami, dapat dilihat pada Tabel 4.6. Tabel 4.6. Distribusi Responden Berdasarkan Variabel Perilaku Antar Petugas
Puskesmas No
Perilaku Antar Petugas Puskesmas Jumlah
orang
Persentase
1 Bernuansa Islami
125 82,8
2 Tidak Bernuansa Islami 26
17,2
Total 151
100,0
Berdasarkan Tabel 4.6 di atas, maka dapat diketahui bahwa mayoritas responden menyatakan perilaku antar petugas puskesmas di puskesmas Kota Langsa
termasuk kategori bernuansa Islami, yaitu sebanyak 125 orang 82,8 dan hanya 26 orang 17,2 yang termasuk tidak bernuansa Islami. Berdasarkan jumlah responden
yang berperilaku Islami yaitu 125 orang, dapat dijabarkan sebagai berikut pemenuhan indikator-indikator perilaku Islami seperti pada Tabel 4.7.
Tabel 4.7. Distribusi Responden Berdasarkan Pemenuhan Skor Indikator Perilaku Antar Petugas Puskesmas Bernuansa Islami
No Peroleh Skor Indikator Islami
Jumlah orang
Persentase
1 Skor 6 49
34.75 2 Skor
7 31
21.99 3 Skor
8 28
19.86 4 Skor
9 15
10.64 5 Skor
10 0,00
Total 125
100,0
Rudi Hartono Zakaria : Analisis Pelayanan Kesehatan Bernuansa Islami Di Puskesmas Kota Langsa Tahun 2008, 2009
USU Repository © 2008
Berdasarkan Tabel 4.7 di atas, dapat diketahui bahwa perilaku nuansa Islami antar petugas puskesmas mayoritas dengan skor 6 yaitu sebanyak 49 orang 34,7,
sedangkan skor 10 tidak ditemui dalam penelitian ini.
3. Perilaku Pemimpin Puskesmas