Natrium Na Parameter Laboratorium 1. Glukosa

berat. Katekolamin meningkatkan sekresi glukagon dan menginhibisi sekresi insulin setelah trauma dan stres cit. Young dkk, 1989. Proses inflamasi dipercaya berperan dalam patogenesis trauma kepala melalui mekanisme sekunder Kinoshita dkk, 2002. Charian dkk dengan yakin menunjukkan pada hewan percobaan bahwa dampak trauma pada kortikal diikuti oleh iskemik dengan adanya hiperglikemi yang secara signifikan meningkatkan volume otak iskemik, volume kontusio dan mortalitas dan penurunan outcome fungsonal pada penderita cit Atkinson, 2000.

II.4.2.2. Natrium Na

+ dan Kalium K + Pick dkk menemukan bahwa gangguan elektrolit sering terjadi pada pasien trauma kapitis yang dirawat di unit perawatan intensif 59.3, tetapi tidak ditemukan hubungan secara independen dengan outcome yang tidak memuaskan cit Van Beek dkk, 2007. Van Beek dkk 2007 telah menemukan bahwa hiponatremi adalah kejadian yang relatif jarang pada saat masuk setelah trauma kapitis, tetapi hiponatremi dikaitkan dengan outcome yang jelek. Hiponatremi dapat berkembang pada stadium yang berbeda melalui mekanisme yang berbeda. Pada periode awal post trauma, dalam 2 hari pertama setelah trauma, kadar Na + yang rendah mungkin disebabkan intake cairan hipotonis yang berlebihan. Pada stadium lanjut, hiponatremi dapat diakibatkan oleh peningkatan kadar anti-diuretic hormone ADH dan retensi cairan sebagai respon terhadap stress Silvia Asrini: Peranan Post Trumatic amnesia PTA Dan Parameter Laboratorium Sebagai Prediktor terhadap Outcome pada Penderita Trauma Kapitis Akut Ringan-Sedang, 2008. USU e-Repository © 2008 [syndrome of inappropriate ADH secretion SIADH] Selladurai dan Reilly, 2007. Hiponatremi dapat menyebabkan cellular swelling, peningkatan tekanan intrakranial TIK dan brain shift. Data percobaan menyatakan bahwa hiponatremi dapat mempotensiasi cedera otak sekunder pada kontusio fokal dan DAI. Selain itu dapat menyebabkan resiko vasospasm simptomatik pada pasien dengan perdarahan subarakhnoid PSA Selladurai dan Reilly, 2007. Pada pasien trauma kapitis, banyak faktor yang dapat menyebabkan hipernatremi, termasuk central diabetes insipidus, dehidrasi, demam, dan diuresis osmotik, terutama dengan penggunaan osmotic agents untuk menurunkan TIK. Insiden central diabetes insipidus setelah trauma kapitis berat telah dilaporkan sebesar 3. Hal ini berkaitan erat dengan fraktur basis kranii dan mungkin faktor penyebab outcome jelek Selladurai dan Reilly, 2007. Selain itu, Abraham dkk 2000 juga telah melakukan suatu studi dimana pada hasil laboratorium yang diperoleh pada saat masuk, hasil tes K + darah, pH dan glukosa berkorelasi secara signifikan dengan prognosis. Hipokalemi sering terjadi pada pasien dengan trauma kapitis berat di ruang perawatan intensif dan disebabkan oleh peningkatan hilangnya urin, terutama dengan penggunaan osmoterapi, intake harian yang tidak adekuat atau ekspansi volume plasma. Pasien dengan hipokalemi ringan 3-3,4 mmolL dapat asimptomatik. Hipokalemi yang lebih berat dapat Silvia Asrini: Peranan Post Trumatic amnesia PTA Dan Parameter Laboratorium Sebagai Prediktor terhadap Outcome pada Penderita Trauma Kapitis Akut Ringan-Sedang, 2008. USU e-Repository © 2008 disebabkan oleh nausea, muntah, kelemahan, konstipasi, paralisa otot, pernafasan, dan rhabdomyolysis Selladurai dan Reilly, 2007.

II.4.2.3. pH