BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1. TRAUMA KAPITIS II.1.1. Definisi
Trauma kapitis adalah trauma mekanik terhadap kepala baik secara langsung ataupun tidak langsung yang menyebabkan gangguan
fungsi neurologi yaitu gangguan fisik, kognitif, fungsi psikososial baik temporer maupun permanen PERDOSSI, 2006.
II.1.2. Epidemiologi
Insiden trauma kapitis di negara-negara berkembang adalah 200100.000 populasi per tahun. Dalam satu studi yang berdasarkan
populasi menunjukkan bahwa insiden dari trauma kapitis sekitar 180- 250100.000 populasi per tahun di Amerika Serikat. Insiden lebih tinggi di
Eropa dari 91100.000 populasi per tahun di Spanyol hingga 546 100.000 di Swedia, di Southern Australia 322100.000 dan di Afrika
Selatan 316100.000 Bondanelli dkk, 2005. Di Indonesia data epidemiologi secara nasional belum ada. Di
ruang rawat neurologi RSCM Jakarta, dari tahun ketahun terdapat peningkatan. Pada tahun 1994 jumlah penderita dirawat 1002 orang.
Musridharta dkk, 2006 Insiden tertinggi penderita trauma kapitis ditemukan pada kelompok
umur 15-24 tahun atau 75 tahun lebih, sedangkan pada anak insiden
Silvia Asrini: Peranan Post Trumatic amnesia PTA Dan Parameter Laboratorium Sebagai Prediktor terhadap Outcome pada Penderita Trauma Kapitis Akut Ringan-Sedang, 2008.
USU e-Repository © 2008
puncaknya pada usia kurang dari 5 tahun. Angka insiden untuk pria dua kali lebih sering dibanding wanita dengan ratio tertinggi pada remaja dan
dewasa muda, dan range dari 1,2 :1 sampai 4,4 :1 dalam populasi yang berbeda Bondanelli dkk , 2005.
II.1.3. Klasifikasi
Ada beberapa jenis klasifikasi trauma kapitis, tetapi dengan berbagai pertimbangan dari berbagai aspek maka bagian neurologi
menganut pembagian sebagai berikut : PERDOSSI, 2006 1. Patologi :
1.1. Komosio serebri 1.2. Kontusio serebri
1.3. Laserasio serebri 2. Lokasi lesi
2.1. Lesi diffus 2.2. Lesi kerusakan vaskuler otak
2.3. Lesi fokal 2.3.1. Kontusio dan laserasi serebri
2.3.2.Hematoma intrakranial
2.3.2.1. Hematoma ekstradural hematoma epidural 2.3.2.2. Hematoma subdural
2.3.2.3. Hematoma intraparenkhimal 2.3.2.3.1. Hematoma subarakhnoid
2.3.2.3.2. Hematoma intraserebral
Silvia Asrini: Peranan Post Trumatic amnesia PTA Dan Parameter Laboratorium Sebagai Prediktor terhadap Outcome pada Penderita Trauma Kapitis Akut Ringan-Sedang, 2008.
USU e-Repository © 2008
2.3.2.3.3. Hematoma intraserebellar
3. Derajat kesadaran berdasarkan SKG : Kategori SKG
Gambaran Klinik
CT Scan otak
Minimal 15
Pingsan -, defisit neurologi - Normal
Ringan 13-15 Pingsan 10 menit, defisit neurologi -
Normal Sedang
9-12 Pingsan 10 menit sd 6 jam, defisit neurologi + Abnormal
Berat 3-8
Pingsan 6 jam, defisit neurologi + Abnormal
Beratnya trauma kapitis secara klinis juga didefenisikan dengan lamanya kehilangan kesadaran, kehilangan memori segera sesudah
kejadian, atau sesudah cedera PTA dan identifikasi lesi intrakranial Bondanelli dkk, 2005.
Trauma kapitis dapat juga digolongkan sebagai resiko rendah, sedang atau resiko tinggi berdasarkan faktor resiko dan perkembangan
penilaian awal neurologis tabel 1 Mayer dan Rowland, 2000
Silvia Asrini: Peranan Post Trumatic amnesia PTA Dan Parameter Laboratorium Sebagai Prediktor terhadap Outcome pada Penderita Trauma Kapitis Akut Ringan-Sedang, 2008.
USU e-Repository © 2008
Tabel 1. Stratifikasi resiko pada penderita dengan cedera kepala Kategori resiko
Karakteristik Ringan
Pemeriksaan neurologi normal Tidak
ada contusio
Tidak ada intoksikasi obat atau alkohol Dapat mengeluh nyeri kepala dan dizziness
Dapat dijumpai abrasi scalp, laserasi atau hematoma
Tidak ada kriteria trauma sedang atau berat Sedang
SKG 9-14 bingung, lethargi, stupor Concussion
Posttraumatic amnesia Muntah
Seizure Kemungkinan tanda basiler atau fraktur
tengkorak yang menekan atau cedera wajah serius
Intoksikasi obat atau alkohol Tidak ada riwayat cedera atau riwayat tidak jelas
Usia 2 tahun atau kemungkinan child abuse Berat
SKG 3-8 koma Penurunan
progresif tingkat kesadaran
Tanda neurologik fokal Cedera penetrasi tengkorak atau fraktur
tengkorak
Dikutip dari : Mayer SA, Rowland LP. Head Injury. In: Rowland LP, editor. Merritt’s Neurology. 10th ed.Philadelphia : Lippincott Williams Wilkins; 2000. p.401-6.
Silvia Asrini: Peranan Post Trumatic amnesia PTA Dan Parameter Laboratorium Sebagai Prediktor terhadap Outcome pada Penderita Trauma Kapitis Akut Ringan-Sedang, 2008.
USU e-Repository © 2008
II.1.4. Patofisiologi