BAB III METODE PENELITIAN
III.1. TEMPAT DAN WAKTU
Penelitian dilakukan di Departemen Neurologi RSUP H. Adam Malik Medan mulai tanggal 28 Nopember 2007 – 16 Maret 2008.
III.2. SUBJEK PENELITIAN
Subjek penelitian diambil dari populasi pasien yang dirawat di Departemen Neurologi RSUP H. Adam Malik Medan. Penentuan subjek
penelitian dilakukan menurut metode non random sampling secara konsekutif.
Populasi sasaran
Semua penderita trauma kapitis yang ditegakkan dengan pemeriksaan klinis dan Head CT-Scan.
Populasi terjangkau
Semua penderita trauma kapitis ringan-sedang yang dirawat di ruang rawat inap terpadu Rindu A4 Departemen Neurologi RSUP H.Adam
Malik Medan.
Silvia Asrini: Peranan Post Trumatic amnesia PTA Dan Parameter Laboratorium Sebagai Prediktor terhadap Outcome pada Penderita Trauma Kapitis Akut Ringan-Sedang, 2008.
USU e-Repository © 2008
Besar Sampel
Ukuran sampel dihitung menurut rumus Madiyono dkk,2002 :
2 2
. d
q p
Z n
α
=
z α = nilai baku normal berdasarkan nilai α yang telah ditentukan =1,96
p = proporsi å 0.84Proporsi di RSHAM tahun 2006
q = 1 – p = 0.16 d = 10
n ≥ 1.96
2
0.84 0.16 0.10
2
n ≥ 51.6
≈ 52 Jumlah sampel minimal 52 kasus.
Kriteria inklusi :
1. Semua penderita trauma kapitis akut ringan-sedang yang datang dalam 48 jam setelah trauma dan dirawat di Bangsal Neurologi
Rindu A4 RSUP. H. Adam Malik Medan 2. Usia
15-65 tahun
3. Memberikan persetujuan untuk ikut dalam penelitian ini
Kriteria eksklusi :
Silvia Asrini: Peranan Post Trumatic amnesia PTA Dan Parameter Laboratorium Sebagai Prediktor terhadap Outcome pada Penderita Trauma Kapitis Akut Ringan-Sedang, 2008.
USU e-Repository © 2008
1. Penderita dengan riwayat masuk ke rumah sakit dengan trauma kapitis sebelumnya
2. Penderita dengan adiksi alkohol atau obat-obatan 3. Penderita dengan penyakit psikiatri atau mental retardasi
4. Penderita dengan afasia 5. Penderita yang menggunakan obat kortikosteroid dan fenitoin
6. Penderita dengan riwayat stroke, demensia, dan mild cognitive impairment MCI
III.3. BATASAN OPERASIONAL III.3.1. Trauma kapitis
Trauma kapitis adalah trauma mekanik terhadap kepala baik secara langsung ataupun tidak langsung yang menyebabkan gangguan fungsi
neurologis yaitu gangguan fisik, kognitif, fungsi psikososial baik temporer maupun permanen PERDOSSI, 2006.
III.3.2. Trauma kapitis ringan
Trauma kapitis ringan adalah SKG 13 – 15, CT Scan normal, pingsan 30 menit, tidak ada lesi operatif, rawat rumah sakit 48 jam,
amnesia pasca trauma APT 1 jam PERDOSSI, 2006.
Silvia Asrini: Peranan Post Trumatic amnesia PTA Dan Parameter Laboratorium Sebagai Prediktor terhadap Outcome pada Penderita Trauma Kapitis Akut Ringan-Sedang, 2008.
USU e-Repository © 2008
III.3.3. Trauma kapitis sedang
Trauma kapitis sedang adalah SKG 9 – 12 dan dirawat 48 jam, atau SKG 12 akan tetapi ada lesi operatif intrakranial atau abnormal CT-
Scan, pingsan 30 menit – 24 jam, APT 1 – 24 jam PERDOSSI, 2006.
III.3.4. Skala Koma Glasgow SKG
Skala Koma Glasgow adalah suatu skala yang digunakan secara luas sebagai pengukuran klinis semikuantitatif dari tingkat kesadaran
berdasarkan keadaan buka mata dan respon verbal dan motorik penderita Mayer dan Rowland, 2000.
Skala Koma Glasgow yang digunakan pada penelitian ini adalah nilai SKG orang dewasa PERDOSSI, 2006 :
Penjumlahan dari komponen Mata + Verbal + Motorik - Jumlah minimal 1 + 1 + 1 = 3
å koma dalam - Jumlah maksimal 4 + 5 + 6 = 15
å kompos mentis – normal
Silvia Asrini: Peranan Post Trumatic amnesia PTA Dan Parameter Laboratorium Sebagai Prediktor terhadap Outcome pada Penderita Trauma Kapitis Akut Ringan-Sedang, 2008.
USU e-Repository © 2008
Tabel 2 . Skala Koma Glasgow
Buka Mata Nilai
1 tahun 4 Spontan
3 Dengan perintah verbal
2 Dengan nyeri
1 Tidak ada respon
Respon Motorik Terbaik Nilai
1 tahun 6 Menurut
perintah 5
Dapat melokalisasi nyeri 4
Fleksi terhadap nyeri 3
Fleksi abnormal dekortikasi 2 Ekstensi
deserebrasi 1
Tidak ada respon Respon Verbal Terbaik
Nilai 5 tahun
5 Orientasi baik dan berbicara
4 Disorientasi dan
berbicara 3
Kata-kata yang tidak tepat; menangis
2 Suara yang tidak berarti
1 Tidak ada respon
Dikutip dari : PERDOSSI. 2006. Konsensus Nasional Penanganan Trauma Kapitis dan Trauma Spinal . PERDOSSI. Jakarta.
Berdasarkan nilai SKG, trauma kapitis dibedakan atas : Sjahrir, 1994; Marik dkk,2002.
1. Trauma Kapitis Ringan mild head injury. Skor SKG : 13-15. 2. Trauma Kapitis Sedang moderate head injury. Skor SKG : 9-12.
3. Trauma Kapitis Berat severe head injury. Skor SKG : ≤ 8.
III.3.5. CT – Scan otak
CT-Scan yang akan digunakan adalah X-ray CT system, merk Hitachi seri W450. Pengukuran mean volume ditentukan dengan metode
Silvia Asrini: Peranan Post Trumatic amnesia PTA Dan Parameter Laboratorium Sebagai Prediktor terhadap Outcome pada Penderita Trauma Kapitis Akut Ringan-Sedang, 2008.
USU e-Repository © 2008
estimator volume dari software computer analisa, dengan ketebalan pemotonganslice 5 – 10 mm. Hasilnya akan dibaca oleh Dokter Spesialis
Radiologi. Penilaian gambaran CT-Scan otak dikelompokkan menjadi
Wardlaw dkk, 2002 : - Normal.
- Mild focal injury misalnya dijumpai adanya kontusio kecil pada hanya satu area di otak.
- Medium focal injury dijumpai beberapa kontusio pada 1 atau 2 area yang berdekatan di otak, atau dijumpai subdural hematomepidural
hematom kecil. - Mildmoderate diffuse beberapa kontusio kecil atau hematom tapi
tidak pada daerah yang berdekatan, tapi sebagian besar otak kelihatannya normal.
- Massive focal injury epiduralsubdural hematom besar atau kontusio berat atau parenchymal hematomas.
- Massive diffuse injury dijumpai edema otak menyeluruh atau banyak kontusio di beberapa area.
III.3.6. Lokasi lesi
Lokasi lesi pada gambaran CT-Scan otak dikelompokkan menjadi Tateno dkk, 2003 :
• Tidak ada lesi
Silvia Asrini: Peranan Post Trumatic amnesia PTA Dan Parameter Laboratorium Sebagai Prediktor terhadap Outcome pada Penderita Trauma Kapitis Akut Ringan-Sedang, 2008.
USU e-Repository © 2008
• Diffuse lesion • Left hemisphere
• Frontal lobe lesion Setelah itu lokasi lesi juga dikelompok berdasarkan perbedaan
hemisfer menjadi: hemisfer kiri, hemisfer kanan, hemisfer kanankiri dan tidak ada lesi.
III.3.7. Post Traumatic Amnesia PTA
Posttraumatic amnesia adalah periode setelah trauma kapitis
dimana informasi kejadian yang sedang berlangsung tidak tersimpan Ellenberg dkk, 1996.
Dalam istilah neuropsikologi kognitif, PTA adalah suatu gangguan pada memori episodik yang digambarkan sebagai ketidakmampuan
pasien untuk menyimpan informasi kejadian yang terjadi dalam konteks temporospatial yang spesifik Levin,1997 ; Ellenberg dkk,1996.
Periode PTA adalah waktu antara mendapat trauma kapitis dan permulaan memori kembali normal King dkk, 1997.
Periode PTA adalah jumlah hari dimulai dari saat berakhirnya koma sampai dengan saat pasien 2 kali sukses mencapai skor TOAG di
atas atau sama dengan 75 0-100 selama di rumah sakit Ellenberg dkk, 1996.
Silvia Asrini: Peranan Post Trumatic amnesia PTA Dan Parameter Laboratorium Sebagai Prediktor terhadap Outcome pada Penderita Trauma Kapitis Akut Ringan-Sedang, 2008.
USU e-Repository © 2008
Registrasi PTA dimulai sesegera mungkin setelah pasien sadar kembali dan mampu berkomunikasi dengan skor verbal 4 pada SKG
Naalt dkk, 1999.
III.3.8. Test Orientasi dan Amnesia Galveston TOAG
Test Orientasi dan Amnesia Galveston adalah instrumen yang dipakai secara serial untuk menilai durasi PTA, terdiri dari orientasi
terhadap orang, tempat, dan waktu, mengingat kembali keadaan pada saat dirawat, dan memori pertama setelah trauma dan terakhir sebelum
trauma. Test Orientasi dan Amnesia Galveston diberikan setiap hari selama 7 hari pertama setelah sadar kembali dan kira-kira 2 sampai 3 kali
perminggu Ellenberg dkk, 1996. Berdasarkan data TOAG, PTA kemudian dikelompokkan menurut
kriteria Russel dan Smith sebagai berikut : ringan : 1 jam, sedang : ≥ 1 -
24 jam,berat : ≥ 24 jam - ≤ 7 hari, sangat berat : 7 hari Greenwood,
1997.
III.3.9. Parameter Laboratorium
Parameter laboratorium yang termasuk dalam analisis penelitian ini adalah kadar hemoglobin, kadar glukosa darah KGD ad random,
trombosit, elektrolit termasuk Na
+
dan K
+
, analisa gas darah pH, dan PT, TT dan aPTT, yang diperiksa saat masuk rumah sakit Bayir, 2006.
Pemeriksaan parameter laboratorium seperti hemoglobin, trombosit, KGD ad random, sodium, potassium, pH, dan PT, TT dan aPTT
Silvia Asrini: Peranan Post Trumatic amnesia PTA Dan Parameter Laboratorium Sebagai Prediktor terhadap Outcome pada Penderita Trauma Kapitis Akut Ringan-Sedang, 2008.
USU e-Repository © 2008
pada penderita trauma kapitis dilakukan di Departemen Patologi Klinik Fakultas Kedokteran – Universitas Sumatera Utara FK-USU RSUP
H.Adam Malik Medan. ̇ Kadar hemoglobin dan trombosit diperiksa dengan menggunakan alat
Cell Dyn 3700, merk Abboth. ̇ Kadar glukosa darah adrandom diperiksa dengan menggunakan alat
Cobas Integra 400 plus, merk Roche dan Automatic analyzer 902, merk Hitachi.
̇ Kadar Na
+
dan K
+
diperiksa dengan menggunakan alat 9180 Electrolyte Analyzer, merk Roche.
̇ pH diukur dengan alat Rapid Lab, merk Bayer dan Nova biomedical. ̇ Faal koagulasi yang meliputi PT, TT, dan aPTT diperiksa dengan alat
Organon Teknika dan Coag-A-Mate MTX. Batas atas dan bawah masing-masing variabel ditentukan
berdasarkan kriteria berikut : Hb nilai normal : 13-18 grdL, 12-16 grdL, KGD ad random nilai normal: 200 mgdL, elektrolit ; Na
+
nilai normal : 136-145 mEqL, K
+
nilai normal : 3-4.5 mEqL, pH nilai normal : 7.38-7.44 , trombosit nlai normal : 130.000 – 400.000mm
3
, PT,TT, aPTT nilai normal : dibandingkan dengan kontrol yang sesuai dengan
regensia Braunwald dkk, 2001.
Silvia Asrini: Peranan Post Trumatic amnesia PTA Dan Parameter Laboratorium Sebagai Prediktor terhadap Outcome pada Penderita Trauma Kapitis Akut Ringan-Sedang, 2008.
USU e-Repository © 2008
III.3.10. Glasgow Outcome Scale GOS
Glasgow Outcome Scale adalah skala tertua yang digunakan untuk mengukur outcome setelah trauma kapitis dan juga digunakan secara luas
sebelum timbul skala baru Leon-Carrion, 2006. Glasgow Outcome Scale dari Jennet dan Bond yang terdiri dari
good recovery, moderate disability, severe disability, persistent vegetatif state, atau death Ellenberg dkk,1996.
Tingkatan ini dapat dikelompokkan menjadi outcome jelek GOS 1- 3 dan outcome baik GOS 4-5 Leon-Carrion, 2006.
III.3.11. Neurobehavioral Rating Scale NRS
Neurobehavioral Rating Scale adalah instrumen “a multi- dimensional clinical” yang dirancang dan telah divalidasi untuk
pemeriksaan gangguan neurobehavior akibat trauma kapitis Levin dkk, 1992 ; Lippert-Gruner dkk, 2006.
Neurobehavioral Rating Scale terdiri dari 4 komponen dasar yaitu cognitionenergy meliputi cognitive processing behavioral slowing dan
emotional withdrawal; metacognition meliputi inaccurate self-appraisal, unrealistic planning dan disinhibition; somatic concernanxiety meliputi
keluhan fisik, ansietas, depresi dan iritabilitas; dan bahasa meliputi fungsi bahasa reseptif dan ekspresif Desmond, 2000.
Silvia Asrini: Peranan Post Trumatic amnesia PTA Dan Parameter Laboratorium Sebagai Prediktor terhadap Outcome pada Penderita Trauma Kapitis Akut Ringan-Sedang, 2008.
USU e-Repository © 2008
III.4. RANCANGAN PENELITIAN
Penelitian ini merupakan prospektif dengan sumber data primer yang diperoleh dari semua penderita trauma kapitis yang dirawat di
Bangsal Neurologi RSUP H. Adam Malik Medan, yang memenuhi syarat inklusi-eksklusi.
III.5. PELAKSANAAN PENELITIAN III.5.1. Instrumen :
- Test Orientasi dan Amnesia Galveston TOAG
-
Pemeriksaan Laboratorium : Hb, Trombosit, KGD ad random, Elektrolit Na
+
, K
+
, pH dan PT,TT, aPTT
-
Head CT-scan - Glasgow Outcome Scale GOS
- Neurobehavioral Rating Scale NRS
III.5.2. Pengambilan sampel
Semua penderita trauma kapitis akut yang masuk ke bangsal Neurologi RSUP H. Adam Malik, telah ditegakkan diagnosa dengan
anamnese dan pemeriksaan neurologis termasuk nilai SKG. Kemudian setiap penderita dilakukan skrining SKG, penderita yang berada dalam
SKG 9-12 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi diikutsertakan dalam penelitian. Selanjutnya penderita menjalani pemeriksaan
laboratorium dan pemeriksaan CT-scan otak. Pemeriksaan laboratorium yang diperiksa termasuk hemoglobin, KGD ad random, trombosit, elektrolit
Silvia Asrini: Peranan Post Trumatic amnesia PTA Dan Parameter Laboratorium Sebagai Prediktor terhadap Outcome pada Penderita Trauma Kapitis Akut Ringan-Sedang, 2008.
USU e-Repository © 2008
Na
+
dan K
+
, Analisa Gas Darah termasuk pH, dan faktor koagulasi. Pemeriksaan durasi PTA dilakukan pada saat penderita mulai sadar
dengan skor verbal 4 pada SKG dengan menggunakan kuesioner TOAG setiap hari, sampai os berhasil mencapai nilai 75 atau lebih sebanyak 2
kali dan dihitung durasi PTA-nya. Sedangkan pemeriksaan outcome dengan GOS dan NRS dilakukan oleh pemeriksa pada saat keluar dari
rumah sakit.
Silvia Asrini: Peranan Post Trumatic amnesia PTA Dan Parameter Laboratorium Sebagai Prediktor terhadap Outcome pada Penderita Trauma Kapitis Akut Ringan-Sedang, 2008.
USU e-Repository © 2008
III.5.3. Kerangka Operasional
Pemeriksaan CT scan otak Pemeriksaan Laboratorium
Kriteria inklusi Kriteria Eksklusi
Analisa Data
Pemeriksaan PTA saat penderita sadar,SKG V=4 , TOAG
≥75, 2x
Pasien trauma kapitis
Skrining SKG
SKG 9-15 SKG
≤ 8
Klasifikasi Trauma Kapitis
TK Ringan - Sedang TK Berat
eksklusi
eksklusi
Hasil Pemeriksaan GOS dan NRS
saat keluar rumah sakit
Silvia Asrini: Peranan Post Trumatic amnesia PTA Dan Parameter Laboratorium Sebagai Prediktor terhadap Outcome pada Penderita Trauma Kapitis Akut Ringan-Sedang, 2008.
USU e-Repository © 2008
III.5.4. Variabel yang diamati
Variabel bebas
: Test Orientasi dan Amnesia Galveston TOAG
Parameter Laboratorium : Hb, Trombosit, KGD ad random, Sodium, Potassium, pH ,
PT, TT, aPTT Gambaran Head CT-Scan
Variabel terikat : Glasgow Outcome Scale GOS
Neurobehavioral Rating Scale NRS
III.5.5. Analisa Statistik
Data hasil penelitian akan dianalisa secara statistik dengan bantuan program komputer Windows Statistical Product and Science
Service SPSS versi 11,5. Analisis dan penyajian data dilakukan sebagai berikut:
1. Untuk melihat gambaran karakteristik penderita disajikan dalam bentuk tabulasi dan dideskripsikan.
2. Untuk melihat gambaran parameter laboratorium, PTA, dan gambaran Head CT-Scan, dan frekuensi gangguan neurobehavior
pada NRS penderita trauma kapitis akut ringan-sedang disajikan dalam bentuk tabulasi dan dideskripsikan.
3. Untuk melihat hubungan antara gambaran Head CT- Scan, adanya hematom pada gambaran Head CT-Scan serta lokasi lesi
dengan parameter Laboratorium digunakan uji spearman rho.
Silvia Asrini: Peranan Post Trumatic amnesia PTA Dan Parameter Laboratorium Sebagai Prediktor terhadap Outcome pada Penderita Trauma Kapitis Akut Ringan-Sedang, 2008.
USU e-Repository © 2008
4. Untuk melihat hubungan antara gambaran Head CT-Scan dan lokasi lesi berdasarkan perbedaan hemisfer dengan TOAG
digunakan uji chi-square. 5. Untuk melihat hubungan antara suku bangsa dan tingkat
pendidikan dengan NRS digunakan one-way Anova. 6. Untuk melihat hubungan antara umur dan jenis kelamin dengan
NRS digunakan uji t-independent. 7. Untuk melihat hubungan antara nilai SKG dengan NRS digunakan
uji t-independent. 8. Untuk melihat hubungan antara gambaran Head CT- Scan ,
lokasi lesi dan lokasi lesi berdasarkan perbedaan hemisfer dengan NRS digunakan uji one-way Anova.
9. Untuk melihat hubungan antara adanya hematom pada gambaran Head CT- Scan dengan NRS digunakan uji t-independent.
10. Untuk melihat hubungan antara suku bangsa, tingkat pendidikan, jenis kelamin dan umur dengan GOS digunakan uji chi-square.
11. Untuk melihat hubungan antara nilai SKG dengan GOS digunakan uji chi-square.
12. Untuk melihat hubungan antara gambaran Head CT- Scan, adanya hematom pada gambaran Head CT-Scan, lokasi lesi serta
lokasi lesi berdasarkan hemisfer yang berbeda dengan GOS digunakan uji chi-square.
13. Untuk melihat distribusi TOAG dan parameter laboratorium
berdasarkan GOS digunakan uji chi-square.
Silvia Asrini: Peranan Post Trumatic amnesia PTA Dan Parameter Laboratorium Sebagai Prediktor terhadap Outcome pada Penderita Trauma Kapitis Akut Ringan-Sedang, 2008.
USU e-Repository © 2008
14. Untuk melihat distribusi TOAG berdasarkan NRS digunakan uji chi-square.
15. Untuk melihat distribusi parameter laboratorium berdasarkan NRS digunakan uji one-way Anova.
16. Untuk melihat hubungan laboratorium, PTA dengan GOS dan NRS pada penderita trauma kapitis akut ringan-sedang digunakan uji
korelasi spearman rho.
Silvia Asrini: Peranan Post Trumatic amnesia PTA Dan Parameter Laboratorium Sebagai Prediktor terhadap Outcome pada Penderita Trauma Kapitis Akut Ringan-Sedang, 2008.
USU e-Repository © 2008
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN