gambaran Head CT-Scan yang berbeda p = 0,001. Terlihat suatu trend yang menunjukkan bahwa semakin banyak lesi di otak semakin lama
durasi PTA. Dimana pada kelompok TOAG ringan dan sedang PTA kurang dari 24 jam memiliki gambaran Head CT Scan normal dan mild
focal injury. Sedangkan pada kelompok TOAG berat dan sangat berat PTA lebih dari 24 jam, pada gambaran Head CT Scan dapat dijumpai
gambaran massive focal dan diffuse injury. Penelitian ini juga memperlihatkan bahwa letak lesi yang berada di
hemisfer kiri memiliki PTA yang lebih berat, sedangkan pada yang tidak ada lesi kebanyakan memiliki PTA ringan dan sedang. Hasil ini berbeda
secara signifikan p=0.000. Hal ini sejalan dengan teori yang selama dianut bahwa hemisfer kiri merupakan hemisfer dominan yang merupakan
daerah fungsi kognitif tepatnya pada lobus parietal dan temporalis kiri. Pada
penelitian Ellenberg dkk 1996 didapati usia yang lebih tua,
skor SKG yang rendah saat awal, pupil non reaktif, durasi koma dan penggunaan fenitoin dikaitkan dengan durasi PTA yang lebih panjang.
Tetapi sangat disayangkan kalau pada penelitian ini tidak dinilai hubungan antara durasi PTA dengan umur dan SKG.
IV.2.4. Parameter laboratorium sebagai prediktor terhadap outcome
Banyak studi telah melaporkan nilai prognostik dari parameter klinis dan radiologi pada trauma kapitis, tetapi relatif sedikit yang telah
menginvestigasi hubungan antara parameter laboratorium pada saat masuk dengan final outcome. Sejumlah penelitian menyatakan
Silvia Asrini: Peranan Post Trumatic amnesia PTA Dan Parameter Laboratorium Sebagai Prediktor terhadap Outcome pada Penderita Trauma Kapitis Akut Ringan-Sedang, 2008.
USU e-Repository © 2008
kesignifikanan prognostik dari parameter koagulasi, Hb, dan glukosa pada trauma kapitis Van Beek dkk, 2007.
Glukosa dengan kadar tinggi dikaitkan dengan outcome jelek Kinoshita dkk, 2002. Pada penelitian yang dilakukan Sanchez didapati
bahwa penurunan Hb juga telah menunjukkan hubungan dengan outcome yang lebih jelek. cit Van Beek dkk, 1997.
Hasil yang serupa juga dikemukakan pada penelitian Abraham dkk 2000 yang menyatakan K
+
, pH dan glukosa yang diperoleh saat masuk berkorelasi signifikan dengan prognosis.
Pada penelitian yang dilakukan Van Beek dkk 2007 dijumpai bahwa seluruh parameter secara konsisten berhubungan dengan outcome
dimana glukosa dan PT menunjukkan hubungan linear yang positif dengan outcome dan Hb, trombosit sedang pH memiliki hubungan linear
yang terbalik. Natrium menunjukkan suatu U-shaped dalam hubungannya dengan outcome, dan pada kadar yang rendah kaitannya dengan
outcome lebih kuat. Koagulopati posttraumatik adalah suatu komplikasi yang penting
dari trauma kapitis. Dimulai dengan dihasilkannya trombin atau plasmin, atau keduanya, dari sel-sel otak yang rusak, diikuti dengan aktifasi
mekanisme homeostatik. Manifestasi klinis dari koagulopati posttraumatik bervariasi mulai dari kelainan hemostasis tersediri sampai dengan
gangguan yang sangat berat., seperti hyperfibrinolysis dan Disseminated Intravascular Coagulation DIC. Tingkat keparahan trauma kapitis dan
DIC dikaitkan dengan peningkatan mortalitas. Insiden yang sesungguhnya
Silvia Asrini: Peranan Post Trumatic amnesia PTA Dan Parameter Laboratorium Sebagai Prediktor terhadap Outcome pada Penderita Trauma Kapitis Akut Ringan-Sedang, 2008.
USU e-Repository © 2008
dari DIC diantara pasien trauma kapitis sampai sekarang belum diketahui secara akurat Chiaretti dkk, 2001.
Selanjutnya, hubungan antara koagulopati dan tingkat keparahan trauma kapitis dan outcome klinis telah dilaporkan pada orang dewasa
Chiaretti dkk, 2001. Penelitian Bayir dkk 2006 pada 62 pasien konsekutif dengan trauma kapitis telah menyimpulkan bahwa SKG dan
marker fibrinolitik yang dinilai pada 3 jam pertama berguna dalam menentukan prognosis pasien dengan isolated head trauma. Jumlah
trombosit yang menurun, PT dan PTT yang memanjang, penurunan fibrinogen dan peningkatan kadar D-dimer terlihat pada pasien pada 3
jam pertama. Hasil ini didukung oleh penelitian Chiaretti dkk 2001 yang menunjukkan hasil yang sama.
Dari seluruh data yang diperoleh pada saat masuk rumah sakit, didapati perbedaan yang signifikan pada hasil pemeriksaan Trombosit,
Natrium, Kalium, pH, PT, TT dan aPTT diantara trauma kapitis ringan dan sedang. Dimana pada hasil pemeriksaan pH, PT, TT dan aPTT
menunjukkan hubungan yang signifikan dengan outcome, baik pada GOS maupun NRS. Hasil pemeriksaan ini berkorelasi positif dengan outcome
dimana semakin tinggi nilai pemeriksaan, semakin jelek pula outcome- nya. Tetapi pada parameter laboratorium yang lain tidak dijumpai
perbedaan yang signifikan. Hasil penelitian ini mirip dengan hasil penelitian Bayir dan Chiaretti
yang menyebutkan bahwa peningkatan PT dan aPTT adalah prediktor GOS. Korelasi postif antara PT dan aPTT juga pernah dilaporkan oleh
Silvia Asrini: Peranan Post Trumatic amnesia PTA Dan Parameter Laboratorium Sebagai Prediktor terhadap Outcome pada Penderita Trauma Kapitis Akut Ringan-Sedang, 2008.
USU e-Repository © 2008
Van Beek 2007. Namun sebaliknya pd pH, korelasi negatif telah dilaporkan pada penelitian sebelumnya, tetapi pada penelitian ini malah
korelasinya positif antara pH dan outcome. Hubungan antara parameter koagulasi dan Head CT-Scan pada
trauma kapitis telah dilaporkan. Stein dkk telah menemukan bahwa perubahan marker koagulasi berkaitan dengan besarnya kerusakan otak
yang terlihat pada CT. Studi yang menilai hubungan fibrinogen dan penemuan CT pada pasien trauma kapitis menunjukkan korelasi yang
baik. Pada studi Ueda dkk, 26 pasien trauma kapitis telah dievaluasi untuk menentukan hubungan antara fibrin, FDP dan penemuan CT. Pasien
dengan kontusio otak pada CT memiliki kadar FDP yang lebih tinggi dibanding dengan pasien epidural hematom. Studi yang dilakukan
Kaufmann dkk pada pasien trauma kapitis, telah menemukan perubahan pada kadar fibrinogen, FDP, PTT, PT dan TT dan beberapa pasien yang
terkena DIC memiliki kerusakan dan nekrosis multisistem dan pendarahan pada Head CT-Scan cit Bayir, 2006.
Berdasarkan gambaran Head CT-Scan dan adanya hematom pada CT , didapati korelasi positif dengan menggunakan uji spearman
dengan parameter laboratorium TT, sedangkan parameter koagulasi lainnya tidak dijumpai hubungan.Tetapi korelasi negatif antara parameter
laboratorium dan CT juga terlihat pada Natrium.
Silvia Asrini: Peranan Post Trumatic amnesia PTA Dan Parameter Laboratorium Sebagai Prediktor terhadap Outcome pada Penderita Trauma Kapitis Akut Ringan-Sedang, 2008.
USU e-Repository © 2008
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN