Kebijakan K3 Penilaian Faktor Penguat Reinforcing Factor

2.3.3.1 Kebijakan K3

Kebijakan adalah arah yang ditentukan untuk dipatuhi dalam proses kerja dan organisasi perusahaan. Kebijakan yang ditetapkan manajemen menuntut partisipasi dan kerjasama semua pihak. Setiap peserta diberikan pengarahan dan pemikiran yang akan membantu mencapai sasaran dan hasil Silalahi dkk,1985 Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor: PER.05MEN1996 Kebijakan adalah pernyataan tertulis yang dapat dibuat melalui proses konsultasi antara pengurus dan wakil tenaga kerja yang memuat keseluruhan tujuan perusahaan, komitmen dan tekad melaksanakan K3 kerangka dan program kerja perusahaan yang bersifat umum dan operasional yang ditandatangani oleh pengusaha atau pengurus. Awal penerapan K3 di perusahaan harus dilandasi dengan kebijakan K3 dari manajemen perusahaan yang merupakan komitmen Top Manajemen terhadap kebijakan Undang-Undang No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja sebagai usaha perlindungan terhadap aset perusahaan. Kebijakan K3 merupakan komponen dasar kebijakan manajemen yang akan memberi arah bagi setiap pertimbangan yang menyangkut aspek operasional dari kualitas, volume dan lingkungan kerja. Adapun yang termasuk kedalam kebijakan K3 di perusahaan meliputi: kebersihan rumah tangga perusahaan, penggunaan mesin-mesin, penggunaan APD, prosedur pemeliharaan, laporan kecelakaan, P3K, pencegahan kebakaran, pembatasan peralatan listrik, merokok dan minum, larangan bersenda gurau, izin masuk pabrik lain-lain diterapkan ditempat kerja Widjanarko, 1997 cit Laurenta, 2001. Dedek Mulyanti : Faktor Predisposing, Enabling Dan Reinforcing Terhadap Penggunaan Alat Pelindung Diri…, 2008 USU e-Repository © 2009

2.3.3.2 Penilaian

Salah satu lagi tugas pimpinan adalah evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dalam upaya pencapaian tujuan. Evaluasi yang digunakan berdasarkan pada efektivitas dan efisiensi. Ada dua kategotri evaluasi yaitu kesesuaian appropriateness yang dihubungkan dengan kebutuhan memenuhi tujuan program dan prioritas pilihan dan nilai-nilai yang tersedia, dan kecukupan adequency yang berhubungan dengan masalah dapat terselesaikan melalui kegiatan yang telah diprogramkan Syamsi, 2001.

2.4 Landasan Teori

Penggunaan alat pelindung diri merupakan usaha terakhir dalam upaya keselamatan dan kesehatan kerja. Faktor manusia memegang peranan penting dalam mempengaruhi terjadinya kecelakaan kerja. Perilaku pekerja dalam penggunaan alat pelindung diri penting diperhatikan dalam upaya mencapai keselamatan dan kesehatan kerja. Menurut teori Green 1980 yang dikutip oleh Notoatmodjo 2007 , yang mendasari timbulnya perilaku dapat dikelompokan menjadi faktor predisposing, enabling, dan reinforcing. Faktor-faktor yang tergolong sebagai faktor predisposing antara lain pengetahuan, sikap, umur, pendidikan, dan masa kerja. Faktor enabling faktor pemungkin , mencakup ketersedian sarana dan prasarana dalam hal ini sarana alat pelindung diri. Dedek Mulyanti : Faktor Predisposing, Enabling Dan Reinforcing Terhadap Penggunaan Alat Pelindung Diri…, 2008 USU e-Repository © 2009

Dokumen yang terkait

Pengaruh Predisposing Factor, Enabling Factor dan Reinforcing Factor Terhadap Penggunaan Jamban di Desa Gunungtua Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2014

0 68 162

Faktor Pemilihan Persalinan Dengan Tindakan Seksio Sesarea di Rumah Sakit Umum Haji Medan Januari – April tahun 2014

2 56 96

Pengaruh Pengembangan Karir terhadap Motivasi Kerja Perawat Pelaksana dalam Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Meuraxa Banda Aceh

3 39 112

Pengaruh Faktor Predisposing, Enabling Dan Reinforcing Ibu Balita Terhadap Pencegahan Penyakit Pneumonia Pada Balita Di Kelurahan Batangberuh Kecamatan Sidikalang Tahun 2011

1 51 111

Pengaruh Faktor Predisposing, Enabling, Reinforcing Terhadap Pemanfaatan Buku KIA Di Puskesmas Kota Alam Banda Aceh

2 82 95

Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pekerja dalam penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada industri pengelasan informal di Kelurahan Gondrong, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang Tahun 2013

2 29 157

HUBUNGAN FAKTOR PREDISPOSING,ENABLING DAN REINFORCING TERHADAP PEMAKAIN ALAT PELINDUNG DIRI MASKER DI CV.KALIMA ART JEPARA TAHUN 2013.

0 3 15

FAKTOR RISIKO TERJADINYA PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PASIEN RUMAH SAKIT UMUM MEURAXA BANDA ACEH

0 0 11

HUBUNGAN PREDISPOSING, ENABLING DAN REINFORCING FAKTOR DENGAN PENGGUNAAN APD (ALAT PELINDUNG DIRI) PADA BIDAN DALAM PELAYANAN KEBIDANAN DI RUMAH SAKIT KIA SADEWA YOGYAKARTA TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Predisposing Enabling dan Einforcing Faktor

0 0 15

Analisis Jalur Tentang Hubungan Antara Faktor Predisposing, Enabling, dan Reinforcing dengan Sanitasi Rumah di Kota Bengkulu - UNS Institutional Repository

0 0 14