Asuhan Persalinan Normal Faktor Predisposing, Enabling Dan Reinforcing Terhadap Penggunaan Alat Pelindung Diri Dalam Asuhan Persalinan Normal Di Rumah Sakit Meuraxa Banda Aceh Tahun 2008

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Asuhan Persalinan Normal

Fokus utama asuhan persalinan normal adalah mencegah terjadinya komplikasi, hal ini merupakan suatu pergeseran paradigma dari sikap menunggu dan menangani komplikasi menjadi mencegah komplikasi yang mungkin terjadi. Pencegahan komplikasi selama persalinan dan setelah bayi lahir akan mengurangi kesakitan dan kematian ibu serta bayi baru lahir Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2004. Tujuan asuhan persalinan normal adalah mengupayakan kelangsungan hidup dan mencapai derajat kesehatan yang tinggi bagi bidan dan bayinya, melalui berbagai upaya yang terintegrasi dan lengkap serta intervensi minimal sehingga prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat optimal Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2002. Menyebutkan definisi kelahiran normal adalah yang memiliki pengertian sebagai peristiwa spontan, berisiko rendah pada awal persalinan dapat tetap demikian sepanjang kehamilan dan kelahiran. Tujuan perawatan dalam kelahiran normal adalah mendapatkan ibu dan anak yang sehat dengan tingkat intervensi seminimal mungkin yang memperhatikan keselamatan Burhan, 2003. Dedek Mulyanti : Faktor Predisposing, Enabling Dan Reinforcing Terhadap Penggunaan Alat Pelindung Diri…, 2008 USU e-Repository © 2009 Berdasarkan definisi dan tujuan asuhan persalinan normal diatas, maka Departemen Kesehatan Republik Indonesia menetapkan 60 langkah asuhan persalinan normal yang terbaru tahun 2004, diantaranya adalah : 1. Mendengar dan melihat adanya tanda persalinan kala dua : b. Ibu mempunyai dorongan kuat untuk meneran c. Ibu merasa adanya tekanan pada anus d. Perineum menonjol e. Vulva dan anus membuka 2. Memastikan kelengkapan alat pertolongan persalinan termasuk mematahkan ampul oksitosin dan memasukkan satu buah alat suntik sekali pakai 2 ½ ml kedalam wadah partus set. 3. Memakai celemek plastik 4. Memastikan lengantangan tidak memakai perhiasan, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir 5. Memakai sarung tangan DTT pada tangan kanan yang akan digunakan untuk pemeriksaan dalam 6. Mengambil alat suntik sekali pakai dengan tangan yang bersarung tangan, isi dengan oksitosin dan letakkan kembali kedalam wadah partus set. 7. Membersihkan vulva dan perineum menggunakan kapas basah dengan gerakan dari vulva keperineum bila daerah perineum dan sekitarnya kotor karena kotoran ibu yang keluar, bersihkan daerah tersebut dari kotoran Dedek Mulyanti : Faktor Predisposing, Enabling Dan Reinforcing Terhadap Penggunaan Alat Pelindung Diri…, 2008 USU e-Repository © 2009 8. Melakukan pemeriksaaan dalam, pastikan pembukaan sudah lengkap dan selaput ketuban sudah pecah dan bila pembukaan belum lengkap catat hasil pemeriksaan pada partograf dan nilai kemajuan persalinan. 9. Mencelupkan tangan kanan yang bersarung tangan kedalam larutan klorin 0,5, membuka sarung tangan dalam keadaan terbalik dan merendamnya dalam larutan klorin 0,5 10. Memeriksa denyut jantung janin setelah kontraksi uterus selesai, pastikan DJJ dalan batas normal 120-160xmenit 11. Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik, meminta ibu untuk meneran saat ada his bila ia sudah merasa ingin meneran. 12. Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran pada saat his 13. Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk meneran. a. Memimpin ibu untuk meneran saat timbul his, menyesuaikan pimpinan meneran dengan kecepatan lahirnya kepala b. Mendukung usaha ibu untuk meneran c. Memberi ibu kesempatan istirahat disaat tidak ada his diantara his d. Meminta bantuan keluarga untuk memberi ibu minum saat beristirahat e. Memeriksa DJJ setiap kontraksi uterus selesai Dedek Mulyanti : Faktor Predisposing, Enabling Dan Reinforcing Terhadap Penggunaan Alat Pelindung Diri…, 2008 USU e-Repository © 2009 14. Saat kepala janin terlihat pada vulva dengan diameter 5-6 cm, memasang handuk bersih untuk mengeringkan janin pada perut ibu 15. Mengambil kain bersih, melipat 13 bagian dan meletakkanya di bawah bokong ibu 16. Membuka tutup partus set 17. Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan 18. Saat sub occiput tampak dibawah simfisis, tangan kanan melindungi perineum dengan dialas lipatan kain di bawah bokong ibu, sementara tangan kiri menahan puncak kepala agar tidak terjadi defleksi yang terlalu cepat saat kepala lahir minta ibu untuk tidak meneran dengan bernafas pendek-pendek. 19. Mengusapkan kasakain bersih untuk membersihkan muka janin dari lendir dan darah 20. Memeriksa adanya lilitan tali pusat pada leher janin 21. Menunggu hingga kepala janin selesai melakukan putaran paksi luar secara spontan 22. Setelah kepala janin menghadap ke paha ibu, tempatkan kedua tangan biparietal kepala janin, tarik secara hati-hati kearah bawah sampai bahu anteriordepan lahir, kemudian tarik secara hati-hati keatas sampai bahu posteriorbelakang lahir. 23. Setelah bahu lahir, tangan kanan menyangga kepala, leher dan bahu janin bagian posterior dengan posisi ibu jari pada leher bagian bawah kepala dan keempat jari pada bahu dan dadapunggung janin, sementara tangan kiri memegang lengan dan bahu janin bagian anterior saat badan dan lengan lahir. Dedek Mulyanti : Faktor Predisposing, Enabling Dan Reinforcing Terhadap Penggunaan Alat Pelindung Diri…, 2008 USU e-Repository © 2009 24. Setelah badan dan lengan lahir, tangan kiri menyusuri punggung kearah bokong dan tungkai bawah janin untuk memegang tungkai bawah selipkan jari telunjuk tangan kiri diantara kedua lutut janin 25. Setelah seluruh badan bayi lahir pegang bayi bertumpu pada lengan tangan sedemikian rupa hingga bayi menghadap kearah penolong. Nilai bayi, kemudian letakkan bayi di atas perut ibu dengan posisi kepala lebih rendah dari badan. 26. Segera mengeringkan bayi, membungkus kepala dan badan bayi kecuali bagian tali pusat 27. Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3 cm dari umbilicus bayi, melakukan urutan pada tali pusat kearah ibu dan memasang klem kedua 2 cm dari klem pertama. 28. Memegang tali pusat diantara 2 klem menggunakan tangan kiri, dengan perlindungan jari-jari tangan kiri, memotong tali pusat di antara kedua klem 29. Mengganti pembungkus bayi dengan kain kering dan bersih, membungkus bayi hingga kepala 30. Memberikan bayi kepada ibu untuk disusui 31. Memeriksa fundus uteri untuk memastikan kehamilan tunggal 32. Memberi tahu ibu akan disuntik 33. Menyuntikkan oksitosin 10 unit secara intra muscular pada bagian luar paha kanan 13 bagian atas setelah melakukan aspirasi terlebih dahulu untuk memastikan bahwa ujung jarum tidak mengenai pembuluh darah 34. Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva Dedek Mulyanti : Faktor Predisposing, Enabling Dan Reinforcing Terhadap Penggunaan Alat Pelindung Diri…, 2008 USU e-Repository © 2009 35. Meletakkan tangan kiri di atas simfisis menahan bagian bawah uterus, sementara tangan kanan memegang tali pusat menggunakan klem atau kain kasa dengan jarak 5-10 cm dari vulva 36. Saat uterus kontraksi, memegang tali pusat dengan tangan kanan sementara tangan kiri menekan fundus dengan hati-hati kearah dorso cranial 37. Jika dengan penegangan tali pusat terkendali, tali pusat terlihat bertambah panjang dan terasa adanya pelepasan plasenta, minta ibu untuk meneran sedikit sementara tangan kanan menarik tali pusat kearah bawah kemudian keatas sesuai dengan kurve jalan lahir hingga plasenta tampak pada vulva 38. Setelah plasenta tampak pada vulva, teruskan melahirkan plasenta dengan hati- hati. Bila perlu terasa ada tahanan, pegang plasenta dengan kedua tangan dan lakukan putaran searah untuk membantu pengeluaran plasenta dan mencegah robeknya selaput ketuban 39. Segera setelah plasenta lahir, melakukan massage pada fundus uteri, dengan menggosok fundus secara sirkuler menggunakan bagian palmar 4 jari tangan kiri hingga kontraksi uterus baik uterus teraba keras 40. Sambil tangan kiri melakukan massage pada fundus uteri, periksa bagian maternal dan bagian fetal plasenta dengan tangan kanan untuk memastikan bahwa seluruh kotiledon dan selaput ketuban sudah lahir lengkap, dan memasukkan kedalam kantong plastik yang tersedia 41. Memeriksa apakah ada robekan pada introitus vagina dan perineum yang menimbulkan perdarahan aktif Dedek Mulyanti : Faktor Predisposing, Enabling Dan Reinforcing Terhadap Penggunaan Alat Pelindung Diri…, 2008 USU e-Repository © 2009 42. Periksa kembali kontraksi uterus dan tanda adanya perdarahan pervaginam, pastikan kontraksi uterus baik 43. Membersihkan sarung tangan dari lendir dan darah di dalam larutan klorin 0,5, kemudian bilas tangan yang masih mengenakan sarung tangan dengan air yang sudah didesinfeksi tingkat tinggi dan mengeringkannya 44. Mengikat tali pusat + 1 cm dari umbilicus dengan simpul mati 45. Mengikat balik tali pusat dengan simpul mati untuk kedua kalinya. 46. Melepaskan klem pada tali pusat dan memasukkannya dalam wadah berisi klorin 0,5 47. Membungkus kembali bayi 48. Berikan bayi kepada ibu untuk disusui 49. Lanjutkan pemantauan terhadap kontraksi uterus, tanda perdarahan pervaginam dan tanda vital ibu 50. Mengajarkan ibukeluarga untuk memeriksamerasakan uterus yang memiliki kontraksi baik dan mengajarkan untuk melakukan massage uterus apabila kontraksi uterus tidak baik 51. Mengevaluasi jumlah perdarahan yang terjadi 52. Memeriksa nadi ibu 53. Merendam semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5 54. Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi ketempat sampah yang disediakan 55. Membersihkan ibu dari sisa air ketuban, lendir, darah dan mengganti pakaiannya dengan pakaian bersih dan kering Dedek Mulyanti : Faktor Predisposing, Enabling Dan Reinforcing Terhadap Penggunaan Alat Pelindung Diri…, 2008 USU e-Repository © 2009 56. Memastikan ibu merasa nyaman dan memberi tahu keluarga untuk membantu apabila ibu ingin minum 57. Dekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin 0,5 58. Membersihkan sarung tangan di dalam larutan klorin 0,5 melepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik dan merendamnya dalam larutan klorin 0,5 59. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir 60. Melengkapi partograf dan memeriksa tekanan darah. WHO telah menetapkan isi kotak persalinan yang bersih serta penggunaannya yang benar dan efektif. Program yang sudah ada perlu di pertahankan atau di perluas untuk memberi dukungan terhadap efek positif penggunaan tiga bersih “ tangan, daerah perineum, daerah umbilikus “ instrumen yang akan di gunakan kembali harus disterilkan dengan cara yang benar WHO, 1994. Beberapa tindakan harus diambil selama persalinan untuk mencegah kemungkinan infeksi pada klien atau penolong persalinan berdasarkan petunjuk yang ditetapkan oleh WHO, 1995. 2.2 Alat Pelindung Diri APD 2.2.1 Pengertian Alat Pelindung Diri

Dokumen yang terkait

Pengaruh Predisposing Factor, Enabling Factor dan Reinforcing Factor Terhadap Penggunaan Jamban di Desa Gunungtua Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2014

0 68 162

Faktor Pemilihan Persalinan Dengan Tindakan Seksio Sesarea di Rumah Sakit Umum Haji Medan Januari – April tahun 2014

2 56 96

Pengaruh Pengembangan Karir terhadap Motivasi Kerja Perawat Pelaksana dalam Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Meuraxa Banda Aceh

3 39 112

Pengaruh Faktor Predisposing, Enabling Dan Reinforcing Ibu Balita Terhadap Pencegahan Penyakit Pneumonia Pada Balita Di Kelurahan Batangberuh Kecamatan Sidikalang Tahun 2011

1 51 111

Pengaruh Faktor Predisposing, Enabling, Reinforcing Terhadap Pemanfaatan Buku KIA Di Puskesmas Kota Alam Banda Aceh

2 82 95

Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pekerja dalam penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada industri pengelasan informal di Kelurahan Gondrong, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang Tahun 2013

2 29 157

HUBUNGAN FAKTOR PREDISPOSING,ENABLING DAN REINFORCING TERHADAP PEMAKAIN ALAT PELINDUNG DIRI MASKER DI CV.KALIMA ART JEPARA TAHUN 2013.

0 3 15

FAKTOR RISIKO TERJADINYA PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PASIEN RUMAH SAKIT UMUM MEURAXA BANDA ACEH

0 0 11

HUBUNGAN PREDISPOSING, ENABLING DAN REINFORCING FAKTOR DENGAN PENGGUNAAN APD (ALAT PELINDUNG DIRI) PADA BIDAN DALAM PELAYANAN KEBIDANAN DI RUMAH SAKIT KIA SADEWA YOGYAKARTA TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Predisposing Enabling dan Einforcing Faktor

0 0 15

Analisis Jalur Tentang Hubungan Antara Faktor Predisposing, Enabling, dan Reinforcing dengan Sanitasi Rumah di Kota Bengkulu - UNS Institutional Repository

0 0 14