Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008.
USU Repository © 2009
B. Evaluasi Model Statistik
Penggnaan model analisis yang digunakan peneliti dalam menguji hipotesis adalah dengan regresi berganda. Peneliti melakukan uji F pada variabel dependent
deviden payout ratio terhadap variabel independent cash position, debt to equity ratio,dan return on assets. Untuk melihat keabsahan persamaan regresi yang
dibuat, pembuatan regresi dilandasi oleh asumsi yang tidak boleh dilanggar. Residual merupakan komponen penting untuk menentukan mengevaluasi
kesasihan suatu model, baik untuk melihat pelanggaran terhdap asumsi maupun untuk melihat penyimpangan nilai prediksi terhadap nilai sesungguhnya, seperti
mendeteksi nilai-nilai ekstrim atau outlier Nachrowi, 2006; 135. Outlier adalah nilai yang terpisah dari kumpulan observasi yang dapat bernilai sangat besar atau
sangat kecil. Mengingat pendugaan koefisien regresi dan berbagai perhitungan lain yang menyangkut regresi, seperti koefisien determinasi atau uji hipotesis
sangat banyak memanfaatkan nilai rata-rata maka nilai ekstrim akan mempunyai pengaruh terhadap ketepatan model. Oleh karena itulah dalam regresi outlier
harus diperhatikan dengan cermat jika ingin persamaan regresi yang dibuat akurat. Deteksi outlier dapat dilakukan dengan membuat plot antara residual
standar dan nilai prediksi. Ketika model diolah ternyata didapatkan outlier, yaitu tampak pada Tabel 4.6 berikut:
Tabel 4.6
Casewise Diagnosticsa Outlier Pertama
Case Number Std. Residual
DPR 76
6.098 271.86
96 3.213
206.54 a Dependent Variable: DPR
Sumber: Hasil olahan SPSS 12.0 for windows
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008.
USU Repository © 2009
Munculnya outlier pada observasi tertunya akan mengganggu estimasi koefisien regresi yang akan berakibat tidak tepatnya model yang dibuat. Oleh
karena itu, observasi ini tidak disertakan dalam model yang akan dibentuk sehingga model akan diestimasi berdasarkan 92 observasi.
Setelah observasi No 76 dan No 96 dikeluarkan dan dilakukan pengolahan data kembali ternyata ditemukan kembali outlier pada No 32 dan 41. Dengan
munculnya kembali outlier maka observasi No 32 dan 41 tidak disertakan dalam model. Tampak pada Tabel 4.7 berikut:
Tabel 4.7
Casewise Diagnosticsa Outlier Kedua
Case Number Std. Residual
DPR 32
3.076 145.30
41 4.395
166.84 a Dependent Variable: DPR
Sumber: Hasil olahan SPSS 12.0 for windows
Dengan didapatkannya regresi baru tanpa adanya outlier maka dapat dibuat perbandingan beberapa gangguan yang diakibatkan oleh outlier tersebut, antara
lain: a.
Koefisien determinasi persamaan regresi yang masih mempunyai outlier dibandingkan persamaan regresi yang tidak memiliki outlier. Ketika data
masih lengkap R squarenya adalah 0,209 dan adjusted R squarenya adalah 0,183. Dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut:
Tabel 4.8 Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate 1
.457a .209
.183 37.25154
a Predictors: Constant, ROA, CP, DER b Dependent Variable: DPR sebelum outlier dikeluarkan
Sumber: Hasil olahan SPSS 12.0 for windows
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008.
USU Repository © 2009
Setelah observasi No 76 dan No 96 dikeluarkan R squarenya adalah 0,282 dan adjusted R squarenya adalah 0,258 namun outlier masih ditemukan kembali.
Dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut:
Tabel 4.9 Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate 1
.531a .282
.258 25.66827
a Predictors: Constant, ROA, CP, DER b Dependent Variable: DPR outlier pertama dikeluarkan
Sumber: Hasil olahan SPSS 12.0 for windows
Setelah observasi No 32 dan No 41 dikeluarkan R squarenya adalah 0,294 dan adjusted R squarenya adalah 0,270 dan outlier pada model tidak timbul
kembali. Dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut:
Tabel 4.10 Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate 1
.542a .294
.270 21.08003
a Predictors: Constant, ROA, CP, DER b Dependent Variable: DPR outlier kedua dikeluarkan
Sumber: Hasil olahan SPSS 12.0 for windows
b. Korelasi yang terjadi antara observasi dalam satu variabel autokorelasi dari
persamaan regresi yang masih mempunyai outlier lebih tinggi dibandingkan persamaan regresi yang tidak memiliki outlier. Ketika data masih lengkap
DW sebesar 1,942. Dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut:
TABEL 4.11 Durbin-Watson
Model Summaryb
Model Durbin-Watson
1 1.942a
a Predictors: Constant, ROA, CP, DER b Dependent Variable: DPR sebelum outlier dikeluarkan
Sumber: Hasil olahan SPSS 12.0 for windows
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008.
USU Repository © 2009
Setelah observasi No 76 dan No 96 dikeluarkan DW sebesar 1,942 namun outlier masih ditemukan kembali. Dapat dilihat pada Tabel 4.12 berikut:
TABEL 4.12 Durbin-Watson
Model Summaryb
Model Durbin-Watson
1 1.942a
a Predictors: Constant, ROA, CP, DER b Dependent Variable: DPR outlier pertama dikeluarkan
Sumber: Hasil olahan SPSS 12.0 for windows
Setelah observasi No 32 dan No 41 dikeluarkan DW sebesar 1,977 dan outlier tidak ditemukan kembali. Dapat dilihat pada Tabel 4.13 berikut:
TABEL 4.13 Durbin-Watson
Model Summaryb
Model Durbin-Watson
1 1.977a
a Predictors: Constant, ROA, CP, DER b Dependent Variable: DPR outlier kedua dikeluarkan
Sumber: Hasil olahan SPSS 12.0 for windows
c.
Koefisien regresi yang masih mempunyai outlier menyatakan variabel cash position dan debt to equity ratio tidak mempunyai pengaruh terhadap
variabel dividen payout ratio Sig = 0,415 dan 0,179, lebih besar dari tingkat signifikan 0,05. Dapat dilihat pada Tabel 4.14 berikut:
TABEL 4.14 Uji Statitik
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
9.465 10.303
.919 .361
CP 2.518
3.078 .079
.818 .415
DER 6.502
4.801 .132
1.354 .179
ROA 1.705
.346 .488
4.921 .000
a Dependent Variable: DPR sebelum outlier dikeluarkan
Sumber: Hasil olahan SPSS 12.0 for windows
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008.
USU Repository © 2009
Setelah observasi No 76 dan No 96 dikeluarkan variabel cash position tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel dividen payout ratio Sig = 0,415, lebih
besar dari tingkat signifikan 0,05 namun outlier masih ditemukan kembali. Dapat dilihat pada Tabel 4.15 berikut:
TABEL 4.15 Uji Statitik
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
8.052 7.135
1.129 .262
CP 2.819
2.123 .123
1.327 .188
DER 7.561
3.316 .214
2.280 .025
ROA 1.440
.245 .559
5.881 .000
a Dependent Variable: DPR outlier pertama dikeluarkan
Sumber: Hasil olahan SPSS 12.0 for windows
Setelah observasi No 32 dan No 41 dikeluarkan variabel debt to equity ratio tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel dividen payout ratio Sig = 0,068,
lebih besar dari tingkat signifikan 0,05 dan outlier tidak ditemukan kembali. Dapat dilihat pada Tabel 4.16 berikut:
TABEL 4.16 Uji Statitik
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
10.624 5.879
1.807 .074
CP 3.603
1.748 .190
2.061 .042
DER 5.088
2.750 .175
1.850 .068
ROA 1.219
.205 .570
5.961 .000
a Dependent Variable: DPR outlier kedua dikeluarkan
Sumber: Hasil olahan SPSS 12.0 for windows
Clara Danica : Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, 2008.
USU Repository © 2009
C. Regresi Linear Berganda