Cara-cara Mengestimasi Kebutuhan Modal kerja Rasio-Rasio Modal Kerja

Edward Hartawan : Pengaruh Modal Kerja Terhadap Rentabilitas Ekonomi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009. USU Repsoitory © 2009

c. Cara-cara Mengestimasi Kebutuhan Modal kerja

Dengan tersedianya modal kerja yang cukup memungkinkan perusahaan untuk beroperasi secara ekonomis, efisien, dan terhindar dari resiko kesulitan likuiditas. Untuk menentukan modal kerja yang cukup pada suatu perusahaan perlu terlebih dahulu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya modal kerja. Menurut Riyanto 1995, besar kecilnya kebutuhan modal kerja terutama tergantung kepada dua faktor, yaitu : 1 periode perputaran atau periode terikatnya modal kerja, dan 2 pengeluaran kas rata-rata setiap harinya. Periode perputaran yang tetap, dengan makin besarnya jumlah pengeluaran kas setiap harinya mengakibatkan jumlah kebutuhan modal kerja menjadi semakin besar pula. Jumlah pengeluaran setiap harinya yang tetap, dengan makin lamanya periode perputarannya mengakibatkan jumlah modal kerja yang dibutuhkan adalah semakin besar. Periode perputaran atau periode terikatnya modal kerja adalah merupakan keseluruhan jumlah dari periode-periode aktivitas perusahaan yang meliputi jangka waktu pemberian kredit beli, lama penyimpanan bahan mentah di gudang, lamanya proses produksi, lamanya barang jadi simpanan di gudang dan jangka waktu penerimaan piutang. Pengeluaran setiap harinya merupakan jumlah pengeluaran kas rata-rata setiap harinya untuk keperluan pembelian bahan mentah, bahan pembantu, pembayaran upah buruh, dan biaya-biaya lainnya. Edward Hartawan : Pengaruh Modal Kerja Terhadap Rentabilitas Ekonomi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009. USU Repsoitory © 2009 Periode perputaran modal kerja • Lamanya proses produksi • Lamanya barang disimpan di gudang • Jangka waktu penerimaan piutang

d. Rasio-Rasio Modal Kerja

Dalam menganalisa modal kerja suatu perusahaan, seseorang menganalisa memerlukan adanya suatu ukuran tertentu, ukuran tersebut diperoleh dengan menggunakan analisa ratio, yaitu suatu cara untuk menganalisa hubungan dari berbagai pos dalam suatu laporan keuangan. Hasil dan analisa ini merupakan dasar untuk dapat menginterpretasikan kondisi kuangan dan hasil operasi perusahaan. Perhitungan rasio sangat penting bagi pihak luar yang ingin menilai laporan keuangan suatu perusahaan. Penilaian dititikberatkan pada kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek atau likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, dan prospek perusahaan di masa depan. Analisa rasio ini berguna juga bagi pihak perusahaan untuk membantu manajer dalam membuat evaluasi mengenai hasil operasi, memperbaiki kesalahan yang terjadi akibat penyimpangan atas rencana yang telah disusun dan menghindari hal-hal lain yang bersifat merugikan perusahaan. Banyak macam rasio yang dapat dihitung dari informasi yang terdapat dalam laporan keuangan. Pada dasarnya angka-angka rasio itu dapat dikelompokkan menjadi dua golongan. Golongan yang pertama adalah rasio yang didasarkan pada Edward Hartawan : Pengaruh Modal Kerja Terhadap Rentabilitas Ekonomi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009. USU Repsoitory © 2009 sumber data keuangan dan golongan kedua adalah rasio yang disusun berdasarkan tujuan penganalisa dalam mengevaluasi perusahaan. Menurut Riyanto, jika dilihat dari sumber datanya maka rasio-rasio dapat dibedakan menjadi 3, yaitu : 1 Rasio-rasio neraca balance sheet ratios yaitu rasio-rasio disusun dari data yang berasal dari neraca, misalnya rasio lancar current ratio, rasio tunai quick ratio, rasio modal sendiri dengan total aktiva, rasio aktiva tetap dengan hutang jangka panjang dan sebagainya. 2 Rasio-rasio laporan laba rugi income statement ratios, yaitu rasio-rasio yang disusun dari data yang berasal dari laporan perhitungan laba rugi, misalnya rasio laba bruto dengan penjualan netto, rasio laba usaha dengan penjualan netto, operating ratio, dan lain sebagainya. 3 Rasio-rasio antar laporan intern statement ratios, yaitu rasio-rasio yang disusun dari data yang berasal dari neraca dan laporan laba rugi , misalnya rasio penjualan netto dengan aktiva usaha, rasio penjualan kredit dengan piutang rata- rata, rasio harga pokok penjualan dengan persediaan rata-rata, dan lain sebagainya.  Rasio Perputaran Modal Kerja Working Capital Turn Over Perhitungan perputaran modal kerja yang ditujukan untuk mengukur keefektifan pendayagunaan modal kerja untuk melaksanakan kegiatan perusahaan dalam mencapai tujuan. Rasio ini menunjukkan hubungan antara modal kerja dengan penjualan. Tingkat perputaran modal kerja dapat dibagi atas 2 dua : Edward Hartawan : Pengaruh Modal Kerja Terhadap Rentabilitas Ekonomi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009. USU Repsoitory © 2009 1 perputaran modal kerja netto net working capital turn over, 2 Perputaran modal kerja bruto gross working capital turn over Makin tinggi perputaran modal kerja semakin kecil dana yang tertanam dalam modal kerja untuk mencapai penjualan tertentu yang telah ditetapkan.

e. Sumber dan Penggunaan Modal Kerja