Metode Analisis Data METODOLOGI PENELITIAN

Edward Hartawan : Pengaruh Modal Kerja Terhadap Rentabilitas Ekonomi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009. USU Repsoitory © 2009 harus segera dipenuhi oleh perusahaan atau selisih lebih antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Modal Kerja = Aktiva Lancar – Kewajiban Lancar Rentabilitas ekonomi adalah perbandingan antara laba usaha dengan modal yang dipergunakan untuk menghasilkan laba tersebut dan dinyatakan dalam prosentase atau kemampuan suatu perusahaan dengan seluruh modal yang bekerja didalamnya untuk menghasilkan laba. A s M o d p e r L a b a a s r e n t a b i l i =

G. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik dengan menggunakan regresi linear sederhana dengan hipotesis: H 1 : Net Operating Working Capital berpengaruh positif terhadap Return On Asset pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. H 2 : Total Current Asset berpengaruh positif terhadap Return On Asset pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sebelum melakukan uji hipotesis, peneliti terlebih dahulu melakukan uji asumsi klasik sebagai berikut: a. Uji Normalitas Edward Hartawan : Pengaruh Modal Kerja Terhadap Rentabilitas Ekonomi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009. USU Repsoitory © 2009 Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Cara yang digunakan untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak adalah dengan desain grafik. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal atau mengikuti arah garis diagonal, atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, demikian sebaliknya. b. Uji Heterokedasitas Tujuan dari pengujian heterokedasitas ini adalah untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lainnya tetap, maka disebut homokedasitas. Sebaliknya, jika varians berbeda, maka disebut heterokedasitas Erlina, 2007:108. Deteksi ada tidaknya gejala heterokedasitas adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu. Jika membentuk pola tertentu maka telah terjadi gejala heterokedasitas. c. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 atau sebelumnya. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual atau kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu obeservasi ke observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada runtut waktu atau time series karena Edward Hartawan : Pengaruh Modal Kerja Terhadap Rentabilitas Ekonomi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009. USU Repsoitory © 2009 gangguan pada seorang individukelompok cenderung mempengaruhi gangguan pada seorang individukelompok yang sama pada periode berikutnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Pada penelitian ini, uji autokorelasi dilakukan dengan uji Durbin Watson, karena uji ini yang umum digunakan. Uji ini hanya dilakukan untuk autokorelasi tingkat pertama dan mensyaratkan adanya intercept konstanta dalam model regresi. Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut: i. Bila nilai Durbin-Watson DW terletak antara batas atas atau Upper Bound DU dan 4 – DU, maka koefisien autokorelasi sama dengan nol, berarti tidak ada autokorelasi. ii. Bila nilai Durbin-Watson DW lebih rendah daripada batas bawah atau Lower Bound DL maka koefisien autokorelasi lebih besar daripada nol, berarti ada autokorelasi positif. iii. Bila nilai Durbin-Watson DW lebih besar daripada 4 – DL, maka koefisien autokorelasi lebih kecil dari nol, berarti ada autokorelasi negatif. iv. Bila nilai Durbin-Watson DW terletak antara batas atas DU dan batas bawah DL atau DW terletak antara 4 – DU dan 4 – DL, maka hasilnya tidak dapat disimpulkan. Ghozali, 2005. Uji statistik. Uji yang digunakan yaitu: 1. Untuk menguji besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, penelitian ini menggunakan persamaan regresi sederhana. Edward Hartawan : Pengaruh Modal Kerja Terhadap Rentabilitas Ekonomi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009. USU Repsoitory © 2009 Model persamaannya adalah sebagai berikut: Y = a + bx Di mana, Ket : X = Tingkat Modal Kerja Y = Rentabilitas Ekonomi a = koefisien intercept b = koefisien regresi 2. Untuk menunjukkan tingkat keeratan suatu variabel, derajat atau kekuatan korelasi antara variabel-variabel digunakan analisis korelasi. Rumusnya adalah : 2 2 2 Y n X n X Y X n Y X X Y n r x y ∑ ∑ ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ = Besarnya koefisien korelasi -1 r 1 di mana apabila r = 1 atau mendekati 1 berarti terdapat hubungan yang sangat kuat antara variabel X dan Y serta mempunyai hubungan yang searah. Apabila r = 0 nol atau mendekati nol, berarti hubungan antara variabel X dan Y sangat lemah atau tidak mempunyai hubungan sama sekali. Untuk mengintepretasikan keeratan hubungan antar variabel, hasil r dapat dinilai dalam range sebagai berikut: b = ∑ X 2 – ∑ X 2 n ∑ XY – ∑X ∑Y Edward Hartawan : Pengaruh Modal Kerja Terhadap Rentabilitas Ekonomi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009. USU Repsoitory © 2009 1. 0.00 - 0.20 Hubungan yang sangat kecil dan bisa diabaikan, bahkan dianggap tidak ada korelasi 2. ≥ 0.20 - ≤ 0.40 Hubungan yang keciltidak erat 3. ≥ 0.40 - ≤ 0.70 Hubungan yang moderat sedang 4. ≥ 0.70 - ≤ 0.90 Hubungan yang erat 5. ≥ 0.90 - ≤ 1.00 Hubungan yang sangat erat 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel yang satu terhadap variabel lainnya, digunakan analisis koefisien determinasi. Koefisien determinasi diperoleh dari koefisien regresi dipangkatkan dua r 2 dan nilainya dinyatakan dalam persen . Rumusnya adalah: Kd = r 2 × 100 Ket: Kd = koefisien determinasi r 2 = jumlah kuadrat koefisien regresi Uji Hipotesis Adapun kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan hasil perhitungan uji t hitung dengan tabel dengan tingkat signifikasi α = 0,05, keputusan yang diambil adalah: 2 2 1 N t r r − = − 1. Bila t hitung ≤ t tabel → Ho diterima, artinya Tingkat Modal Kerja tidak berpengaruh positif terhadap rentabilitas ekonomi. Edward Hartawan : Pengaruh Modal Kerja Terhadap Rentabilitas Ekonomi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009. USU Repsoitory © 2009 2. Bila t hitung ≥ t tabel → Ho ditolak, artinya Tingkat Modal Kerja berpengaruh positif terhadap rentabilitas ekonomi

H. Jadwal Penelitian