bulan oleh masyarakat desa maligas tongah tidak menjadikan mereka membatasi pengeluaran konsumsi pangan. Banyaknya makanan berkalori tinggi dijual dengan
harga murah di daerah desa maligas tongah misalnya, bakso, misop, lontong, bakso kojay, dan jajanan pasar lainnya yang dapat mempengaruhi perilaku
konsumsi pangan masyarakat di Desa Maligas Tongah. Banyaknya produksi yang dihasilkan belum tentu dapat memenuhi
ketersediaan pangan yang cukup sehingga belum dapat mencerminkan ketahanan pangan rumah tangga. Tingginya tingkat pendapatan suatu rumah tangga petani
maka semakin besar rumah tangga petani memperoleh pangan yang baik sehingga kesejahteraan terjamin. Banyakanya pendapatan yang rendah akan mengakibatkan
buruknya kondisi pangan rumah tangga sehingga besarnya pendapatan akan dikeluarkan untuk memenuhi konsumsi untuk pangan. Tingginya tingkat
pengeluaran untuk pangan mengindikasikan tingkat kesejahteraan yang rendah. Kenyataan ini yang mendorong peneliti untuk mengetahui lebih lanjut mengenai
ketahanan pangan rumah tangga petani padi di Desa Maligas Tongah Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana gambaran ketahanan pangan rumah tangga petani
padi di Desa Maligas Tongah Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun.
Universitas Sumatera Utara
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran ketahanan pangan rumah tangga petani padi di Desa Maligas Tongah Kecamatan
Tanah Jawa Kabupaten Simalungun.
1.3.2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini antara lain: 1. Untuk mengetahui pengeluaran pangan rumah tangga petani padi
perbulan. 2. Untuk mengetahui tingkat kecukupan konsumsi energi rata-rata rumah
tangga petani padi. 3. Untuk mengetahui tingkat kecukupan protein rata-rata rumah tangga
petani padi.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi pemerintah, khususnya kepala desa dan perangkat desa dapat dijadikan sumber pemikiran dalam pengambilan keputusan bidang pangan
dan gizi dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dilihat dari ketahanan pangan rumah tangga khusunya daerah Desa Maligas Tongah
Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun.
2. Bagi pembaca, hasil penelitian ini didijadikan sumber referensi dalam
penelitian-penelitian selanjutnya.
3. Bagi petani, hasil penelitian ini dapat menjadi informasi sebagai masukan untuk memperbaiki kondisi ketahanan pangan.
Universitas Sumatera Utara
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ketahanan Pangan
Undang-undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan menyebutkan bahwa ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang
tercemin dari tersedianya pangan yang cukup, baik dan jumlah maupun mutu, aman, merata, dan terjangkau. Menurut Tim Penelitian-LIPI 2004, berdasarkan
defenisi ketahanan pangan dari FAO dan UU RI No. 7 tahun 1996, yang mengadopsi defenisi FAO, ada 4 komponen yang harus dipenuhi untuk mencapai
kondisi ketahanan pangan yaitu : 1 kecukupan ketersediaan pangan, 2 stabilitas ketersediaan pangan tanpa fluktasi dari musim ke musim atau dari tahun ke tahun,
3 aksesibilitasketerjangkauan terhadap pangan serta 4 kualitaskeamanan
pangan.
Konsep ketahanan pangan lazimnya memenuhi lima syarat utama, yaitu ketersediaan pangan, akses pangan, penyerapan pangan, stabilitas pangan serta
status gizi. Ketersediaan pangan merupakan syarat yang menunjukkan bahwa pangan tersebut tersedia dalam jumlah cukup, aman dan bergizi untuk semua
orang dalam suatu negara baik yang berasal dari produksi sendiri, impor, cadangan pangan maupun bantuan pangan, dimana pangan tersebut juga harus
mampu mencukupi jumlah kalori yang dibutuhkan untuk kebutuhan yang aktif dan sehat Soemarno, 2010.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 68 tahun 2002, ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercemin dari
tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata dan
Universitas Sumatera Utara