7. Tingkat pengeluaran pangan adalah persentase pengeluaran pangan dari rumah tangga petani padi .
8. Konsumsi pangan adalah jumlah pangan yang dikonsumsi oleh rumah tangga petani padi dalam satu bulan.
9. Jumlah pangan adalah banyaknya pangan yang dikonsumsi keluarga dalam sehari yang dilihat dari tingkat kecukupan energi.
10. Tingkat kecukupan energi rumah tangga petani padi adalah persentase dari banyaknya energi yang harus dipenuhi dari makanan yang
dikonsumsi oleh rumah tangga petani padi dibandingkan dengan angka kecukupan energi rata-rata keluarga.
11. Tingkat kecukupan protein rumah tangga petani padi adalah banyaknya protein yang harus di penuhi dari makanan yang dikonsumsi oleh rumah
tangga petani padi dibandingkan dengan angka kecukupan protein keluarga.
3.5 Aspek Pengukuran
Adapun aspek pengukuran yang dilakukan dalam penelitian ini, sebagai
berikut:
1. Pendapatan diukur dengan menggunakan kuesioner dan dibagi dua kelompok berdasarkan UMK Kabupaten Simalungun 2014 Rp 1.695.000 yaitu :
a. Pendapatan diatas UMK b. Pendapatan dibawah UMK
Universitas Sumatera Utara
2. Pendidikan kepala keluarga diukur dengan menggunakan kuesioner dan klasifikasinya menjadi lima kelompok Hidayat,2004 dalam Giyanti,2008
yaitu: a. Tidak sekolah
b. SD c. SMP
d. SMA e. PT
3. Jumlah anggota keluarga diukur dengan menggunakan kuesioner dan diklasifikasikan menjadi tiga kelompok BKKBN, 1996 dalam Hidayati,
2011 yaitu:
a. Keluarga kecil : 4 orang b. Keluarga besar: 4 orang
4. Ketahanan Pangan Rumah Tangga. Dalam mengukur ketahanan pangan rumah tangga, dapat dilakukan dengan
pengukuran yang dikembangkan oleh Jonsson dan Toole 1991, menggunakan dua indikator yaitu tingkat pengeluaran pangan dan kecukupan konsumsi
energi. Kemudian dikategorikan menjadi Jonsson and toole dalam Maxwell dkk 2000 :
Tahan Pangan : jika tingkat pengeluaran pangan rendah yaitu ≤ 60 dari
pengeluaran total dan tingkat konsumsi energi rumah tangga cukup yaitu 80 dari kecukupan energi rata-rata
keluarga.
Universitas Sumatera Utara
Rentan Pangan : jika tingkat pengeluaran pangan tinggi yaitu 60 dari pengeluaran total dan tingkat konsumsi energi rumah
tangga cukup yaitu 80 dari kecukupan energi rata-rata keluarga.
Kurang Pangan : jika tingkat pengeluaran pangan rendah yaitu ≤ 60 dari
pengeluaran total dan tingkat konsumsi energi rumah tangga kurang yaitu ≤ 80 dari kecukupan energi rata-rata
keluarga. Rawan Pangan : jika tingkat pengeluaran pangan tinggi yaitu 60 dari
total pengeluaran dan tingkat konsumsi energi rumah tangga kurang yaitu ≤ 80 dari kecukupan energi keluarga
5. Tingkat Pengeluaran Pangan Rumah Tangga Dihitung dengan membagi pengeluaran untuk bahan pangan selama sebulan
dengan total pengeluaran selama sebulan dikalikan dengan 100 Smith and Subandoro, 2007. Tingkat pengeluaran pangan diklasifikasi dengan kriteria
pengukuran ketahanan pangan rumah tangga yaitu : a.
Rendah ≤ 60 dari pengeluaran total b. Tinggi 60 dari pengeluaran total
6. Konsumsi Pangan Rumah Tangga Dalam penelitian ini konsumsi pangan yang diperhitungkan adalah konsumsi
energi dan protein rata-rata rumah tangga. c. Tingkat kecukupan energi keluarga dilihat dengan menggunakan fomulir
Food List Method.
Universitas Sumatera Utara
Tingkat energi keluarga diklasifikasi dengan kriteria pengukuran ketahanan pangan rumah tangga yaitu :
1. Cukup 80 dari kecukupan energi rata-rata keluarga.
2. Kurang ≤ 80 dari kecukupan energi rata rata keluarga.
b. Tingkat kecukupan protein keluarga dilihat dengan menggunakan formulir Food List Method .
3.6 Pengolahan Data