Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat diketahui rata-rata pengeluaran non pangan terbesar terdapat pada pengeluararan non pangan yaitu pendidikan sebesar
Rp 318.421,1 36,62 sedangkan pengeluaran non pangan terkecil adalah minyak tanah Rp 1.184,2 0,13.
4.4 Ketahanan Pangan Rumah Tangga
Ketahanan pangan rumah tangga petani padi pada penelitian ini diukur dari aspek tingkat pengeluaran pangan keluarga dan tingkat kecukupan energi
rata-rata keluarga. Tingkat pengeluaran pangan dibedakan menjadi dua kriteria, yaitu tingkat pengeluaran pangan tinggi dan rendah. Sedangkan tingkat kecukupan
konsumsi energi rata-rata keluarga dibedakan atas dua kriteria, cukup dan kurang.
4.4.1 Tingkat Pengeluaran Pangan Keluarga
Tabel dibawah ini merupakan tabel distribusi tingkat pengeluaran pangan di Desa Maligas Tongah.
Tabel 4.6 Distribusi Tingkat Pengeluaran Pangan Perbulan Rumah
Tangga Petani Padi di Desa Maligas Tongah Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun Tahun 2015
No Tingkat Pengeluaran
Pangan n
1. Rendah
35 47.4
2. Tinggi
41 52,6
Jumlah 76
100,00
Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa sebagian besar rumah tangga petani padi memiliki tingkat pengeluaran pangan yang tinggi dari 60
yaitu sebanyak 41 rumah tangga 52,6 sedangkan tingkat pengeluaran pangan yang rendah lebih kurang dari 60 ada sebanyak 35 rumah tangga 47,4.
Universitas Sumatera Utara
4.4.2 Tingkat Kecukupan Konsumsi Energi Rata-rata Rumah Tangga Petani
Padi
Berdasarkan hasil pengumpulan data dari 76 rumah tangga petani padi yang diwawancarai dengan menggunakan fomulir food list Method diketahui
jumlah tingkat kecukupan energi rata-rata rumah tangga petani padi sebagai
berikut. Tabel 4.7
Distribusi Tingkat Kecukupan Konsumsi Energi Rata-rata Rumah Tangga Petani Padi di Desa Maligas Tongah
Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun Tahun 2015
No Konsumsi Energi
Keluargahari n
1. Cukup
65 85,5
2. Kurang
11 14,5
Jumlah 76
100,0
Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat bahwa rumah tangga yang memiliki tingkat kecukupan energi rata-rata keluarga yang kategori cukup 80 sebanyak
65 rumah tangga 85,5 dan rumah tangga yang kategori kurang sebanyak 11 rumah tangga 14,5.
4.4.3 Tingkat Kecukupan Konsumsi Protein Rata-rata Rumah Tangga
Petani Padi
Berdasarkan hasil pengumpulan data dari 76 rumah tangga petani padi yang diwawancarai dengan menggunakan fomulir food list Method diketahui
jumlah tingkat kecukupan Protein rata-rata rumah tangga petani padi sebagai berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.8 Distribusi Tingkat Kecukupan Konsumsi Protein Rata-rata
Rumah Tangga Petani Padi di Desa Maligas Tongah Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun Tahun 2015
No Konsumsi Protein
Keluargahari n
1. Cukup
1 1,3
2. Kurang
75 98,7
Jumlah 76
100,0
Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat bahwa rumah tangga yang memiliki tingkat kecukupan protein rata-rata keluarga yang kategori cukup sebanyak 1
rumah tangga 1,3 dan rumah tangga yang kategori sebanyak 11 rumah tangga 98,7.
Setelah diketahui pengukuran dari kedua aspek, maka dapat diketahui kriteria ketahanan pangan rumah tangga petani padi di Desa Maligas Tongah
seperti tabel dibawah ini.
Tabel 4.9 Distribusi Ketahanan Pangan Rumah Tangga Petani Padi di
Desa Maligas Tongah Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun Tahun 2015
No Ketahanan Pangan
Rumah Tangga n
1. Tahan Pangan
31 40,8
2 Rentan Pangan
34 44,7
3. Kurang Pangan
4 5,3
4. Rawan Pangan
7 9,2
Jumlah 76
100,0
Berdasarkan tabel 4.9 diatas bahwa paling banyak rumah tangga petani padi di Desa Maligas Tongah berada pada kelompok rentan yaitu sebanyak 34
rumah tangga 44,7. Sedangkan sisanya terdiri dari 31 rumah tangga petani padi 40,8 berada pada kelompok tahan pangan sebanyak 4 rumah tangga
5,20 rumah tangga petani padi berada pada kelompok kurang pangan dan 7 rumah tangga petani 9,2 yang berada pada kelompok rawan pangan.
Universitas Sumatera Utara
4.5 Distribusi Ketahanan Pangan Rumah Tangga Berdasarkan Pendapatan