Masniari Dalimunthe : Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Pada Sektor Pendidikan Dan Kesehatan Terhadap Jumlah Penduduk Miskin Di Sumatera Utara, 2008.
USU Repository © 2009
2005 1.760.228
2006 1.979.702
Sumber: BPS Provinsi Sumatera Utara
c. Indeks Pembangunan ManusiaIPM
Pencapaian pembangunan manusia Sumatera Utara tahun 2005 lebih baik dibandingkan tahun 2004, tercermin dari Indeks Pembangunan
Manusia IPM. Nilai IPM Sumatera Utara tahun 2005 sebesar 72persen, tahun 2004 angka tersebut sebesar 71,4 persen atau meningkat sebesar 0,6
poin. Meningkatnya IPM di tahun 2005 tesebut didukung oleh adanya peningkatan angka harapan hidup yang mencapai 68,7 tahun, rata-rata
lama sekolah 8,65 taun, angka melek huruf mencapai 97 persen. Dan rata- rata pengeluaran riel per kapita mencapai Rp. 618.000. sementara angka
harapan hidup Suamtera Utara tahun 2004 adalah 68,2 tahun, rata-rata lama sekolah 8,4 tahun, angka melek huruf 96,6 persen dan pengeluaran
riel per kapita sebesar Rp. 616.000, sedangkan untuk tahun 2006, IPM telah ditargetkan sebesar 72,7 persen.
4.2 Pengeluaran Pembangunan Bidang Sosial
Dewasa ini makin kuat kebutuhan bagi pemerintah, termasuk pemerintah daerah untuk makin menaruh perhatian pada pengeluaran
sosial yang komponen utamanya adalah pengeluaran untuk bidang pendidikan dan kesehatan dalam pengeluaran pembangunan. Dalam
format anggaran pemerintah di Indonesia, pengeluaran untuk pendidikan ini mencakup sektor pendidikan dan kebudayaan nasional, pemuda dan
Masniari Dalimunthe : Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Pada Sektor Pendidikan Dan Kesehatan Terhadap Jumlah Penduduk Miskin Di Sumatera Utara, 2008.
USU Repository © 2009
olah raga; agama; serta ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan untuk bidang kesehatan mencakup sektor tenaga kerja; kependudukan dan
keluarga sejatera; serta kesehatan, kesejahteraan sosial, peranan wanita, anak dan remaja.
Tabel 4.5 Realisasi Pengeluaran Pemerintah
Sektor Pendidikan dan Kesehatan
Tahun Pengeluaran
Pendidikan 000 Rupiah
Pengeluaran Kesehatan
000 Rupiah Pengeluaran
Pendidikan dan Kesehatan
1988 6.971.978
1.752.376 8.724.354
1989 5.873.178
3.065.573 8.938.751
1990 2.957.800
3.454.300 6.412.100
1991 3.176.300
4.775.700 7.952.000
1992 3.183.700
4.125.500 7.309.200
1993 2.879.900
4.180.600 7.060.500
1994 2.817.900
4.330.400 7.148.300
1995 4.728.300
5.544.900 10.273.200
1996 6.555.197
5.801.194 12.356.391
1997 4.979.376
5.454.058 10.433.434
1998 2.760.503
4.592.236 7.352.739
1999 14.588.922
18.982.286 33.571.208
2000 17.291.732
27.561.696 44.853.428
2001 15.695.573
40.093.081 55.788.654
2002 14.977.820
27.022.157 41.999.977
2003 27.591.860
46.303.579 73.895.439
2004 49.512.206
90.335.234 139.847.440
2005 60.654.108
93.990.049 154.644.157
2006 117.187.552
116.293.166 233.480.718
Sumber: Laporan Keuangan Daerah Tingkat I, BPS Provinsi Sumatera Utara Berdasarkan data yang ada pada tabel di atas, dari tahun 1988
hingga tahun 1998 pengeluaran pemerintah di sektor pendidikan dan kesehatan senantiasa berfluktuasi, sedangkan dari tahun 1999 hingga tahun
Masniari Dalimunthe : Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Pada Sektor Pendidikan Dan Kesehatan Terhadap Jumlah Penduduk Miskin Di Sumatera Utara, 2008.
USU Repository © 2009
2002 pengeluaran untuk sektor pendidikan dan kesehatan mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Pada tahun 1999 pengeluaran
pemerintah untuk sektor pendidikan naik sebesar 7 kali lipat dari tahun sebelumnya yakni sebesar Rp 14,5 Milyar, sedangkan untuk sektor
kesehatan besarnya kenaikan pengeluaran pemerintah hanya sebesar 4 kali lipat dari tahun sebelumnya yakni sebesar Rp. 18,9 Milyar. Namun
pengeluaran pembangunan di bidang sosial ini masih begitu kecil persentasenya jika dibandingkan dengan jumlah pengeluaran
pembangunan untuk infrastruktur.
4.3 Perkembangan PMDN