Teori Keynes Kriteria Investasi

Masniari Dalimunthe : Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Pada Sektor Pendidikan Dan Kesehatan Terhadap Jumlah Penduduk Miskin Di Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009

2.5.1 Teori Keynes

Pendapatan total merupakan fungsi dari pekerjaan total dalam suatu negara. Semakin besar pendapatan nasional, semakin besar volume pekerjaan yang dihasilkannya, demikian sebaliknya. Volume pekerjaan tergantung pada permintaan efektif yang akan menentukan tingkat keseimbangan pekerjaan dan pendapatan. Permintaan efektif terdiri dari permintaan konsumsi dan investasi. Jurang antara pendapatan dan konsumsi dapat dijembatani oleh investasi. Kenaikan investasi menyebabkan naiknya pendapatan, dan karena pendapatan meningkat, muncul perminataan yang lebih banyak atas barang konsumsi, yang pada gilirannya menyebabkan kenaikan berikutnya pada pendapatan dan pekerjaan. Akibat kenaikan tertentu pada investasi menyebabkan kenaikan yang berlipat pada pendapatan melalui kecenderungan berkonsumsi. Oleh Keynes, hubungan antara kenaikan investasi dan pendapatan ini disebut multiplier K. pengali multiplier ini memperlihatkan hubungan yang tepat, berkat adanya kecenderungan berkonsumsi tersebur, antara pekerjaan agregat dan pendapatan agregat dengan tingkat investasi. Ini berarti, bila investasi agregat naik, pendapatan akan meningkat, yang besarnya adalah K kali kenaikan investasi tersebut yang dirumuskan: ∆Υ = Κ∆Ι dan K − 1 1 mewakili kecenderungan marginal mengkonsumsi. Jadi pengali K = MPC − 1 1 . Karena kecenderungan marginal berkonsumsi turun, berkat adanya kenaikan pendapatan, maka diperlukan suntikan investasi dengan Masniari Dalimunthe : Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Pada Sektor Pendidikan Dan Kesehatan Terhadap Jumlah Penduduk Miskin Di Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 dosis besar guna memperoleh tingkat pendapatan dan pekerjaan yang lebih tinggi dalam perekonomian. Jhingan: 2007

2.5.2 Kriteria Investasi

Kriteria investasi menyangkut asas-asas yang mendasari alokasi sumber invenstasi langka dengan cara yang rasional agar memaksimalkan pendapatan nasional pada suatu perekonomian terbelakang. Berbagai macam kriteria investasi: a. Produktivitas Marginal Sosial, menurut kriteria ini investasi harus dilakukan pada bidang dan arah yang mempunyai produktivitas marginal yang tertinggi. Galenson dkk. menyatakan beberapa asas penuntun kriteria ini ialah: 1. Investasi harus diarahkan pada penggunaan yang paling produktif sehingga rasio output uang current output terhadap investasi menjadi maksimum atau sebaliknya rasio modal-output menjadi minimum. 2. Investasi harus dilakukan terhadap proyek yang akan memanfaatkan buruh secara maksimum, dalam hal ini rasio buruh- investasi maksimum. 3. Proyek investasi itu harus diseleksi sehingga menghasilkan barang yang memenuhi kebutuhan dasar masyarakat dan meningkatkan ekonomi eksternal lebih luas 4. Proyek investasi adalah proyek yang dirancang paling banyak menggunakan bahan baku dalam negeri dan berbagai suplai lain. Masniari Dalimunthe : Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Pada Sektor Pendidikan Dan Kesehatan Terhadap Jumlah Penduduk Miskin Di Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 5. Proyek investasi tersebut harus diseleksi sehingga dapat memperbaiki distribusi pendapatan nyata 6. Investasi harus diarahkan pada industri yang mengemat devisa, mengurangi beban neraca pembayaran dan memaksimumkan rasio barang ekspor terhadap investasi. b. Overhead Ekonomi dan Sosial, menurut kriteria investasi ini dalam memilih industri pada saat pengambilan keputusan investasi hal yang terpenting adalah prospek ekonomi eksternal yang pada gilirannya akan menimbulkan reaksi berantai dan mempengaruhi keseluruhan perekonomian. Dari sisi penawaran, investasi ini mengharuskan terciptanya ekonomi eksternal dalam bentuk fasilitas kredit, angkutan dan sebagainya. Sedangkan dari sisi permintaan, investasi ini harus menciptakan overhead sosial dan ekonomi yang luas dalam bentuk sekolah, ruma sakit, jalan raya dan sebagainya. c. Pertumbuhan Berimbang, yang mana berbagai sektor perekonomian harus tumbuh dengan cara yang serasi sehingga tidak ada sektor yang tertinggal di belakang atau tumbuh terlalu cepat dari yang lain baik itu keseimbangan antara investasi di bidang industri dan pertanian serta antara sektor domestik dan sektor luar negeri. d. Pilihan Teknologi, yang mana dalam pemilihan teknik produksi juga mempengaruhi jumlah dan pola investasi. Apakah pilihannya jatuh pada teknik produksi yang bersifat padat modal atau padat karya tergantung pada tujuan sosial dan tujuan ekonomi Negara itu. Masniari Dalimunthe : Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Pada Sektor Pendidikan Dan Kesehatan Terhadap Jumlah Penduduk Miskin Di Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 e. Rasio Modal Output, di dalam menjatuhkan pilihan investasi, rasio modal out-put dari berbagai proyek dan di dalam menentukan pilihan terhadap berbagai proyek investasi dan di dalam menentukan prioritas, rasio modal-output dari berbagai proyek harus diperbandingkan. Investasi harus dibatasi pada proyek-proyek yang memperkecil rasio modal-output. Disamping rasio modal-output, ada hal lain yang penting dipertimbangkan seperti rasio buruh-investasi dan dampak investasi terhadap distribusi penadapatan. Jhingan: 2007 Masniari Dalimunthe : Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Pada Sektor Pendidikan Dan Kesehatan Terhadap Jumlah Penduduk Miskin Di Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009

BAB III METODE PENILITIAN

Metode penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi empiris guna memecahkan permasalahan dan menguji hipotesis penelitian.

3.1 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis pengaruh peneluaran pemerintah pada sector pendidikan dan kesehatan terhadap jumlah penduduk miskin di Sumatera Utara.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Sumber datanya adalah data sekunder dalam bentuk data berkala time series dengan kurun waktu 19 tahun yakni dari tahun 1988 sampai 2006 yang bersumber dari Badan Pusat Statistik.

3.3 Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menggunakan penelitian kepustakaan library research, yaitu yang dilakukan melalui bahan-bahan kepustakaan berupa tulisan-tulisan ilmiah, jurnal, artikel, dan laporan-laporan penelitian ilmiah yang ada hubungannya dengan topik yang diteliti. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan adalah melakukan pencatatan langsung berupa data time series yaitu tahun 1988 sampai 2006 19 tahun.

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Pertumbuhan Penduduk, Pengeluaran Pemerintah Dan Investasi Terhadap PDRB Sumatera Utara

1 21 88

Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Pada Sektor Transportasi Terhadap Pertumbuhan Sektor Transportasi Sumatera Utara

0 52 97

Analisis pengaruh pengeluaran pemerintah sektor kesehatan, sektor pendidikan dan jumlah penduduk miskin terhadap IPM di Provinsi Lampung (Periode 2003-2012)

4 60 86

ANALISIS PENGARUH JUMLAH PENDUDUK, PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDIDIKAN DAN KESEHATAN TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI INDONESIA TAHUN 2004 – 2012.

0 2 116

Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Sektor Pendidikan Dan Kesehatan, Pertumbuhan Ekonomi, Dan Kemiskinan Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Di Sumatera Utara

0 0 15

Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Sektor Pendidikan Dan Kesehatan, Pertumbuhan Ekonomi, Dan Kemiskinan Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Di Sumatera Utara

0 0 2

Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Sektor Pendidikan Dan Kesehatan, Pertumbuhan Ekonomi, Dan Kemiskinan Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Di Sumatera Utara

0 0 13

Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Sektor Pendidikan Dan Kesehatan, Pertumbuhan Ekonomi, Dan Kemiskinan Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Di Sumatera Utara

0 0 36

Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Sektor Pendidikan Dan Kesehatan, Pertumbuhan Ekonomi, Dan Kemiskinan Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Di Sumatera Utara

2 7 3

Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Sektor Pendidikan Dan Kesehatan, Pertumbuhan Ekonomi, Dan Kemiskinan Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Di Sumatera Utara

0 0 7