Lingkungan Pengendalian Unsur-unsur Pengendalian Intern

Tenun Sembiring : Fungsi Dan Tugas Inspektorat Dalam Pengendalian Intern Barang Milik Daerah Pada Pemerintah Kabupaten Karo Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

4. Unsur-unsur Pengendalian Intern

a. Lingkungan Pengendalian

Lingkungan pengendalian menciptakan suasana pengendalian dalam suatu organisasi dan mempengaruhi kesadaran personel organisasi tentang pengendalian. Berbagai faktor yang membentuk lingkungan pengendalian dalam suatu entitas adalah : 1 nilai integritas dan etika Yang meliputi tindakan manajemen menghilangkanmengurangi niat karyawan untuk bertindak tak terpuji, ilegal, atau tak etis. Juga menyangkut nilai-nilai dan standar perilaku karyawan melalui ketetapan kebijaksanaan dan kode etis. Karena jika orang-orang menjunjung tinggi intergritas dan memiliki etika maka, tujuan pengendalian intern akan terwujud. 2 komitmen terhadap kompetensi Untuk mencapai tujuan entitas, personel disetiap tingkat organisasi harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan tugasnya secara efektif. Komitmen terhadap kompetensi mencakup pertimbangan manajemen atas pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan, dan paduan antara kecerdasan, pelatihan, dan pengalaman yang dituntut dalam pengembangan kompetensi. 3 filosofi dan gaya operasi manajemen Filosofi adalah seperangkat keyakinan dasar yang menjadi parameter bagi setiap entitas. Filosofi merupakan apa yang seharusnya dikerjakan dan apa yang seharusnya tidak dikerjakan oleh entitas. Gaya operasi mencerminkan Tenun Sembiring : Fungsi Dan Tugas Inspektorat Dalam Pengendalian Intern Barang Milik Daerah Pada Pemerintah Kabupaten Karo Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 tentang bagaimana operasi suatu entitas harus dilaksanakan. Manajemen melalui semua kegiatannya memberi pengarahan kepada karyawan tentang pentingnya manajemen. 4 struktur organisasi Struktur organisasi memberikan rerangka untuk perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan pemantauan aktivitas entitas. Pengembangan struktur organisasi suatu entitas mencakup pembagian wewenang dan pembebanan tanggung jawab di dalam suatu organisasi dalam mencapai tujuan organisasi. 5 pembagian wewenang dan pembebanan tanggung jawab Dengan pembagian wewenang yang jelas, organisasi akan dapat mengalokasikan berbagai sumber daya yang dimilikinya untuk mencapai tujuan organisasi. Disamping itu, pembagian wewenang yang jelas akan memudahkan pertanggungjawaban konsumsi sumber daya organisasi dalam pencapaian tujuan organisasi. 6 kebijakan dan praktik sumber daya manusia Memiliki karyawan yang kompeten dan jujur, unsur struktur pengendalian intern yang lain dapat dikurangi sampai batas minimum, dan organisasi tetap mampu menghasilakan pertanggungjawaban keuangan yang dapat diandalkan. Karena pentingnya memiliki karyawan yang kompeten dan jujur agar tercipta lingkungan pengendalian yang baik, maka organisasi perlu memiliki metode yang baik dalam menerima karyawan, mengembangkan kompetensi mereka, menilai prestasi dan memberikan kompensasi atas prestasi mereka. Tenun Sembiring : Fungsi Dan Tugas Inspektorat Dalam Pengendalian Intern Barang Milik Daerah Pada Pemerintah Kabupaten Karo Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 b. Penaksiran Risiko Penaksiran risiko untuk tujuan pelaporan keuangan adalah identifikasi, analisis, dan pengelolaan risiko entitas yang berkaitan dengan penyusunan laporan keuangan, sesuai dengan prinsip akuntansi beterima umum. Penaksiran risiko manajemen harus mencakup pertimbangan khusus terhadap risiko yang dapat timbul dari perubahan keadaan, seperti : 1 transaksi baru yang memerlukan prosedur akuntansi yang belum penah dikenal. 2 perubahan standar akuntansi. 3 hukum dan peraturan baru. 4 perubahan yang berkaitan dengan revisi sistem dan teknologi baru yang digunakan untuk pengolahan informasi. 5 pertumbuhan pesat entitas yang menuntut perubahan fungsi pengolahan dan pelaporan informasi dan personel yang terlibat di dalam fungsi tersebut. c. Informasi dan Komunikasi Fokus utama dari kebijakan dan prosedur pengendalian yang berkaitan dengan sistem akuntansi adalah bahwa transaksi dilaksanakan dengan mencegah terjadinya salah saji potensial terhadap pernyataan manajemen dalam laporan keuangan. Oleh karena itu, sistem akuntansi yang efektif dapat memberikan keyakinan yang memadai bahwa transaksi yang dicatat atau terjadi adalah : 1 sah 2 telah diotorisasi 3 telah dicatat Tenun Sembiring : Fungsi Dan Tugas Inspektorat Dalam Pengendalian Intern Barang Milik Daerah Pada Pemerintah Kabupaten Karo Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 4 telah dinilai secara wajar 5 telah digolongkan secara wajar 6 telah dicatat dalam periode yang seharusnya 7 telah dimasukkan ke dalam buku pembantu dan diringkas dengan benar. d. Aktivitas Pengendalian Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang dibuat untuk memastikan pelaksanaan petunjuk yang dibuat oleh manajemen. Kebijakan dan prosedur ini memberikan keyakinan bahwa tindakan yang diperlukan telah dilaksanakan untuk mengurangi risiko dalam pencapaian tujuan entitas. Aktivitas pengendalian dapat dibagi atas beberapa kelompok, yaitu : 1 pengendalian pengolahan informasi a. pengendalian umum b. pengendalian aplikasi - otorisasi yang memadai - perancangan dan penggunaan dokumen dan catatan yang memadai. - Pengecekan secara independen. 2 pemisahan fungsi yang memadai 3 pengendalian fisik atas kekayan pemerintah daerah dan catatan. 4 peninjauan atas kinerja. e. Pemantauan Pemantauan adalah proses penilaian kualitas kinerja dari struktur pengendalian internal sepanjang waktu. Pemantauan dilaksanakan oleh personel yang semestinya melakukan pekerjaan tersebut, baik pada tahap desain maupun Tenun Sembiring : Fungsi Dan Tugas Inspektorat Dalam Pengendalian Intern Barang Milik Daerah Pada Pemerintah Kabupaten Karo Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 tahap pengoperasian pengendalian, dan dilakukan pada waktu yang tepat umtuk menentukan apakah struktur pengendalian internal beroperasi sebagaimana yang diharapkan dan apakah struktur pengendalian internal tersebut memerlukan perubahan sebagai akibat dari terjadinya perubahan keadaan. D. Kerangka Konseptual Keterangan : Pejabat pengelola barang milik daerah yaitu : Sekretaris Daerah, Kepala BiroBagian Perlengkapan UmumUnit Pengelola Barang Milik Daerah, Kepala SKPD Satuan Kerja Perangkat Daerah, Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah, Penyimpan Barang Milik daerah, dan Pengurus Barang Milik daerah dalam melaksanakan tugas dan fungsinya ditindaklanjuti dan diawasi oleh Inspektorat Pemerintah Kab.Karo Sekda Kep. Biro Kep. SKPD Kep.Unit Penyimpan Barang Pengurus Barang INSPEKTORAT Pengendalian Intern Barang Milik Daerah Tenun Sembiring : Fungsi Dan Tugas Inspektorat Dalam Pengendalian Intern Barang Milik Daerah Pada Pemerintah Kabupaten Karo Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 untuk memperkuat dan menunjang efektivitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern pada Pemerintah Kabupaten Karo. Tenun Sembiring : Fungsi Dan Tugas Inspektorat Dalam Pengendalian Intern Barang Milik Daerah Pada Pemerintah Kabupaten Karo Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 BAB III METODE PENILITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Lokasi Penelitian dilaksanakan pada Pemerintah Kabupaten Karo Sumatera Utara Jalan. Letjen Djamin Ginting nomor 17 Kabanjahe. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian dimulai pada Januari 2009 sampai dengan selesai. B. Jenis Data 1. Data Primer Data primer yang diperoleh dan dikumpulkan dengan cara melakukan wawancara langsung dengan aparat Inspektorat dan pejabat bagian Unit Pengelola Barang Milik Daerah pada Pemkab Karo. 2. Data Sekunder Data yang telah diolah yang diperoleh dari objek penelitian berupa :Peraturan daerah No. 19, Peraturan Pemerintah No. 41, Peraturan Bupati Karo No. 177, struktur organisasi Inspektorat Pemkab Karo, Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, dan data lainnya yang diperlukan dalam penelitian ini. Tenun Sembiring : Fungsi Dan Tugas Inspektorat Dalam Pengendalian Intern Barang Milik Daerah Pada Pemerintah Kabupaten Karo Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 C. Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan : 1. studi dokumentasi, yaitu pengumpulan data dari buku-buku, jurnal, maupau sumber data lain yang mendukung dengan penelitian. 2. pengamatan observasi, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan meninjau dan mengamati secara langsung sejauh mana sistem pengendalian intern barang milik daerah dilaksanakan. 3. teknik wawancara, yaitu dengan melakukan tanya jawab secara langsung kepada pihak-pihak yang berkaitan dengan pengendalian intern barang milik daerah. D. Metode Analisis Data Dalam penelitian ini penulis menganalisis dengan menggunakan metode deskriftif yaitu dengan cara mengumpulkan data, mengklasifikasikan, menginterprestasikan, dan menganalisa sehingga memberikan keterangan yang lengkap sebagai bahan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Tenun Sembiring : Fungsi Dan Tugas Inspektorat Dalam Pengendalian Intern Barang Milik Daerah Pada Pemerintah Kabupaten Karo Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 BAB IV ANALISIS HASIL PENILITIAN

A. Data Penelitian

Dokumen yang terkait

Analisis Perwilayahan Komoditas Kubis/Kol Di Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara

10 207 63

Inventarisasi Jenis-Jenis Anggrek di Samosir Utara Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara (Studi Kasus Kecamatan Ronggurnihuta dan Kecamatan Simanindo)

13 119 64

Analisis Pengaruh Perencanaan, Pelaksanaan, Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian Terhadap Pengelolaan Barang Milik Daerah Pemerintah Kabupaten Sarolangun

5 71 123

Inventarisasi Jenis-Jenis Anggrek di Samosir Utara Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara (Studi Kasus Kecamatan Ronggurnihuta dan Kecamatan Simanindo)

2 112 64

Peranan Manajemen dan Inspektorat Jenderal Terhadap Pengendalian Intern Atas Pengadaan Barang/Jasa pada Kementerian Agama

1 6 151

Strategi Penguatan Sistem Pengendalian Intern Dalam Penatausahaan Barang Milik Daerah Pada Pemerintah Kabupaten Bogor

0 18 113

PENGARUH PERENCANAAN, PENATAUSAHAAN DAN PENGAWASAN BARANG MILIK DAERAH TERHADAPPENGAMANAN BARANG MILIK DAERAH PADA PEMERINATAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA.

0 7 29

PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL BARANG MILIK DAERAH TERHADAP EFEKTIFITAS PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH: PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA BANDUNG.

2 8 56

PENGARUH PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KUALITAS AKUNTABILITAS KEUANGAN (Studi Kasus pada SKPD Pemerintah Kabupaten Bandung).

7 29 55

Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Dalam Fraud Pengadaan Barang Dan Jasa Pada Instansi Pemerintah Daerah Doc217

0 0 1