- Untuk membuat seri pengenceran 10
-1
, 20 g dari pengenceran 10 dicampur dengan 180 g tanah steril, selanjutnya untuk membuat seri
pengenceran 10
-2
, 20 g dari pengenceran 10
-1
dicampur dengan 180 g tanah steril, dan seterusnya sampai pengenceran 10
-7
- Setiap pengenceran diulang 5 kali.
D. Penanaman Kecambah -
Diambil benih yang telah berkecambah dan tanamkan ke setiap pot sebanyak 3 kecambah.
- Dipelihara tanaman selama 3 bulan.
E. Pemanenan dan pemrosesan akar -
Dipotong bagian akar tanaman. -
Dengan hati-hati dicuci semua akar dan masukkan ke dalam botol vial di tandai menurut seri pengenceran yang telah dibuat.
- Dilakukan analisis derajat infeksi akar terhadap sampel akar menurut
metode Philip dan Hayman 1970 dengan menggunakan trypan blue 0.05 dan lactofenol untuk mewarnai akar.
- Dicatat hasil analisis derajat infeksi setiap pengenceran dalam tabel
pengamatan. Bila ada infeksi beri tanda + dan bila tidak ada beri tanda - kemudian data dikonversikan dengan tabel MPN lampiran 2 agar
didapat jumlah propagul
3. Uji Potensi ke Tanaman Kedelai Waktu Dan Tempat Percobaan
Penelitian ini dilakukan di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Pada bulan Mei 2007
Bahan Dan Alat
Bahan yang digunakan yaitu : tanah gambut sebagai media tanam, benih kedelai varietas willis, kapur dolomit, polibag, pupuk urea 45 N, rock fosfat
32 P
2
O
5
,MOP 52 K
2
O, air sebagai bahan pencuci, klorox, alkohol, aquades, serta bahan-bahan kimia lainnya untuk keperluan analisis.
Adapun alat yang digunakan yaitu cangkul, timbangan, ember, handsprayer dan gembor.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok RAK non faktorial dengan perlakuan :
M : tanpa mikoriza vesikular arbuskula
M
1
: pemberian MVA tanah gambut jenis glomus Sp1 M
2
: pemberian MVA tanah gambut jenis glomus Sp2 M
3
: pemberian MVA tanah gambut jenis glomus Sp3 M
4
: pemberian MVA tanah gambut jenis glomus Sp4 M
5
: pemberian MVA tanah gambut jenis glomus Sp5 M
6
: pemberian MVA tanah gambut jenis Acauluspora M
7
: pemberian MVA tanah gambut jenis glomus sp6 M
8
: pemberian MVA tanah gambut jenis glomus sp7 M
9
: pemberian MVA tanah mineral jenis Glomus fasiculatum M
10
: pemberian MVA tanah mineral jenis Gigaspora rosea M
11
:pemberian MVA tanah mineral jenis scutellospora callospora M
12
: pemberian MVA tanah mineral jenis Gigaspora margarita
M
13
: pemberian MVA tanah mineral jenis glomus spp M
14
: pemberian MVA tanah mineral jenis Glomus etunicatum M
15
: pemberian MVA tanah mineral jenis Glomus mosseae M
16
: pemberian MVA tanah mineral jenis Glomus manihotis Model rancangan yang digunakan adalah :
Yij = + i + ij Dimana :
Yij : nilai pengamatan hasil percobaan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
: nilai rerata mean i : pengaruh perlakuan jenis mikoriza vesikular arbuskula
ij : Pengaruh galat Masing-masing perlakuan dibuat 2 ulangan, sehingga diperoleh 34 satuan
percobaan.
Pelaksanaan Penelitian
a. Pengambilan dan persiapan contoh tanah
Tanah gambut diambil dari lokasi desa Ajamu Kabupaten Labuhan Batu, tanah diambil secara komposit pada kedalaman 0 – 30 cm. Dan analisa awal tanah
meliputi : N metode Kjeldhal, P-tersedia Bray II, C-organik Walkey and Black, pH H
2
O dengan metode pH meter, Nisbah CN, K-tukar dengan metode Amonium Asetat CH
3
COONH
4
1 M pH : 7
b. Persiapan Media Tanam dan Pengapuran Media tanam yang digunakan berupa tanah gambut hemist dari kedalaman
0 – 30 cm. Tanah diisi ke dalan polibag ukuran 20 x 30 cm dan di timbang untuk masing-masing polibag sebanyak 16 kg. Kemudian dilakukan pengapuran
sebanyak 318.27 gpolibag. Tanah diinkubasi selama 40 hari dan Polibag diletakkan di dalam ember yang berisi air
c. Penanaman dan Inokulasi Tanah dilubangi sedalam
±5 cm kemudian diinokulasikan MVA ke tanah dan pada bagian atasnya diletakkan benih kedelai sebanyak 5 biji dan ditutup
dengan tanah d. Pemupukan
Pupuk yang digunakan adalah pupuk urea 45 N sebanyak 100 kgHa, MOP 52 K
2
O sebanyak 116 kgHa dan rock fosfat 30 P
2
O
5
sebanyak 400 kgHasebagai pupuk dasar. Pupuk dicampur pada media tanam setelah proses
penanaman benih e. Pemeliharaan
Dalam pemeliharaan diharapkan kelembaban tanah tetap terjaga. Tanaman dipelihara sampai akhir masa vegetatif 60 hari
f. Pemanenan Pada bagian akar tanaman di hitung derajat infeksinya. Bagian tajuk atas
dan tajuk bawah tanaman diovenkan pada suhu 105 C dan ditimbang bobot kering
tajuk atas dan bawah, kemudian di hitung serapan P pada tanaman dan P tersedia tanah.
4. Pengaruh Penambahan Berbagai Dosis Pupuk Rock Fosfat dan MVA Terhadap Produksi Tanaman Kedelai