Penanaman Tanaman Inang Perhitungan Derajat Infeksi Akar

sebagai unit wall. Pada spore wall sering dijumpai ornamen berupa spines, papillae, pits dan reticulation b. Germinal Wall : disebut juga inner wall karena kondisiya bervariasi dan sebagai tempat melekatnya germination shield. Lapisan ini tidak berpigmen sehingga sering terabaikan dan tidak terhubung dengan lapisan yang berkembang dari substending. Pada spesies Acaulospora, Entraspora dan Scutellospora lapisan ini dapat terlihat jelas. Germinal wall terdiri dari 2 lapis l1,L2, kedua lapisan ini berdiri sendiri dan saling mendukung. d. Berdasarkan Struktur Pre-Germinal Struktur ini adalah tempat terbentuknya germ tube. Pada famili Glomales ditemukan banyak design dan posisi sedangkan pada Scutellospora disebut germination shield. e. Reaksi Pewarnaan terhadap Melzers dan lapisan Kulit Spora Pewarnaan dengan melzer akan memperjelas adanya lapisan kulit spora. Spora mikoriza mempunyai lapisan kulit yang berbeda ketebalannya. Reaksi pewarnaan spora inilah yang digunakan sebagai standarisasi taxonomi lanjutan.

d. Trapping Mikoriza Vesikular Arbuskula

Trapping mikoriza vesikular arbuskular pada tanaman kudzu terdiri dari dua tahap yaitu :

1. Penanaman Tanaman Inang

Penanaman tanaman inang mneliputi tahap berikut : a. Pengisian sampel tanah • Sampel tanah gambut yang diambil dari lapangan disterilkan • Pasir yang akan digunakan terlebih dahulu disterilkan. • Aqua cup disterilkan dahulu dengan larutan klorox • Pasir yang telah steril dimasukkan kedalam aqua cup 250 ml dengan teknik pengisianya 13 diisi pasir, kemudian dimasukkan sample tanah 13 bagian dan terakhir ditutup dengan pasir dimana bagian bawah aqua cup dilubangi b. Penanaman Tanaman Inang • Benih kudzu dikecambahkan dahulu yaitu benih direndam dalam air hangat untuk memecah dormansi yang mungkin terjadi. • Benih-benih disemaikan di kapas steril selama beberapa hari. • Ditanam kudzu pada media yang telah disiapkan dengan kedalaman kurang lebih 3 cm. Lalu dilakukan penyaringan spora dari gambut, spora yang didapat ditanam ke sekitar perakaran tanaman kudzu. c. Pemeliharaan • Tanaman disiram dua kali sehari dengan tujuan agar tidak mengalami kekeringan. • Pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk hyponex 25-5-20 sebanyak 1 kaliminggu. d. Pengeringan dan Pemanenan Inokulum • Pada saat tanaman kudzu telah berumur 3 bulan maka penyiraman diberhentikan dan tanaman dibiarkan sampai kering. • Setelah tanaman kering akar dan tanah dipanen dan dilanjutkan perhitungan derajat infeksi akar

2. Perhitungan Derajat Infeksi Akar

Perhitungan derajat infeksis akar meliputi beberapa tahap berikut : • Akar dicuci dengan air lalu dipotong ± 1 cm sebanyak 10 akar • Lalu direndam dengan KOH 10 selama 24 jam • Lalu dicuci dengan aquadest 2 kali setelah itu direndam dengan HCl 2 selama 15 menit. • Dicuci kembali dengan air, lalu direndam dengan larutan Trypan Blue Glyserol 50 ml:Asam Laktat 50ml:Trypan Blue 0,5g:Aquades 25 ml selama 24 jam • Larutan Trypan Blue dibuang lalu diganti dengan larutan Glyserol 25 ml:Asam Laktat 25 ml:Aquadest 25 ml dan dibiarkan selama 24 jam • Lalu akar disusun pada preparat dan diamati dibawah mikroskop • Dilakukan pengamatan persen derajat infeksi akar • Setelah pengamatannya jelas lalu difoto dengan menggunakan kamera yang telah tersedia pada mikroskop 2. Analisis Jumlah Propagul MPN Waktu Dan Tempat Percobaan Penelitian ini dilakukan di laboratorium Biologi Tanah dan rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Pada bulan Februari 2007. Bahan Dan Alat Bahan yang digunakan yaitu : pasir sebagai media tanam, benih kudzu, air sebagai bahan pencuci, KOH, Hcl, klorox, alkohol, aquades, Asam Laktat, Glyserol, Trypan blue serta bahan-bahan kimia lainnya untuk keperluan analisis. Adapun alat yang digunakan yaitu aqua cup, mikroskop, pinset, preparat dan cawan petri. Metode Penelitian Hasil derajat infeksi akar tanaman kudzu di konversikan dengan Tabel MPN lampiran 2. Pelaksanaan Penelitian A. Persiapan media tanam dan pot - Disiapkan aqua cup bervolume 200 ml. - Disterilkan pot-pot tersebut dengan larutan klorox 10 selama 10 menit. - Dibilas pot-pot tersebut dengan air steril. - Dimasukkan tanahpasir ke dalam pot tersebut. B. Persiapan Biji uji - Disiapkan benih yang akan digunakan sebagai inang Kudzu - Disterilkan benih-benih tersebut dengan alcohol atau H 2 O 2 . - Dikecambahkan pada kertas saring atau kapas steril. C. Persiapan seri pengenceran Media Tanam - Disiapkan seri pengenceran dengan kelipatan 10 dengan mencampur contoh inokulum tanah dan potongan akar dengan tanah steril - Untuk 10° berati tidak memerlukan pengenceran sehingga seluruh pot diisi dengan inokulum CMA 100 g. - Untuk membuat seri pengenceran 10 -1 , 20 g dari pengenceran 10 dicampur dengan 180 g tanah steril, selanjutnya untuk membuat seri pengenceran 10 -2 , 20 g dari pengenceran 10 -1 dicampur dengan 180 g tanah steril, dan seterusnya sampai pengenceran 10 -7 - Setiap pengenceran diulang 5 kali. D. Penanaman Kecambah - Diambil benih yang telah berkecambah dan tanamkan ke setiap pot sebanyak 3 kecambah. - Dipelihara tanaman selama 3 bulan. E. Pemanenan dan pemrosesan akar - Dipotong bagian akar tanaman. - Dengan hati-hati dicuci semua akar dan masukkan ke dalam botol vial di tandai menurut seri pengenceran yang telah dibuat. - Dilakukan analisis derajat infeksi akar terhadap sampel akar menurut metode Philip dan Hayman 1970 dengan menggunakan trypan blue 0.05 dan lactofenol untuk mewarnai akar. - Dicatat hasil analisis derajat infeksi setiap pengenceran dalam tabel pengamatan. Bila ada infeksi beri tanda + dan bila tidak ada beri tanda - kemudian data dikonversikan dengan tabel MPN lampiran 2 agar didapat jumlah propagul

3. Uji Potensi ke Tanaman Kedelai Waktu Dan Tempat Percobaan