Pengaruh Dosis Pupuk Rock Fosfat Dan MVA Terhadap Derajat Infeksi Akar 350

Tabel 18. Pengaruh Berbagai Dosis Pupuk Rock Fosfat dan MVA Terhadap Jumlah Polong Kosong Biji Jenis MVA Dosis Pupuk Rock Fosfat kgHa 400 300 200 100 Tanpa RP Total Rataan Isolat tanah gambut Glomus manihotis Kontrol 1 0.5 1 1.5 1 1.5 1 1.5 2 2

1.5 3.5

5 4 9 1

0.8 1.8

Total 1

1.5 4

4.5 7

18 3.6 Rataan 0.3

0.5 1.3

1.5 2.3

6 1.2 Dari Tabel diatas dapat diketahui bahwa semakin banyak jumlah dosis pupuk rock fosfat yang diberikan maka dapat menurunkan jumlah polong hampa, begitu juga dengan inokulasi MVA dapat menurunkan jumlah polong hampa dibandingkan dengan tanpa inokulasi. Interaksi yang sangat menonjol untuk menurunkan bobot polong hampa yaitu antara Glomus manihotis dan dosis pupuk 100 dan 75 yang mana didapat hasil tanpa adanya bobot polong hampa pada interaksi tersebut, hal ini tidak berbeda nyata dengan interaksi antara MVA isolat tanah gambut dan pupuk 100.

h. Pengaruh Dosis Pupuk Rock Fosfat Dan MVA Terhadap Derajat Infeksi Akar

Berdasarkan hasil sidik ragam menunjukkan bahwa factor pupuk rock fosfat dan MVA serta interaksinya memberikan pengaruh tidak nyata terhadap parameter derajat infeksi akar. Pengaruh pemberian MVA isolat tanah gambut dan Glomus manihotis dengan berbagai dosis pupuk rock fosfat terhadap derajat infeksi akar dapat dilihat pada Tabel 19 dibawah ini Tabel 19. Pengaruh Berbagai Dosis Pupuk Rock Fosfat dan MVA Terhadap Derajat Infeksi Akar Jenis MVA Dosis Pupuk Rock Fosfat kgHa 400 300 200 100 Tanpa RP Total Rataan Isolat tanah gambut Glomus manihotis Kontrol 85 85 55 80 80 45 75 100 50 65 90 55 55 85 45 360 440 250 72 88 50 Total 225 205 225 210 185 1050 220 Rataan 75 68.3 75 70

61.6 350

73.3 Dari data diatas derajat infeksi tertinggi terdapat pada interaksi antara Glomus manihotis dan dosis pupuk 50, diikuti oleh interaksi antara Glomus manihotis dan dosis pupuk 25. Dan sangat berbeda nyata dengan interaksi antara MVA isolat tanah gambut dan dosis pupuk 25 dan 0. Pembahasan

1. Isolasi Dan Identifikasi MVA Dari tanah Gambut

Jenis serta jumlah MVA yang ditemukan pada tanah gambut Ajamu, Labuhan Batu sangat sedikit yaitu hanya mencapai 5 genus dari glomus. Hal ini disebabkan kondisi tanah gambut yang tergenang sehingga menyebabkan populasi MVA sedikit. Seperti halnya yang telah diteliti oleh Pakpahan 2004 yang menyatakan kandungan air yang tinggi pada tanah gambut menyebabkan berkurangnya populasi MVA. Selain itu glomus merupakan jenis spora yang paling dominan pada tanah gambut. Dari hasil pengamatan beberapa jenis MVA, masing-masing MVA memiliki infektifitas yang berbeda. Derajat infeksi akar tertinggi yaitu pada glomus sp4 dan glomus sp5 yaitu 90 . Sedangkan derajat infeksi terendah yaitu glomus sp1 sebesar 70 , hal ini tidak berkorelasi dengan nilai FM dan FR. Walaupun glomus sp1 memiliki sebaran yang banyak tetapi belum tentu memiliki tingkat infektifitas yang tinggi, sebab infeksi MVA dipengaruhi oleh factor lingkungan, cahaya, kelembaban tanah dan pemupukan, hal in sesuai dengan dengan pernyataan Fakuara 1988 bahwa intensitas infeksi MVA dipengaruhi oleh faktor pemupukan, pestisida, intensitas cahaya, musim, kelembaban tanah dan tingakat kerentanan tanaman. Brundrett 1991 juga menjelaskan bahwa intensitas matahari dan suhu sangat berpengaruh terhadap kapasitas derajat infeksi MVA pada akar tanaman.