Tujuan Tinjauan Pustaka PENDAHULUAN

17

F. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan penulis dalam menyusun skripsi ini, maka penulis akan menguraikan secara singkat dari sistematika pembahasan dalam susunan penulisan skripsi ini. Sistematika penulisan skripsi ini sebagai berikut : Bab I penulisan skripsi ini terdiri dari latar belakang masalah, pertanyaan penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, kerangka teori, metode penelitian dan sistematika penulisan. Bab II penulisan skripsi ini berdasarkan teori etnisitas dan politik identitas. Bab III penulisan skripsi ini menjelaskan profil wilayah DKI Jakarta termasuk kondisi demografis dan geografis serta pelaksanaan pemilihan Gubernur Jakarta tahun 2012. Bab IV membahas mengenai sentimen etnis dan agama, dan dampaknya terhadap pemilih dalam pemilihan Gubernur Jakarta 2012. Pada bab V membahas kesimpulan dan saran yang dibutuhkan dalam penulisan karya ilmiah ini. 18

BAB II LANDASAN TEORI

A. Teori Etnisitas

Sejarah Indonesia ditandai dengan adanya keragaman adat dan etnis dalam konteks persatuan sehingga konsepsi ini menjadi model bagaimana etnisitas menjadi penanda pluralitas, namun dibingkai dalam semangat persatuan. Dari sejumlah golongan etnis suku bangsa yang beragam secara umum bangsa Indonesia terbagi dalam dua golongan besar, yakni golongan etnis pribumi dan golongan etnis pendatang atau dalam hal ini etnis cina. 1 Tapi dalam kenyataannya isu etnis sebagai komoditas politik masih kerap terjadi. Keanekaragaman etnis di Indonesia dengan karakteristiknya masing- masing berpengaruh dalam menentukan persepsi yang berbeda terhadap permasalahan sosial dan politik yang terjadi. Secara teoritis, etnis dapat menjadi persoalan yang serius dalam pemilihan kepala daerah. Upaya politisasi dengan maksud menyamakan persepsi anggota atau perkumpulan sesama etnis, dengan memakai baju etnisitas bisa menjadi sumber masalah. Sebagai sebuah Negara bangsa, Indonesia seakan-akan terkotak - kotak dalam kedaerahan. Semangat primordialisme di daerah muncul dan berkembang. Hal itu terjadi karena terpendamnya semangat nasionalisme selama hampir 40 tahun, sejak pemerintah Orde Baru berkuasa. Ketika 1 Prihartanti, Nanik dkk, Jurnal Penelitian Humaniora , Mengurai Akar Kekerasan Etnis pada Masyarakat Pluralis ,Vol.10.No.2 Agustus 2009, 108.