ERD Entity Relationship Diagram Normalisasi

105 Setelah perancangan sistem usulan dilakukan maka tahapan selanjutnya adalah merancang basis datanya dengan menggunakan alat bantu Entity Relationship Diagram ERD yang menggambarkan hubungan antar entitas yang ada pada DFD. Berikut ini merupakan langkah-langkah yang dilakukan dalam merancang basis data :

4.3.4.1. ERD Entity Relationship Diagram

Digunakan untuk menyatakan jenis data dari hubungan ada diantara jenis data yang terdapat dalam sistem. Tujuan pemodelan ERD Spasial adalah menunjukkan hubungan antara simpanan data dan menghilangkan kerangkapan data serta membuat model yang dapat dimengerti dengan baik oleh pemakai maupun komputer. 106 Gambar 4.6. Entity Relationship Diagram ERD Spasial 107

4.3.4.2. Normalisasi

Normalisasi merupakan proses untuk mengorganisasikan file dengan dengan menghilangkan grup elemen yang berulang, dimana suatu file yang terdiri dari beberapa grup elemen yang berulang- ulang perlu diorganisasikan kembali. Normalisasi dilakukan untuk menghindari kemungkinan terdapatnya anomali pada saat penggunaan basis data, sehingga relasi yang diperoleh dari analisa entitas sebaiknya dinormalkan terlebih dahulu. Berikut ini adalah tahapan normalisasi : a. Bentuk Tidak Normal Bentuk tidak normal adalah kumpulan data-data yang akan digunakan dalam merancang basisdata. Data-data ini masih banyak yang berulang. Gambar 4.7 berikut ini merupakan gambar bentuk tidak normal dari basis data sistem yang akan dibuat. 108 Gambar 4.7. Bentuk Tidak Normal id_kec nm_kec luas_kec jmlh_pnddk id_kel nm_kel luas_kel jmlh_pnddk id_kec nm_kec luas_kec jmlh_pnddk id_jalan nm_jalan panjang id_kel nm_kel luas_kel jmlh_pnddk id_kec nm_kec luas_kec jmlh_pnddk id_kep jmlh_kep id_kel nm_kel luas_kel jmlh_pnddk id_kec nm_kec luas_kec jmlh_pnddk id_curah curah_hujan id_kel nm_kel luas_kel jmlh_pnddk id_kec nm_kec luas_kec jmlh_pnddk id_kasus nm_penderita umur alamat tgl_lapor id_kec id_kel id_jalan id_kep id_curah 109 b. Bentuk Normal ke Satu 1 NF Pada bentuk tidak normal masih terdapat atribut yang berulang atau memiliki nilai sama sehingga belum memenuhi normalisasi bentuk pertama yaitu tidak ada atribut yang dapat memiliki nilai sama pada satu entitas. Gambar 4.8. Bentuk Normal ke Satu 1 NF id_kec nm_kec luas_kec jmlh_pnddk id_kel nm_kel luas_kel jmlh_pnddk id_jalan nm_jalan panjang id_kep jmlh_kep id_curah curah_hujan id_kasus nm_penderita umur alamat tgl_lapor 110 c. Bentuk Normal ke Dua 2 NF Dapat dilihat pada gambar sebelumnya atribut belum tergantung penuh pada primary key sehingga belum memenihu bentuk normal kedua maka langkah berikutnya dalam normalisasi adalah membentuk Normalisasi bentuk kedua yaitu jika entitas sudah berada dalam normalisasi bentuk pertama 1NF dan nilai semua atribut yang bukan primary key. Gambar 4.9. Bentuk Normal ke Dua 2 NF 111 d. Bentuk Normal ke Tiga 3 NF Pada Normalisasi bentuk kedua 2NF telah memenuhi syarat dan setelah diperiksa semua atribut yang bukan primer tidak mempunyai hubungan transitif jadi telah memenuhi normalisasi bentuk ketiga. Gambar 4.10. Bentuk Normal ke Tiga 3 NF 112

4.3.4.3. Struktur Data