104
Keterangan : Proses ini merupakan proses akhir dimana
Informasi Spasial dan non Spasial yang telah terintegrasi disajikan kepada masyarakat, dan
masyarakat dapat mengajukan pilihan informasi kepada sistem.
4.3.3. Perancangan Kamus Data
Kamus data berguna untuk mengetahui aliran data atau informasi apa saja yang terdapat pada saat analisis ataupun
perancangan sistem usulan.
Tabel 4.3. Kamus Data
Kecamatan
=kecamatan.dbf {id_kec + nm_kec + luas_kec + jmlh_pnddk}
Kelurahan
=kelurahan.dbf {id_kel+nm_kel+luas_kel+ jmlh_pnddk+id_kec}
Jalan
=jalan.dbf {id_jalan+nm_jalan+panjang + id_kel+id_kec}
Kepadatan Penduduk
=kep_pnddk.dbf {id_kep+jmlh_kep+ id_kel+id_kec }
Curah Hujan
=curah_hujan.dbf {id_curah+curah_hujan+id_kel +id_kec }
Kasus DBD
=kasus_dbd.dbf {id_kasus+nm_penderita+umur+alamat+tgl_lapor+id_kel+id_kec
+id_jalan+id_curah+id_kep }
4.3.4. Perancangan Basis Data
105
Setelah perancangan sistem usulan dilakukan maka tahapan selanjutnya adalah merancang basis datanya dengan menggunakan
alat bantu
Entity Relationship
Diagram ERD
yang menggambarkan hubungan antar entitas yang ada pada DFD. Berikut
ini merupakan langkah-langkah yang dilakukan dalam merancang basis data :
4.3.4.1. ERD Entity Relationship Diagram
Digunakan untuk menyatakan jenis data dari hubungan ada diantara jenis data yang terdapat dalam sistem. Tujuan pemodelan
ERD Spasial adalah menunjukkan hubungan antara simpanan data dan menghilangkan kerangkapan data serta membuat model yang
dapat dimengerti dengan baik oleh pemakai maupun komputer.
106
Gambar 4.6. Entity Relationship Diagram ERD Spasial
107
4.3.4.2. Normalisasi
Normalisasi merupakan proses untuk mengorganisasikan file dengan dengan menghilangkan grup elemen yang berulang, dimana
suatu file yang terdiri dari beberapa grup elemen yang berulang- ulang perlu diorganisasikan kembali.
Normalisasi dilakukan untuk menghindari kemungkinan terdapatnya anomali pada saat penggunaan basis data, sehingga
relasi yang diperoleh dari analisa entitas sebaiknya dinormalkan terlebih dahulu. Berikut ini adalah tahapan normalisasi :
a. Bentuk Tidak Normal
Bentuk tidak normal adalah kumpulan data-data yang akan digunakan dalam merancang basisdata. Data-data ini masih banyak
yang berulang. Gambar 4.7 berikut ini merupakan gambar bentuk tidak normal dari basis data sistem yang akan dibuat.
108
Gambar 4.7. Bentuk Tidak Normal
id_kec nm_kec
luas_kec jmlh_pnddk
id_kel nm_kel
luas_kel jmlh_pnddk
id_kec nm_kec
luas_kec jmlh_pnddk
id_jalan nm_jalan
panjang id_kel
nm_kel luas_kel
jmlh_pnddk id_kec
nm_kec luas_kec
jmlh_pnddk id_kep
jmlh_kep id_kel
nm_kel luas_kel
jmlh_pnddk id_kec
nm_kec luas_kec
jmlh_pnddk id_curah
curah_hujan id_kel
nm_kel luas_kel
jmlh_pnddk id_kec
nm_kec luas_kec
jmlh_pnddk id_kasus
nm_penderita umur
alamat tgl_lapor
id_kec id_kel
id_jalan id_kep
id_curah
109
b. Bentuk Normal ke Satu 1 NF
Pada bentuk tidak normal masih terdapat atribut yang berulang atau memiliki nilai sama sehingga belum memenuhi normalisasi
bentuk pertama yaitu tidak ada atribut yang dapat memiliki nilai sama pada satu entitas.
Gambar 4.8. Bentuk Normal ke Satu 1 NF
id_kec
nm_kec luas_kec
jmlh_pnddk
id_kel
nm_kel luas_kel
jmlh_pnddk
id_jalan
nm_jalan panjang
id_kep
jmlh_kep
id_curah
curah_hujan
id_kasus
nm_penderita umur
alamat tgl_lapor
110
c. Bentuk Normal ke Dua 2 NF
Dapat dilihat pada gambar sebelumnya atribut belum tergantung penuh pada primary key sehingga belum memenihu
bentuk normal kedua maka langkah berikutnya dalam normalisasi adalah membentuk Normalisasi bentuk kedua yaitu jika entitas sudah
berada dalam normalisasi bentuk pertama 1NF dan nilai semua atribut yang bukan primary key.
Gambar 4.9. Bentuk Normal ke Dua 2 NF
111
d. Bentuk Normal ke Tiga 3 NF
Pada Normalisasi bentuk kedua 2NF telah memenuhi syarat dan setelah diperiksa semua atribut yang bukan primer tidak
mempunyai hubungan transitif jadi telah memenuhi normalisasi bentuk ketiga.
Gambar 4.10. Bentuk Normal ke Tiga 3 NF
112
4.3.4.3. Struktur Data
Rancangan basis data atribut spasial dalam aplikasi Sistem Informasi Spasial Ruang Pembangunan Fisik terdiri dari tabel
sebagai berikut : a.
Kecamatan Nama File
: kecamatan.dbf Media
: Harddisk Isi
: Data Atribut Kecamatan Primary Key
: id_kec
Tabel 4.4. Kecamatan
Field Tipe
Panjang Decimal Keterangan
id_kec Number 2
Id Kecamatan nm_kec
String 20
Nama Kecamatan luas_kec
Number 7 2
Luas Kecamatan km
2
jmlh_pnddk Number 10
Jumlah Total Penduduk b.
Kelurahan Nama File
: kelurahan.dbf Media
: Harddisk Isi
: Data Atribut Batas Kelurahan Primary Key
: id_kel Foreign Key
: id_kec
Tabel 4.5. Kelurahan
Field Tipe
Panjang Decimal Keterangan
id_kel
Number 2 Id Kelurahan
id_kec
Number 2 Id Kecamatan
nm_kel String
20 Nama Kelurahan
113
luas_kel Number 7
2 Luas Kelurahan km
2
jmlh_pnddk Number 10
Jumlah Total Penduduk c.
Jalan Nama File
: jalan.dbf Media
: Harddisk Isi
: Data Atribut Jalan Primary Key
: id_jalan Foreign Key
: id_kec, id_kel
Tabel 4.6. Jalan
Field Tipe
Panjang Decimal Keterangan
id_jalan
Number 2 Id Jalan
id_kel
Number 2 Id Kelurahan
id_kec
Number 2 Id Kecamatan
nm_jalan String
20 Nama Jalan
Panjang Number 5
Panjang Jalan km d.
Kepadatan Penduduk Nama File
: kepadatan_penduduk.dbf Media
: Harddisk Isi
: Data Atribut Kepadatan Penduduk Primary Key
: id_kep Foreign Key
: id_kec, id_kel
Tabel 4.7. Kepadatan Penduduk
Field Tipe
Panjang Decimal Keterangan
id_kep Number 2
Id Kepadatan Penduduk
id_kec Number 2
Id Kecamatan
id_kel Number 2
Id Kelurahan Jmlh_kep
Number 5 Kepadatan Penduduk
114
e. Curah Hujan
Nama File : curah_hujan.dbf
Media : Harddisk
Isi : Data Atribut Curah Hujan
Primary Key : id_curah
Foreign Key : id_kel, id_kec, id kasus
Tabel 4.8. Curah Hujan
Field Tipe
Panjang Decimal Keterangan
id_curah Number 2
Id Curah Hujan
id_kel Number 2
Id Kelurahan
id_kec Number 2
Id Kecamatan
id_kasus Number 5
Id Kasus DBD Curah Hujan
Number 5 Curah Hujan pertahun
f. Kasus DBD
Nama File : kasus_DBD.dbf
Media : Harddisk
Isi : Data Atribut Kasus DBD
Primary Key : id_kasus
Foreign Key : id_kel,id_kec,id_kep,id_curah,id_jalan
Tabel 4.9. Kasus DBD
Field Tipe
Panjang Decimal Keterangan
id_kasus Number 2
Id Kasus
id_kec Number 2
Id Kecamatan
id_kel Number 2
Id Kelurahan
id_kep Number 2
Id Kepadatan Penduduk
id_curah Number 2
Id Curah Hujan
id_jalan Number 2
Id Jalan nm_penderita
String 25
Nama Penderita
115
Umur Number 5
Umur Penderita Alamat
String 25
Alamat Penderita tgl_lapor
Date Tanggal Pelaporan
4.3.5. Desain Struktur Menu Aplikasi
Dalam Sistem Informasi Surveilans Demam Berdarah Dengue di Kecamatan Pamulang terdapat beberapa menu dan sub menu
yaitu, Home, menu Tentang Surveilans, menu Sejarah Surveilans, Menu Apa Itu BDB, menu Sejarah DBD, menu Pencegahan DBD,
menu Peta, menu Tentang Pamulang, menu Galeri, menu Saran, menu Artikel dan menu Administrator sebagai menu tersembunyi
dan update atribut data untuk memperbaharui data spasial. Berikut merupakan gambaran hierarki struktur Dalam Sistem
Informasi Surveilans Demam Berdarah Dengue di Kecamatan Pamulang, pada Gambar 4.7 :
Sistem Informasi Surveilans Demam Berdarah Dengue di Kecamatan Pamulang
Home Apa itu DBD
Pencegahan DBD
Tentang Surveilans
Sejarah Surveilans
Sejarah DBD Peta
Help Print
Tentang Pamulang
Galeri Saran
Artikel ADMIN
Gambar 4.11. Struktur Aplikasi Sistem
116
4.3.6. Desain Interface
Pada bagian ini akan dibahas mengenai tahapan perancangan antarmuka aplikasi. Antarmuka yang akan dibangun, dirancang
sesederhana mungkin
sehingga memudahkan
masyarakat pengembang sebagai pengguna dalam menggunakannya. Rancangan
antarmuka dari aplikasi ini adalah sebagai berikut : a.
Rancangan menu aplikasi Sistem Informasi Surveilans Demam Berdarah Dengue di Kecamatan Pamulang dapat dilihat pada
Gambar 4.12.
117
Menu
Home Struktur Organisasi
Tentang Surveilans Sejarah Surveilans
Sejarah BDB Apa Itu BDB ?
Pencegahan BDB Peta Surveilans DBD
Tentang Pamulang Galeri
Saran Artikel
Surveilans DBD Puskesmas Kecamatan
Pamulang
Penjelasan Isi Menu
Link Terkait
PamulangDBD.com,2009 All Rights Reserved.
Gambar 4.12. Rancangan Menu Aplikasi
Berikut merupakan penjelasan tentang menu aplikasi Sistem Informasi Surveilans Demam Berdarah Dengue di Kecamatan
Pamulang: 1.
Judul dari aplikasi yang dibuat adalah Sistem Informasi Surveilans Demam Berdarah Dengue di Kecamatan Pamulang.
118
2. Menu Home yaitu menu yang memberi penjelasan tentang
Sistem Informasi Surveilans Demam Berdarah Dengue di Kecamatan Pamulang.
3. Menu struktur Organisasi, yang memberi penjelasan tentang
tugas pokok dan fungsi serta struktur organisasi dari Puskesmas Kecamatan Pamulang.
4. Menu Tentang Surveilans yang menjelaskan tentang
Pengertian surveilans. 5.
Menu Sejarah Surveilans yang menjelaskan tentang sejarah surveilans.
6. Menu Apa itu DBD? yang menjelaskan tentang Pengertian
demam berdarah dengue. 7.
Menu Sejarah DBD yang menjelaskan tentang sejarah demam berdarah dengue.
8. Menu Pencegahan DBD yang menjelaskan tentang cara atau
metode pencegahaan demam berdarah dengue. 9.
Menu Peta merupakan menu utama yang menampilkan Informasi Surveilans Demam Berdarah Dengue di Kecamatan
Pamulang dengan visualisasi Peta yang menarik dan interaktif 10. Menu
Tentang Pamulang
yang menjelaskan
tentang Perkembangan Kecamatan Pamulang.
11. Menu Galeri yang menyedikan gambar Puskesmas Pamulang.
119
12. Menu saran yang memberikan sarana interaktif kepada masyarakat untuk memberikan saran atau usulan pencegahan
demam berdarah di Kecamatan Pamulang. 13. Menu Artikel yang memberikan artikel mengenai demam
berdarah dengue yang dapat diunduh. 14. Login Area merupakan area login bagi user yang telah menjadi
member dalam aplikasi ini untuk masuk dan berhak mengikuti sarana interaktif yang disediakan dalam sistem.
15. Link Terkait merupakan area yang menampilkan link ke alamat situs yang terkait dengan DBD.
120
b. Rancangan menu Peta, dapat dilihat pada Gambar 4.9.
Gambar 4.13. Rancangan Menu Peta
Berikut merupakan penjelasan dari menu peta :
121
1. Merupakan Isi peta yang terdapat gambar peta kota DKI
Jakarta. 2.
Merupakan tempat untuk mengaktifkan layer yang ingin ditampilkan.
3. Merupakan menu untuk mencari atribut peta.
4. Terdapat tiga menu pada menu no.4 yaitu:
Print Map untuk mencetak peta dalam format HTML
atau PDF
Download Map untuk, mengambil peta dalam format TIFF
Help untuk petunjuk bantuan aplikasi SISKEP menu
peta. 5.
Home yaitu menu yang menunjukan tampilan pada saat pertama kali menu peta dibuka.
6. Back yaitu menu untuk mengembalikan peta setelah kita
melakukan proses berikut. 7.
Next yaitu menu untuk membalikan peta ke proses setelahnya. 8.
Zoom in yaitu menu untuk memperbesar peta sesuai dengan keinginan user.
9. Zoom Out yaitu menu untuk memperkecil peta setelah di
Zoom in. 10.
Pan yaitu menu untuk mengarahkan peta kearah yang user inginkan.
122
11. Identify yaitu menu yang digunakan untuk memberikan
informasi tentang daerah yang user melakukan proses klik pada wilayah tertentu. Query yang ditampilkan berbentuk
query ganda, tergantung layer yang diaktifkan pada menu pengaktifan layer.
12. Select yaitu menu yang digunakan untuk menseleksi daerah
yang diinginkan untuk mengtahui informasi. Informasi yang dihasilkan bergantung pada shapefile yang diaktifkan.
13. Auto Identify yaitu menu yang digunakan untuk memberikan
informasi peta tetapi hanya satu wilayah saja. Fungsinya hampir sama dengan fungsi no.12.
14. Refresh Map yaitu digunakan untuk merefresh isi peta.
15. Reference Map yaitu peta rujukan dari isi peta pada no.1.
16. Menunjukan koordinat peta secara dinamis, dapat berubah-
ubah sesuai dengan pergerakan kursor mouse. 17.
Skala peta.
4.4. Implementasi
Pada tahap ini dilakukan implementasi hasil rancangan ke dalam baris-baris kode program yang dapat dimengerti oleh komputer. Selain itu
juga membahas sarana pendukung lain yang diperlukan agar sistem berjalan dengan baik.