38
E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
1. Editing
Tahap penyuntingan editing hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tahap ini adalah kelengkapan pengisian kuesioner, kejelasan tulisan, kejelasan
makna jawaban dan relevansi jawaban. 2.
Tabulasi Tabulasi dalam artian adalah menyusun data ke dalam bentuk tabel yang
merupakan tahap lanjutan dalam rangkaian proses analisa data. Pada tahap ini, data dapat dianggap telah selesai diproses, dan oleh karena itu harus
segera disusun ke dalam suatu pola formal yang telah terancang. Lewat tabulasi, data lapangan akan segera tampak ringkas dan bersifat
merangkum yang tersusun ke dalam suatu tabel yang baik, data dapat
dibaca dengan mudah dan maknanya pun akan segera mudah dipahami.
3. Analisis Data
Data-data yang diterima melalui kuesioner ini kemudian diolah dengan menggunakan teknik perhitungan persentase dengan menggunakan rumus :
Keterangan : P : Angka persentase untuk setiap kategori
F : Frekuensi jawaban Responden N : Jumlah responden
8
8
Anas Sudijono, Pengantar Statistika Pendidikan Jakarta: Raja Grafindo, 1997, h. 43
39
Sedangkan untuk kuesioner, analisa jawaban responden terhadap pernyataan-pernyataan yang diajukan akan diberi penilaian tersendiri.
Untuk poin ini penulis menggunakan metode Skala Likert. Skala Likert atau
disebut summated-ratings
scale, merupakan
skala yang
memungkinkan responden untuk mengekspresikan intensitas perasaan mereka. Skala Likert terdiri dari beberapa pertanyaan yang bersikap
tertutup. Pilihan jawaban dibuat berjenjang mulai dari intensitas paling rendah sampai paling tinggi pilihan jawaban terdiri dari tiga, lima, tujuh
yang pasti ganjil.
9
Setiap jawabannya diberikan dalam bentuk beberapa skala kategori dan masing-masing kategori memiliki bobot jawaban sendiri, yaitu:
1. Sangat Setuju SS diberi nilai 4
2. Setuju S diberi nilai 3
3. Tidak Setuju TS diberi nilai 2
4. Sangat Tidak Setuju STS diberi nilai 1
Maka selanjutnya, berdasarkan perhitungan bobot skala Likert dikalikan dengan jumlah jawaban responden, lalu setelah mendapat nilai dilakukan
penjumlahan total nilai yang diperoleh. Kemudian total nilai dibagi dengan jumlah kuesioner yang diolah untuk mendapatkan nilai rata-rata per-
indikator. Adapun tafsiran bobot jawaban untuk kuesioner ini berdasarkan
perhitungan menggunakan skala interval. Untuk menentukan skala interval
9
Bilson Simamora, Panduan Riset Perilaku Konsumen Jakarta: Gramedia Pustaka, 2004, h. 46.
40
yaitu dengan cara membagi selisih antara skor tertinggi dengan skor terendah dengan banyak skala. Berikut rumusan dari skala interval.
Skala Interval = am-n : b} Keterangan:
a = Jumlah atribut m = Skor tertinggi
n = Skor terendah b = Jumlah skala penilaian yang ingin dibentuk atau diterapkan
10
Jika skala penilaian yang diterapkan berjumlah empat, dimana skor terendah adalah satu dan skor tertinggi adalah empat, maka skala interval
dapat dihitung seperti berikut: {14-1 : 4}= 0,75. Jadi jarak setiap titik adalah 0,75 sehingga dapat diperoleh penilaian sebagai berikut:
1. Sangat Baik
3,28 – 4,03
2. Baik
2,52 – 3,27
3. Tidak Baik
1,76 – 2,51
4. Sangat Tidak Baik
1,00 – 1,75
Penggunaan skor interval skor peranan diatas adalah sebagai berikut, misalnya hasil perhitungan skor rata-rata terhadap layanan adalah 2,2,
maka 2,2 diartikan peranan layanan anak terhadap minat bacatidak baik karena berada pada skala interval skor peranan berada pada titik 1,79
– 2,50. Contoh perhitungan skor rata-rata peranan dan penggunaan skala
interval skor peranan di atas adalah sebagai berikut:
10
Bilson Simamora, Panduan Riset Perilaku Konsumen, h. 202.