26
motovasi tindakan daripada aspek kognitif, suatu aspek afektif positif dari minat memperkuat minat itu dalam tindakan. 2 Aspek afektif
minat, sekali terbentuk, cenderung lebih tahan terhadap perubahan dibandingkan dengan aspek kognitif. Oleh sebab itu, mengingat
pengaruh minat pada perilaku dan pada penyesuaian pribadi dan sosial dalam perkembangan minat, perhatian yang lebih besar harus
diberikan pada pengembangan aspek afektif positif dari minat ini, daripada aspek kognitifnya.
28
Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa minat adalah kesadaran seseorang pada suatu hal yang dilakukan dengan rasa lebih
suka pada sesuatu hal tersebut.
b. Definisi Membaca
Membaca adalah proses untuk mengenal kata dan memadukan arti kata dalam kalimat dan struktur bacaan. Hasil akhir dari proses membaca
adalah seseorang mampu membuat intisari dari bacaan.
29
Menurut Farida Rahim membaca merupakan proses yang kompleks. Proses ini
melibatkan sejumlah kegiatan fisik dan mental. Proses membaca dimulai melalui pengungkapan simbol-simbol atau huruf melalui indra
penglihatan dan kemudian anak-anak belajar membedakan antara simbol-simbol
atau huruf-huruf
yang digunakan
untuk
28
Hurlock, E.B, Perkembangan Anak Jilid 2 Jakarta: Erlangga, 1999 h.118
29
Kosam Rimbarawa, Peranan Perpustakaan Dalam Meningkatkan Minat Baca dan Menulis Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora, 2006 h. 23.
27
merepresentasikan ke dalam bahasa lisan.
30
Membaca adalah kunci bagi upaya memajukan bangsa. Dengan membaca berarti orang memberikan ‘nutrisi’ bagi otak. Berbagai
informasi, termasuk ilmu pengetahuan, akan diserap dan diolah melalui proses membaca. Dari membaca kualitas Sumber Daya
Manusia SDM akan meningkat. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa membaca merupakan kunci bagi kemajuan bangsa.
31
Membaca sebagai suatu aktivitas juga yang membutuhkan minat. Minat baca merupakan kecenderungan jiwa yang mendorong
seseorang berbuat sesuatu terhadap membaca. Minat baca ditunjukkan dengan keinginan yang kuat untuk melakukan kegiatan membaca.
Orang yang memiliki minat membaca yang tinggi senantiasa mengisi waktu luang dengan membaca, orang demikian senantiasa haus dengan
bahan bacaan. Minat membaca merupakan kebiasaan yang diperoleh setelah orang dilahirkan. Dengan demikian minat baca bukanlah
kebiasaan bawaan. Oleh karena itu, minat baca dapat dipupuk, dibina, dan dikembangkan sejak dini oleh orangtua, kakek, taman baca dan
lingkungan sekitar.
32
Salah satu upaya untuk merangsang daya minat baca masyarakat yaitu dengan adanya penyediaan perpustakaan yang
memiliki sarana dan prasarana yang memadai. Perpustakaan merupakan pusat terkumpulnya berbagai informasi dan ilmu
30
Farida Rahim, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar Jakarta: Bumi Aksara, 2008 h.12-13.
31
Titis Nur Widianingsih, Budaya Membaca, Perkembangan Teknologi, dan Tantangannya Bagi Siswa Sekolah Dasar Yogyakarta: Sangkakala, 2011 h.18.
32
Mudjito, Pembinaan Minat Baca Jakarta: Universitas Terbuka, 2001 h.1.
28
pengetahuan baik yang berupa buku maupun bahan rekaman lainnya yang diorganisasikan untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
33
Tujuan umum dari kegiatan membaca adalah untuk memdapatkan informasi baru. Dan kenyataannya terdapat tujuan yang lebih khusus
dari kegiatan membaca, yaitu: 1
Membaca untuk tujuan kesenangan. Termasuk dalam kategori ini adalah membaca novel, surat kabar, majalah dan komik.
2 Membaca untuk meningkatkan pengetahuan seperti pada membaca
buku-buku pelajaran, buku ilmu pengetahuan. 3
Membaca untuk melakukan suatu pekerjaan, misalnya para mekanik perlu membaca buku petunjuk, ibu-ibu membaca buku
tentang resep masakan. Dengan membaca anak-anak secara perlahan telah melengkapi kekurangan yang ada pada diri mereka,
baik dalam bentuk kosa kata, ilmu pengetahuan, dan lain- lainnya.
34
Adapun faedah dari membaca yang dapat mempengaruhi pribadi pembaca, sebagai berikut:
1 Mengisi waktu terluang.
2 Mengetahui hal-hal aktual yang terjadi di lingkungannya.
3 Memuaskan pribadi yang bersangkutan.
33
Mudjito, Peran Perpustakaan Dalam Membina Minat Baca. Diakses pada 22 Desember 2014 Dari
http:massofa.wordpress.com20080118peran-perpustakaan-dalam-membina-minat- baca
.
34
Darmono, Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, 2001 h.183
29
4 Memenuhi tuntutan praktis kehidupan sehari-hari.
5 Meningkatkan minat terhadap sesuatu lebih lanjut.
6 Meningkatkan pengembangan diri sendiri.
7 Memuaskan tuntutan intelektual.
8 Memuaskan tuntutan spiritual, dan lain-lain.
35
2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Baca
Faktor yang mempengaruhi minat baca anak dapat berasal dari dalam diri anak ataupun di luar diri anak. Faktor yang berasal dari dalam diri mereka
bisa berupa usia, jenis kelamin, intelegensi, kemampuan membaca, sikap dan kebutuhan psikologi, dan faktor yang berasal dari luar yaitu seperti
ketersediaan buku bacaan, jenis buku bacaan, status sosial ekonomi, latar belakang etnis, orang tua, guru dan teman sebaya. Oleh karena itu faktor
yang menghalangi tersebut harus dikurangi pada diri anak agar minat baca mereka dapat tumbuh dan menjadikan mereka gemar membaca.
36
Ada 2 dua faktor yang mempengaruhi minat baca, yaitu: a.
Faktor Sosiologis
Lingkungan rumah tangga dapat menjadi faktor pendorong dan penghambat timbulnya minat baca seseorang. Dengan tersedianya
beberapa bahan bacaan dan berbagai tulisan dalam lingkugan rumah
35
Mudjito, Pembinaan Minat Baca Jakarta: Universitas Terbuka, 2001 h. 62.
36
Ridwan A. Siregar, Pembinaan Minat Baca Anak Sumatra Utara: USU e-Repositori, 2008.